Share

Berpamitan

"Bukan urusan kamu, Mas."

Aku langkahkan kaki menuju mobil. Mengabaikan panggilan lelaki yang kini menjadi kakak ipar. Pintu mobil masih tertutup kala aku tiba. Tak ada Aluna atau pun Satriya. Ke mana dua orang itu?

"Alin."

Menghela napas kala Mas Tara mendekat. Lelaki itu sudah berdiri di sebelahku. Dia menoleh kanan dan kiri, mencari keberadaan Aluna. Sama sepertiku.

"Apa?"

"Aluna tahu kamu hamil?"

Aku menghela napas, lelaki ini menguji kesabaranku. Harusnya dia diam, aku hamil atau tidak... ini bukan urusannya lagi. Karena aku dan dia hanya sekedar mantan.

"Kamu tahu, Lin. Aluna sangat membenci bayi. Lalu bagaimana jika ia tahu mamanya hamil?"

"Dia benci bayi karena kamu, Mas!"

"Dulu aku takut dengan kebencian Aluna. Namun sekarang aku justru bahagia, karena hidupmu tak akan sebahagia saat bersamaku, Lin."

Aku mengepalkan tangan di samping. Sekuat tenaga kutahan amarah yang hampir meledak ini. Ini rumah sakit, bukan tempat terbaik untuk melampiaskan kemarahan.

"Mama!"

Aluna be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status