Xiao Tian adalah putra satu-satunya dari seorang raja di kota Wuyu yang berada di wilayah Dinasti Ming. Namun, ketika dia berusia enam tahun, tepat di hari ulang tahunnya, seluruh keluarganya dibantai. Ayah dan ibunya mati terbunuh dalam peristiwa itu. Orang yang membantainya tidak lain adalah adik dari ibunya sendiri yang memberontak karena menginginkan posisi sebagai raja. Xiao Tian berhasil selamat dari pemberontak itu. Dengan wajah berlumuran darah, dia menatap ke langit sambil mengepalkan tangannya. "Ayah, Ibu, aku Xiao Tian, tidak akan membiarkan kematianmu sia-sia. Aku pasti akan membalaskan dendam kalian, dan aku akan menjadi yang terkuat di alam semesta ini agar tidak ada lagi anak-anak yang kehilangan orang tua seperti aku. Akan kuciptakan kedamaian di seluruh alam semesta. Jika ada yang ingin menghentikanku, jangankan manusia fana, bahkan dewa, iblis, atau langit sekalipun, tidak akan bisa menghentikanku.”
Lihat lebih banyakTanpa menunggu aba-aba, ia melesat ke udara. Tubuhnya seperti anak panah yang dilepaskan dari busur, melaju cepat ke arah Xiao Tian. Dia tidak menggunakan senjata apapun. Kedua tangannya terbuka, dan telapak kanan diarahkan ke leher Xiao Tian. Ia berniat mencekik langsung, menunjukkan penghinaan penuh.Senyumnya semakin melebar. Dia bisa meningkatkan ranahnya tiga peringkat, dan kini kekuatannya berada di peringkat tiga belas Alam Maha Agung. Dalam pandangannya, mencekik Xiao Tian tidak akan menjadi hal yang sulit. Apalagi melihat Xiao Tian hanya melayang di udara, diam tanpa menunjukkan tanda perlawanan, ia semakin yakin bahwa lawannya telah menyerah sebelum bertarung.“Bagus, kamu cukup tahu diri. Dengan begini kamu tidak akan merasakan rasa sakit yang berlebihan,” ucapnya sambil mengejek, suaranya tajam dan congkak.Namun, saat jaraknya tinggal satu meter lagi dari tubuh Xiao Tian, semuanya berubah.Tatapan Xiao Tian yang semula datar tiba-tiba membeku. Dingin. Terlalu dingin. Satu
Melihat kondisinya, Xiao Tian segera meredam aura dan kemarahan yang mulai melonjak. Dia tahu, Bairu tidak akan berbicara jika tidak dalam keadaan terdesak. “Tenangkan dirimu, bicara dengan tenang. Apa yang terjadi padamu? Dan di mana Niu Gan dan Jilang?”Bairu menahan napas, mencoba menstabilkan dirinya. “Kakak Tian, Niu Gan dan Jilang, mereka ditangkap. Pelakunya adalah Han Jue, generasi muda terkuat dari Klan Han. Dia berada di bawah perlindungan langsung Paviliun Gerbang Kematian. Sebenarnya aku juga ditangkap, tapi aku diperintahkan untuk mencarimu. Han Jue mengatakan, jika Kakak Tian tidak muncul sampai waktu pemburuan manik-manik bintang selesai, maka Niu Gan dan Jilang akan dibunuh tanpa ampun.”Mata Xiao Tian menyipit tajam, tubuhnya tidak bergerak, tapi aura kemarahannya terasa menusuk. “Meneliti kematian!” serunya pelan namun tegas, seperti desiran angin yang bisa mengiris pegunungan. “Tunjukkan jalannya di mana mereka berada.”Namun Bairu menggenggam lengan bajunya, suara
“Bocah, kamu benar-benar beruntung. Keberuntunganmu ini bisa membuat siapapun cemburu. Dengan ini, pemenang pemburuan manik-manik bintang sudah bisa dipastikan, tidak ada yang akan mendapatkan manik-manik bintang sebanyak kamu,” suara Leihuo Dashi terdengar dalam benaknya, tenang namun jelas menyiratkan kekaguman.Namun Xiao Tian tidak membalas dengan kata-kata. Matanya justru tertuju pada sebuah benda yang terletak di sisi lain ruangan. Sebentuk hati, perlahan berdenyut dalam pola yang harmonis, seperti makhluk hidup yang sedang tertidur. Bentuknya unik, seolah terdiri dari susunan energi yang padat, namun memiliki struktur yang kompleks dan mendalam. Sekali pandang saja, Xiao Tian tahu—itulah Hati Nirwana, benda yang diminta oleh Bai Ruochen.“Benar, tapi yang lebih membuatku bahagia adalah, barang yang aku cari ada di tempat ini.”Dengan tenang, Xiao Tian mengayunkan tangannya. Tumpukan manik-manik bintang yang menggunung itu langsung terserap dan masuk ke dalam cincin dewanya, mem
Berbeda dengan kekacauan di luar, Xiao Tian yang berada di pelataran istana masih duduk bersila. Namun, saat binatang api petir itu masuk, tubuh Xiao Tian langsung diguyur oleh api dan petir yang datang dari langit.“ARRGGHH!!!”Jeritannya menggema di seluruh pelataran, tubuhnya diselimuti oleh kobaran api dan kilatan petir yang menembus pori-pori terdalamnya. Api dan petir itu bukan milik musuh, bukan pula teknik biasa. Itu adalah perwujudan dari binatang api petir raksasa yang muncul di langit—perwujudan dari kemarahan langit itu sendiri.Dagingnya meleleh terbakar, jatuh satu persatu hingga memperlihatkan tulang-tulang emas yang berpendar. Namun pada tulang itu terlihat sesuatu yang lebih menakutkan—ukiran naga-naga emas kecil, hidup, mengalir, bergerak dengan liar.“Binatang tua!” raung Xiao Tian, meski tubuhnya hampir hancur.“Kamu tidak perlu berteriak! Aku juga tidak bodoh!” sahut Leihuo Dashi, suaranya menggema keras dan dingin. “Tahan rasa sakitnya. Aku akan melahap seluruh e
Energi dari darah puluhan ribu monster itu tidak bisa diremehkan. Xiao Tian langsung duduk bersila, tubuhnya tertanam kuat di atas lantai batu yang masih panas akibat teratai api petir sebelumnya. Matanya terpejam rapat, dan napasnya mulai teratur. Bersamaan dengan itu, kekuatan Leihuo Dashi yang masih tersisa di dalam tubuhnya mulai bergerak, seolah sudah memahami tujuan Xiao Tian tanpa perlu banyak kata.Gelombang panas dan percikan kilat samar menyelimuti tubuhnya, membentuk pusaran yang seolah menyedot seluruh esensi dari darah yang menyatu dengan udara. Xiao Tian fokus sepenuhnya, membiarkan seluruh kekuatan itu mengalir melalui meridian dan dantiannya. Tubuhnya bergetar halus, tapi setiap getaran itu justru memperkuat jaringan tubuhnya yang sempat terkoyak. Dalam waktu singkat, luka-luka di tubuhnya mulai tertutup, dan seluruh kekuatan yang sempat terpecah kini kembali ke puncaknya.Namun itu belum berakhir. Setiap tetes kekuatan yang diserap tidak hanya memulihkan, tapi juga me
Namun Xiao Tian tidak bergerak untuk memungut satu pun dari mereka. Napasnya berat, tapi tatapannya tetap fokus. Bukan saatnya mengumpulkan manik-manik bintang. Ia tahu, jika terlalu lama bertahan, lautan monster ini akan menjadi kuburannya. Tanpa ragu, dia melompat ke tengah-tengah kerumunan, tubuhnya menghilang dalam pusaran pertempuran. “KUBAH PETIR SURGAWI!” Teriakan itu menggema seperti ledakan kepercayaan diri di medan yang penuh maut. Biasanya, keterampilan ini digunakan sebagai tameng, melindungi dari serangan luar. Tapi kali ini, kubah itu berkembang, tidak untuk bertahan, melainkan menyerang. Petir melonjak dari seluruh pori tubuhnya, membentuk lapisan demi lapisan kekuatan destruktif. Kubah itu menyebar dan meluas, seperti badai yang menelan seluruh pelataran. BOOOOOM!!! Tubuh ribuan monster bermata seratus hancur seketika. Mereka tak sempat menjerit, tak sempat bergerak mundur. Hanya percikan darah dan potongan tubuh yang berterbangan. Yang tersisa dari mereka h
Xiao Tian fokus pada tujuan yang ada di depannya, melangkah lebih dalam menuju wilayah yang diselimuti kabut. Xiao Tian bergerak dengan tenang. Dia terbang lebih jauh ke dalam kabut, setiap gerakannya penuh perhitungan. Ia melompat-lompat dengan tujuan yang tak jelas, seolah menuju tempat-tempat acak, yang membuat para penonton semakin bingung. Tidak ada yang tahu alasan di balik setiap lompatan yang ia lakukan. Mereka tak bisa membayangkan, mengapa Xiao Tian terlihat seperti melompat tanpa arah. Namun, bagi Xiao Tian, setiap lompatan bukanlah tanpa tujuan. Setiap kali kakinya menyentuh tanah, dia membentuk segel tangan dengan sangat cepat, melepaskan kekuatan dalam setiap gerakannya. Pada setiap titik lompatan, sebuah pola formasi tersembunyi muncul di bawah permukaan. Xiao Tian menyadari adanya kekuatan yang mengalir, meskipun dia tak tahu apa yang akan terjadi setelah formasi itu berhasil dia pecahkan. Setelah berulang kali melompati ratusan titik, Xiao Tian akhirnya menyatukan
Setelah meninggalkan Niu Gan cukup jauh, Xiao Tian akhirnya berhenti di sebuah area kosong yang dikelilingi kabut tipis. Tanpa membuang waktu, dia mulai menyusun formasi isolasi. Gerakannya cepat dan presisi, setiap tarikan jari menggoreskan pola spiritual yang rumit ke udara, membentuk jaringan array dengan struktur yang saling mengunci dan memutar. Dalam hitungan detik, seluruh area itu terbungkus oleh lapisan formasi yang tak kasat mata bagi kebanyakan orang. Formasi isolasi yang ia bentuk bukanlah formasi biasa. Bagi mereka yang menyaksikan dari dunia luar menggunakan formasi pemantauan tingkat tinggi sekalipun, citra Xiao Tian telah menghilang seakan-akan disapu oleh kekosongan. Hanya para tokoh besar, yang masih bisa mengintip samar-samar siluet pemuda itu di dalam dimensi pengurungan kecil yang ia ciptakan sendiri. Xiao Tian duduk bersila di tengah formasi. Posisi tubuhnya kokoh, punggungnya tegak, namun nafasnya belum stabil sepenuhnya. Dia mengangkat tangannya perlahan, dan
Setelah Xiao Tian membuat semuanya menderita, dia menatap mereka dengan tatapan dingin. Sorot matanya tajam, tak bergeming oleh belas kasihan ataupun kebencian. Sorot yang tidak menyimpan amarah, namun memiliki tekanan yang menjerat kesadaran mereka hingga terasa menyesakkan. “Sekarang enyah dari hadapanku! Dan jangan biarkan tuan muda kalian muncul lagi di hadapanku!” ucap Xiao Tian, suaranya tenang, namun tak satu pun dari mereka berani menganggapnya ringan. Begitu suara itu terlontar, mereka seakan mendapatkan pengampunan hidup. Tanpa ragu, tanpa menoleh, mereka langsung bergerak. Luka mereka memang parah, tetapi tidak separah Liang Fei yang terkapar nyaris tak bernyawa. Mereka yang masih mampu berdiri, langsung menggamit tubuh Liang Fei dan membawanya pergi. Salah satu dari mereka menggendongnya, terbang dalam kondisi limbung, mengandalkan sisa kekuatan yang tersisa untuk menjauh dari sosok Xiao Tian secepat mungkin. Mereka tidak saling bicara, tidak ada yang berani bertanya, b
Di Kota Wuyu, sebuah kota besar dari Dinasti Ming, penguasanya adalah kerajaan Wang. Namun, raja saat ini tidak bermarga Wang, melainkan bermarga Xiao. Nama raja saat ini adalah Xiao Jian, menantu raja Wang sebelumnya. Istri Xiao Jian adalah putri sulung raja Wang sebelumnya. Kini, Xiao Jian bersama istri dan anaknya sedang dikelilingi oleh jenderal dari kerajaan Wang sendiri, yang dibantu oleh tokoh-tokoh kuat dari kekuatan lain.Xiao Jian berdiri bersama istrinya, Wangmei, sementara di belakang mereka ada anak laki-laki berusia 7 tahun, bernama Xiao Tian.“Xiao Jian, sekarang aku akan mengambil nyawamu dan juga anak, istrimu. Aku akan mengambil tahta yang semestinya milikku!”Orang yang berbicara adalah Wang Chong, dia adalah adik Wangmei. Namun saat ini, adik yang paling dia sayangi memberontak, bahkan dia berani membunuh semua orang yang setia pada Xiao Jian."Adik Wang Chong, mengapa kamu melakukan ini? Jika kamu menginginkan tahta, aku tidak akan sungkan untuk memberikan semuany...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen