LANGIT (Passionate Hurt #2)

LANGIT (Passionate Hurt #2)

last updateLast Updated : 2021-07-08
By:  Delarossa  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
14 ratings. 14 reviews
34Chapters
5.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Menurut Langit Diaz Tahitu cintanya terlarang untuk Rizka Joanna Tahitu, adik angkatnya yang menggoda dan membangkitkan hasratnya. Ayah Rizka, Ray Tahitu, yang sudah mengangkat Langit dari masa kecilnya yang gelap tidak akan mungkin mengkhianati ayah angkatnya itu dan menjalin cinta dengan putrinya. Saat Langit berusaha menghindar dari perasaannya, dan berusaha menjauh dari Rizka, ancaman dari masa lalu pria itu pun datang. Ancaman yang penuh bahaya dari orang yang tidak terduga.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

Langit Hari ini aku sangat lelah, akhirnya terungkap siapa dalang dibalik semua kejadian yang menimpa Camelia Soetedja, istri Abraham Soetedja. Esok lusa aku akan berangkat ke Rusia, dan aku belum tahu berapa lama tinggal di sana. Hidupku memang tidak punya kepastian. Ponselku tiba-tiba berdering, nama Ayah angkatku tertera di layar. "Ya Pi?" "Kau sekarang di mana?" "Baru sampai rumah Pi." "Kau tidak rindu pada papi? Sejak kau di Jakarta tidak pernah datang menemui papi." "Papi kan sedang tour?" Aku tertawa. "Papi sekarang sudah di Jakarta dan besok malam kau harus datang di acara ulang tahun papi. Kau juga sudah lama tidak datang ke rumah." "Iya Papi." "Kapan kau pergi dari Jakarta? Atau kau sudah ingin menetap di sini?" "Lusa aku berangkat ke Moskow." "Kau tunda dulu, dan lusa kau harus menemani papi memancing, jangan menolak!" Aku menarik nafas. "Iya P

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Dwi Fitriani
Semangat, Kak...
2022-03-30 15:52:14
0
user avatar
Nina Milanova
Keren banget, Kak..
2022-03-30 12:03:48
0
user avatar
Puan Pasifica
keren ceritanya
2021-09-22 21:09:54
0
user avatar
Ervin Warda
ceritanya seru, jadi penasaran gimana kelanjutannya. semangat nulisnya, kakak
2021-07-31 09:37:01
0
user avatar
Sitina
Wow, topan sang mafia
2021-06-16 10:31:29
0
user avatar
Elle Ryu
Waw! Waw! Mulai dari ide, ini udah waw loooohh
2021-06-16 10:13:22
0
user avatar
Secret.Vee
Ooh Langitkuu 😍 hehehe. POV 1 keren Kak, cm lebih diperhatikan tanda bacanya aja Kak, banyak yg miss menurut aku 😁
2021-06-16 10:10:18
0
user avatar
Rizuki
Adidaw... Namaku keseret... Ahay
2021-06-16 10:09:35
0
user avatar
Ira Yusran
Perang batin banget kalo Sampek jatuh cinta beneran Ama adiknya
2021-06-16 10:06:10
0
user avatar
CahyaGumilar79
Bagus ceritanya kak bagus banget!🙏🙏🙏
2021-06-16 10:01:39
0
user avatar
TRINUR
Romance thriller huwaaa genre favorit aku. Ini jelas kudu dibaca sih👍🏻😎
2021-06-16 10:01:08
0
user avatar
Eli
Sudah dibaca kak, kisahnya keren. Semangat kak
2021-06-16 10:00:57
0
user avatar
MetiMo
Next thorrrr aq suka bgd ceritanya, bahasanya keren, semangat trz yahhhh, wajib dibaca ni
2021-06-16 09:55:21
0
user avatar
Delarossa
Wajib baca
2021-06-30 16:55:54
0
34 Chapters

Bab 1

Langit Hari ini aku sangat lelah, akhirnya terungkap siapa dalang dibalik semua kejadian yang menimpa Camelia Soetedja, istri Abraham Soetedja. Esok lusa aku akan berangkat ke Rusia, dan aku belum tahu berapa lama tinggal di sana. Hidupku memang tidak punya kepastian. Ponselku tiba-tiba berdering, nama Ayah angkatku tertera di layar. "Ya Pi?" "Kau sekarang di mana?" "Baru sampai rumah Pi." "Kau tidak rindu pada papi? Sejak kau di Jakarta tidak pernah datang menemui papi." "Papi kan sedang tour?" Aku tertawa. "Papi sekarang sudah di Jakarta dan besok malam kau harus datang di acara ulang tahun papi. Kau juga sudah lama tidak datang ke rumah." "Iya Papi." "Kapan kau pergi dari Jakarta? Atau kau sudah ingin menetap di sini?" "Lusa aku berangkat ke Moskow." "Kau tunda dulu, dan lusa kau harus menemani papi memancing, jangan menolak!" Aku menarik nafas. "Iya P
Read more

Bab 2

Saat aku tiba di rumah keluarga Tahitu, di sana aku melihat sudah banyak mobil terparkir di halaman depan rumah kami yang luas. Aku turun dari mobil bersama dengan sahabatku Clara. Tadinya aku ingin datang sendiri, tapi entah mengapa aku merasa perlu membawa seseorang sebagai tameng. Awalnya Clara tidak mau kuajak, setelah dengan berbagai bujukan dan aku berjanji akan membuatnya pergi berkencan dengan sahabatku, Jack Bameswara, dia pun langsung bersedia. Malam ini ayahku akan merayakan ulang tahunnya yang ke enam puluh tahun. Sejauh aku mengenal seorang Ray Tahitu, dia bukan orang yang sentimentil seperti merayakan ulang tahun. Aku sedikit heran dengan adanya acara ini. "Mas Langit, apa kabar? Sudah lama Mas tidak kemari." Pak Hendra, dia adalah security yang sudah lama bekerja pada keluarga Tahitu, menyapaku dengan gembira. "Kabar saya baik Pak Hendra. Bapak sendiri bagaimana?" Aku merangkul bahu pak Hendra yang sudah tua, dan sepertinya dia tetap be
Read more

Bab 3

Saat aku tiba di rumah keluarga Tahitu, di sana aku melihat sudah banyak mobil terparkir di halaman depan rumah kami yang luas. Aku turun dari mobil bersama dengan sahabatku Clara. Tadinya aku ingin datang sendiri, tapi entah mengapa aku merasa perlu membawa seseorang sebagai tameng. Awalnya Clara tidak mau kuajak, setelah dengan berbagai bujukan dan aku berjanji akan membuatnya pergi berkencan dengan sahabatku, Jack Bameswara, dia pun langsung bersedia. Malam ini ayahku akan merayakan ulang tahunnya yang ke enam puluh tahun. Sejauh aku mengenal seorang Ray Tahitu, dia bukan orang yang sentimentil seperti merayakan ulang tahun. Aku sedikit heran dengan adanya acara ini. "Mas Langit, apa kabar? Sudah lama Mas tidak kemari." pak Hendra, dia adalah security yang sudah lama bekerja pada keluarga Tahitu, menyapaku dengan gembira. "Kabar saya baik Pak Hendra. Bapak sendiri bagaimana?" aku merangkul bahu pak Hendra yang sudah tua, dan seperti
Read more

Bab 4

RizkaAku meninggalkan Langit yang baru saja menciumku. Tubuhku masih bergetar efek dari ciuman kami yang panas. Setelah tiga tahun, ternyata aku masih belum bisa lepas dari pengaruhnya. Tubuhku masih mendambakan sentuhannya, hatiku berkhianat karena ikut mendamba, tapi untungnya pikiranku masih bisa menguasai hasrat dan kerinduanku pada Langit. Aku mengambil minuman yang dibawa seorang pelayan yang lewat di hadapanku, aku butuh minuman saat ini. "Bunga apinya tadi bagus ya?" Tiba-tiba kakakku, Ronan, berdiri di sampingku. Aku yang sedang minum terbatuk karena terkejut. "A-apa, Kak?""Bunga apinya bagus." Dia tersenyum menatapku sambil memainkan gelas di tangannya."Bunga api?" Aku bingung tak mengerti."Iya bunga api. Di langit." Sekarang dia terkekeh. Bunga api? Astaga adalah saat aku berciuman dengan Langit! Ingin rasanya aku ditelan bumi sekarang, pasti kakakku curiga den
Read more

Bab 5

RizkaPonselku berdering, saat aku tiba di rumah. “Halo?“"Rizka, Kakak akan menjemputmu nanti malam jam tujuh." Panggilan kami terputus tanpa menunggu jawabanku. Sebelumnya, tadi siang Langit menghubungiku dan memberitahu kalau Opa meminta kami berdua datang ke rumahnya. Kakak? kakak apa yang mencium adiknya penuh nafsu?Aku tidak tahu apa yang ingin Opa bicarakan pada kami, dan kenapa harus bersama Langit?Aku melihat jam menunjukkan pukul enam. Aku langsung mandi dan bersiap-siap. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku memakai riasan tipis. Ponselku berdering, aku mengangkatnya. "Kakak, di depan rumah, kau keluar sekarang." "Oke." Laki-laki ini, selalu menganggap dirinya berkuasa, memerintahku seperti anak kecil. Aku menatap diriku di cermin m
Read more

Bab 6

"Hal sepele seperti ini saja tidak bisa kalian selesaikan! Apa aku harus turun tangan mengurus masalah ini?! Siapa yang menghalangi pengiriman perempuan-perempuan itu?!" Seorang Pria bertubuh tinggi besar berteriak marah pada anak buahnya."Maaf Bos, masalahnya yang membuat pekerjaan kita sulit bukan dari kepolisian atau aparat pemerintah." Anak buahnya menjawab dengan suara ketakutan."Lalu siapa?! Kau tidak bisa menemukan siapa orangnya atau kelompoknya? Aku rugi besar brengsek! Dua kali ... dua kali perempuan-perempuan yang akan kita jual gagal, obat-obatanku juga tertangkap! Sebentar lagi kita semua yang akan di gulung habis, dan kalian tidak bisa melakukan apa-apa?!""Bos, mereka ini sangat sulit dan licin, siapa pun mereka ini Bos, mereka lebih cerdik dari kita.""Tidak ada yang lebih cerdik dari seorang Topan! Kau cari tahu siapa mereka! Aku beri kalian waktu dua hari. Dan selama dua hari ini, informasi tentang mereka harus sudah sampai padaku." To
Read more

Bab 7

Aku tiba di rumah Rizka pukul sembilan malam, setelah tadi sore aku menjemputnya dari kantor dan mengantarkannya pulang, dan setelah itu aku pergi sebentar ke markas karena ada urusan yang harus aku selesaikan. Aku membuka pintu dan langsung menguncinya. Ruang tengah terlihat gelap, hanya berkas cahaya dari lampu luar yang masuk. Aku mendapati Rizka di ruang tengah sedang menonton televisi dan berbagai makanan, minuman soda serta semangkuk besar es krim di atas meja. Rizka hanya mengenakan celana pendek dan tank top. Dia melirikku sekilas, lalu kembali menonton film yang sedang di putar. Aku duduk di sampingnya, lalu aku membuka sepatuku dan bersandar duduk di kursi. Dia menyodorkan makanan yang sedang di pegangannya, aku pun mengambilnya dan memasukkan ke mulutku. "Kenapa lampunya dimatikan?" Aku bertanya sambil memperhatikannya. "Aku suka mematikan lampu kalau sedang menonton," jawabn
Read more

Bab 8

RizkaMenikah? Langit tiba-tiba mengajakku menikah!,yang benar saja? Aku akui sebenarnya ini hanya balas dendam kecil karena sakit hatiku padanya, dan aku tadi hampir kehilangan keperawananku karena aku terjebak dalam permainanku sendiri, dan untungnya Langit masih bisa mengendalikan dirinya.Ini benar-benar kebodohanku, tapi menikah dengan Langit tidak masuk dalam rencana pembalasan ini, harusnya ini pembalasan sempurna, tapi karena kedua kakakku sudah memergoki kami, semuanya jadi berantakan.Tentu saja aku akan sangat bahagia kalau aku menikah dengan Langit, tapi bukan dengan cara seperti ini.Langit mengambil pakaiannya dari koper yang dia bawa tadi sore saat mengantarkan aku, dia juga mengambil pakaiannya untukku, dan dia memakaikan kemejanya padaku dan juga celana boxer miliknya saat kami harus keluar dari kamar ini.Sialan!Baju kami berdua ternyata masih tergeletak di pinggir kolam renang."Bajingan kau!" Kaka
Read more

Bab 9

Langit Dulu kau berlutut dikakiku, untuk mengharap cintakuhingga terbuka pintu hatiku tuk menerima cintamutapi setelah aku jatuh cinta padamuengkau begitu mudah melupakan dirikuSurga yang engkau janjikanneraka yang kau berikanmanis yang aku harapkanpahit yang aku rasakan "Asikkk ... Geboyyyy ...!"Lagu sialan! Pasti Stephen yang memutar lagu dangdut."Stephen!" Aku berteriak memanggil salah seorang anak buahku dari ruang kerjaku di dalam gudang markas kami tapi tidak ada sahutan dari dia.Lagu dangdut itu terus mengalun."Stephen!" Aku kembali berteriak manggilnya.Tiba-tiba Stephen si bocah biang rusuh di timku muncul di depan pintu. "Iya Boss?" dia menyengir lebar."Matikan speaker itu! Sekarang juga!" perintahku marah,"Kenapa Bos? Itu kan
Read more

Bab 10

Rizka"Mbak Rizka, perkenalkan ini Suci Faranda, dia yang akan mendampingi, Mbak Rizka, selama mempelajari semua administrasi perusahaan ini dan Suci juga akan menjadi asisten Mbak Rizka ke depannya." Salah satu manager departemen di perusahaan kami dimana aku akan di tempatkan, memperkenalkanku pada seorang gadis cantik yang tersenyum ramah padaku."Terima kasih, Ibu Angel," jawabku sambil tersenyum sopan. Lalu manager itu permisi dan meninggalkan kami berdua di ruanganku yang baru."Hai, namaku Rizka, tolong bimbingannya ya, aku baru bergabung di perusahaan ini." Aku menyapa asisten baruku tersebut.Tadi pagi Opa meneleponku dan memberitahu kalau aku akan memiliki asisten pribadi, walau pun sebenarnya aku merasa tidak perlu karena aku masih dalam tahap belajar. Dan aku sebenarnya belum mendapatkan posisi yang jelas di perusahaan Opa, karena aku masih mempelajari semua bagian-bagian yang ada di perusahaan."Baik, Ibu Rizka. Saya S
Read more
DMCA.com Protection Status