Share

Bab 4. Membangun Usaha

last update Last Updated: 2024-11-08 10:58:12

"Lantas, jika kamu wanita pilihan kedua orang tua Jeremy, kenapa? Toh saat ini aku yang menjadi istri Jeremy." Alka berbicara santai namun menusuk hati Diana.

Diana tersenyum getir dan menahan kesal. "Aku pikir kamu tidak bisa berbicara."

"Kamu pikir aku patung tidak bisa bicara?"

"Percaya diri sekali kamu dengan statusmu sebagai istri seorang Jeremy," cibir Diana, "tanpa kamu sadari siapa dirimu."

"Kenapa aku tidak boleh percaya diri? Aku menikah dengannya sah menurut hukum dan agama. Bukan menikah siri apalagi sebagai simpanan. Seperti kamu," ucap Alka dengan lantang.

Alka tahu sedikit mengenai Diana Rosita, wanita pilihan kedua orang tua Jeremy yang akan dijodohkan kepada pria yang saat ini sudah menjadi suami Alka. Diana adalah anak seorang pengusaha dan pejabat, namun kerap menjadi simpanan pria beristri. Itulah sebabnya Jeremy tidak mau dijodohkan dengan Diana. Sindiran yang dilemparkan oleh Alka tadi, membuat Diana naik pitam.

"Berani kamu menghina aku seperti itu!" hardik Diana.

"Itu faktanya kan?" Alka masih bersikap tenang dengan melihat raut wajah Diana yang berubah muram.

Diana mengetatkan rahangnya dan menatap tajam Alka. Ia merasa harga dirinya dijatuhkan oleh gadis yang telah menjadi istri Jeremy. Matanya beralih ke sebuah gelas yang masih penuh berisi jus jeruk. Diana meraih gelas itu lalu menyiramkan ke wajah Alka.

BYUR!

Alka terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Diana hingga bangkit dari duduknya.

"Alka!" Jeremy yang baru saja keluar bersama Kelvin berlari ke arah istrinya.

Aksi yang dilakukan oleh Diana barusan menarik perhatian para pengunjung kafe. Jeremy terkejut dengan kedatangan Diana yang telah memperlakukan istrinya secara tidak adil. Dia menatap tajam wanita yang hampir menjadi istrinya itu.

"Apa yang baru saja kamu lakukan kepada istriku?!" geram Jeremy.

Diana tersenyum miring menatap Jeremy. "Istrimu? Gadis miskin dan kampungan ini sudah merebutmu dariku. Seharusnya yang menjadi istrimu sekarang aku. Bukan dia."

"Seharusnya kamu sadar diri kenapa aku tidak mau menjadikanmu istriku!"

Jeremy menarik beberapa lembar tisu dari kotak yang ada di meja. Ia menyeka perlahan wajah sang istri yang basah karena ulah Diana. Melihat adegan itu, hati Diana merasa terbakar.

"Jeremy!" panggil Diana.

"Apa?" bentak Jeremy.

Alka terkejut dengan suara Jeremy yang meninggi. Selama mengenal Jeremy hingga menikah, Alka tidak pernah mendengar sang suami berbicara dengan suara tinggi. Sehingga ia terkejut ketika melihat ekspresi suaminya yang marah. Melihat Alka yang terkejut dengan tindakannya, Jeremy menghela napas.

"Maaf buat kamu kaget," ucap Jeremy.

Sedangkan Kelvin menarik tangan Diana dengan kasar untuk pergi dari sana. Ia tidak ingin wanita itu meneruskan aksi konyolnya. Diana berontak ditarik dengan kasar oleh Kelvin.

"Ayo keluar ikut aku," kata Kelvin menarik tangan Diana.

"Lepaskan!" teriak Diana, "aku belum selesai berurusan dengan mereka. Kenapa kamu ikut campur?"

"Diam!" bentak Kelvin.

Kelvin mengajak Diana pergi menjauh dari kafenya. Ia tidak ingin wanita itu berbuat semakin nekat lagi jika dibiarkan terus berada di sana bersama Jeremy dan Alka. Kelvin sendiri sudah cukup tahu bagaimana sikap Diana jika sudah mulai mencari ribut dengan orang lain.

Diana menghempaskan tangan Kelvin yang membelenggunya. "Apakah menurutmu wajar aku marah karena milikku direbut oleh wanita miskin yatim piatu itu? Jeremy harusnya menjadi milikku."

Kelvin melipat tangan di dadanya. "Terimalah kenyataan bahwa kamu tidak bisa bersanding dengan Jeremy. Meskipun kamu kaya raya dan berasal dari keluarga terpandang, namun kamu tidak memiliki perilaku yang baik seperti istri Jeremy. Jadi Jangan memaksakan dirimu untuk mencapai semua keinginanmu."

Setelah itu, Kelvin pergi dari hadapan Diana kembali menuju kafe tempat ia bekerja. Diana menatap punggung Kelvin yang perlahan menjauh. Ia berteriak melepaskan rasa emosi di dadanya.

...

"Kamu tidak apa-apa, Sayang? Dia tidak melukai kamu, kan?" tanya Jeremy penuh dengan kekhawatiran.

Alka menggeleng dan tersenyum. "Aku nggak apa-apa, Kak."

"Benar tidak apa-apa?" 

"Iya. Jangan khawatir."

***

Jeremy pulang kerja mengendarai sepeda motor berboncengan dengan Kelvin. Wajah kedua pria itu terlihat lesu dan tidak bercahaya. Yang paling jelas terlihat, raut wajah Kelvin seperti orang menahan kesal. Setelah kedua pria itu turun dari sepeda motor, Jeremy mengetuk pintu memanggil sang istri 

"Sayang! Aku pulang," panggil Jeremy.

Alka yang sedang memasak, menghentikan aktivitasnya ketika melihat sang suami telah pulang dari bekerja. Gadis itu membukakan pintu untuk suaminya dan menampilkan senyuman manis. Jeremy balas memberikan senyum kepada sang istri meskipun raut wajahnya sedikit berbeda.

"Mas sudah pulang?" Alka meraih tangan Jeremy dan menciumnya.

"Tolong ambilkan air minum, Sayang," pinta Jeremy.

Alka mengangguk. "Iya, Mas. Aku ambilkan."

Alka melihat di belakang Jeremy ada Kelvin yang pulang bersama. Alka meminta Kelvin untuk masuk dan duduk bersama Jeremy diruang tamu. Kemudian Alka pergi ke dapur untuk mengambil air minum dan menyeduh kopi.

"Nggak usah repot-repot, Alka," kata Kelvin yang melihat kalau kamu membawa dua cangkir kopi dan dua gelas air putih.

"Nggak apa-apa kok. Cuma air putih dan kopi," jawab Alka.

"Duduk sini, Sayang!" Jeremy menepuk sofa di samping kepada sang istri.

Alka menurut dan mengambil posisi duduk disamping Jeremy. Jeremy merangkul pundak sang istri dan mengecup kening Alka. Sepertinya Jeremy sedang meluapkan rasa lelahnya.

Alka menatap dalam wajah sang suami. Ia dapat melihat dengan jelas rasa lelah dan putus asa di sana. Sudah selama enam bulan ini, Jeremy dan Kelvin membangun usaha bersama. Banyak masalah, tantangan dan kendala yang mereka hadapi.

"Bagaimana hasil yang diperoleh, Mas?" tanya Alka.

"Kami hampir berhasil." Jeremy berbicara dengan ekspresi datar.

"Benar begitu?" Alka mengerutkan kening.

Jeremy mengangguk. "Ya."

Entah yang dikatakan oleh Jeremy benar atau tidak, Alka tidak tahu. Alka mengetahui bahwa suaminya itu meminjam uang di bank dengan jumlah yang cukup besar untuk modal usaha. Bahkan bulan yang lalu, Jeremy ditipu oleh salah seorang kenalannya. Uang telah diberikan untuk membayar tanah, ternyata tanah itu sedang dalam sengketa.

Alka mengingatkan sang suami agar jangan terjerat hutang. Alka sangatlah menghindari berhutang apalagi kepada rentenir. Sebab orang tua Alka telah menanamkan prinsip kepada putrinya supaya jangan sampai berhutang jika tidak memiliki apapun. Lebih baik mengumpulkan uang terlebih dahulu sedikit demi sedikit.

Dan melihat suaminya yang mengambil pinjaman ke bank untuk modal usaha, membuat Alka merasa tidak nyaman. Tetapi jika tidak nekat, Jeremy tidak akan bisa membuka usaha. Jeremy menenangkan hati sang istri agar jangan khawatir dan meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Suamimu sedikit pusing dengan kehidupan di sini. Jika seandainya kalian tidak pindah, dan tetap di Yogyakarta, Jeremy mungkin tidak bingung," celetuk Kelvin.

Jeremy melirik sinis Kelvin. "Siapa bilang aku bingung?"

"Lah! ... Kemarin kamu bilang," balas Kelvin.

"Bukan soal kehidupan yang membuat aku bingung dan pusing. Tapi soal membangun usaha ternyata aku tahu serumit ini," desah Jeremy.

Alka mengusap lengan sang suami. "Aku beritahu Mas tentang peribahasa negara Uganda. 'Anda tidak dapat mendaki puncak gunung tanpa menginjak rumput liar dengan kaki anda'. Artinya, meraih kesuksesan dalam hal apapun, seringkali melintasi segala rintangan yang harus dihadapi. Sebelum Mas membuat keputusan membangun usaha, Mas bilang sama aku kalau Mas mencari modalnya dengan meminjam dari bank. Mas sudah mengambil tantangan itu dan berkorban untuk mencapai tujuan. Jadi Mas harus semangat."

Kelvin tersenyum. "Nah! Kamu dikasih semangat tuh sama istrimu. Jangan menyerah! Ayo terus melaju!"

"Iya, Sayang. Terima kasih," ucap Jeremy.

Ia sedikit lebih lega setelah mendengarkan penuturan panjang dari sang istri. Jeremy yang tadinya tidak memiliki semangat untuk meneruskan usaha, seketika semangatnya bangkit setelah mendengarkan dukungan dari sang istri. Jeremy sangat bersyukur dan ia berpikir tidak salah memilih istri. Itu dia harus putus hubungan dengan orang tuanya.

"Aku di rumah selalu mendoakan semoga Mas dan Kak Kelvin, diberikan kelancaran dalam membangun usaha."

"Amin." Semua menjawab serentak.

"Sayang! Nanti malam jangan lupa ya." Jeremy mengedipkan sebelah matanya.

Kelvin melemparkan bantal dan menatap kesal Jeremy. "Mentang-mentang kamu sudah punya istri, jangan pamer ke aku yang jomblo ya."

"Makanya cepat punya istri. Jangan kelamaan jomblo terus. Mau jadi perjaka tua?" 

"Apa, Mas?" Alka menatap sang suami bingung.

"Kamu sudah selesai datang bulan, kan?"

"H-hah?!"

Related chapters

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 5. Hadiah Untuk Alka

    Jeremy pulang ke rumah dengan wajah yang berbinar cerah. Ia tidak sabar segera memberikan kejutan untuk sang istri. Sebuah hadiah yang telah ia siapkan beberapa hari lalu, kini saatnya ia persembahkan kepada wanita belahan jiwanya."Sayang!" seru Jeremy."Iya, Mas. Sudah pulang?" Alka meletakkan selang dan mematikan kran air. Istri kesayangan Jeremy itu sedang menyiram tanaman bunga dan sayurannya."Aku punya hadiah untuk kamu," beritahu Jeremy sambil tersenyum lebar."Hadiah apa, Mas?" Alka penasaran."Coba tutup dulu matanya!" interupsi Jeremy.Alka mengerutkan kening. "Kenapa harus tutup mata segala, sih? Nggak usah aneh-aneh deh.""Bukan aneh-aneh kok, Sayang.""Benar?" tanya Alka tidak percaya.Jeremy mencubit gemas pipi Alka. "Iya. Coba tutup mata dulu. Kalau nggak tutup mata, nggak surprise dong."Akhirnya Alka menuruti Jeremy yang memintanya untuk menutupi mata. Alka merasa penasaran sekaligus cemas dengan kejutan yang akan diberikan oleh Jeremy. Disaat mata Alka tertutup, Jer

    Last Updated : 2024-11-08
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 6. Kecelakaan

    "Maaf! kondisi pasien bernama Jeremy sedang mengalami koma," terang Dokter Herman, dokter yang menangani Jeremy. Wilda, sang ibu yang mendengarkan merasa syok. Hampir saja tubuhnya limbung jika tidak ditahan oleh sang suami. Airmata seketika berderai membasahi wajah wanita paruh baya yang masih cantik itu. "Kami menemukan cedera otak pada pasien akibat benturan keras yang terjadi. Sehingga menimbulkan pergeseran dan rotasi otak didalam tengkorak," jelas Dokter Herman. "Lalu, kapan anak saya akan bangun dokter?" tanya Hasan. Dokter Herman menggeleng pelan. "Kami tidak bisa memastikan kapan pasien akan bangun. Berdoa saja. Semoga diberikan keajaiban." Hasan mengangguk mendengarkan dokter Herman. Sedangkan Wilda, hanya menangis sambil mengelus dadanya yang terasa sakit dan sesak. Wilda sangat takut bila seandainya tidak ada keajaiban dan Jeremy tidak selamat. "Saya permisi terlebih dahulu. Ada pasien lain yang menunggu saya." "Terima kasih, Do

    Last Updated : 2024-12-01
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 7. Koma

    Seorang wanita berulangkali mengerjapkan mata untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina. Hal pertama yang ia lihat saat pertama kali membuka mata, adalah langit-langit berwarna putih. Dibersamai dengan aroma obat yang menyerbak mengusik indra penciuman, ia tahu bahwa saat ini dirinya tengah berada di rumah sakit. Sebuah perban melingkar di kepalanya. Merasakan punggung yang terasa ngilu, ia berpikir bahwa dirinya telah lama berbaring. Ia mencoba bangun dari berbaring, namun kepalanya terasa sakit. "Jangan terlalu banyak bergerak dulu, Mbak. Mbaknya baru sadar," tegur Suster yang baru saja masuk ke ruangan rawat. Wanita itu mencoba mengingat kejadian apa yang membuat dirinya bisa berada di rumah sakit saat ini. Kemudian ia melebarkan matanya terkejut ketika mengingat ia mengalami kecelakaan tidak sendirian. "Di mana suami saya?" tanya wanita itu

    Last Updated : 2024-12-02
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 8. Meninggalkan Yang Dicintai

    Hujan deras dan suara petir menggelegar menandai berakhirnya musim kemarau. Di malam pertama turun hujan, aroma petrichor tercium menguap ke udara. Aroma antara tanah kering dan air hujan yang menyatu memang sangat menyenangkan. Sekaligus ucapan rasa syukur atas rahmat Tuhan karena diberikan keberkahan atas turunnya hujan setelah musim kemarau yang panjang. Di rumah Nena, tepatnya di Yogyakarta, wanita yang merupakan kakak sepupu Alka itu tersenyum bahagia. Bagaimana tidak, tanaman bunga dan sayuran yang mulai akan mati, kini setidaknya ikut tersenyum bahagia karena diguyur hujan. "Alhamdulillah! Sudah turun hujan. Kamu akan tumbuh subur lagi," ucap Nena dengan penuh rasa syukur sambil melihat tanaman-tanamannya. Nena mencoba membuka tirai di jendela rumahnya untuk memandang hujan turun. Namun, bukannya melihat aliran air yang turun dari sudut genting, Nena malah terpaku dengan seseorang yang berdiri di depan rumahnya. Nena penasaran dengan sosok i

    Last Updated : 2024-12-03
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 9. Belahan Jiwa Yang Pergi

    Jeremy berulangkali menggerakkan jari-jari tangannya secara perlahan. mata yang masih tertutup itu, bergerak-gerak ke kanan dan kiri. Beberapa hari terakhir, setelah 2 bulan mengalami koma, hasil pemeriksaan dari dokter menunjukkan bahwa Jeremy semakin menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Hal itu disambut dengan lega oleh Wilda maupun Hasan. Tak lama kemudian, Jeremy membuka matanya, dan menatap sekeliling ruangan. Langit-langit putih yang pertama kali ia tatap, dan aroma obat-obatan yang menusuk indra penciuman, menyadarkan dirinya tengah berada di rumah sakit. Jeremy merasakan pusing di kepalanya. Jeremy mencoba mengingat kejadian apa yang membuat dirinya terbaring di rumah sakit seperti sekarang ini. Sontak, Jeremy melebarkan matanya ketika mengingat sesuatu. Raut wajah yang semula lemah, seketika berubah menjadi khawatir. "Di mana istriku? Apa dia baik-baik saja?" gumamnya.

    Last Updated : 2024-12-04
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 10. Mengunjungi Yang Tersayang

    Setelah kondisi Jeremy membaik dan dokter memperbolehkan Jeremy untuk pulang, pria itu memaksa kepada kedua orang tuanya untuk mengajak ia pergi ke makam Alka. Sejak dari beberapa hari lalu, Jeremy memaksa untuk mendatangi makam Alka. Namun Ayah dan ibunya mengatakan Jeremy harus dalam keadaan membaik dulu baru boleh mengunjungi makam istri tercinta. Di sore hari yang cerah, Jeremy berkunjung ke pusara yang bertuliskan nama sang istri dengan membawa sebuket bunga mawar merah. Bunga mawar berwarna merah, adalah bunga kesukaan Alka. Jeremy membeku ketika menatap gundukan tanah merah yang ia ketahui sebagai tempat istirahat terakhir sang istri. Tentu saja makam itu adalah makam palsu, karena Hasan telah membayar seseorang untuk membuat makam tersebut, dan diberi nisan bertuliskan nama lengkap Alka. Hasan dan Wilda telah menyiapkan itu jauh sebelum Jeremy sadar, sebagai bukti kepada Jeremy bahwa istrinya telah meninggal. Pria paruh baya yang masih se

    Last Updated : 2024-12-05
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 11. Depresi Akibat Kehilangan

    "Tuan Hasan! Nyonya Wilda!" panggil Mirna, ART keluarga Arthur dengan panik. "Apa, Bi?" sahut Hasan. pria paruh baya itu menatap heran pembantunya yang berlari tergesa-gesa menuruni tangga. Hasan dan Wilda baru saja duduk di ruang makan, untuk memulai sesi sarapan pagi. Sebelum mereka melakukan sarapan, Wilda meminta Mirna untuk memanggil Jeremy yang masih belum keluar dari kamarnya. "Ada apa, Bi? Kok mukanya panik begitu?" tanya Wilda heran. "Itu, Tuan, nyonya, Tuan Jeremy ..." Mirna menunjuk ke arah lantai atas. "Jeremy kenapa?" desak Hasan. "Tuan Jeremy bersimbah darah di kamar mandi," jawab Art dengan gugup. Wilda terperangah dan menjatuhkan rahangnya. "Apa?!" Hasan dan Wilda segera berlari ke kamar mandi untuk melihat keadaa

    Last Updated : 2024-12-06
  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 12. Pernikahan Yang Tak Diinginkan

    Hari ini, tepat pernikahan Jeremy dan Diana akan digelar. Para tamu undangan yang merupakan kolega bisnis dari Hasan dan ayah Diana, turut hadir menyaksikan gelaran acara yang sakral tersebut. Para wartawan pun turut hadir untuk meliput berita pernikahan putra konglomerat Makassar. Diana tampil cantik dengan balutan kebaya berwarna putih. Sahabat dan teman sesama sosialita Diana pun ikut hadir. Kedua orang tua yang mendampingi Diana tersenyum bahagia melihat putrinya akan menikah. "Kamu cantik sekali hari ini, Sayang," kata Nana, ibu Diana. "Tentu saja aku cantik. Karena Mamaku cantik." "Bukan itu maksud Mama. Aura cantikmu itu terpancar dari dalam." "Ini hari bersejarah untukku. Dan aku berbahagia. Mungkin itu yang membuat aura cantikku terpancar." "Mama bersyukur karena telah diberikan umur panjang dan sehat oleh tuhan. Sehingga Mama dapat menyaksikan putri cantik Mama menikah," ucap Nana terharu. "Mama harus s

    Last Updated : 2024-12-07

Latest chapter

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 42. Dalang Penyebab Kecelakaan

    Jeremy duduk dengan tenang bersandar di kursi kebesarannya. Sama seperti kemarin, iya masih berada di Makassar menangani perusahaan keluarga. Netra Jeremy terlihat sendu menyimpan kesedihan dan kerinduan yang amat dalam. Di tangannya terdapat selembar foto yang sedang ia pandangi. Foto itu adalah foto milik Alka. Istri yang sangat ia cintai. Wanita yang menjadi belahan jiwanya.Hati Jeremy terasa hangat dan damai menatap senyuman sang istri di foto tersebut. Kedamaian yang telah lama tidak Jeremi rasakan, kini hadir kembali walau hanya melihat foto itu. Dan tak dapat dipungkiri, hanya Alka lah yang membuat Jeremy merasa hati damai dan tenang.Bibir Jeremy melengkung ke atas melihat potret bahagia alka. Seorang anak desa yang bahagia bermain dengan hujan salju.Jeremy sudah tahu bahwa Alka berada di Polandia. Ia mencoba mencari tahu lewat temannya yang bekerja di imigrasi untuk melacak keberadaan istrinya itu.Ucapan Nena beberapa hari lalu saat Jeremy berkunjung ke Yogyakarta, membu

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 41. Pernah Menikah

    "Jadi, kamu sudah pernah menikah dan memiliki satu anak?" tanya Hendra kepada Alka.Alka mengangguk. "Iya. Sekarang anakku sudah besar. 2 bulan yang lalu, dia menginjak usia 5 tahun."Hendra mengajak Alka makan siang berdua di sebuah outdoor cafe yang terletak di jantung kota Warsawa. Hendra menanyakan mengenai keluarga Alka setelah pria itu menceritakan tentang keluarganya. Alka menceritakan kepada Hendra tentang keluarganya dan statusnya yang pernah menikah. Alka juga menceritakan bahwa ia telah berpisah dari suaminya."Anakmu laki-laki atau perempuan?" tanya Hendra penasaran."Laki-laki," jawab Alka."Kenapa kamu titipkan anakmu di panti asuhan? Memangnya tidak ada saudaramu?"Hendra mendengar bahwa Alka menitipkan putranya di panti asuhan. Alka lakukan itu, sebelum ia memutuskan merantau ke Eropa."Saudaraku banyak. Tapi jauh semua. Paling dekat kakak sepupuku. Tapi karena dia mengalami kesulitan ekonomi, serta harus merawat mertuanya yang sakit, jadi aku nggak tega harus menamba

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 40. Rahasia Yang Ingin Diungkap

    Jeremy menatap lekat sang ibu yang melakukan aktivitas merapikan tanaman bunga di dekat jendela dekat balkon. Wilda terlihat serius dan begitu hati-hati menggunting bunga dan daun yang telah kering.Setelah pulang dari Yogyakarta, Jeremy memutuskan untuk terbang ke Makassar karena ingin menanyakan sesuatu hal kepada ibunya. Ia ingin tahu apakah ibunya mau jujur atau tidak. Ia juga ingin tahu apakah ibunya mengetahui penyebab kecelakaan yang menimpanya. Bagaimana cara ibunya mengusir Alka yang baru saja bangun dan masih dalam keadaan lemah.Cukup lama Jeremy berdiam diri, akhirnya pria itu melangkahkan kaki mendekati sang ibu. Wilda terkejut melihat kedatangan Jeremy yang tiba-tiba. "Jeremy? Kapan kamu datang?" "Barusan, Ma.""Apa ada masalah di perusahaan, Nak?""Tidak ada sebenarnya. Cuma ya ... aku pikir, alangkah lebih baiknya 3 hari aku di sini, dan 4 hari aku di Jakarta.""Selalu bersama Diana? Diana kan ada di Surabaya? Kamu tidak meluangkan waktumu hanya sehari saja ke Surab

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 39. Dia Masih Hidup

    "Mbak Nena!" panggil Jeremy terhadap seorang wanita yang sedang berjongkok mengambil beberapa lembar daun kucai di pot menggunakan gunting.Wanita yang dipanggil Nena oleh Jeremy, menoleh kepada Jeremy yang memanggilnya. Nena kemudian berdiri dan menatap tidak bersahabat kepada Jeremy. Jeremy datang ke rumah Nena bersama dengan Kelvin."Jeremy? Mau apa kamu ke sini?" tanya Nena dengan nada ketus."Aku ke sini, ingin mencari Alka, Mbak," ucap Jeremy.Nena tertawa kecil mendengar ucapan Jeremy. "Setelah apa yang dilakukan oleh ibumu kepada adikku, dan kamu yang telah membuat adikku hancur, kamu ingin mencarinya? Percuma. Kamu tidak akan menemukannya di sini.""Aku minta maaf karena aku tidak bisa melindungi Alka. Aku menyesal dan aku merasa bersalah karena aku tidak bisa melindungi istriku hingga ia meninggal."Nena menatap tajam Jeremy. "Apa katamu? Alka meninggal? Jangan sembarangan bicara kamu Jeremy."Selama ini, Nena menganggap bahwa Jeremy telah melupakan adiknya dan membuangnya b

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 38. Toko Perhiasan

    Alka saat ini tengah menemani sahabatnya, Nur membeli cincin di toko perhiasan di pusat kota. Model perhiasan yang terpajang di etalase toko sangat indah. Desain yang sederhana namun mewah, membuat Nur kebingungan untuk memilih."Aku yang ini cocok nggak ya?" tanya Nur kepada Alka sambil menunjuk ke arah cincin bermata berlian berwarna merah muda."Nggak kebesaran? Kamu pernah bilang ke aku kalau kamu nggak suka dengan perhiasan yang bervolume besar," kata Alka."Iya, sih. Tapi aku suka warnanya.""Warna itu memang cocok di kulitmu. Coba tanyakan kepada penjualnya! Mungkin mereka punya yang warna itu dan ukuran yang lebih kecil."Nur kemudian meminta tolong kepada penjualnya untuk menunjukkan cincin berlian dengan model dan warna berlian yang sama, namun lebih kecil ukuran plat ring, dan berat berliannya. Sembari menunggu Nur mendapatkan cincin yang ia inginkan, Alka melihat-lihat koleksi perhiasan yang ada di sana. Alka terkagum melihat berbagai model perhiasan yang terpajang. Tidak

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 37. Fakta Tentang Alka

    "Bagaimana mungkin bisa begitu?" tanya Jeremy dengan wajah bingung.Pria itu terlihat tidak terima mendengar kabar dari Kelvin bahwa makam istrinya palsu. Yang menguburkan istri tercintanya adalah kedua orang tuanya. Apakah mungkin, kedua orang tua Jeremy membohonginya?Jeremi yakin ini adalah suatu kebohongan untuk membuat dirinya stres. Tidak mungkin makam Alka fiktif."Mereka mengirimkan video kepadaku."Kelvin menunjukkan ponselnya kepada Jeremy. Dalam video itu terlihat tugas makam juru kunci dan pemerintah daerah melakukan pengecekan data-data dari makam yang ada di sana. Berkas ditunjukkan bahwa, tidak ada satupun nama Alka yang tertera dan terdaftar di situ."Setiap makam fiktif yang tidak terdaftar di data pemerintah daerah, mereka melakukan pengecekan dengan membuktikan bahwa makam itu palsu atau tidak, dengan cara menusukkan besi sepanjang 3 meter. Dan besi itu mengalami kebengkokan berarti memang itu makam fiktif. Dan makan itu juga sama terjadi dengan gundukan tanah yang

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 36. Pesta Kemenangan

    Hari ini merupakan hari yang penuh kegembiraan karena diadakan sebuah pesta meriah untuk merayakan kemenangan Iqbal sebagai gubernur terpilih. Suasana penuh semangat terasa di udara, dengan ratusan orang berkumpul untuk memberikan selamat kepada Iqbal atas pencapaiannya yang luar biasa. Di tengah gemerlapnya pesta, Iqbal memberikan pidato yang menginspirasi tentang rencananya untuk memajukan daerah ini. Ia berjanji akan bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperbaiki infrastruktur yang ada, dan menciptakan lapangan kerja baru. Dengan penuh antusiasme, Iqbal menyatakan komitmennya untuk menjadi pemimpin yang adil dan bertanggung jawab. Jeremy, Diana, dan Kelvin turut serta dalam perayaan pesta kemenangan tersebut. Jeremy tersenyum sinis kepada Iqbal yang tak henti-hentinya menampilkan raut bahagia. Kemenangan Iqbal sebagai gubernur terpilih menjadi kebanggaan bagi dirinya sendiri. Meskipun ia berlaku curang dibelakang layar, ia tersenyum puas karena salah sa

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 35. Kemenangan

    Seminggu setelah Jeremy melakukan pengancaman akan membunuh Rangga kepada Diana, Diana akhirnya benar-benar mencabut laporan KDRT yang dilakukan oleh Jeremy. Selain karena Diana tidak ingin kehilangan Rangga, Diana juga tidak ingin ayahnya mengalami kekalahan dalam pemilihan gubernur. Tetapi ada satu hal yang membuat Diana merasa kesal. Rangga sedikit berubah kepadanya. Bahkan pada malam dimana Jeremy batal menembak Rangga, Rangga yang memeluk Nisa dengan erat karena ketakutan, membuat Diana terbakar api cemburu. Dan saat Diana mengajak Rangga untuk pergi ke hotel dan menghabiskan malam bersama, Rangga takut dengan ancaman Nisa. Diana tahu bahwa Rangga kekasihnya mulai mencintai istrinya. Dan kali ini wanita itu merasa tersaingi karena khawatir cinta yang dimiliki Rangga kepadanya perlahan akan memudar. Kegelisahan Diana diketahui oleh Jeremy. Diana mencoba belajar untuk memperlakukan Jeremy sebagai suaminya. Namun Jeremy tetap saja acuh, dan tidak peduli apapun yang dilakukan oleh

  • Mertuaku Penghancur Rumah Tanggaku    Bab 34. Ancaman.

    "Tunggu!! Berhenti!" Seorang wanita menghadang laju mobil yang di tumpangi oleh Kelvin dan Jeremy dengan berdiri didepan mobil tersebut sambil merentangkan kedua tangannya. Jeremy malam ini hendak menemui Rangga. Namun istrinya datang menghalangi. Diana takut bahwa Jeremy akan melakukan hal bahaya kepada Rangga setelah suaminya mengirim pesan ancaman."Tabrak dia!" Perintah Jeremy.Kelvin menggenggam erat setir kemudi, dan perlahan menginjak pedal gas. Ia bersiap untuk menabrak Diana sesuai arahan dari Jeremy. Diana yang merentangkan tangan di tengah jalan memejamkan matanya sejenak. Ia benar-benar takut bila Kelvin tetap menabrak nya. Ciit ...Kelvin melakukan pengereman secara mendadak. Meskipun bosnya memerintahkan dirinya untuk menabrak Diana, ia mengurungkan hal itu. Jeremy menoleh ke arah Kelvin dan mendengus kesal.Diana yang mengetahui bahwa mobil yang dikendarai oleh Kelvin berhenti tepat di depannya, kemudian membuka mata. Diana segera berlari ke samping mobil dan memukul

DMCA.com Protection Status