MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI

Oleh:  Sarji  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Belum ada penilaian
5Bab
161Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Mengejar Cinta Sang Mantan Istri" adalah sebuah tema atau cerita yang mungkin menggambarkan upaya seseorang untuk memenangkan kembali hati mantan istrinya. Biasanya, cerita ini melibatkan usaha-usaha untuk memperbaiki hubungan yang telah berakhir, dengan menampilkan berbagai macam tantangan, perasaan, dan refleksi dari kedua belah pihak. Dalam cerita seperti ini, sering kali akan ada elemen-emelen seperti penyesalan atas kesalahan yang telah dibuat, usaha untuk menunjukkan perubahan positif, serta perjalanan emosional yang penuh liku. Tokoh utama mungkin akan melakukan berbagai tindakan romantis atau penuh pengertian untuk membuktikan keseriusan dan komitmennya dalam memperbaiki hubungan yang retak.

Lihat lebih banyak
MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
5 Bab

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI BAB 1

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI Bab 1"Mas Andra."Aku yang tengah memasukkan baju ke dalam tas punggung menoleh, begitu Asya yang duduk di bibir ranjang memanggil namaku dengan lirih.Dahiku mengernyit ketika melihat wanita yang tengah hamil besar itu tertunduk lesu. Tanpa pikir panjang, aku segera menghampiri Asya."Ada apa, Sayang?" tanyaku setelah duduk di sisi Asya. Namun, wanita yang berstatus sebagai istriku itu hanya bungkam, membuatku semakin bingung saja."Kenapa, Sayang?" tanyaku lagi dengan lembut. "Kalau aku enggak mengizinkan Mas Andra pergi, apa Mas Andra mau membatalkan touring besok?" Asya terlihat ragu-ragu dengan ucapannya. Dia bahkan menunduk untuk menghindari tatapanku. Aku jelas heran dengan ucapan istriku. Besok memang aku akan pergi touring bersama komunitas motorku selama tiga hari. Ini adalah agenda tahunan yang diselenggarakan oleh komunitas, dan Asya tahu itu. Biasanya dia juga tidak pernah melarang, bahkan tidak jarang dia akan ikut kalau memang ingin.
Baca selengkapnya

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI BAB 2

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI Bab 2Setelah dilakukan CT-Scan dan beberapa tes lainnya, tubuh lemahku dikembalikan ke ruang rawat yang tadi aku tempati."Kak Ranti," panggilku pada perempuan yang tengah membalut tubuh ini dengan selimut. Ada Kak Lian juga yang sejak tadi tetap setia berada di sisi istrinya.Seandainya Asya ada di sini, dia pasti akan setia mendampingiku juga. "Kak," panggilku lagi, karena Kak Ranti tak menyahut."Jangan tanya apa pun dulu, Ndra. Lebih baik sekarang kamu istirahat." Kak Lian yang menjawab, seolah tahu apa yang ada di benakku."Aku cuma butuh Asya, Kak," ujarku yang hampir putus asa."Cukup, Andra!" Kak Ranti tiba-tiba saja membentak, membuatku terkejut sekaligus bingung.Kenapa Kak Ranti harus semarah ini hanya karena aku menyebut nama Asya?"Kalian itu udah cerai dari satu tahun yang lalu. Tolong jangan bicara aneh-aneh lagi, Andra," lanjut kakak perempuanku itu, sebelum tangisnya pecah.Kak Lian segera merengkuh tubuh istrinya dalam pelukan."Ka
Baca selengkapnya

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI Bab 3

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRIBab 3Setelah sadar dari koma, ternyata kondisiku tak serta merta langsung pulih. Aku harus menjalani banyak perawatan agar bisa dinyatakan benar-benar sembuh. Ini sangat berbanding terbalik dengan sinetron yang sering Asya tonton di televisi. Mereka yang baru sadar dari koma bahkan bisa langsung berlari dari rumah sakit untuk membatalkan pernikahan kedua suaminya. Benar-benar pembodohan publik. Kalau sudah keluar dari rumah sakit, aku pasti akan melarang Asya menonton sinetron yang banyak diisi kebohongan itu.Aku juga harus melakukan fisioterapi demi bisa mengembalikan kemampuan gerakku sekaligus menghindari risiko cacat fisik akibat cedera sewaktu kecelakaan. Benar, setelah sembuh dari koma, aku jadi kesulitan berjalan dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Dokter bilang, karena terlalu lama berbaring saat koma, otot-ototku menjadi kaku sehingga harus diregangkan melalui fisioterapi ini.Cukup melelahkan menjalani itu semua. Namun, aku berusaha ti
Baca selengkapnya

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI Bab 4

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRIBab 4Tiga hari berlalu setelah aku pergi ke rumah orang tua Asya, keadaan masih terasa sama. Rasa hampa kerap kali mengh∆ntam, bahkan aku masih berharap jika hari-hari yang kulalui tanpa Asya ini hanya mimpi semata.Kuhirup napas dalam-dalam, meresapi aroma kopi yang menguar di seluruh sudut kafe ini. Aroma ini selalu mengingatkanku pada Asya. Wanita itu adalah penggemar fanatik kopi. Apa pun tantang kopi selalu membuatnya tergil*-gil*. Bahkan, saking cintanya, wanita itu meminum kopi sudah seperti makan nasi saja, tiga kali sehari. Jenisnya, aromanya, hingga tempat asalnya, Asya tahu semua. 'Apa bedanya? Semua kopi ini menurutku sama saja rasanya.' Aku pernah mengatakan hal itu ketika dulu Asya membawa berbagai jenis kopi ke rumah kami. Entah apa saja namanya, aku juga tidak ingat, meski dia berkali-kali menjelaskan.'Orang yang hanya bisa minum tanpa menikmati sensasinya memang tidak akan pernah tahu perbedaan kopi-kopi ini," balas Asya sewot, kal
Baca selengkapnya

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI Bab 5

MENGEJAR CINTA SANG MANTAN ISTRI Bab 5Dulu, aku mengira jika yang paling mendebarkan sekaligus menegangkan bagi laki-laki hanyalah dua hal; ketika khitan dan berhadapan dengan pria yang anak perempuannya hendak kita lamar. Aku juga sempat mengira, karena telah melewati dua fase itu, tidak akan ada lagi hal mendebarkan yang akan kulalui. Namun, ternyata pikiranku salah. Pagi ini, di depan rumah Asya, aku kembali merasakan debaran itu. Bahkan saking kencang jantung ini memompa darah, suaranya terdengar hingga telinga, membuatku panas dingin dan perut bergejolak ingin muntah. Sumpah! Bahkan saat melamar Asya dulu rasanya tidak setegang ini.Kutarik napas dalam-dalam, kemudian menghelanya dengan panjang. Aku berusaha mengurai grogi. Jangan sampai wibawaku turun di depan Asya dan keluarganya. Memangnya kenapa aku harus grogi? Aku ke sini hanya untuk meminta pada bapak agar Asya mau menjadi istriku, hal yang bertahun-tahun lalu pernah kulakukan. "Permisi!" Aku mengucapkan salam dengan t
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status