Xiao Tian adalah putra satu-satunya dari seorang raja di kota Wuyu yang berada di wilayah Dinasti Ming. Namun, ketika dia berusia enam tahun, tepat di hari ulang tahunnya, seluruh keluarganya dibantai. Ayah dan ibunya mati terbunuh dalam peristiwa itu. Orang yang membantainya tidak lain adalah adik dari ibunya sendiri yang memberontak karena menginginkan posisi sebagai raja. Xiao Tian berhasil selamat dari pemberontak itu. Dengan wajah berlumuran darah, dia menatap ke langit sambil mengepalkan tangannya. "Ayah, Ibu, aku Xiao Tian, tidak akan membiarkan kematianmu sia-sia. Aku pasti akan membalaskan dendam kalian, dan aku akan menjadi yang terkuat di alam semesta ini agar tidak ada lagi anak-anak yang kehilangan orang tua seperti aku. Akan kuciptakan kedamaian di seluruh alam semesta. Jika ada yang ingin menghentikanku, jangankan manusia fana, bahkan dewa, iblis, atau langit sekalipun, tidak akan bisa menghentikanku.”
View MoreXiao Tian keluar dari dasar danau dengan tubuh yang masih berkilauan oleh sisa energi spiritual yang menyelimuti dirinya. Saat dia tiba di atas permukaan, pemandangan yang pertama kali terlihat olehnya adalah tubuh Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, Jiangkun, Qiancheng, dan semua anggota klan Peri Kuno yang tergeletak tak sadarkan diri di sekitar danau.Raut wajah Xiao Tian tetap tenang. Dengan satu gerakan tangan, dia menyalurkan energi spiritualnya ke dalam tubuh Houdo dan yang lainnya. Satu per satu mereka terbangun dengan napas tersengal, ekspresi mereka masih menyimpan jejak keterkejutan dan ketakutan. Namun, anggota klan Peri Kuno dibiarkan tetap dalam keadaan pingsan.Houdo, yang baru saja sadar sepenuhnya, langsung berlari ke arah Xiao Tian, diikuti oleh yang lainnya. Tatapan mereka penuh kekhawatiran saat mereka memeriksa tubuhnya dengan cermat. “Tuan muda, apakah tuan muda tidak apa-apa?” tanya Houdo dengan suara bergetar, bahkan ada sedikit isakan tertahan di ujung kalimatn
Xiao Tian keluar dari dasar danau dengan tubuh yang masih berkilauan oleh sisa energi spiritual yang menyelimuti dirinya. Saat dia tiba di atas permukaan, pemandangan yang pertama kali terlihat olehnya adalah tubuh Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, Jiangkun, Qiancheng, dan semua anggota klan Peri Kuno yang tergeletak tak sadarkan diri di sekitar danau.Raut wajah Xiao Tian tetap tenang. Dengan satu gerakan tangan, dia menyalurkan energi spiritualnya ke dalam tubuh Houdo dan yang lainnya. Satu per satu mereka terbangun dengan napas tersengal, ekspresi mereka masih menyimpan jejak keterkejutan dan ketakutan. Namun, anggota klan Peri Kuno dibiarkan tetap dalam keadaan pingsan.Houdo, yang baru saja sadar sepenuhnya, langsung berlari ke arah Xiao Tian, diikuti oleh yang lainnya. Tatapan mereka penuh kekhawatiran saat mereka memeriksa tubuhnya dengan cermat. “Tuan muda, apakah tuan muda tidak apa-apa?” tanya Houdo dengan suara bergetar, bahkan ada sedikit isakan tertahan di ujung kalimatn
Xiao Tian terus menebas akar-akar pohon itu tanpa henti. Setiap tebasannya mengandung kekuatan penuh, hingga akhirnya tidak ada satu pun akar yang tersisa menancap di dinding danau.BUZZ!!!Seketika, pola-pola formasi yang sebelumnya ditekan oleh akar-akar pohon mulai menyala terang, bercahaya keemasan di dalam air yang gelap. Energi yang terlepas dari pola-pola itu menyebabkan arus air bergejolak, menciptakan gelombang kuat di sekitarnya.BAANG! BAANG! BAANG! BAANG!Pola-pola formasi itu hancur satu per satu, meledak menjadi fragmen-fragmen cahaya seperti kaca yang pecah, sebelum akhirnya menghilang tanpa jejak.BOOM!!!Saat pola formasi itu benar-benar lenyap, aura mengerikan tiba-tiba menyelimuti seluruh dasar danau. Xiao Tian langsung merasakan tekanan yang luar biasa, seakan ada kekuatan purba yang baru saja terlepas dari belenggunya. Lelaki tua yang sebelumnya duduk bersila, terikat oleh akar pohon raksasa, kini berdiri dengan bebas. Tatapannya penuh keganasan, tubuhnya memanca
Leihuo Dashi mendengus dingin. “Bocah, terserah kamu jika tidak mempercayainya. Namun, aku tegaskan kepadamu!” Suaranya mengandung tekanan, menggema di dalam kesadaran Xiao Tian. “Aku bukan menakut-nakutimu, tapi ini kenyataan. Walaupun aku mengambil alih tubuhmu sekalipun, aku tidak akan bisa mengalahkannya! Jadi berhenti bersikap kekanak-kanakan!”Xiao Tian tidak membalas perkataan itu, tetapi bukan berarti dia mengabaikannya. Setiap kata dari Leihuo Dashi tersimpan jelas dalam benaknya, menjadi bagian dari pertimbangannya.Saat kesadarannya kembali, matanya langsung tertuju pada lelaki tua yang terperangkap di hadapannya. “Sebenarnya, apa yang kamu inginkan hingga memancingku datang ke tempat ini?”Lelaki tua itu tersenyum kecil, seolah menunggu pertanyaan itu. Pandangannya turun ke tubuhnya yang terlilit oleh akar pohon raksasa. Akar-akar itu tampak seperti rantai hidup yang mencengkeramnya, menyerap sesuatu yang tak terlihat dari dalam tubuhnya.“Karena kamu menanyakannya secara
Melihat akar-akar pohon raksasa sudah tidak lagi menyerang Xiao Tian, Xia Meimei, Xia Kang, Qiancheng, Jianzen, Houdo, Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, Jiangkun, dan yang lainnya segera berteriak memanggilnya.“Tuan Muda Tian, biarkan aku membantumu membebaskan mereka!”Di hadapan mereka, seratus anggota generasi muda Klan Peri Kuno masih terikat oleh akar-akar pohon raksasa. Jika mereka mendapatkan bantuan, tentu akan menghemat banyak waktu bagi Xiao Tian.Xiao Tian mengangguk, menyunggingkan senyum kecil. Tatapannya tetap tenang dan percaya diri. “Dengan senang hati.”Tanpa ragu, mereka semua melangkahkan kaki dari ujung gua menuju dunia kecil itu.Namun—BAANG!!!Begitu mereka menginjakkan kaki, dunia seakan runtuh di sekitar mereka. Tubuh mereka seketika terkunci, membeku seperti patung. Bahkan untuk sekadar menggertakkan gigi, mereka membutuhkan kekuatan luar biasa besar. Rasa panik mulai menjalari tubuh mereka, tetapi tidak ada yang bisa mereka lakukan selain berusaha menahan kepanik
Setelah pria paruh baya itu pergi, suasana di tempat itu terasa sedikit lebih tenang. Namun, ketegangan di udara masih terasa jelas, seolah-olah dunia ini belum selesai menguji mereka.Xiao Tian melangkah maju dengan ekspresi dingin, siap menghadapi apa pun yang menantinya. Namun, sebelum dia benar-benar bergerak, langkahnya terhenti saat suara langkah ringan terdengar dari belakangnya."Jika kamu ingin menghadapi bahaya, kita akan menghadapi bahaya itu bersama," suara tenang tetapi penuh keteguhan itu berasal dari Qiancheng.Xiao Tian tidak menoleh. Dia tetap berdiri tegak, lalu perlahan menggelengkan kepalanya."Kamu cukup tinggal di belakang dan jangan ikuti aku. Aku tidak bisa bertarung sambil melindungi orang lain. Jadi jangan memaksakan diri. Jika kamu ingin bertarung bersamaku, masih banyak kesempatan di masa depan. Sekarang, jangan impulsif."Nada suaranya datar, tidak mengandung emosi, seolah-olah ini bukan perdebatan, melainkan perintah yang harus dipatuhi.Tanpa menunggu ja
Pria paruh baya itu tersenyum pahit mendengar ucapan Xia Meimei, tetapi keputusasaannya tidak membuatnya kehilangan harapan. Tatapannya tetap dipenuhi tekad, seolah dia akan melakukan apa pun demi menyelamatkan anggota generasi mudanya.“Aku berjanji, jika kalian bisa menyelamatkan mereka, aku tidak hanya akan membiarkan kalian mendapatkan harta di tempat ini, tetapi aku juga akan memberikan hadiah yang cukup untuk memuaskan kalian.” Suaranya bergetar, mencerminkan betapa pentingnya masalah ini baginya.Sejak awal, Xiao Tian hanya menyimak tanpa menunjukkan reaksi berlebihan. Namun, kini dia akhirnya berbicara, suaranya datar tetapi penuh keyakinan.“Aku memiliki cara untuk menyelamatkan mereka,” katanya pelan, namun setiap kata mengandung kepastian mutlak. “Tetapi ini sangat berisiko. Jika harta yang Senior janjikan sebagai hadiah kurang berharga, maka ini tidak sepadan dengan risikonya.”Perkataannya langsung membuat suasana sedikit berubah.Pria paruh baya itu menatapnya dengan pen
Xiao Tian memimpin kelompoknya menelusuri kedalaman gua dengan langkah mantap. Suasana di dalam gua terasa semakin suram seiring mereka melangkah lebih dalam. Dinding batu di sekeliling mereka dipenuhi ukiran-ukiran kuno yang samar bercahaya, seolah mengandung jejak energi yang telah lama tertinggal. Udara di dalam semakin dingin, tetapi tekanan yang menyelimuti gua justru semakin pekat, menandakan bahwa tempat ini bukanlah gua biasa. Namun, bagi Xiao Tian, semua itu bukan halangan. Dengan Mata Langit-nya yang luar biasa, ia dapat melihat mekanisme yang tersembunyi di sepanjang jalur dengan jelas, menguraikannya tanpa kesulitan berarti.Langkah mereka terhenti ketika akhirnya menemukan ujung gua. Namun, yang mereka saksikan di hadapan mereka bukanlah dinding batu ataupun ruangan luas seperti yang mereka perkirakan, melainkan sesuatu yang sepenuhnya melampaui akal sehat—sebuah dunia terbuka yang tersembunyi di dalam tanah.Di atas mereka terbentang langit yang bercahaya redup, seolah
Siluet manusia yang baru saja mencoba merampas tubuh Xiao Tian kini terperangkap dalam penjara api petir. Dinding-dindingnya berkilauan dengan semburan energi yang bergemuruh, seolah-olah amarah langit dan api neraka bergabung menjadi satu.Siluet itu, yang sebelumnya penuh percaya diri, kini menunjukkan ekspresi ngeri. Sosoknya yang awalnya padat dan kuat mulai tampak bergetar, seolah-olah terbakar perlahan oleh energi yang mengurungnya.“Tidak, aku memiliki kekuatan Dewa Sejati peringkat satu. Mana mungkin aku tidak bisa menghancurkan kandang ini!” teriaknya putus asa.Dia mengerahkan semua kekuatan yang tersisa, mengeluarkan aura merah darah yang bercampur dengan kehancuran. Cahaya merah itu berkumpul di kedua tangannya sebelum meledak dengan dahsyat, mencoba merusak kandang api petir yang mengurungnya.BAAANG!Getaran hebat mengguncang dunia dantian, tetapi kandang itu tetap utuh, bahkan tidak menunjukkan retakan sedikit pun. Sebaliknya, api petir yang membentuk kandang itu justru
Di Kota Wuyu, sebuah kota besar dari Dinasti Ming, penguasanya adalah kerajaan Wang. Namun, raja saat ini tidak bermarga Wang, melainkan bermarga Xiao. Nama raja saat ini adalah Xiao Jian, menantu raja Wang sebelumnya. Istri Xiao Jian adalah putri sulung raja Wang sebelumnya. Kini, Xiao Jian bersama istri dan anaknya sedang dikelilingi oleh jenderal dari kerajaan Wang sendiri, yang dibantu oleh tokoh-tokoh kuat dari kekuatan lain.Xiao Jian berdiri bersama istrinya, Wangmei, sementara di belakang mereka ada anak laki-laki berusia 7 tahun, bernama Xiao Tian.“Xiao Jian, sekarang aku akan mengambil nyawamu dan juga anak, istrimu. Aku akan mengambil tahta yang semestinya milikku!”Orang yang berbicara adalah Wang Chong, dia adalah adik Wangmei. Namun saat ini, adik yang paling dia sayangi memberontak, bahkan dia berani membunuh semua orang yang setia pada Xiao Jian."Adik Wang Chong, mengapa kamu melakukan ini? Jika kamu menginginkan tahta, aku tidak akan sungkan untuk memberikan semuany...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments