Share

Hamil?

"Stop!"

Pelayan itu diam, menatapku dengan kebingungan. Dia masih berdiri seraya mengawasi makanan yang ada di atas meja.

"Kenapa, Yang?" Satriya menatap heran saat aku menutup hidung dengan kedua telapak tangan.

"Bau, Sat! Aku gak mau!"

"Gak ada yang kentut, Yang. Bau apa, sih?"

Satriya mendekat padaku, hidungnya mengendus aroma yang membuatku mabuk tak terkira. Namun dia tak menemukan sumber masalah yang ada di depan mata. Entah ke mana fungsi hidungnya.

Aku tutup hidung semakin rapat. Bahkan napas ini mulai tersengal. Bau nasi goreng spesial ini membuat kepalaku semakin berputar-putar. Aku sudah tidak tahan lagi, lekas aku berlari menuju kamar mandi yang ada di belakang.

Tanpa aku dorong cairan seperti air keluar begitu saja. Menyisakan rasa pahit yang menempel di lidah. Sepertinya aku sedang tidak enak badan. Kelelahan dan kurang makan membuat tubuhku mual seperti ini.

"Kamu gak papa, Yang?" tanya Satriya yang sudah berdiri di belakangku.

Lelaki yang kini menjadi suamiku i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status