Chapter: EndingAlesha menggeleng. Ia tidak sempat mempertanyakan hal itu karena ia keburu marah. “Eomma dan Appa ingin kamu mendengar penjelasan Garvin sendiri. Tapi keadaan kalian yang tidak baik. Eomma akan menjelaskannya. Eomma harap setelah mendengar ini—kamu bisa mempertimbangkan keputusan kamu.” Yeonji dan Alesha duduk di sisi ranjang. Yeonji menjelaskan apa yang terjadi dengan Garvin. Alesha menangis—ia mengusap air matanya. “Kenapa dia tidak bilang,” kesal Alesha. “Malam ini Garvin akan pulang. Dia bilang dia akan menemui kamu dua atau tiga bulan lagi.” Alesha bangkit. Ia mengambil ponselnya. Nomor Garvin sudah lama tidak aktif. Tapi ia masih menyimpan nomor Ellie. Mungkin saja—nomornya tidak ganti. “Hallo, Mrs.” “Apa Garvin sudah berangkat?” “Oh—10 menit lagi seharusnya berangkat ke Bandara. Anda bisa datang ke mansion tuan.” Panggilan ditutup. Alesha segera mengambil coat dan kunci mobil. “Eomma tolong jaga anak-anak.” Alesha segera berlari.Tak butuh waktu yang lama—Alesha akhirn
Last Updated: 2023-05-15
Chapter: Keputusan“Pergi. Aku butuh waktu sendiri.” Alesha pergi. Ia berjalan kembali masuk ke dalam kamarnya. Ia tidak lupa menutup pintu rapat agar Garvin tidak bisa masuk. Garvin tidak beranjak dari tempatnya. Ia hanya menatap kepergian Alesha dengan tatapan tajamnya. Jujur saja ia sangat ingin mendobrak pintu dan menarik wanita itu. Menciumnya, memeluknya dan mengurungnya sampai rindunya benar-benar terobati. “Aku tidak akan menyerah,” janji Garvin. Selama tertidur bersama anaknya—Alesha tidak terganggu sama sekali. Tidak ada bunyi apapun yang membangunkan dirinya dan anak-anaknya. Tdiurnya sangat nyenyak tanpa gangguan apapun. Pagi ini Alesha sudah siap pergi. Ia tidak melihat siapapun di lorong hotel. Ia bersama anak-anaknya masuk ke dalam lift. Mereka akan checkout dan kembali pulang. “Apa tidak ada orang lain yang menginap di lantai 4 selain kami?” tanya Aelsha pada petugas resepsionis. “Semua kamar sudah dibooking oleh seseorang. Kami tidak bisa menyebutkannya.” Alesha mengernyit. “Pria
Last Updated: 2023-05-15
Chapter: Lepaskan AkuAlesha membuka pintu. Kemudian mempersiapkan pakaian tidur untuk Alice. Mengganti pakaian putri kecilnya itu. Jake sudah besar—anak laki-laki itu sudah bisa melakukan banyak hal sendiri. “Mom bacakan dongeng.” Alice memeluk lengan Alesha. “Dasar anak kecil,” lirih Jake. “Kakak!”Tidak ada hari tanpa bertengkar. Alesha sampai pusing sendiri. Jake yang suka sekali menjahili adiknya. Alice yang suka sekali menempel dan mengejar kakaknya meski selalu dijahili. ~~TING TING Garvin masih bersabar untuk tidak mendobrak pintu kamar Alesha. Ia mengusap rambutnya kasar. Sampai tengah malam ia baru sampai di pulau ini. Ia sampai menyewa seluruh kamar lantai yang dihuni anak-anaknya agar mereka bisa tidur dengan tenang. TING TINGSedangkan di dalam kamar. Alesha nampak terganggu dengan bel yang berbunyi. Ia bangkit—ada apa? Pikirnya. Semoga saja bukan orang iseng di tengah malam seperti ini. ia juga membayangkan yang tidak-tidak. Bagaimana jika ada hantu. Alesha bergerak sangat pelan membu
Last Updated: 2023-05-15
Chapter: MenghindarKetegangan terjadi di ruang tamu sebuah rumah. Kedatangan pria yang selama ini dinanti namun tidak kunjung tandang. Di saat penantian sudah habis—pria itu baru datang. Siapa lagi kalau bukan Garvin. Ia membawa begitu banyak mainan untuk anak perempuan dan anak laki-lakinya. Kedua orang tua Alesha (Yuna) mereka nampaknya masih kecewa pada Garvin. Mereka merasa Alesha ditinggalkan begitu saja oleh Garvin tanpa kabar apapun. “Saya ingin menjemput anak dan istri saya.” Garvin tidak ada keraguan mengatakannya meski ia tahu keluarga Alesha pasti marah padanya. “Kenapa baru menjemput sekarang? Apa yang kamu lakukan di sana?” tanya Juhwan. “Saya membangun bisnis. Saya keluar dari bisnis gelap. Saya membangun bisnis saya dari nol. Butuh waktu membangun bisnis dengan cara yang benar. Karena itu saya butuh mempersiapkan diri sebelum menjemput keluarga saya.” Yeonji menghela nafas. “Garvin, Yuna selalu menanti kamu. Saat kehamilannya yang ke dua. Dia sempat hancur dan terpuruk. Kalau memang
Last Updated: 2023-05-15
Chapter: KecewaGarvin terbelalak tidak percaya dengan ucapan anaknya sendiri. Ia pikir Jake tidak akan marah. Ia pikir Jake akan selalu menerimanya. “Jake, maafkan Daddy.” “Bukan hanya aku. Tapi juga Mommy. Daddy membuat Mommy menderita.” Jake mundur beberapa langkah menjauh. “JAKE, ALICE KALIAN DI MANA?” teriak seseorang dari kejauhan. Yuna mencari-cari keberadaan anaknya. Ia pikir taman ini tidak terlalu luas. Tapi ternyata cukup luas juga hingga bisa membuat anaknya menghilang. Langkah Yuna semakin tidak menentu. Namun akhirnya ia bisa menemukan anaknya. Ia segera mendekat. Seiring langkahnya yang semakin dekat—ada seorang pria yang tidak lepas memandangnya. Yuna mendekati anaknya. Memeluk mereka berdua. “Kalian ke mana saja?” tanyanya. Ia kemudian berdiri. Kemudian matanya bertemu dengan seseorang yang selama ini ia rindukan. Seseorang yang setiap malam ia selalu kawatirkan. Seseorang yang setiap hari selalu ia doakan agar baik-baik saja. Yuna terpaku. Ia tidak bisa melangkah, berucap atau
Last Updated: 2023-05-14
Chapter: PertemuanYuna bersama anak-anaknya datang ke taman. Tujuan mereka adalah berolahraga santai. Jake itu kuat sekali berlari. Anak laki-laki itu mempunyai tubuh yang sangat sehat. Yuna berhenti saat sudah berlari tiga putaran. Ia berhenti dan memilih duduk di bangku taman. Alice duduk sambil memegang es krim. Anak perempuannya itu sangat suka dengan es krim. Sudah akut—tidak bisa disembuhkan. Makanan nomer satu kesukaan Alice hanyalah Es krim. “Mom ayo pulang,” Alice menarik tangan ibunya. Yuna menunduk ia menali tali sepatunya yang mulai mengendor. “Tunggu Alice. Mommy harus berolahraga sebentar lagi.” Ia berdiri—melakukan peregangan ringan. Melompat kecil dan merapikan topinya. “Jake, kamu jaga Alice di sini ya,” pesan Yuna sebelum pergi. Jake mengangguk. Yuna kembali berolahraga. Ia berlari—tanpa menghawatirkan anaknya lagi. Ia yakin Jake sudah pintar, anak laki-lakinya itu pasti sudah bisa menjaga adiknya. Beberapa menit berlalu, Yuna kembali ke kursi di mana anaknya berada. Namun saat
Last Updated: 2023-05-14
Chapter: Chapter 551Di sebuah klub. Seorang wanita tengah menikmati minumannya ditemani beberapa temannya. Wanita itu meminum pelan.. “Hei Julie kau tidak akan kembali?” tanya teman Julie. Julie menggeleng. “Aku senang di sini. aku ingin terus di sini.” Julie mengangkat gelasnya.. Kedua temannya menyambutnya dengan gembira. Malam ini setelah pertengkaran dengan Gio, Julie memutuskan untuk pergi ke klub bersama teman-temannya. Namun ia merasa tidak ada yang menyenangkan di sini. Meski ramai sekitarnya, tapi Julie merasa ia sendirian. Sampai ia mendongak—matanya bertatapan dengan seorang pria. “Bukankah dia Minjae?” tanya teman Julie yang berada di samping. Julie menatap Minjae. Sepertinya pria itu sadar dengan kehadiran Julie. “Waah dia semakin keren saja.” Teman Julie itu menggeleng pelan. “Dia dulu sangat culun tapi sekarang sangat keren.” “Bukankah dia menjadi artis di negara asalnya? Aku pernah melihat dia tampil bersama grupnya di tv.” Imbuh teman Julie yang lain. “Wajah
Last Updated: 2024-12-13
Chapter: Chapter 55021++“Aku tahu.” Gio mengangguk. Tahu apa yang akan dilakukan istrinya itu ketika dirinya berselingkuh. “Kamu akan kabur dan meninggalkanku.” Gio mendekat—mengecup singkat bibir istrinya itu. Agatha menggeleng. “Tidak.” “Yang akan aku lakukan adalah memotong milikmu!” menatap ke bawah sebentar. “Lalu aku akan membunuhmu.” Gio mengerjap. kemudian terkekeh. “Jangan bercanda..” Merinding juga dengan ancaman istrinya. “Bagaimana bisa kamu memotong milikku..” Agatha menatap Gio. Menepuk pelan bahu suaminya itu. “Maka jangan pernah berselingkuh.” Memperagakan bagaimana saat memotong… Gio mengerjap—menadadak semua bulut kuduknya merinding. Lalu terkekeh dan berusaha tersenyum. “Mana mungkin aku berselingkuh. Aku hanya menyukaimu..” Agatha turun dari pangkuan Gio. “Tidak ada yang tahu ke depannya. tapi kamu harus mengingatnya ketika ingin berselingkuh.” Agatha menunduk. “Aku akan memotong milikmu itu!” Setelah itu Agatha berjalan menjauh. Berjalan ke atas pergi ke kamar. “Tungg
Last Updated: 2024-12-13
Chapter: Chapter 549“Kenapa meminta maaf? Apa kamu melakukan kesalahan?” tanya Agatha. Gio menggeleng. ia menenggelamkan wajahnya di ceruk leher istrinya itu. “Aku lupa, aku ada sesuatu untuk kamu.” Gio menjauh sebentar. Ia mengambil paper bag yang berada di atas meja. Ia merasa bersalah pada istrinya. Sehingga ia membeli sesuatu… Gio mengambil duduk di samping Agatha. Kemudian membuka paper bag itu. Yang berisi sebuah jam tangan cantik berwarna pink. “Ini keluaran terbaru, katanya..” Gio meringis pelan. “Karena cantik. jadi aku membelinya.” Mencoba memasangkan jam tangan itu di tangan Agatha. Agatha melihat jam tangan pink itu yang sudah terpasang di pergelangan tangannya. “Cantik.” Agatha mengangguk. Gio tersenyum—tangannya mengusap puncak kepala Agatha. “Aku akan membeli banyak kalau kamu suka.” “Kamu tidak pernah belanja.” Gio mencubit pelan pipi Agatha. “Gunakan uangku sayang..” Agatha mengangguk. “Iya nanti.” “Sekarang makan dulu.” Agatha mengambil piring. Diisinya dengan
Last Updated: 2024-12-13
Chapter: Chapter 548“Aku membencimu!” Julie memukul dada Gio. Tenaganya tidak seberapa. Hanya seperti pukulan ringan baginya. “Apa kau tahu saat aku harus pergi tiba-tiba?” tanya Julie. “Aku hancur. Aku tidak mau meninggalkanmu. Tapi aku tidak punya pilihan lain.” Julie menangis. Meraung.. Mengungkapkan emosinya yang selama ini ia pendam. Gio melihat orang-orang yang sedang menatap mereka. Agar tidak menjadi bahan tontonan dan tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan juga. Gio menarik Julie keluar dari Restoran. Di lorong yang sepi ini… Gio akan membiarkan Julie berbicara… juga mengumpatinya. “Kau malu?” tanya Julie. Gio berkacak pinggang. “Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang. aku maupun kau dulu juga hancur. Tapi itu bagian dari masa lalu. aku hidup di masa depan dan tidak akan terpengaruh oleh masa lalu.” “Aku harap kau juga begitu.” Julie menggeleng. “Aku terus dihantui rasa bersalah karena membunuh anak kita. apa yang akan kau lakukan?” tanya Julie den
Last Updated: 2024-12-13
Chapter: Chapter 547“Apa yang sedang kalian bicarakan?” tanya Julie sembari minum. “Kalian terlihat sangat serius,” imbuhnya. Gio mengedikkan pelan. “Tidak ada urusannya denganmu.” Julie tertawa pelan. “Kau sedari dulu memang seperti ini. jika kau sudah komitmen dengan satu wanita maka kau akan beriskap sangat cuek pada wanita lain.” Gio mengangguk. “Kau tahu.” Julie tersenyum. “Aku ingin kau bersikap baik padaku. anggap saja aku temanmu. Kita bisa berteman. Seperti kau dan Samuel.” Gio bersindekap. “Itu sulit.” Julie bersandar—matanya lurus menatap Gio. “Tidak mustahil ketika mantan kembali berteman. Tapi itu memang sangat jarang.” Julie menatap satu anak kecil yang digandeng oleh orang tuanya. “Ah..” menunjuk anak perempuan dengan dagunya. “Jika anak kita masih hidup seharusnya anak kita seusianya.” Julie mengernyit. “Bukankah seperti itu? aku menghitung mungkin usianya sekarang 12 atau 13 tahun…” Gio mengangkat gelas yang terisi oleh air putih. Sedangkan Julie mengangkat gelas y
Last Updated: 2024-12-12
Chapter: Chapter 546Julie langsung masuk ke dalam lift yang digunakan oleh Gio. “Kau akan ke bar-nya Samuel kan?” tanya Julie. Gio mengangguk. Lalu menekan tombol. Kebetulan sekali restoran yang digunakan tempat perayaan tim adalah restoran yang berada di dalam hotel milik Samuel. Untuk itu, sekalian saja Gio datang ke bar Samuel untuk bertemu dengan temannya satu itu. Gio menatap Julie sekilas. “Tidak ada yang ingin kau katakan padaku?” tanya Julie memandang Gio. “aku minta maaf.” Gio menatakannya meski ia sendiri juga belum yakin. Julie tersenyum dan mengangguk. “Aku akan memaafkanmu asal kau bersikap baik padaku.” Julie bersindekap. “Bagaimana dengan istrimu? Apa dia sudah tahu?” tanyanya. Gio menggeleng. “Tidak.” Kemudian menatap Julie. “Aku minta padamu. jangan memberitahu Agatha. Itu masa lalu dan aku tidak ingin karena masalah itu, rumah tanggaku terganggu.” Julie tersenyum miring. Kemudian mendekat. ia berjinjit dan mendongak. “Beritahu atau tidak. Itu tergantung padamu.
Last Updated: 2024-12-12
Chapter: Chapter 196Sial sekali, pagi ini Ana harus terlambat karena ayahnya, Royce kesiangan bangun setelah menonton bola dini hari. Royce dan Helena sama saja, suka menonton sampai larut. Sampai-sampai paginya terlambat bangun. “Maaf ya. Dad kesiangan bangun.” Royce memberhentikan mobilnya di depan sekolah. “Pasti kamu dihukum. Tapi gak papa.” Royce mengecup puncak kepala anaknya. “Semangat ya dihukumnya.” “DAD!” teriak Ana yang sungguh kesal. Ia turun tanpa menyalami tangan orang tuanya itu. kemudian berjalan dengan gontai masuk ke sekolah. Maka benar saja. Ia harus dihukum karena terlambat. Untuk siang hari setelah istirahat, ia harus membersihkan lapangan basket yang luasnya melebihi stadion. Ana berjalan ke arah gudang, di sanalah ia mengambil peralatan kebersihan. Namun sayup-sayup saat ia masuk ke dalam gudang. Telinganya harus ternodai oleh suara menjijikkan. Ana membeku di tempatnya berdiri. ~~ “Untuk yang terakhir kali kelas 12 diijinkan untuk mengikuti perlombaan. Karena setelah in
Last Updated: 2024-05-22
Chapter: Chapter 195Extra capter Alvaro dewasa International Alexandra school adalah sekolah internasional yang terisi dengan anak-anak orang kaya. Orang tua murid yang berasal dari kaum berjois. Hingga terjadilah sistem kasta yang tidak terlihat namun bisa dirasakan. “Ana, kak Alvaro itu sangat tampan ya.” Raya menyenggol lengan Ana. Melihat seorang laki-laki yang menggunakan seragam basket itu memasuki koridor sekolah. Laki-laki yang menjadi incaran para perempuan. Alvaro Pradana, putra satu-satunya dan digadang-gadang menjadi penerus dari Devian group. Alvaro Pradana, pemuda yang saat ini menginjak kelas 12. Dengan pesonanya yang mampu meluluhkan seluruh hati perempuan yang ada di sekolah. Mendapat julukan si pemain. Pemain hati perempuan. Namun, ada satu perempuan yang ia hindari. Perempuan yang sedari dulu ia anggap sebagai adiknya. Alvaro bersikap baik dengan Ana. Ana tersenyum. Ia pun menyetujui jika Alvaro memang begitu tampan. “Iya aku setuju—" “Hai adik, minta permennya.” Alvaro
Last Updated: 2024-05-22
Chapter: Chapter 194“Ana sangat lucu, Mom.” Alvaro memandang seorang balita yang sedang merangkak. Balita perempuan yang menggemaskan. “Nanti kamu pacaran sama Ana saja ya.” Helena mengusap puncak kepala Alvaro. “Heh!” Irene menyenggol bahu Helena. “Mana ada, masih anak kecil tidak usah berpikir pacar-pacaran.” Alvaro memandang kedua orang yang sedang bertengkar itu sebentar. kemudian mendekati Ana yang sedang bermain dengan sebuah boneka. Alvaro menunduk—mengusap pipi Ana pelan. “Kamu suka bermain boneka?” Alvaro tersenyum. “Lihat-lihat saja.” Helena memandang dua anak yang sedang bermain. Tepatnya, Alvaro yang menjaga Ana. “Alvaro memang menantu idaman.” “Aduh..” Irene menggeleng. “Masih kecil disebut menantu. Helena memang gila.” Irene berdecak pelan. Setelah bermain seharian di rumah Helena, akhirnya Irene pulang juga. Alvaro berada di samping Irene. Sepertinya bocah itu sudah mengantuk tapi ternyata masih berusaha membuka mata. “Tidur saja, Al. Mom akan membangunkan kamu nanti.” Al
Last Updated: 2024-05-22
Chapter: Chapter 193Ia membawa barang-barang itu namun dari belakang ada beruang yang terus menempel di tubuhh kecilnya. Bahkan sampai masuk ke dalam kamar, Devain tidak melepaskan pelukannya pada istrinya. “Bagaimana dengan hot wife?” tanya Devian membalikkan tubuh Irene. “Aku tidak suka tubuh kamu dilihat orang lain.” “Tidak ada yang melihat.” Irene mendongak. “Lagipula malam-malam tidak akan ada yang melihat.” Devian berdecak. “Dress seperti ini hanya boleh digunakan di hadapanku. Tidak boleh digunakan di luar.” Mengangkat dagu Irene. Menatap kedua bola mata istrinya itu dengan bola matanya yang tajam. “Baiklah.” Irene mengangguk. “Besok aku akan ke rumah Helena, kamu..” Devian mengusap pinggang Irene. “Saat libur aku ikut. Lusa kan libur. Aku janji tidak akan mengurusi pekerjaan lagi.” “Tapi jika kamu masih mengurusi pekerjaan. Apa yang harus aku lakukan?” “Goda aku. Goda aku dengan tubuhmu yang seksi ini sayangku..” tangan Devian yang nakal sudah bergilya di belakang Dress Irene. “Be
Last Updated: 2024-05-22
Chapter: Chapter 192 “Bisa.” Devian mengambil satu balon dan melepasnya ke udara. “Waah..” kagum Alvaro melihat balon yang berwarna kuning menyala itu di udara. “Tapi—” Devian menunjuk beberapa anak-anak yang bermain di sekitar mereka. “Apa kamu tidak ingin memberikan balon-balon ini pada mereka? Mungkin saja mereka juga ingin.” Alvaro menatap gerombolan anak-anak yang sedang bermain tidak jauh dari tempatnya berdiri. Alvari memandang anak-anak itu lebih lama, karena menurutnya sedikit berbeda dengannya. “Kenapa?” tanya Devian. “Kamu tidak ingin memberikan balon ini pada mereka?” Alvaro menggeleng pelan. “Tapi, kenapa beberapa dari mereka membawa makanan? Mereka berjualan? Ada yang membawa karung besar juga.” Devian mengangguk. “Mereka sedang bekerja. Sebagian dari mereka membantu orang tua mereka mencari uang dengan berjualan. Kamu ingin membantu mereka?” “Bagaimana caranya Dad?” Devian mengeluarkan dompetnya. “Sebentar.” Mengambil uangnya yang berwarna merah sebanyak 20 puluhan. “Setiap
Last Updated: 2024-05-22
Chapter: Chapter 191Beberapa bulan kemudian. “Akhh!!” Teriakan Irene yang terakhir kali. Disusul dengan tangisan seorang bayi. “Selamat bayinya berjenis kelamin laki-laki.” Dokter itu menggendong seorang bayi kecil yang baru saja keluar dari perut Irene. Devian menitikkan air mata. “Hai boy.” Menggendong bayinya dengan hati-hati. “Nama kamu Alvaro Pradana.” Devian tersenyum saling memandang dengan Irene. Tangan yang satunya lagi digunakan untuk mengusap puncak kepala istrinya. “Terima kasih sudah berjuang.” Alvaro Pradana, putra sulung dari pasangan Devian dan Irene. Seorang pengusaha yang sukses. Perusahaan yang memiliki beberapa cabang di luar negeri. Devian mengembangkan bisnisnya sampai ke luar negeri. 5 tahun berlalu, Alvaro tumbuh menjadi anak yang begitu cerdas. Setiap harinya selalu haus bertanya. Diusianya yang menginjak 4 tahun, bocah itu sudah memasuki sekolah. Berbaur dengan anak-anak lain tanpa kesulitan. Hal tersebut membuat Irene tidak berhentinya bangga. “MOM!” teriak Alvaro
Last Updated: 2024-05-21
Terperangkap Gairah sang Mantan
Karina Leticia baru saja diterima bekerja di Delux Corp sebagai karyawan magang. Namun, ia tidak pernah menyangka jika bos tempatnya bekerja adalah mantan pacarnya: Saka Ravindra! Karina syok. Dulu, Saka hanyalah laki-laki culun yang dia pacari untuk dimanfaatkan. Di sisi lain, Saka tidak pernah melupakan apa yang Karina lakukan padanya. Ia berjanji akan membuat hidup Karina menderita.
Kala Karina terdesak, Saka pun menawarkan sebuah hubungan gelap yang dibayar seharga milyaran. Namun, sebagai gantinya, Karina harus siap dengan hidupnya yang dibuat seperti di Neraka. Karina pun setuju menjadi selingkuhan Saka yang "gosipnya" telah mempunyai istri. Di dalam cengkraman dan kekuasaan Saka, Karina takluk dan tidak mampu berlari....
Lantas, bagaimana nasib Karina?
Yuk gais langsung baca. Jangan lupa Vote dan beri komentar juga. Thank you. Happy reading!
Read
Chapter: Chapter 539“Sir, ada yang ingin bertemu dengan anda. Mereka dari perusahaan kontruksi yang baru saja mendapatkan pemutusan kerja sama. Mereka ingin bertanya secara langsung kenapa anda memutuskan kerja sama yang sudah terjalin sejak lama.” Itu ucapan dari asistennya, Jack. Rafa mengangguk. “Pertemukan aku dengan mereka. Akan aku beritahu alasanku.” Tidak menunggu waktu yang lama. Berada di sebuah restoran berbintang. Rafa masuk dengan langkah yang begitu tajam. Ia menatap sekitarnya dan melihat seorang pria. “Selamat datang, Sir.” Pria itu mengulurkan tangan namun terang-terangan tidak dijabat oleh Rafa. “Saya ingin menanyakan kenapa tiba-tiba anda memutuskan kerja sama yang sudah terjalin dengan begitu lama, Sir? Saya berharap anda bisa berpikir lagi tentang pemutusan tersebut. Apalagi ada proyek yang akan kami jalankan.” Rafa menghela nafas. “Aku hanya sedang bersih-bersih. Kerja sama ini tidak terlalu menguntungkan. Tapi sebenarnya aku bisa saja mempertahankan kerja sama ini, tapi kau m
Last Updated: 2023-12-30
Chapter: Chapter 538“Di rumah Dad lebih seru, Mom. Ada banyak mainan dan kamarnya besar.” Yoshi mengeluh saat sampai di rumah. Bocah itu terlihat lebih senang berada di rumah itu daripada rumahnya sendiri. Sana menghela nafas. Baru bertemu sudah memanggil Dad. Sana menggeleng pelan. “Diam saja dan tidurlah lagi.” “Besok beli mainan,” ucap bocah itu sebelum pergi ke kamar sendiri. Sana menghela panjang sebelum masuk ke dalam kamarnya sendiri. Merebahkan diri di atas ranjangnya. Tanpa bisa dicegah, air matanya kembali turun. Bersama Rafa terlihat menggiurkan dan menyenangkan, namun Sana juga masih teringat hal-hal menyakitkan bersama pria itu. Lalu, jika ia memilih untuk bersama Rafa dan hal menyakitkan itu kembali terulang apakah ia sanggup menghadapinya? Sana menggeleng pelan. “Hidupku lebih tenang seperti ini. Aku tidak akan bisa bernafas jika kembali bersamanya. Ada banyak hal yang membuatku ragu bersamanya kembali. Lebih baik memang kita berpisah.” Keesokan harinya. Seperti biasa, Sana mengantar
Last Updated: 2023-12-29
Chapter: Chapter 537Sana bergegas pergi setelah selesai melukis. Ia tidak akan ingat waktu ketika terlalu larut melukis. Sampai akhirnya ia melihat jendela yang menampilkan langit berubah menjadi mendung. Ia segera pergi untuk menjemput Yoshi yang seharusnya sudah pulang 1 jam yang lalu. “Dia pasti marah.” Sana keluar dari bus dengan membawa payung. Ia segera berlari masuk ke dalam sekolah. Bertanya pada Satpam yang ternyata seluruh siswa sudah pulang, tidak ada siswa yang masih berada di kelas. “Dia ke mana?” Sana merogoh ponselnya untuk memesan taksi. Ponselnya masih mati semenjak ia mengisi daya. Ia segera menghidupkannya dan mendapat sebuah pesan dari seseorang 30 menit yang lalu. [Yoshi bersamaku]Sana langsung menelepon orang itu. “Kau siapa? kenapa anakku bersamamu?!” tanayanya. “Datanglah ke rumahku jika ingin tahu siapa aku.” Sana menghela nafas. Kemungkinan besar ia tahu siapa yang meneleponnya. Tidak membutuhkan waktu yang lama, akhirnya sampai juga di sebuah rumah yang nampak begitu mega
Last Updated: 2023-12-28
Chapter: Chapter 536“Mom akan mengantar kamu ke kelas.” Sana mengambil tangan Yoshi. Namun putranya itu menolaknya. Yoshi menggeleng. “Aku akan pergi sendiri. Mom pulang saja.” Hari ini adalah pertama kalinya masuk ke sekolah baru. Sana berharap ini menjadi langkah awal untuk memulai hidup baru yang lebih baik. Ia juga berharap sekali tidak ada yang membuli Yoshi di sini. “Hm.” Sana mengangguk dan tersenyum. “Hati-hati.” Setelah mengantar Yoshi ke sekolah, Sana langsung pulang. Rencananya ia akan menguru perceraiannya dengan Rafa. Ia akan mulai mencari pengacara handal yang bisa membuatnya berpisah dengan Rafa. Dengan hak asuh jatuh kepadanya. Sana menghela nafas dan masuk ke dalam subway. Ia tidak menyadari jika ada orang yang membuntutinya. Orang yang membawa kamera dan membidik setiap pergerakannya. Kemudian orang itu akan melaporkan pada seseorang. [Dia baru saja pulang mengantar anaknya]Pesan itu langsung masuk ke sebuah ponsel milik seseorang. Rafa menatap ponselnya. Baru saja ia membaca seb
Last Updated: 2023-12-27
Chapter: Chapter 535Sana terdiam di tempat. Pikirannya kacau, antara memastikan putranya tetap berada di tempat dan segera pergi dari hadapan pria ini. Sana mengepalkan kedua tangannya. Rafa melangkah mendekat dan otomatis membuat Sana melangkah mundur dengan was-was. “Aku merindukanmu,” ucap Rafa. Terdengar rendah namun penuh penekanan dan juga tersirat sebuah rasa putus asa. Rafa mengepalkan tangannya ketika melihat Sana seperti menahan takut. “Aku akan segera mengurus perpisahan kita.” Sana menatap putranya yang telah menyadari keberadaannya. Yoshi melambaikan tangannya. Sana mengangguk pelan. “Aku harap kita bisa berpisah dengan baik-baik.” Sana melangkah melewati Rafa begitu saja. kemudian menggandeng tangan Yoshi agar ikut berjalan dengannya. Mereka terus berjalan sampai keluar dari gedung. Sana mencegah Yoshi yang setiap kali ingin menoleh ke belakang. “Mom tadi itu siapa?” tanya Yoshi. Sana tidak menjawab. Ia sedang memutar otak bagaimana harus segera pergi sedangkan dia tidak mempunyai ken
Last Updated: 2023-12-26
Chapter: Chapter 534Sana keluar bersama putranya. Merapikan penampilannya sebentar sebelum masuk. Tidak lupa berterima kasih pada sahabatnya yang mau repot-repot mengantarnya. Setelah masuk—Sana bisa melihat kemegahan di dalam gedung. Tidak salah lagi, orang tua Ren memang sangatlah kaya. Perusahaan orang tua Ren menguasai pasar Jepang dan internasional. Meskipun bisa dibilang, Ren adalah anak gelap, namun keberadaannya tidak pernah ditutupi. Untungnya di antara banyaknya konglomerat yang datang, Sana tidak mengenal mereka. Memang lebih baik seperti itu. Apalagi di depan tadi, ada red karpet dan para wartawan yang siap memotret selebriti maupun konglomerat. Sana melihat Mina yang tengah berbincang dengan beberapa orang. Untuk sebentar, Sana tidak mau mengganggunya. Ia menunggu mereka selesai berbicara barulah mendekati sang saudara. “Selamat.” Sana memeluk Mina. “Maaf aku tidak bisa menemanimu tadi.” Mina mengangguk. “Tidak masalah. Yang terpenting kau bisa datang ke sini.” Mina menatap Yoshi, kemud
Last Updated: 2023-12-25