Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang

Pembuktian Seorang Istri Yang Terbuang

last updateLast Updated : 2022-09-01
By:  Chau08Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating. 1 review
26Chapters
3.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

Setelah berjuang mati-matian untuk menghidupi keluarga suaminya. Astri tiba-tiba di buang sang Suami. Parahnya ,Astri tidak tahu sedang mengandung anak ke duanya, dan akan segera berpisah....

View More

Chapter 1

Bab 1

"Dia Widia sekertaris ku! Dia juga istri kedua ku! Aku menikahinya seminggu yang lalu," setiap kata yang di ucapkan suami ku, bagaikan belati yang seolah menusuk tepat di relung hati, begitu sakit dan pedih.

Meskipun aku tau selama ini, dia memang tidak menginginkan aku. Namun, mendengar dia menikahi wanita lain, sungguh sakit hati ini. Ku tatap wajah suami yang sudah 10 tahun ini bertahta di hati ku.

Lalu ku lihat wanita yang di bawa suami ku. Dia terlihat modis dalam berpakaian, juga sangat sexy. Menurut ku bajunya sudah tidak layak pakai. Bahkan jika anaku yang pakai saja masih kekecilan. Riasan wajah yang tebal, bibir yang merah menyala. Sebenarnya, melihat penampilannya, aku ngeri sendiri melihat gaya wanita itu.

" Kamu anggap aku apa selama ini mas? Pernah kah kamu memperlakukan aku dengan baik? Aku tidak pernah menuntut selama ini, aku selalu menerima setiap perlakuan buruk mu! Apa masih kurang aku berbakti kepada mu selama ini? Sehingga kamu membawa perempuan lain ke rumah kita," Mas Ardi diam tampak enggan menjawab pertanyaan dari ku.

"Mas Ardi bosen mbak, setiap pulang ke rumah melihat istrinya seperti pembantu," jawab wanita tidak tahu diri itu seakan sedang mengejek ku.

"Mau mu apa mas?" tanyaku langsung, rasanya muak kalau harus basa basi dengan sepasang mahluk tidak tahu diri ini.

"Aku dan Widia akan tinggal di rumah ini! Terserah kalau kamu mau pindah atau tetap di sini, melayani aku dan Widia. Karena Widia sedang hamil, jadi harus di jaga!" Demi apapun sakit sekali rasanya hati ini telingaku panas mendengarnya. Sungguh tidak punya otak mereka berdua ini.

" Jangan mimpi mas," ucap ku ketus.

"Apa maksud mu?" tanya nya bingung.

" Aku tidak sudi kamu dan wanita ini tinggal di rumah ku."

" Aku tidak meminta pendapat mu Astri. Karena ini rumah ku! Jangan lupa kamu sendiri yang bodoh, membalik nama rumah ini atas nama ku! Kamu terlalu mencintaiku, dan bodoh sampai kamu tidak sadar selama ini di bodohi dan di manfaatkan oleh ku dan keluarga ku! Hahah haha hah," dia dengan bangga mengatakan kebusukannya dan tertawa kencang.

" Benar - benar tidak punya hati kamu mas! Jadi selama ini kalain semua memanfaatkan aku?" tanyaku sungguh aku sudah dalam batas kesabaran ku.

"Ya, aku dan ibu memanfaatkan mu, agar bisa mendapatkan sedikit harta dari paman mu yang kaya itu!" ucapnya dengan senyum bangga nya.

"Sekarang juga pergi kamu dari sini, Astri! Aku muak melihat mu dan aku capek harus berpura pura baik dan cinta sama kamu." mendengar perkataannya sungguh miris rasanya. Selama ini, aku selalu berbakti kepadanya. Dengan sepenuh hati aku melayani nya. Ternyata dia hanya berpura-pura, dan keluarga yang selama ini begitu baik juga memanfaatkan aku sungguh, aku terlihat bodoh sekarang. Di bohongi selama 10 tahun lebih. Luar biasa keluarga ini.

" Tunggu apa lagi Astri? Pergi dari sini dan jangan pernah datang menemui ku lagi! Jangan lupa bawa anak mu itu!" sungguh tidak menyangka perlakuan suami ku seperti ini.

" Kamu masih di sini, Astri? Kenapa belum juga pergi?" ku balik badanku, untuk melihat orang yang baru saja bicara, dan ternyata ibu mertuaku yang berbicara dengan sinis. Baru kali pertama melihat mukanya seperti ini.

" Kenapa ibu seperti ini? Apa ibu tau kelakuan mas Ardi ?" tanyaku masih dengan nada biasa. Biar bagai manapun dia sosok orang tua.

"Tau lah, orang kita semua tau, ini kan emang rencana nya ibu! Kamu saja yang bodoh, bisa di bodohi selama 10 tahun." lanjut mbak Tari, kakak pertama mas Ardi.

" Ya gampang di bodohi lah, mbak! Orang dia ini kan tidak berpendidikan, jadi wajar saja kalau gampang tertipu." lanjut mbak Sindi kakak kedua mas Ardi.

" Iya lah, beda jauh sama mantu ibu, istri baru nya Ardi yang sekarang. Lulusan Sarjana, kerja kantoran pula! Tidak seperti Astri yang bisanya ngurus rumah." tambah ibu menghinaku.

Aku hanya tersenyum mendapatkan cacian dan hinaan. Merasa cukup puas meyakinkan hati dan puas mendengar pengakuan mereka,serta kebusukan mereka, aku melangkah ke dalam kamar anak ku.

Betapa kagetnya melihat anakku, duduk di lantai sambil menangis. Sungguh sakit hati ini, lebih sakit dari pada yang tadi mereka lakukan kepadaku.

Ku peluk Syifa dia melihatku, lalu memelukku dan menangis lagi. Aku tau Syifa pasti mendengar semua yang di ucapkan orang orang di rumah ini.

" Kita pergi ma!" ucapnya sedih.

"Iya sayang kita pergi! Syifa ga papa pergi kan?" tanyaku memastikan.

"Asal dengan mama, Syifa mau pergi kemana pun! Syifa ga mau sama papa dan nenek.

" Mereka ga suka Syifa ma!" ucap Syifa yakin.

" Ya sudah mari kita berkemas nak, kita bereskan baju mu! Mama ajak Syifa biar ga ketemu orang-orang yang ga suka Syifa ya! Mama bakal jaga Syifa." ajakku pada Syifa karena jujur saja aku juga sudah malas berlama lama di neraka ini.

Ketika sedang membereskan baju yang akan di bawa, aku mendengar keributan di luar. Karena penasaran aku pun mengintip dari pintu kamar. Ternyata ibu sedang memarahi Alin, aku tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang mereka katakan.

Aku melanjutkan ke kamar ku, untuk membereskan pakaian yang akan aku bawa. Ketika aku keluar kamar Syifa, hendak menuju kamarku. Aku tidak mendengar lagi keributan. Mungkin telah usai pikirku, makanya aku bergegas merapikan pakaian ku.

Aku tidak banyak membawa apapun, karena setelah menikah aku, hanya seorang istri yang sangat patuh. Aku tidak pernah keluar rumah. Bahkan aku sudah tidak pernah keluar hanya untuk shopping. Paling keluar ke pasar membeli sayur untuk makan.

Sebenarnya 10 tahun ini aku menjalani kehidupan yang sangat jauh berbeda dengan kehidupan ku sebelum menikah. Namun karena aku mulai mencintai suami ku. Ku buang jauh kehidupan ku yang dulu, supaya bisa menjadi istri yang berbakti pada suami ku. Tapi nyatanya semua itu hanya ke bohongan. Pernikahan ini terjadi untuk mendapat keuntungan dari paman ku.

Ternyata mereka semua belum tahu siapa aku sebenarnya. Lihat saja akan ku tunjukan siapa aku sebenarnya.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Deeza Hashim
lanjutkan.. suka ceritanya
2023-05-13 11:03:00
2
26 Chapters
Bab 1
"Dia Widia sekertaris ku! Dia juga istri kedua ku! Aku menikahinya seminggu yang lalu," setiap kata yang di ucapkan suami ku, bagaikan belati yang seolah menusuk tepat di relung hati, begitu sakit dan pedih. Meskipun aku tau selama ini, dia memang tidak menginginkan aku. Namun, mendengar dia menikahi wanita lain, sungguh sakit hati ini. Ku tatap wajah suami yang sudah 10 tahun ini bertahta di hati ku. Lalu ku lihat wanita yang di bawa suami ku. Dia terlihat modis dalam berpakaian, juga sangat sexy. Menurut ku bajunya sudah tidak layak pakai. Bahkan jika anaku yang pakai saja masih kekecilan. Riasan wajah yang tebal, bibir yang merah menyala. Sebenarnya, melihat penampilannya, aku ngeri sendiri melihat gaya wanita itu. " Kamu anggap aku apa selama ini mas? Pernah kah kamu memperlakukan aku dengan baik? Aku tidak pernah menuntut selama ini, aku selalu menerima setiap perlakuan buruk mu! Apa masih kurang aku berbakti kepada mu selama ini? Sehingga kamu membawa perempuan lain ke rumah k
last updateLast Updated : 2022-06-04
Read more
Bab2
Setelah membereskan barang-barang yang akan di bawa, Astri duduk di atas ranjang. Astri merenung memikirkan semua yang terjadi. Sebenarnya selama ini, Astri mulai sadar kalau ada yang tidak beres dengan rumah tangganya. Karena Astri tulus mencintai Ardi, sehingga selama ini dia menutup mata. Karena Astri berpikir suatu saat Ardi akan berubah. Namun, semua hanya angan semu yang takkan pernah terjadi. Dulu paman Astri lah yang mencarikan jodoh untuk Astri. Paman Yadi sangat khawatir karena, selama Astri kuliah tidak pernah melihat membawa laki-laki yang punya hubungan spesial dengan Astri. Karena alasan itulah pamannya mencarikan Astri pasangan. Namun karena, Astri tidak ingin membuat paman nya kecewa, dengan hati lapang Astri pun menerima perjodohan itu. Meski saat itu di tentang oleh Oma nya. Namun melihat Paman yang begitu berharap dengan perjodohan ini. Astri membujuk Oma dan akhirnya Oma setuju. Meskipun setuju namun sikap Oma berubah terhadapku. Mungkin Oma sudah tau akan seperti
last updateLast Updated : 2022-06-04
Read more
Bab3
Astri menarik kopernya dan juga koper Syifa keluar gerbang. Ketika berjalan cukup jauh dari gerbang rumah, Astri melihat Alin dan Ayah mertua sedang berpelukan. Lalu Astri pun menghampiri mereka. " Ayah, Alin... Kenapa ada disini?" tanya Astri penasaran. "Astri..." ucap Ayah tak melanjutkan kata-katanya matanya menatap koper yang Astri bawa. "Alin pergi dari rumah kak," Jawab Alin lirih. Sedangkan Ayah hanya menunduk. " Kenapa bisa dek? Terus sekarang kamu mau kemana?" tanya Astri lagi. Namun, Alin hanya menggelengkan kepala. "Alin akan Ayah Carikan penginapan untuk sementara, sebelum Ayah dapat kos-kosan yang dekat dengan sekolah nak,"jawab Ayah. Aku kasihan melihat Alin, aku yakin Ayah pasti sedih, biar bagaimanapun, Ayah sangat menyayangi Alin. Tapi Ayah tidak bisa berbuat banyak, Karena selalu di marahi ibu mertuaku. "Apa Ayah ada uang untuk nanti biayanya, Alin?" aku bertanya dengan hati-hati takut Ayah akan tersinggung. "Ayah belum ada uang. Untuk sekarang, Ayah cuma puny
last updateLast Updated : 2022-06-04
Read more
Bab 4
Setelah Herdi mengantar putri bungsunya pergi bersama Astri, dia kembali ke rumah. Sampai di dalam rumah, dia melihat anak dan istrinya sedang tertawa bahagia. Namun, tidak bagi dirinya yang harus rela berpisah dengan anak bungsunya. "Ayah dari mana?" tanya Sindi, yang menyadari kedatangan ayahnya. " Ayah dari luar nak," jawab Herdi memaksakan senyum. "Si anak haram itu sudah pergi mas?" tanya Anis dengan sinis kepada suaminya. Herdi yang mendengar Anis menyebut Alin anak haram langsung diam. Sungguh, Herdi sangit mendengar hinaan untuk putrinya. Demi apapun Herdi berani bersumpah, bahwa Alin bukan anak hasil di luar pernikahan. Alin lahir ke dunia setelah Herdi dan Silvi ibu dari Alin menikah. "Alin bukan anak haram Bu!" ucap Herdi tegas. " Bagi aku dia tetap anak haram, yang lahir dari seorang wanita murahan, perusak rumah tangga orang!" ucap Anis emosi. Ingin rasanya Herdi, memberi tamparan atas perkataan pedas istrinya itu. Namun, lagi dan lagi Herdi hanya bisa diam mengalah.
last updateLast Updated : 2022-06-04
Read more
Bab 5
Malam harinya setelah selesai makan malam. Alin mengirim pesan kepada herdi. [Assalamualaikum ayah?] [Waalaikumsalam nak!] [Ayah kak Astri mau minta tolong sama ayah!] [Minta tolong apa nak?] [Kata kak Astri, apa Ayah ada waktu besok?] [Kenapa nak? Kakakmu mau bertemu Ayah?] [Bukan yah! Kak Astri minta tolong Ayah kesekolah Alin sama Syifa yah! Untuk mengurus surat-surat kepindahan Alin sama Syifa. Apa Ayah bisa?] [Ya Allah nak, ayah sampai lupa urusan surat pindahan. Ayah bisa kok, besok Ayah kesekolah kamu sama Syifa ya!] [Iya Ayah soalnya kita pindah nunggu surat-surat aku sama Syifa dulu. Biar kak Astri tidak repot bolak-balik.] [Iya pasti besok Ayah urus, biasnya sehari juga bisa beres. Nanti Ayah antar kalau sudah selesai ya nak!] [Ya udah makasih ya Ayah] [Iya nak, salam sama kakakmu. Bilang sama cucu Ayah, kakek sayang Syifa.] Setelah berkirim pesan dengan Ayahnya, Alin memberi tahu Astri. Setelah itu Alin masuk ke dalam kamar. Alin merasa bersyukur telah di perte
last updateLast Updated : 2022-06-06
Read more
Bab 6
Pagi harinya Alin dan Syifa berniat untuk berenang. Sayang kalau fasilitas Hotelnya tidak di gunakan. Mereka pun turun ke lantai bawah untuk berenang di temani Astri. Dengan semangatnya, setelah selesai sarapan Alin dan Syifa berlari ke arah kolam renang. Sedangkan Astri duduk mengawasi di kursi santai, yang tersedia di pinggir kolam. Astri hanya mengawasi anak dan adiknya berenang. Alin sangat menikmati kehidupan barunya, bersama kakak ipar yang seperti kakak kandungnya. Begitu pun dengan Syifa. Astri yang melihat Syifa begitu senang merasa bersalah. Karena sejak kecil Astri tidak pernah memberikan kemewahan untuk anaknya. Bukan karena tidak mampu, hanya saja Astri selalu merasa belum yakin terhadap keluarga suaminya. Sehingga Astri harus merelakan putrinya hidup dengan sederhana. Untung nya Syifa bukan tipe anak yang banyak menuntut. Sehingga Astri tidak repot mencari alasan. Astri bertekad akan menebus kehidupan Syifa, yang selama ini serba sederhana, bahakan lebih tepatnya kek
last updateLast Updated : 2022-06-06
Read more
Bab 7
POV Astri. Aku membuka mata, mencoba bangun namun kepala aku terasa pusing. 'kok aku ada di kamar? Perasaan tadi di kolam renang!' lalu aku melihat sekeliling namun tak ada orang. Syifa dan Alin juga entah kemana. Aku menyenderkan tubuh ke kepala ranjang. Tak lama seperti ada yang membuka pintu. ternyata Alin dan Syifa yang masuk. " Loh, kalian dari mana ?" tanyaku pelan. " Kakak sudah bangun? Kak Astri haus? Mau minum ?" tanya Alin, terlihat panik. Memang nya apa yang terjadi sehingga Alin terlihat panik dan khawatir. " Mama..?" tiba-tiba Syifa naik ke ranjang dan memelukku. Aku heran dengan dua bocah ini. Sebenarnya apa yang terjadi. "Kok kak Astri malah bengong? Kaka mau minum?" tanya Alin lagi. " Kakak kenapa dek? Kok bisa di kamar?" Bukannya tadi kalian lagi berenang ya?" Pertanyaan yang dari tadi ku tahan akhirnya lolos juga. "Kakak ga kenapa-kenapa kok! Tadi kakak pingsan di kolam renang!" jawab Alin. Aku baru ingat, ketika di pinggir kolam aku merasa pusing dan tidak
last updateLast Updated : 2022-06-09
Read more
Bab 8
Ardi dan Widia sibuk di kantor, mereka sedang menangani proyek pembangunan Hotel. Widia yang memang sekertaris Ardi, selalu mendampingi Ardi. Widia yang awalnya sekertari baru Ardi, berhasil menggoda Ardi. Sedangkan Ardi yang pada dasarnya suka main perempuan, menerima dengan senang perlakuan Widia yang selalu menggoda Ardi. Widia merasa di atas angin bisa menyingkirkan Astri dari kehidupan Ardi. Widia merasa bangga bisa mendapatkan Ardi dan membuat Astri tersingkir. Namun satu hal yang Widia tidak tahu, bukan hanya dirinya yang menjadi kekasih Ardi di belakang Astri. Masih banyak wanita lain yang selalu Ardi kencani dan di beri janji manis, untuk di nikahi. Sekarang Widia merasa menang, bisa mendapatkan Ardi. Namun untuk kedepan entah bagaimana nasib Widia. Ketika sedang asyik memperhatikan Ardi, tiba-tiba handphone Ardi berdering. Ardi menatap Widia yang berada di meja kerjanya. Ardi langsung megambil handphone dan melihat ada pesan masuk. Sebelum membaca pesan itu Ardi menatap Wid
last updateLast Updated : 2022-06-10
Read more
Bab 9
Astri menunggu kedatangan Ayah mertuanya. Dia cukup was-was, takut jika suaminya melihat dirinya. Sungguh Astri benar-benar tidak ingin melihat suaminya. Dia ingin segera bercerai, namun keadaan tidak memungkinkan untuk saat ini. Dengan terpaksa Astri harus menunda keinginan yang satu ini. "Maaf, Ayah lama ya?" tanya Herdi mengagetkan Astri yang sedang melamun. "Ayah!" Alin langsung mengahmbur ke pelukan Ayahnya. Lalu Astri menyalimi Herdi, begitupun dengan Syifa. Herdi memeluk Syifa dan mendudukkan Syifa di pangkuannya. " Kakek ... Syifa berat ya! Jangan pangku nanti kake pegel. Syifa udah gede nanti kake keberatan,"kata Syifa pada kakeknya. " Kakek masih kuat pangku Syifa! Kakek juga kuat gendong Syifa," ucap Herdi sambil tetap memangku Syifa. "Syifa kan udah gede kek, pasti Syifa berat," bantah Syifa yang kekeuh merasa bukan anak kecil lagi. "Iya ... Iya cucu kakek udah besar sekarang,"Herdi mengalah kepada cucu kesayangannya. "Ayah apa kabar?" tanya Astri. "Ayah baik nak, m
last updateLast Updated : 2022-06-10
Read more
Bab 10
Hedi sampai di rumah nya menjelang Maghrib. Dia masuk ke rumah namun, tidak terlihat keberadaan istrinya. Herdi mencari Anisa di setiap ruangan rumah, namun tetap tidak menemukan Anisa. Akhirnya Herdi memutuskan untuk mandi, karena sebentar lagi akan menjelang malam. Selesai mandi dan berpakaian Herdi keluar kamar, berniat mencari istrinya. Namun tetap tidak ada, hanya ada Ardi yang sedang duduk di ruang keluarga. Herdi yang tidak ada kegiatanpun menghampiri putranya. " Lagi apa nak?" Herdi menepuk bahu Ardi. "Ayah.." ucap Ardi yang kaget dengan kelakuan Ayahnya. Namun Ardi teringat pertemuan dengan Ayahnya di Cafe. Membuat Ardi urung melanjutkan kata-katanya. " Kenapa? Kok diam," Herdi kebingungan melihat anaknya langsung diam. "Tidak apa yah! Ayah baru pulang?" Ardi mengalihkan bicaranya. Takut Ayahnya akan membahas masalah di Cafe. "Anak Ayah sudah besar ya! Sudah mau punya anak dua!" Herdi berucap tanpa sadar. Sedangkan Ardi tampak bingung. Ardi berpikir Ayahnya melantur. "S
last updateLast Updated : 2022-06-10
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status