Alka Santika Lakshita, adalah gadis pegawai minimarket yang menjadi pujaan hati Jeremy Xanders Arthur, seorang CEO dan pengusaha terkenal. Keduanya menjalin hubungan asmara dan saling mencintai. Namun, hubungan keduanya tidak direstui oleh kedua orang tua Jeremy lantaran latar belakang Alka. Tetapi Alka dan Jeremy tetap meneruskan hubungan mereka hingga jenjang pernikahan. Suatu ketika, setelah dua tahun pernikahan berjalan, terjadi sebuah kecelakaan yang hampir merenggut nyawa. Jeremy mengalami koma. Ibu Jeremy yang mengetahui keadaan sang putra yang sedang berjuang di antara hidup dan mati, mengusir menantunya untuk meninggalkan Jeremy. "Pergi dari kehidupan anakku! Aku tidak sudi melihat kamu terus berdamping hidup dengan Jeremy!"
view more"Lihatlah di layar monitor itu!" tunjuk Kelvin.Layar monitor yang terpasang di sana, menyala dan menunjukkan foto pernikahan Jeremy dan Alka 7 tahun yang lalu. Tak hanya itu, bukti berupa foto buku nikah milik keduanya pun ditampilkan. Kelvin menatap satu persatu wajah dari para seluruh karyawan tersebut yang hadir. Mengapa foto buku nikah Jeremy dan Alka bisa ditampilkan seolah sudah dipersiapkan? Tadinya, layar monitor itu hanya digunakan sebagai hiasan dari bagian dekorasi yang tertata di sana. Dan bertuliskan nama Jeremy & Alka yang terukir indah.Namun, karena terjadi fitnah yang dilakukan oleh Diana lewat media sosial miliknya, dan menyebar dengan cepat, membuat Jeremy naik pitam. Ia segera membawa masuk sang istri yang sudah terlihat tertekan karena tatapan remeh dari karyawan Jeremy yang dilemparkan terhadap Alka. Dari dalam kamarnya, Jeremy memainkan ponsel bertujuan untuk mengirimkan pesan berupa foto-foto kepada anak buahnya. Jadi, dengan adanya layar monitor tersebut, b
Malam ini, di kediaman Jeremy dan Alka, tengah dilaksanakan acara 'bangun nikah'. Yaitu acara yang biasa dilakukan oleh orang bersuku Jawa, mengulang kembali akad nikah mereka setelah beberapa masalah yang terjadi hingga pasangan berpisah. Setelah masa berkabung yang mereka lalui sedikit berkurang, keduanya melakukan bangun nikah bersama. Ini sudah lewat dari 40 hari kematian Naufal. Dan kebetulan atas permintaan dari Alka, dia meminta kepada suaminya untuk membangun nikah setelah 40 hari. Dan Jeremy menuruti permintaan istrinya.Akad nikah dilaksanakan secara privat dan mengundang beberapa orang terdekat mereka. Kakak sepupu Alka, yaitu Nena, juga turut hadir dalam acara bangun nikah adiknya. Jeremy tersenyum bahagia setelah apa yang ia lewati selama bertahun-tahun. Segala kesakitan, penderitaan, kehampaan jiwa yang dilalui selama 5 tahun lamanya, berbuat manis akhirnya. Saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada segala kepahitan yang dirasakan. Baik itu Alka, maupun Jeremy s
"Bagaimana mungkin, kamu bisa berlaku demikian mengecewakan hati anak kita?" Hasan tengah menginterogasi Wilda, setelah pengakuannya didepan Jeremy. Hasan terkejut bahkan tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh istrinya itu. Ada hal yang membuat dirinya merasa janggal ketika mendengar pengakuan ambigu yang diutarakan Wilda. "Aku tidak bermaksud menyakiti anak kita, Pa," jawab Wilda. "Lalu alasan apa yang bisa kamu berikan? Apa alasan masuk kamu membiarkan cucu satu-satu nya kita terbunuh?"Hasan benar-benar bingung mengenai pengakuan Wilda. Ia meminta maaf pada Jeremy atas meninggalnya Naufal. Tapi ia mengatakan hal ambigu bahwa ia tidak terlibat dan hanya mengetahui. "Ada alasan yang membuat aku harus memilih antara kehilangan Jeremy anakku, ataukah aku harus kehilangan cucu kita. Jadi aku memilih, yang menderita bukan aku, tapi Alka, istrinya," sahut Wilda.Hasan diam tanpa menyahut Wilda. Ia membiarkan istrinya melanjutkan ucapannya. Ia perlu mendengarkan alasan yang lebih m
"Hermin! Semua itu adalah masa lalu. Kenapa kamu selalu mengungkitnya?" tanya Hasan menahan rasa kesal. Malam ini, Hasan didampingi oleh Wilda, bertemu tidak sengaja dengan Hermin. Hermin mencoba untuk menjatuhkan mental mantan suaminya, bersama dengan istri yang sekarang, dengan mengungkit masa lalu. Hermin mencoba mengungkit jasa yang ia berikan kepada Hasan, dalam mendirikan perusahaan yang kini dipimpin oleh Jeremy. "Kenapa aku selalu mengungkitnya? Apa aku tidak boleh mengungkitnya?" Hermin menyunggingkan senyum miring. "Faktanya, memang tanpa bantuanku kamu tidak akan bisa maju seperti sekarang. Dan jika bukan karena Jeremy pintar juga, kamu tidak akan mungkin bisa tetap bertahan." "Oh!" Hermin sontak menutup mulut. "bukan hanya pintar. Tetapi juga karena paksaan kalian. Padahal, dia tidak mencintai Diana. Tapi kalian paksa untuk menikahi wanita itu," sindir Hermin. Hermin, Hasan, dan Wilda sama-sama bertemu di Bandung. Mereka menghadiri acara pernikahan putri dari wali
"Mas Jeremy?!"Alka berbalik dan melebarkan matanya ketika melihat Jeremy telah memegang senjata api. Ia berpikir sejak kapan Jeremy memegang benda itu. Ini ia merasa ketakutan sekarang. Takut jika Jeremy berbuat nekat melukai dirinya sendiri dan melukai Alka.'sejak kapan dia memegang senjata api? Apa disimpan di balik jasnya? Berarti selama ini dia ke mana-mana membawa benda itu,' batin Alka."Cepat melangkah sekarang, Alka!Alka menggeleng pelan. "Mas ini tidak benar caramu seperti ini. "Benar menurutku."Mas bukankah kamu harus merelakan semuanya? Bukan kayak di jalan yang terbaik?"Apakah kamu memang sudah tidak mencintai aku lagi?"Alka terdiam. Ia tak menyangka bahwa Jeremy akan menanyakan hal seperti itu padanya. Harusnya tanpa bertanya Jeremy pun sudah tahu kalau dirinya masih memiliki perasaan istimewa itu. "Jawab aku angkat sama kamu sudah tidak mencintai aku lagi?"Aku masih mencintaimu mas."Kalau kamu masih mencintaiku kenapa kamu memilih untuk meninggalkanku lagi? Apa
"Apa maksudmu berkata seperti itu di depan anak laki-lakiku?" hardik Wilda.Wilda mengeram marah kepada Hermin yang mencoba untuk menghasut Jeremy. Sekuat hati ia mencoba untuk bersikap tenang didepan Jeremy. Namun Hermin malah memancingku emosinya."Bukankah Jeremy juga tahu kesalahanmu di masa lalu?" Hermin tersenyum miring.Hermin kemudian melipat tangan di dada dengan angkuh. "Sayang sekali suami tersayangmu ini tidak mengetahuinya. Padahal, Jeremy yang paling kau percayai untuk di bodohi saja, tahu."Hasan mendengus kesal. Ia tengah terkejut dengan tuduhan yang dilemparkan kepada Wilda. Namun Hermin malah mengatakan hal tak penting. "Sebenarnya kalian ini membicarakan apa sih?" "Kamu mau tahu penyebab terbunuhnya Hendrik? Bukan karena narkoba. Pada saat itu Hendrik sudah selesai rehabilitasi dan dia sudah sembuh dari ketergantungan obat-obatan terlarang tersebut. Sehari setelah meninggal, aku menemukan sebuah arang briket batubara berada di dalam mobilnya. Tidak hanya itu. Aku m
"Hermin! Semua itu adalah masa lalu. Kenapa kamu selalu mengungkitnya?" tanya Hasan menahan rasa kesal.Malam ini, Hasan didampingi oleh Wilda, bertemu tidak sengaja dengan Hermin. Hermin mencoba untuk menjatuhkan mental mantan suaminya, bersama dengan istri yang sekarang, dengan mengungkit masa lalu. Hermin mencoba mengungkit jasa yang ia berikan kepada Hasan, dalam mendirikan perusahaan yang kini dipimpin oleh Jeremy."Kenapa aku selalu mengungkitnya? Apa aku tidak boleh mengungkitnya?" Hermin menyunggingkan senyum miring."Faktanya, memang tanpa bantuanku kamu tidak akan bisa maju seperti sekarang. Dan jika bukan karena Jeremy pintar juga, kamu tidak akan mungkin bisa tetap bertahan.""Oh!" Hermin sontak menutup mulut. "bukan hanya pintar. Tetapi juga karena paksaan kalian. Padahal, dia tidak mencintai Diana. Tapi kalian paksa untuk menikahi wanita itu," sindir Hermin.Hermin, Hasan, dan Wilda sama-sama bertemu di Bandung. Mereka menghadiri acara pernikahan putri dari walikota yang
"Alka! Alka!" Jeremy berlari mengejar sambil memanggil nama sang istri yang menjauh darinya. Pria itu menyusuri setiap gang berharap menemukan keberadaan sang istri. Jeremy sangat terkejut dan tak menyangka bahwa Alka mengikutinya, dan mendengar apa yang terjadi. Dengan nafas yang terengah-engah, Jeremy berusaha mencari wanita yang ia cintai. Ia membungkukkan badannya untuk menetralisir rasa pegal di dada. Satu hal yang ia sesalkan. Mengapa Alka sampai harus tahu? Jika dirinya yang terluka, tak masalah. Tetapi Alka terluka, Jeremy sungguh tak terima. Entah yang dikatakan oleh wanita tadi benar atau tidak, tapi Jeremy benar-benar kecewa. Bagaimana mungkin kedua orang tuanya tega menghilangkan nyawa putra semata wayangnya? Apakah mereka tetap melarang Jeremy bersatu dengan Alka atau tidak, harusnya jangan menggunakan Naufal. Harusnya Naufal tidak terkena sasaran. "Alka! Kamu di mana?" teriak Jeremy. Kelvin berlari dan mendekati Jeremy. Ia ikut membantu sahabatnya untuk mencari ke
Jeremy memegang erat setir kemudi. Tatapan mata dari pria pemilik rahang tegas itu, menyiratkan sebuah amarah yang besar. Sepertinya, siapapun yang akan mencari masalah dengannya, akan ia libas sampai rata. Dengan penuh perhitungan dan pikiran yang fokus, Jeremy mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang cukup tinggi. Walaupun ia berkendara dengan kecepatan yang tinggi, ia tetap berhati-hati. Ia tak ingin jika nyawanya menghilang begitu saja karena kecerobohan berkendara. Sebab, ia ingin menghabiskan waktu yang panjang bersama wanita yang ia cintai. Sambil matanya menatap tab yang ia letakan di dashboard mobil, Jeremy menyunggingkan senyuman miring. Ia kemudian mengangkat tangannya, untuk menekan handsfree yang terpasang di telinga. Ia tetap fokus berkendara sambil berkomunikasi dengan seseorang di seberang sana."Sudah sampai mana?" tanya Jeremy.[Dia ada di perempatan.] jawab seseorang dari sambungan headset.Tanpa berbicara lagi, Jeremy kemudian menekan pedal gas, dan menambah l
"Mas! Apa sebaiknya kita tunda saja pertemuan dengan kedua orang tua Mas. Aku belum siap," ucap Alka ketika tengah berdiri tepat di depan rumah Jeremy."Tapi kita sudah terlanjur sampai di sini. Kemarin kamu bilang sanggup bertemu dengan kedua orang tua Mas. Kenapa sekarang berubah pikiran?" Jeremy bingung dengan sikap wanitanya. Jeremy sudah berada di Yogyakarta selama 3 hari sebelum mengajak Alka menemui kedua orang tuanya. Jeremy mengutarakan niatnya ingin mempersunting Alka setelah mereka menjalin hubungan selama 2 tahun lamanya. Maka dari itu, Jeremy ingin mengajak Alka untuk terbang ke Makassar.Awalnya Alka menolak berulang kali karena takut bila orang tua Jeremy tidak merestui. Namun Jeremy tak mau menyerah membujuk wanitanya. Dan akhirnya, Alka menuruti ajakan Jeremy."Buang pikiran negatifmu jauh-jauh. Percayalah kepadaku. Mereka tidak seperti yang kamu pikirkan."Alka mengangguk mendengar ucapan Jeremy. Dalam hati ia berharap, semoga apa yang ia duga tidak terjadi. Jeremy ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments