Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam

Terjebak Obsesi Cinta Mafia Kejam

last updateLast Updated : 2023-05-15
By:  IamyourhappyCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
10 ratings. 10 reviews
221Chapters
52.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Adult Romance 21+ Alesha adalah Ballerina asal Indonesia yang berkesempatan melakukan pertunjukkan di Italia. Selain gembira karena bisa menginjakkan kaki di Negara Roma tersebut, Alesha juga senang akhirnya bisa melepas kerinduan dengan kekasihnya. Ternyata kegembiraannya hanya sesaat, kekasihnya dibunuh di depan mata kepalanya sendiri. Diselimuti rasa dendam dan amarah yang membara. Alesha menerima sebuah tawaran bergabung dengan Mafia. Tujuannya hanya satu—yaitu menghabisi nyawa Garvin Carver Blackton yang telah membunuh kekasihnya. Garvin adalah seorang Mafia yang terkenal dengan kekejamannya, tidak kenal ampun pada siapapun. Namun ditengah aksi balas dendamnya ia malah terjebak dengan pria kejam itu. Lalu bagaimana nasib Alesha selanjutnya?

View More

Chapter 1

Suara Tembakan

“Lalu tema apa yang akan kamu bawakan?” suara dari seseorang pria melalui ponsel.

“Romeo and Juliet,” jawab seorang perempuan yang tengah berbaring telungkup di atas ranjang. Rambutnya panjang dengan dress berwarna putih. Namanya Alesha Caroline, perempuan cantik berusia 22 tahun.

“Aku tebak, kamu yang jadi Juliet. Terus aku yang jadi Romeo..”

Alesha tertawa pelan. “Come on Aldrich, gak ada Romeo yang meninggalkan Juliet bertahun-tahun dan gak pernah pulang. Terus Juliet lagi yang mau nyamperin Romeo.”

Sedikit menyindir kekasihnya yang tidak pernah pulang beberapa tahun terakhir. Sudah dua tahun terakhir Aldrich tidak pulang. Katanya, pekerjaan di sana semakin banyak dan tidak bisa ditinggal.

“Sorry…” Aldrich menunjukkan ekspresi bersalahnya. “Tapi aku bukan bang Toyib kok—”

“Aldrich,” sargah Alesha kesal. Aldrich itu mirip pelawak—bawaannya memang bercanda terus.

Aldrich tertawa ringan. “Beneran sayang. Nanti kalau aku sudah dapat uang banyak dan harta yang berlimpah, aku bakal pulang terus lamar kamu. Kamu bisa keluar dari Panti dan kita bisa hidup bahagia.”

Itu adalah cita-cita mereka berdua. Aldrich bekerja merantau di Italia untuk mencari harta yang banyak supaya bisa mengajak Alesha menikah dan keluar dari Panti Asuhan. Panti Asuhan mendidik dan membesarkan anak-anak dengan sistem kerajaan. Mereka dilatih berprilaku seperti tuan putri. Kemudian saat mereka dewasa akan ada orang-orang dari kalangan atas yang mengadopsi.

Alasan mengapa Alesha masih berada di Panti Asuhan padahal umurnya sudah dewasa, karena Alesha berbakat. Alesha menghasilkan pundi-pundi uangnya sendiri dengan melakukan pertunjukkan balet. Panti Asuhan tetap tidak bisa melepaskannya. Harus ada seseorang dengan ekonomi mapan yang menjemputnya.

Alesha tersenyum. “Semoga semesta bisa mendengar doa dari pria yang gak pernah berdoa ini.”

“Semesta selalu mendukungku untuk memperjuangkan hubungan kita,” Aldrich mengedipkan mata. “Alesha my princess. I love you.”

Tentunya Alesha sudah biasa. Selain pelawak, Aldrich juga perayu. “I love you more my big boy.”

“Bye the way siapa yang jadi Romeonya?”

“Alex.”

“Come on, babe. Alex? Dia bahkan lebih pantas jadi Juliet daripada Romeo.”

Alesha terperanjat melihat kilatan senter yang masuk di sela-sela jendela kamarnya. Itu pasti penjaga Panti yang melakukan pengecekan apakah semuanya sudah tidur atau belum di jam 10.

“Sepertinya kamu harus tidur.”

Alesha mengerucutkan bibirnya sambil mengangguk. “See you di Italia. Ti amo.” Setelah itu segera menutup ponselnya, menaikkan selimut sampai sebatas leher.

Kemudian berpura-pura tidur saat petugas mulai membuka pintu kamar satu persatu.

~~

Hanya ada beberapa siswa dari Akademi balet yang terpilih melakukan Pertunjukkan di Italia. Salah satunya adalah Alesha. Kini ia sudah menginjakkan kaki di Italia. Alesha memejamkan mata—seperti keluar dari penjara, ia benar-benar bisa menghirup udara bebas tanpa menghawatirkan apapun.

Sebelum berlatih, untuk bersantai sejenak mereka diajak ke sebuah pantai. Di sana benar-benar indah. Selama ini Alesha hanya bisa melihatnya di layar ponselnya. Ia memotret lautan biru yang terbentang di depannya. Kemudian mengirimkan kepada kekasihnya.

“Kak Alesha,” panggil seseorang dari samping Alesha.

“Ya?” Alesha menoleh.

“Aku harap, aku bisa kayak kak Alesha. Bisa nolak diadopsi dan punya pacar yang ganteng dan humoris kayak kak Aldrich.” Freya benar-benar berharap nasibnya akan sama seperti Alesha.

Alesha mengangguk. Mengusap bahu perempuan yang usianya berada di bawahnya. “Kamu pasti bisa Freya. Bunda gak pernah nolak permintaan anak-anaknya yang berbakat. Jadi kamu harus semangat supaya bisa buktiin kalau kamu berprestasi.”

Alesha memilih menyendiri. Ia berjalan sembari memotret apa yang menurutnya menarik. Pandangan terhenti pada sebuah benda yang baru saja terjatuh. Alesha mengambilnya—kotak yang berisi batangan rokok yang masih penuh. Pemiliknya mungkin adalah gerombolan orang-orang yang berpakaian hitam yang mulai berjalan menjauh.

Alesha segera berlari menyusul. “Sir,” panggilnya.

Belum sempat berbicara. Salah satu orang di sana menunjukkan lima jari, artinya menolak.

“Tapi barang anda terjatuh.” Alesha menggunakan bahasa inggris.

“Tidak menerima pengemis,” jawab salah satu dari mereka.

Alesha mengerjapkan mata. “Saya hanya ingin mengembalikan barang ini pada anda.”

Kini semua mata menatapnya. Beberapa pria yang di sana menggeleng lelah. Menganggap Alesha benar-benar seperti pengemis yang meminta uang.

“Kenapa membuat keributan? Ingin mati?” tanya seorang pria yang menggunakan kacamata hitam. Auranya sungguh berbeda dengan pria lain. Nampak dingin dengan suara rendahnya. Kini berjalan mendekat ke arah Alesha.

Alesha mengernyit sebentar. Dengan berani mengambil tangan pria itu. “Ini milik anda yang tadi terjatuh.” Lalu mendongak, menatap pria itu. “GWS ya, Pak. Mati jangan dibuat mainan,” ucapnya dalam bahasa Indonesia.

Kemudian segera berbalik dan menjauh. Berlari menyusul rombongannya yang sudah masuk ke dalam bis. Tidak diketahui oleh Alesha jika pria tadi tengah menahan emosinya yang ingin segera meledak. Tangannya meremas kotak yang berisi rokok itu hingga hancur.

~~

Alesha kini telah siap. Ia sudah mengenakan sebuah gaun berwarna putih gading. Romeo and Juliet, kisah klasik yang sampai kini masih menjadi kisah romantis kesukaannya. Alesha bahagia bisa menjadi Juliet, meski Romeo-nya bukan Aldrich.

“Al, gue nervous banget, please.” Alex mengambil tangan Alesha dan mengusapnya beberapa kali.

Alesha merasakan jika tangan Alex benar-benar dingin. Ia juga gugup, wajar saja karena ini adalah pengalaman pertama mereka melakukan pertunjukkan di Negara orang.

“Kita pasti bisa. Semuanya pasti berjalan lancar.” Alesha mengusap punggung tangan Alex. “Gue pergi sebentar.” Alesha segera berlari keluar.

Ia tersenyum saat melihat seorang pria yang menggunakan pakaian serba hitam dengan tangan yang membawa sebuah bunga. Alesha langsung berlari kemudian menghambur di pelukan Aldrich.

“I miss you so much,” ucap Alesha dengan perasaan yang membuncah. Mencium beberapa kali pipi Aldrich dari samping. Ia benar-benar bahagia bisa bertemu kekasihnya.

Aldrich mengangkat tubuh Alesha dengan ringan, memutarnya beberapa kali. Setelah itu mengecup dahi Alesha beberapa detik. “I miss you too. Rasanya ingin mati karena menahan rindu.”

“ALESHA WAKTUNYA SIAP-SIAP,” teriak gurunya. Alesha tidak rela melepaskan genggaman tangannya.

“Nanti ketemu lagi.” Aldrich mengusap puncak kepala Alesha.

Alesha mengangguk. Ia membawa bunga pemberian Aldrich ke dalam. Berjalan mundur masuk ke dalam gedung. Tidak lupa sebelum benar-benar masuk—Alesha membuat hati dengan tangannya untuk Aldrich.

Acara sudah mulai—Alesha melakukan skenarionya. Alex mengangkat tubuhnya, setelah itu ia melakukan gerakan memutar. Sudah 15 menit pertunjukkan berlalu. Sesekali Alesha menatap Aldrich yang duduk di kursi tengah, memastikan jika kekasihnya tetap berada di sana untuk menontonnya sampai akhir.

DOOR

DOOR

Semua orang yang di sana terkejut. Alesha berhenti. Tubuhnya lemas—hanya dalam kurun waktu seperkian detik, ia sudah mendapati kekasihnya tengah tergeletak dengan kepala yang berlumuran darah karena tertembak.

“Aldrich…”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
apa pulak ni
aga pendek ya satu bab nya
2024-10-10 00:47:21
1
user avatar
Nia
terbaik ......
2024-08-07 20:59:31
1
default avatar
pinkyheart309
ceritanya bagus sangat..happy ending...tak macam setengah novel harus menunggu lama untuk habis...hampir 800-900 bab.........yang ini lebih asik dibaca
2023-08-11 11:21:59
1
user avatar
Tyha
best...x boring dan terus ingin membaca
2023-05-15 19:17:44
1
user avatar
Pince
cerita yang bguss, tidk berbelit2.. ketagihan bc novel in pokokx the bestlh, garvin oh garvin loe suami idamn bgett ......
2023-05-05 10:40:32
1
user avatar
Verania
Garviinn ohh Garviinn, kq mlahh au yang tergila gila dengan novel inii.........
2023-04-23 14:39:56
1
user avatar
Vebry Amora
Suka banget sama ceritanya, ada beberapa kata yang kurang aku ngerti tapi gak bikin aku bosan bacanya, soalnya menarik banget. hehe Buat kakak Author, makasih ceritanya bagus banget, semangat berkarya dan semoga sehat selalu;*
2023-04-17 11:37:34
2
user avatar
MarhanaT
terbaik... pertama baca aku udh ditipu. segereget itu ceritanya
2023-03-31 12:00:09
1
user avatar
Verania
setiap hari kah bab nya di perbaharuii???
2023-03-27 13:04:11
2
user avatar
Ichal
bagus banget ceritaanya, tapi pengen banget vander bersatu sma yubin
2024-10-20 06:50:38
1
221 Chapters
Suara Tembakan
“Lalu tema apa yang akan kamu bawakan?” suara dari seseorang pria melalui ponsel. “Romeo and Juliet,” jawab seorang perempuan yang tengah berbaring telungkup di atas ranjang. Rambutnya panjang dengan dress berwarna putih. Namanya Alesha Caroline, perempuan cantik berusia 22 tahun. “Aku tebak, kamu yang jadi Juliet. Terus aku yang jadi Romeo..” Alesha tertawa pelan. “Come on Aldrich, gak ada Romeo yang meninggalkan Juliet bertahun-tahun dan gak pernah pulang. Terus Juliet lagi yang mau nyamperin Romeo.” Sedikit menyindir kekasihnya yang tidak pernah pulang beberapa tahun terakhir. Sudah dua tahun terakhir Aldrich tidak pulang. Katanya, pekerjaan di sana semakin banyak dan tidak bisa ditinggal. “Sorry…” Aldrich menunjukkan ekspresi bersalahnya. “Tapi aku bukan bang Toyib kok—” “Aldrich,” sargah Alesha kesal. Aldrich itu mirip pelawak—bawaannya memang bercanda terus. Aldrich tertawa ringan. “Beneran sayang. Nanti kalau aku sudah dapat uang banyak dan harta yang berlimpah, aku baka
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more
Dunia Alesha Runtuh
Keadaan menjadi sangat kacau. Semua orang berhamburan keluar dengan ketakutan akan bernasib sama dengan pria yang tiba-tiba tertembak. Tidak bagi seorang perempuan yang kini tengah bercucuran air mata. “ALDRICH,” teriak Alesha berlari. Menangkup wajah Aldrich dengan kedua tangannya. “Aldrich bangun!” teriaknya. Aldrich tidak bergeming. “Aldrich jangan tinggalin aku. Aldrich please bertahan.” Alesha mencoba mengguncang tubuh Aldrich. Alesha tidak peduli jika dirinya berada dalam bahaya. Saat ini ia hanya ingin Aldrich membuka mata—kemudian berkata jika tidak akan meninggalkannya sendirian. “Alesha butuh Aldrich.” Alesha memeluk Aldrich. “Aldrich bangun…” lirih Alesha. Ia bahkan tidak peduli dengan dressnya yang sudah berlumuran darah. “Katanya kamu mau ngajak aku lihat Menara Pizza?” Alesha berharap ini hanya mimpi. Ia menampar dirinya sendiri. “Bangun Alesha! Lo mimpi!” Alesha menatap kembali Aldrich yang berada di pelukannya. “ALDRICH BANGUN! ALESHA GAK MAU SENDIRI LAGI!” DO
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more
Aku Akan Membunuhnya
BRAK Pintu lemari dibuka dengan paksa. Alesha menunduk dalam-dalam. Percuma saja bersembunyi di dalam lemari, pada akhirnya ia juga akan tertangkap oleh mereka. Menggerakkan badannya, berusaha berlari. Namun salah satu dari mereka berhasil menghentikannya. “Lepaskan aku.” Alesha berusaha melepaskan diri. “Siapa kau?” tanya seorang pria yang tengah duduk di atas sofa dengan jari yang mengapit rokok. “Kau kekasih Aldrich?” Alesha menatap pria itu. Pria dengan kemeja hitam rapi. Pria tersebut nampak mengangkat sudut bibirnya tersenyum. Bagi Alesha pria itu mengerikan, meskpun kedua matanya tertutup dengan kacamata hitam. Alesha yakin pria di depannya bukan pria baik-baik. “Jawab aku. Apa kau kekasih Aldrich?” pria itu mengangkat dagu Alesha. Meneliti wajah Alesha yang khas orang Asia seperti Aldrich. Karena Alesha yang tidak kunjung menjawab pertanyaan. Pria itu semakin kencang mencengkram dagu Alesha. “Jawab aku atau aku akan menyitimu?” Alesha tertawa. “Tidak ada asalan untukku
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more
Pembalasan Dendam
Apa yang harus Alesha lakukan agar memikat Garvin. Alesha sungguh tidak berpengalaman. Kenapa skenario yang diciptakan Wiliam sangat rumit seperti ini. Seharusnya Wiliam bisa membuat Alesha langsung bersama Garvin tanpa acara pamer-pamer tubuh pada pria hidung belang lainnya.Acara pelelangan wanita. Wiliam memang membuat rencana dengan memasukkan Alesha ke dalamnya. Agar Alesha bisa memikat Garvin dengan kecantikannya. Setelah itu—Alesha akan menjalankan rencana yang sudah mereka susun. Wiliam duduk di belakang—sesekali menyesap sebatang rokok yang berada di jarinya. Ia menatap punggung Garvin yang berada di depannya.“Kita sambut wanita yang sudah terpilih,” suara MC menggelora.Alesha berada di urutan nomer 5 alhasil ia berjalan di urutan paling belakang. Tangannya mulai berkeringat dingin. Wajahnya terasa sangat kaku tanpa ekspresi.“Start.”Para wanita lain sibuk melepaskan pakaiannya—kemudian bergoyang dengan sensual. Apa yang dilakukan Alesha? Wanita itu hanya diam.“KENAPA DIA
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more
Tidak Ada Maaf Untuk Penghianat
“Apa yang kau lakukan.” Tangan Alesha dicekal oleh Garvin.Tertangkap basah—pergerakan Alesha langsung dibekukan oleh Garvin. kedua tangannya dicekal di atas kasur. Garvin mengambil jarum itu—menelitinya sebentar. Pertama kali melihatnya—ia langsung tahu jika jarum itu berbahaya. Jika jarum itu mengenai lehernya, dalam hitungan menit ia akan kehilangan nyawa.“Jawab aku. Siapa yang menyuruhmu?” aura Garvin berubah menjadi sangat dingin. Ia mengambil sebuah borgol di dalam lacinya.“LEPASKAN AKU! KAU PANTAS MATI!” teriak Alesha berusaha melepaskan diri. Namun kedua tangannya lebih dulu diborgol oleh Garvin.“Kau sudah mengirim uang ke tempat bordil?” tanya Garvin di sebuah telepon.“Baru setengah, Sir.” “Tidak usah kirim. Turuti saja perintahku.”Disaat Garvin masih bertelepon dengan seseorang. Alesha bangkit—meskipun gerakan tangannya sangat terbatas. Hal itu tidak menyurutkan niatnya untuk tetap membunuh Garvin. Pria itu harus mati.Alesha mendekat ke arah dressnya. Mengambil sebuah
last updateLast Updated : 2023-02-25
Read more
Kill Me
Alesha mengangguk.“Kau jawab pertanyaanku dengan jujur.” Garvin tanpa rasa kasihan langsung menarik lakban yang menutup mulut Alesha. Tarikan lakban yang kuat membuat seakan bibir Alesha ikut tertarik juga.“Apa yang Wiliam katakan padamu?”Alesha menatap Garvin dengan sorot kebenciannya. “Aku lelah. Semuanya nampak membingungkan. Tidak bisakah kau langsung membunuhku saja?”Jawaban Alesha membuat Garvin mengepalkan tangannya. Emosinya kini mulai naik. “Kau ingin aku membunuhmu?”Alesha mengangguk. “Seharusnya aku tidak terlibat dengan kalian. Tapi setidaknya aku tahu pembunuh Aldrich, antara kau dan Wiliam. Aku bisa pergi dan menyusul Aldrich. Kalian bisa bertengkar sesuka hati kalian.”Tidak ada harapan untuk hidup. Alesha benar-benar putus asa. Tidak ada kejelasan yang nampak di depan matanya. Semuanya abu-abu dan membingungkan. Selain teka-teki tentang pembunuh Aldrich sebenarn
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more
Kau Mengerikan
“Aku mencintai Aldrich. Dia segalanya bagiku.”“Cinta?” Garvin tertawa. Tawa yang menggelegar, tawa yang benar-benar lepas dan murni karena memang lucu. Cinta? Satu kata yang menurutnya sangat tidak masuk akal dan konyol.Alesha bangun. Berdiri di hadapan Garvin. “Apa ini artinya kau memaafkan Aldrich?”Garvin mendadak terdiam. Menatap Alesha dengan tajam. Dia sedikit menunduk karena tinggi Alesha yang hanya sebatas lehernya. “Tidak ada kata maaf untuk penghianat. Aku harap dia berada di tempat paling buruk selain dunia ini.”Wajah Alesha memerah menahan amarah. Tangannya mengepal—kemudian mengacungkan jari tengahnya pada Garvin. “Doa buruk akan kembali pada sang pemilik. Doa buruk akan menjadi boomerang untuk pemiliknya.”“Mau kupotong jarimu hah?!”Alesha segera menekuk jarinya kembali.“Sekarang nikmati hidupmu di penjara ini. Kau akan mend
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more
Hukuman
Tubuh Alesha ditarik oleh dua pria. Diseretnya melewati lorong gelap. Digelandang masuk ke dalam ruangan lain yang tidak kalah mengerikan. Ruangan dengan aroma amis yang begitu pekat. Juga ada beberapa kerangkeng besi yang menempel di tembok. Alat-alat berat lain yang ditaruh di sebuah rak terbuka.Alesha mencoba memberontak melepaskan diri. Tapi orang-orang itu begitu mudahnya memasang kerangkeng pada tubuhnya. Tubuhnya berada di atas dan membentuk huruf X dengan kerangkeng yang melilit.“Jawab pertanyaanku dengan jujur.” Garvin mengambil duduk di sofa. Mengambil rokok kemudian menyulutnya perlahan.“Apa kau selama ini mendapatkan harta dari Aldrich?”“Itu urusan pribadiku,” jawab Alesha.CETARSebuah cambuk menyambar tubuhnya. “Akkh.” Alesha meringis kesakitan.“Jawab dengan jujur atau kau akan mendapatkan cambukan dan pukulan. Kutanya sekali lagi apa kau selama
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more
Dijual lagi?
Alesha bertepuk tangan pelan. “Selamat untuk kalian berdua.” “TUTUP MULUTMU! JANGAN BERBICARA!” kesal Garvin berteriak. Xavier tersenyum. Ia mendekati Alesha. “Kami tidak seperti yang kau pikirkan.” Mengusap dahi Alesha pelan. “Namaku Xavier, semoga cepat sembuh.” Alesha membalas senyum Xavier sembari mengangguk. “Aku pergi dulu.” Xavier menunjukkan jarinya. “Jangan menyiksanya jika ingin dia segera sembuh!” katanya pada Garvin. “Kau menyukainya?” tanya Garvin. Alesha mengangguk pelan. “Siapa yang tidak suka dengan pria tampan dan penuh keramahan seperti Xavier. Semua wanita pasti juga akan menyukainya.” “Waah. Tidak kusangka kau akan berpaling dari kekasih yang kau cintai itu secepat ini.” Garvin menggeleng dengan tangan yang bersindekap. “Aku hanya menyukainya. Sebatas kekaguman seperti mengidolakan seorang aktor.” Alesha bangun dan duduk sembari menatap Garvin. Berada di ruangan yang jauh lebih baik dari penjara. Kamar ini sangat luas dan nyaman. Juga kasur empuk yang ia du
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more
Jenifer
“Aku berusaha melakukan yang terbaik. Tapi semesta tidak pernah berpihak padaku. Aku tidak mau menyusahkan diri sendiri dengan memikirkan hal yang tidak bisa terwujud. Aku hanya akan mengikuti alur.” Itulah jawaban Alesha beberapa menit yang lalu, jawaban yang mampu membuat Garvin terdiam kehabisan kata-kata. Mereka sampai di sebuah gedung. Begitu ramai dengan orang-orang kelas atas. Ada banyak sekali security yang berjaga di luar gedung. Dilakukan pengecekan sangat ketat sebelum masuk. Tamu akan diijinkan masuk apabila menunjukkan undangan. Tanpa undangan tidak akan bisa masuk. Garvin berdiri di sebelah Alesha. Tanpa aba-aba, tangannya bergerak menarik Alesha mendekat dari samping. Memeluk pinggang wanita itu dengan erat. “Kenapa seperti ini?” tanya Alesha. Ia tidak nyaman tangan kekar Garvin bertengger di pinggang rampingnya. Ia mendongak meminta penjelasan pada Garvin. “Jawab aku.” “Diam saja.” Garvin menatap sekitarnya. Garvin tidak serta merta datang seorang diri. Ia membawa
last updateLast Updated : 2023-03-04
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status