Share

Penolakan Aluna

"Hamil?"

Satriya yang baru datang seketika menatapku lekat. Raut tanda tanya tergambar jelas di sana. Sama sepertiku, dia terkejut dengan ucapan ibu.

"Iya, Lin, kamu pasti hamil. Sudah haid belum?" tanya ibu seraya berjalan mendekat ke arahku.

Piring berisi telur dadar ibu bawa kian mendekat. Aroma yang sempat memudar kini terasa menusuk hidung. Isi perutku pun kembali keluar. Lemas, hingga aku

kemudian menutupnya lagi karena cahaya yang menyilaukan. Pusing, rasa itu kian memenuhi kepalaku. Bahkan benda-benda itu seolah berputar-putar.

"Masih pusing, Yang?" Satriya menggenggam tanganku, menatap diri ini dengan penuh kekhawatiran.

"Benda-benda berputar-putar gini, Sat. Itu lemari kenapa bergoyang-goyang?" Aku menunjuk lemari yang berputar seperti gangsing.

"Ini karena kamu gak makan, Yang. Kamu mau makan apa? Aku beliin apa masakin?"

Satriya terus saja mengomel ini dan itu. Dia seperti radio yang tak ada hentinya menyala. Namun aku tahu, ada kepedulian dalam setiap kata-katanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status