MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI

MENYESAL SETELAH MENYIA-NYIAKAN ANAK DAN ISTRI

last updateLast Updated : 2024-05-17
By:  Senja jinggaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
48Chapters
10.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Teguh suaminya yang telah mengkhianati dirinya dan mengatakan jika sudah bosan dengan dirinya karena penampilannya yang kumal, membuat Andin berjanji pada dirinya sendiri untuk mau berubah dan membuat suaminya itu menyesal telah menghina dan menyia-nyiakan dirinya. catatan : Cerita ini awalnya berjudul 'Uang yang disembunyikan suami dari Istrinya' diubah menjadi 'Menyesal setelah menyia-nyiakan anak dan istri'

View More

Chapter 1

1. CURIGA

UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Curiga (1)

JANGAN DULU DIBACA, MASIH DIREVISI

Sore ini, Aku menatap tidak tega pada putriku yang tengah memakan singkong rebus di meja makan karena aku tidak memiliki beras satu biji-pun untuk dimasak sore ini.

Aku juga ikut duduk di meja makan. Aku sama-sama memakan singkong rebus untuk sore ini. Aku kesulitan menelan singkong ini, rasanya pedih melihat Talia---putriku yang masih berusia 4 tahun, mesti ikut-ikutan menderita atas kesusahan kedua orangtuanya.

***

Malam pun tiba, Aku mulai ingin menanyakan apa Mas Teguh punya uang atau tidak untuk bisa membeli beras besok pagi.

"Mas, kamu punya uang tidak ? Kasian Talia Mas, sore tadi dia cuman makan singkong rebus." Ucapku pada suamiku. Malam ini, Sekarang dia ada dikamar tengah memakai jaket kulitnya yang berwarna hitam pekat. Sepertinya dia akan nongkrong di warung Sindy seperti biasanya.

"Makan singkong rebus ? Emang beras sudah habis, Dek ?" Ia bertanya dengan keningnya yang mengerut, nampak heran. Aku mengangguk.

"Iya, Mas. Beras sudah habis sebelum sampai satu bulan, seperti biasanya." Jawabku. Uang sisa 500 ribu dari Mas Teguh selalu tidak cukup jika dipakai pada banyak hal, apalagi sampai untuk satu bulan lamanya.

"Dan Untuk bayar kontrakan bulan sekarang juga belum ada uangnya, Mas. tiga bulan kemarin, aku bayar kontrakan, pakai uang aku dulu, Mas." Tuturku menjelaskan agar Mas Teguh memahami bahwa banyak uang yang mesti dikeluarkan untuk membayar atau membeli ini dan itu. Biasanya, dia seperti tidak peduli.

"Bulan sekarang belum bayar kontrakan ?" Tanyanya lagi. Aku mengangguk lagi.

"Iya, Mas. Uangnya belum ada. Bulan ini, aku juga belum bisa mengumpulkan uangnya. Karena, Sayuran di kebun belum pada besar dan berbuah kembali. Mungkin karena keseringan di panen, setiap kali aku butuh uang untuk ini dan itu. Apalagi, Uang untuk bayar kontrakan 'kan enam ratus ribu. Cukup besar. Aku harap semoga Mas punya uang untuk bayar kontrakan bulan ini." Jawabku. 

Bayar kontrakan enam ratus ribu per bulannya Sudah tiga bulan ini, Aku memakai uangku sendiri, hasil dari jualan sayuran dan gorengan keliling, untuk membayar kontrakan..

Waktu tiga bulan yang lalu, Mas Teguh memberikan uang padaku lima ratus ribu. Karena katanya, uang gajinya terpakai untuk benerin motor. Karena itu, Aku yang bayar kontrakan pakai uangku sendiri hasil dari jualan sayuran dan gorengan.

Terus, dua bulan yang lalu, Ia juga memberikan aku lima ratus ribu, Kata-nya, Uangnya dikasih pinjam kepada temannya yang anaknya lagi sakit. Dan bulan kemarin pun aku juga yang membayar kontrakan ini.

Dan bulan kemarin, Lagi-lagi ia juga memberikan aku uang gaji-nya sebesar itu, Karena katanya, Uangnya ia pakai untuk servis motor lagi. Untuk ganti oli dan ganti ban.. Dan lagi-lagi aku sendiri yang membayar kontrakan ini. Tentunya dengan susah payah aku mendapatkan uang untuk membayar kontrakan ini.

Aku masih ingat apa saja alasan-alasan yang pernah ia katakan saat ia memberikan uang gajinya yang tidak se-utuh seperti biasanya.

Setiap kali aku berjualan sayur atau gorengan, aku selalu mengumpulkan sedikit demi sedikit untuk bisa bayar kontrakan yang nilainya bagiku cukup besar dan membuatku cukup terbebani. Hasil dari jualan sayuran dan gorengan, penghasilannya tidak seberapa dari setiap kali aku berjualan. Sehingga cukup butuh waktu lama bagiku untuk bisa mengumpulkan uang untuk bayar kontrakan tersebut.

Selama lima tahun menikah dengan Mas Teguh, Aku selalu ikut membantu mencukupi kebutuhan keluarga kami. Aku sering berjualan sayuran hasil tanam sendiri dan juga gorengan, karena gaji Mas Teguh tidak bisa mencukupi kebutuhan kami. Padahal, aku sudah berusaha menghemat sehemat mungkin.

Mas Teguh bekerja sebagai pegawai di sebuah toko material bangunan. Gajinya Mas Teguh selama satu bulan sebesar satu juta dua ratus ribu. (Rp. 1. 200.000). Biasanya dia memberikan aku uang satu juta setiap bulannya, yang uangnya akan aku pakai untuk keperluan pokok dan keperluan lainnya.

Dan yang dua ratus ribunya untuk keperluan dirinya sendiri. Seperti untuk isi bensin motor. Untuk ia membeli ro-kok dan kopi. Meskipun kadang ia tetap meminta uang padaku.

Tetapi, Selama tiga bulan ini, Ia memberikan gajinya selalu setengahnya. Memang ada rasa aneh, tapi hingga saat ini aku berusaha berpikir yang baik-baik.

Selama Mas Teguh memberikan uang gajinya hanya setengah dari biasanya, Rasanya banyak hal yang semakin tidak tercukupi. Saat ia memberikan gajinya utuh saja, hidup kami kadang tidak sepenuhnya cukup. Apalagi, Semenjak dia memberikan aku gajinya yang hanya setengahnya.

Selama lima tahun usia pernikahan ini, Banyak sekali pengeluaran setiap bulannya. Bukan semata-mata untuk kepentingan aku sendiri. Uang gaji satu juta Mas Teguh, Biasanya aku gunakan untuk bayar kontrakan sebesar 600 ribu. Dan selebihnya, yang sisa 400 ribu itu, aku pakai untuk beli bahan-bahan pokok seperti beras, dan perlengkapan dapur. Seperti untuk membeli bumbu dapur, minyak, dan gas kompor.

Ditambah perlengkapan mandi, dan juga untuk Talia yang sesekali ingin jajan, belum untuk Mas Teguh sendiri yang suka mero-kok, minum kopi dan lainnya yang hampir setiap hari. Meskipun ia sudah memisahkan uang sendiri, ia tetap kerap sekali meminta uang padaku. Mas Teguh kadang meminta uang dari hasil jualan. Bahkan, Untuk bisa merawat diriku sendiri, Sampai tidak bisa.

Dan selama tiga bulan ini, Aku benar-benar sulit bisa membuat uang 500 ribu darinya itu untuk mencukupi semuanya untuk selama satu bulan. Uang 500 ribu itu aku pakai untuk membeli bahan pokok beras dan minyak goreng, bumbu dapur, dan lainnya seperti lauk nasi yang sederhana untuk setiap harinya.

.Akhirnya selama tiga bulan ini, aku merasa bebanku lebih banyak dari biasanya. Aku tidak hanya ikut memenuhi kebutuhan pokok dengan uang hasil kerjaku sendiri seperti tahun-tahun sebelumnya, tapi juga mesti membayar kontrakan dengan uang hasil kerja kerasku sendiri.

Mas Teguh terdiam dengan ucapanku.

"Kalo aku sendiri gak masalah, Mas, Meskipun hanya makan singkong rebus. Itu juga sudah Alhamdulillah, Singkong rebus itu diberi dari Bu Rahma waktu sore tadi. Tapi, Besok kita gak punya beras untuk dimasak!" lirihku. Sekilas aku menoleh pada putriku---Talia yang tengah tertidur diatas tempat tidur ini. aku melihat tidak tega pada Talia Perasaanku terasa pedih, ia tidak makan nasi untuk sore ini. Sebenarnya bukan hanya sekali dua kali ia ikut tersusahi karena perekonomian kami yang kurang. Sekarang Talia ketiduran di kamar kami. Ia sudah pisah kamar di sebelah kami. Nanti, aku akan pindahkan ia ke kamarnya.

Talia kerap kali hanya makan dengan lauk sederhana, Seperti hanya dengan ikan asin, tempe, tahu, dan kadang beberapa kali hanya garam. Ia juga jarang jajan, apalagi sampai bisa membeli mainan seperti anak-anak lainnya. Untungnya, Talia anak yang baik. Ia tidak banyak menuntut dan bisa mengikuti keadaan susah kedua orangtuanya.

"Iya, Dek. Maaf ya, Tiga bulan ini uang gaji aku memang banyak terganggunya. Katanya, teman aku juga belum ada uang untuk balikin. ...Kamu enggak coba pinjam beras ke tetangga ?" Jawabnya. Aku hanya bisa menghela nafas pas-rah.

Padahal, Aku sengaja menunggu Mas Teguh pulang, untuk membicarakan soal ini, karena aku pikir dia akan memberikan aku uang yang uangnya bisa aku pakai untuk membeli beras besok pagi. Tapi sayang, Mas Teguh tidak bisa memberikan aku uang sedikit pun.

Mas Teguh menggaruk kepalanya dengan raut wajah yang nampak bingung. "Gimana ya, Dek ? Untuk beli beras besok, Soalnya sekarang aku benar-benar lagi gak punya uang sama sekali, Dek. Sekarang 'kan aku belum gajihan. Dan uang ja-tah aku yang dua ratus ribu itu, sudah habis dari kemarin-kemarin untuk membeli ro-kok, dan bensin motor. Makannya, kamu pinjam beras lagi aja ya sama Bu Rahma ?"

Lagi-lagi aku hanya bisa menghela nafas, selalu percuma rasanya jika aku meminta uang pada suamiku ini. Mas Teguh pasti akan bilang jika dia tidak memiliki uang.

"Yaudah, Mas. Gak papa. Besok, aku coba pinjam beras sama Bu Rahma. Meskipun, Rasanya aku malu mesti meminjam beras lagi padanya. Aku udah tiga kali pinjam beras pada Bu Rahma." Tukasku.

"Iya, Dek. Maaf ya, sekarang ini aku gak punya uang sama sekali. Aku juga minta maaf karena uang gajian bulan kemarin kurang gara-gara aku pakai untuk benerin motor dan segala hal lainnya." ucapnya, yang entah benar atau tidak. Karena, Hatiku merasa tidak percaya dengan yang ia ucapkan.

"Iya, Mas. Gak papa. Kamu sendiri udah makan ? Kalo belum, kamu makan singkong rebus dulu aja. Tadi singkong rebus dari Bu Rahma masih ada di laci dapur." jawabku, berusaha tidak memperlihatkan rasa curiga.

"Untuk kamu aja sama Talia yang makan, Dek. Aku gak lapar, kok!"

"Beneran, Mas ? Emang kamu udah makan ?"

"Tadi sore aku udah makan kok di tempat kerja. Sekarang aku belum lapar lagi. Yaudah ya, aku mau nongkrong dulu sama temen-temen di warung!." Jawabnya, aku hanya mengangguk sembari berusaha tersenyum.

"Iya, Mas."

Tak lama kemudian, Mas Teguh melangkahkan kakinya meninggalkanku dan Talia di dalam kamar ini.

Aku hanya bisa mende-sah pasrah, terpaksa besok mesti pinjam beras lagi ke tetangga. Karena sekarang, aku tidak punya uang sepeser pun. Aku juga jauh dari bapak dan ibu, dan disini juga tidak punya saudara sama sekali untuk meminta bantuan.

Sayuranku juga belum pada tumbuh dan berbuah kembali karena terlalu sering di panen untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami. Dan untuk membuat gorengan, juga belum ada modalnya.

Seandainya aku belum punya anak, rasanya aku ingin kerja di tempat orang lain agar gaji-nya bisa lebih besar dari hasil jualan sayuranku yang sayurannya hanya berapa biji. Begitupun juga gorengan yang hanya bisa menghasilkan uang sedikit, karena jumlah gorengannya yang juga belum bisa banyak.

Sebenarnya aku juga malu mesti meminjam beras pada tetangga. Apalagi, Aku bukan orang asli sini.

***

POV TEGUH

Malam ini, Aku pergi ke warungnya Sindy---Janda beranak satu itu. Seperti biasanya, Aku selalu beralasan pada Andin akan nongkrong dengan teman-temanku di warung hanya untuk menghilangkan rasa capek dan penat. Padahal, Tidak hanya itu. Sebenarnya, Selama tiga bulanan ini, Aku mengkhianati pernikahan kami dengan selingkuh dengan Sindy.

***

Bersambung....

Sebelumnya, Mohon maaf untuk yang pernah membaca karya saya ini. Sekarang karya ini sudah saya revisi, semoga dengan ini, pembaca bisa lebih terhibur. Terimakasih 🙏😊

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
48 Chapters
1. CURIGA
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Curiga (1)JANGAN DULU DIBACA, MASIH DIREVISI Sore ini, Aku menatap tidak tega pada putriku yang tengah memakan singkong rebus di meja makan karena aku tidak memiliki beras satu biji-pun untuk dimasak sore ini.Aku juga ikut duduk di meja makan. Aku sama-sama memakan singkong rebus untuk sore ini. Aku kesulitan menelan singkong ini, rasanya pedih melihat Talia---putriku yang masih berusia 4 tahun, mesti ikut-ikutan menderita atas kesusahan kedua orangtuanya. ***Malam pun tiba, Aku mulai ingin menanyakan apa Mas Teguh punya uang atau tidak untuk bisa membeli beras besok pagi."Mas, kamu punya uang tidak ? Kasian Talia Mas, sore tadi dia cuman makan singkong rebus." Ucapku pada suamiku. Malam ini, Sekarang dia ada dikamar tengah memakai jaket kulitnya yang berwarna hitam pekat. Sepertinya dia akan nongkrong di warung Sindy seperti biasanya."Makan singkong rebus ? Emang beras sudah habis, Dek ?" Ia bertanya dengan keningnya yang mengerut,
last updateLast Updated : 2022-12-26
Read more
2. ALASAN NONGKRONG
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Alasan Nongkrong (2)POV TEGUHMalam ini, Aku pergi ke warungnya Sindy---Janda beranak satu itu. Seperti biasanya, Aku selalu beralasan pada Andin akan nongkrong dengan teman-temanku di warung hanya untuk menghilangkan rasa capek dan penat. Padahal, Tidak hanya itu. Sebenarnya, Selama tiga bulanan ini, Aku mengkhianati pernikahan kami dengan selingkuh dengan Sindy.***Dan soal uang gaji-ku yang selalu kurang, Sebenarnya uang itu aku berikan pada Sindy, bukan untuk benerin motor ataupun dipinjamkan pada temanku yang anaknya tengah sakit. Aku terpaksa berbohong agar perselingkuhan ini tetap aman. Aku sudah terlanjur mengkhianati pernikahanku dengan Andin. Aku juga sudah terlanjur menikmati perselingkuhan ini. Sindy memiliki tubuh yang mon-tok, Yang enak dilihat untuk penghilang rasa penat.. Tak hanya itu, Sindy juga sangat pandai merayu dengan sikapnya yang manja dan agresif, ia tidak membosankan. Bersama Sindy rasanya selalu menggai-rahkan
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more
3. MAKAN GARAM
UANG YANG SUAMI SEMBUNYIKAN DARI ISTRINYA - Makan garam (3)POV ANDINDulu saat beberapa wanita di kampung ini membicarakan tentang Sindy, aku selalu tidak terlalu memikirkan. Karena aku pikir, tidak semua wanita yang sudah menjadi janda akan menjadi perebut suami orang lain. Aku juga tidak pernah berpikiran jika Mas Teguh bisa sampai mengkhianati pernikahan kami. Dulu, Sebelum Mas Teguh menikah denganku. Aku kenal dia sebagai sosok lelaki yang baik. Meskipun sejak dulu dia bukan orang yang ber-ada, tapi Ia sangat baik pada bapak dan ibu. Mas Teguh selalu membantu kedua orangtuaku ketika mereka ke sawah. Seperti membantu mencangkul sawah, Hingga membantu panen padi dan masih banyak lagi.Ia juga sering memberikan banyak hal untuk aku, bapak dan ibu. Aku melihatnya sebagai sosok lelaki yang pekerja keras, royal dan tidak perhitungan.Aku juga melihatnya sebagai sosok yang memuliakan orangtua. Ditambah lagi dengan sikapnya padaku, Dulu ia selalu berusaha membuatku luluh dengan segala ti
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more
4. PURA-PURA PERCAYA
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Pura-Pura Percaya (4)Sekarang, Andin tengah masak tahu pemberian dari Bu Rahma. Andin sangat bersyukur karena Bu Rahma begitu baik padanya dan menolongnya di waktu yang tepat, ketika ia tengah tidak memiliki uang. Untuk sekarang, bahkan ia tengah bingung mesti bagaimana caranya membayar kontrakan ketika sayurannya belum pada berbuah lagi. Yang ia harapkan satu-satunya sekarang adalah gaji suaminya--Teguh. "Semoga Mas Teguh segera gaji-an. Biasanya tanggal segini ia sudah gaji-an. Aku sangat butuh untuk bayar kontrakan. Ibu kontrakan pasti akan sangat marah jika aku terus-menerus telat bayar kontrakan." Batinnya cemas."Assalamualaikum." Terdengar olehnya suara Teguh mengucapkan salam dari luar. Ia sudah pulang dari tempat kerjanya.Andin langsung mema-tikan kompornya, Kemudian, Ia pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangan. Setelah itu dia me-lap-nya ke daster yang tengah ia kenakan. Ia segera melangkahkan kakinya, untuk membukakan pint
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more
5. MENYELIDIKI
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Menyelidiki (5)Andin sampai di warungnya Sindy, Tepat ketika Teguh dan Sindy baru saja naik motor untuk pergi berdua. Ia terkejut melihat suaminya itu membonceng Sindy di malam hari ini. "Mas, Teguh! Ka-mu be-nar be-nar breng-sek!" Batin Andin geram dengan tangan yang mengepal. Perasaannya pedih juga marah melihat kelakuan suaminya.***Andin buru-buru kembali ke kontrakannya, Ia masuk ke dalam rumah untuk mengambil ponsel miliknya, juga mengambil kunci motor milik Teguh yang ditaruh di atas meja. Ia berniat untuk mengejar Teguh dengan sepeda motor milik suaminya itu.Dengan buru-buru Andin menghidupkan mesin motornya. "Hari ini semua kebohongan kamu terbongkar, Mas!" ucap Andin dengan penuh amarah juga pedih. Kemudian, ia melajukan motornya. Ia berusaha kuat melajukan sepeda motornya, dalam keadaan dirinya yang tengah rapuh.Andin berhasil mengejar Teguh. Ia mengendarai motornya sedikit jauh dari suaminya itu, Hanya terhalang oleh satu m
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more
6. TERBONGKAR
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Terbongkar (6)Kamu te-ga mengkhianati pernikahan kita, Mas. Apa salah aku, Mas ?! Apa salah aku ?!!!" Teguh masih terdiam. Andin pun memukul-mukul dada suaminya itu beberapa kali dengan keras. PUK! PUK! PUK! PUK!"Jawab aku, Mas!" ***"Mas, Jawab aku, Mas! Apa salah aku sampai kamu selingkuh ?!" Tanya Andin lagi. "Karena aku bosan dengan pernikahan kita!" Jawab Teguh kemudian dengan nada tinggi. "Aku jenuh setiap kali melihat penampilan kamu yang tidak tidak terawat!" "Aku semakin capek setiap pulang kerja kamu selalu kusam, bau bawang, muka lelah, aku capek, Andin!" Jawab Teguh lagi. Hati Andin sangat tersayat mendengar semua ucapan yang dilontarkan Teguh. "Semua ini salah kamu, Andin! Aku sampai selingkuh karena kamu gak bisa merawat diri! Kamu membosankan! Kamu gak becus membuat suami betah dirumah!" Mendengar itu Andin langsung menampar Teguh kembali. PLAKKK!!!Teguh langsung memegangi pipinya dan menatap. Andin dengan tatapan t
last updateLast Updated : 2023-07-11
Read more
7. PERGI
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Pergi (7)Andin pun pergi ke rumah Bu Rahma untuk melihat Talia. Ia memilih untuk segera pergi ke ke rumah kedua orangtuanya. Tidak mungkin baginya untuk satu rumah lagi dengan Teguh. Hatinya benar-benar terasa remuk berkeping-keping dengan semua ini.***Di rumah Bu Rahma, Andin menceritakan semua yang terjadi pada dirinya, karena Bu Rahma yang memintanya untuk menceritakan semuanya agar ia merasa lebih tenang. Andin mempercayai Bu Rahma. Bu Rahma ikut sedih dengan semua yang Andin tuturkan. Ia juga menyuruh Andin untuk menginap dulu dirumahnya, mengingat rumah kedua orangtuanya Andin cukup jauh, dan bahaya bagi Andin jika malam-malam mesti pergi bersama Talia kesana.Setelah itu, Andin pun kembali ke kontrakan untuk membereskan beberapa pakaian miliknya dan Talia ke sebuah tas berukuran besar. Ia sudah bersiap-siap untuk pergi besok pagi. Setelah membereskan pakaian, Ia kembali ke rumah Bu Rahma.***Malam ini, Andin masuk ke sebuah kamar
last updateLast Updated : 2024-01-22
Read more
8. BANGKIT!
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Bangkit! ( Part 8 )Aku akan buktikan jika aku bisa hidup lebih baik dan lebih bahagia tanpa kamu, Mas! Aku pastikan bukan aku yang akan menyesal setelah meninggalkan kamu, Tapi kamu yang akan menyesal setelah menyia-nyiakan aku!" Batinnya sembari melangkahkan kakinya.***Setelah sampai di rumah bapak dan ibunya, Tak lama Andin menceritakan semua yang menimpanya pada kedua orangtuanya itu. Pak Burhan dan Bu Ayu sedih mendengar anaknya itu diselingkuhi. Mereka tidak terima dengan perlakuan Teguh. Namun, Akhirnya mereka menyetujui keputusan Andin untuk menggugat pisah Teguh. Pak Burhan dan Bu Ayu juga mulai tidak suka lagi terhadap Teguh, mengingat kelakuan Teguh yang berubah jauh berbeda setelah menikahi anaknyaTeguh yang awalnya sangat baik kepada mereka, kemudian mereka baru mengetahui karakter aslinya yang akhirnya menjadi tidak sopan dan perhitungan terhadap mereka. Jika Andin memberikan sesuatu kepada mereka, Teguh kerap sekali selal
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more
9. RESMI BERPISAH
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Resmi Berpisah (Part 9)POV TEGUHSekarang, Selama satu mingguan ini aku selalu langsung mampir ke warungnya Sindy setiap kali aku pulang kerja. Setelah Andin pergi dari rumah, Teryata hidupku jadi jauh lebih enak. Gak perlu lagi tuh mikirin buat kasih uang dia untuk membeli beras, untuk membeli bumbu, atau apalah. Dan sudah gak ada lagi yang membuat mataku ini jenuh karena mesti melihat dia yang kumal dan terlihat sudah seperti ibu-ibu. Sekarang, Setiap kali aku pulang, Aku disambut oleh Sindy dengan penampilan-nya yang membuatku merasa capekku hilang seketika. Ia selalu menyambutku dengan penampilan yang sek-si dengan lekukan tubuhnya yang aduhai. Ia juga pintar dandan. Aku tidak pernah bosan melihat dirinya. Ia juga melayani aku selama di rumahnya. Meskipun tidak ada Andin, aku tetap bisa makan dan merasakan masih seperti memiliki istri, karena ada Sindy yang selalu memasakan dan memanjakan aku makanan. Seperti sekarang ini, Sindy me
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more
10. SAKIT HATI
UANG YANG DISEMBUNYIKAN SUAMI DARI ISTRINYA - Sakit Hati (Part 10) "Akhirnya ya, Aku pisah juga dari kamu." Ucap Teguh pada Andin, setelah ia keluar dari pengadilan agama. ***Andin hanya terdiam menahan perih dan pedih. Ia berusaha kuat dan tidak membiarkan air matanya jatuh dihadapan Teguh lagi. Bu Ayu yang menemani Andin merangkul putrinya itu dan menatap Teguh dengan ta-jam. Bu Ayu sangat marah, ia sangat ingin sekali menampar Teguh, Namun hal itu tidak ia lakukan karena ia tidak mau memperpanjang masalah. Teguh sekarang ditemani oleh Sindy. Dengan bangga karena merasa menjadi yang terpilih, Sindy sengaja menggaet tangan Teguh di hadapan Andin agar Andin cemburu. "Ibu juga bersyukur akhirnya Andin pisah juga sama kamu. Anak saya terlalu baik untuk lelaki seperti kamu!" Pekik Bu Ayu. Teguh dan Sindy hanya terkekeh tidak peduli."Haduh, Bu. Apalagi aku. Aku malahan seneng banget! Aku jadi gak usah nafkahin anak ibu yang gak bisa ngatur uang dan gak bisa merawat diri untuk memanj
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status