Home / Fantasi / Kultivator Inti Semesta / Bab 3: Tubuh yang Bersinar

Share

Bab 3: Tubuh yang Bersinar

last update Last Updated: 2024-07-29 15:55:04

Xiao Tian tenggelam di dalam sungai besar, anak itu sudah tidak sadarkan diri.

Berbagai binatang buas mendekat untuk memangsanya. Namun, ketika berbagai binatang buas sudah berada dalam jarak beberapa meter dari anak itu. Tubuh Xiao Tian tiba-tiba bersinar.

Cahaya itu begitu kuat hingga membutakan mata para binatang buas yang mendekat. Mereka tampak bingung dan takut, segera menjauh dari Xiao Tian.

Adegan itu mengejutkan, karena para binatang buas itu dikenal sangat kuat dan ganas. Binatang terlemah di antara mereka adalah binatang tingkat dua, setara dengan pendekar kelas tiga dalam ranah manusia. Sementara yang terkuat adalah binatang raja, setara dengan ranah manusia pendekar raja bumi.

Binatang-binatang itu lari ketakutan menjauh dari tubuh Xiao Tian yang sangat lemah. Cahaya yang bersinar dari dalam tubuh anak kecil itu berhasil mengusir seluruh binatang buas.

Bagaimana mungkin seorang anak mampu membuat para binatang buas itu ketakutan dan menjauh? Apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh Xiao Tian hingga ia mampu memancarkan cahaya yang begitu kuat?

Setelah berbagai binatang melarikan diri, cahaya itu menghilang lagi dari tubuh Xiao Tian.

****

Di tepian sungai yang tenang, terdapat dua sosok yang sedang berlatih bersama. Satu sosok adalah seorang gadis kecil berusia sekitar 8 tahun, dengan rambut diikat seperti ekor kuda, bersemangat melawan angin. Sosok lainnya adalah seorang kakek tua yang berdiri tegap dan bijaksana, memperhatikan setiap gerakan gadis kecil itu dengan seksama.

Gadis kecil tersebut sedang berlatih jurus pedang. Meskipun pedang yang dipegangnya hanyalah pedang mainan yang terbuat dari kayu, namun saat gadis itu mengayunkannya, ritme permainan pedangnya terasa begitu hidup dan sulit ditebak. Angin berhembus melengkapi ayunan pedangnya, menciptakan irama yang menakjubkan.

“Ziyan Rouxi, sudah waktunya kita pulang. Kamu berlatih dari pagi hingga matahari hampir terbenam, kakek jadi membuang banyak waktu untuk menemanimu.” Kakek tua yang duduk di atas batu menggerutu kepada gadis kecil itu.

“Kakek. Kakek baru memiliki waktu luang untuk menemaniku berlatih. Tetapi, kakek sudah banyak mengeluh. Sepertinya benar, kakek tidak peduli sama sekali kepadaku!” gadis kecil itu cemberut. Walaupun dia masih kecil, dia sangat terlihat sangat manis.

Namun, ketika kakek tua itu akan membalas ucapan cucu kecilnya, dia melihat ada jasad anak kecil yang hanyut terbawa derasnya air sungai.

“Tunggu kakek!” teriak gadis itu.

“Mau kemana, jangan ….” Sebelum Ziyan Rouxi menyelesaikan kata-katanya, dia melihat jasad anak kecil yang terbawa arus, tidak jauh darinya ada air terjun yang sangat tinggi.

Kakek tua itu berlari di atas air, lalu dia mengambil jasad anak kecil itu. Anak ini adalah Xiao Tian.

Setelah dia membawanya ke pinggir sungai, kakek tua itu masih mendengar detak jantung Xiao Tian.

“Anak ini belum mati.” Dia langsung menyalurkan tenaga dalamnya ke dalam tubuh Xiao Tian.

Xiao Tian tiba-tiba batuk, dan menyemprotkan banyak air dari mulutnya.

Setelah tenaga dalam terus-menerus disalurkan, akhirnya Xiao Tian mulai membuka matanya secara perlahan.

Saat dia membuka mata sepenuhnya, dia melihat wajah gadis kecil yang begitu dekat dengan wajahnya.

Mata mereka saling bertatapan.

“Apakah kamu malaikat maut? Mengapa wajahmu tidak menyeramkan?”

Plak—

Ziyan Rouxi langsung menampar wajah Xiao Tian.

“Ahh…. Kenapa kamu menamparku?” Xiao Tian tidak mengerti, mengapa malaikat maut menamparnya seperti ini.

“Tadi kamu bilang apa? Malaikat maut? Apakah kamu benar-benar menginginkan aku membunuhmu?” Ziyan Rouxi sangat kesal, dia disebut malaikat maut oleh Xiao Tian.

Xiao Tian ingin bangun, tetapi dia merasakan seluruh tubuhnya seperti hancur, rasa sakitnya tidak tertahankan.

Setelah beberapa saat, dia baru sadar ada lelaki tua yang sedang menyalurkan tenaga dalamnya untuk mengobati luka-lukanya.

“Jangan banyak bergerak! Tubuhmu menderita luka yang cukup parah. Biarkan aku menyembuhkanmu terlebih dahulu.”

Xiao Tian merasakan tubuhnya hangat karena lelaki tua itu terus menyalurkan tenaga dalamnya ke dalam tubuhnya.

Lelaki tua ini mengerutkan kening, dia sangat takjub dengan kekuatan penyembuhan Xiao Tian. Jika dia tidak mengobatinya sekalipun, Xiao Tian akan sembuh dengan sendirinya. Jika dia terus-menerus terbawa arus sungai, tubuhnya bisa terkoyak oleh keganasan air sungai.

Setelah beberapa saat Xiao Tian bangun, dia langsung menangkupkan tangannya.

“Senior, terima kasih telah menolongku.”

Xiao Tian tidak memanggil lelaki tua itu kakek, karena bagi dia, kakek adalah sebutan yang hanya pantas untuk kerabatnya, jadi dia hanya memanggil senior.

Mendengar ucapan terima kasih Xiao Tian, lelaki tua itu tidak langsung menjawab. Dia masih terpana dengan kekuatan penyembuhan anak itu, terlebih lagi, ada yang membuatnya sangat heran, Kakek Tua itu tak bisa melihat jenis tulang dan berbagai area tertentu dalam tubuh Xiao Tian.

Lelaki tua itu yakin bahwa anak ini bukan anak sederhana, jika anak yang biasa saja, sudah pasti akan mati tanpa jasad di sungai besar itu. Jangan berbicara tentang binatang buas, bahkan untuk menahan derasnya air dan benturan tubuhnya pada batu, dia seharusnya sudah mati.

Alih-alih menjawab pertanyaan Xiao Tian, lelaki itu bertanya balik. “Nak, bagaimana kamu bisa jatuh ke sungai ini? Dan dari mana tempat asalmu? Biarkan aku mengantarkanmu pulang.”

Xiao Tian menggelengkan kepalanya, hingga lelaki tua itu bertanya lagi. “Apakah kamu tidak mengingat kejadian sebelumnya?”

Xiao Tian menggelengkan kepalanya lagi. “Tidak, aku tidak lupa. Tetapi, aku sudah tidak memiliki rumah untuk kembali. Desaku diserang oleh perampok, mereka tidak hanya datang merampok. Tetapi, mereka membantai semua penduduk dan membakar rumah-rumah kami. Kedua orang tuaku ikut terbunuh dalam kejadian itu, aku berhasil melarikan diri karena melompat ke dalam sungai ini. Saat ini, aku tidak tahu harus pergi ke mana.”

Wajah Xiao Tian yang masih anak-anak terlihat sangat menyedihkan. Kesedihannya tidak dibuat-buat. Walaupun dia tidak menceritakan yang sebenarnya, karena dia takut bahwa lelaki tua ini masih bawahan dari kerajaan Wang. Kemarahan, kesedihan, bercampur menjadi satu di wajahnya itu tidak dibuat-buat.

Lelaki tua itu bisa memahami perasaan Xiao Tian. Melihat dari raut wajahnya, anak itu tidak berbohong. Lagi pula, dia masih anak-anak yang tidak akan pandai mengarang cerita. Lelaki tua itu mengambil keputusan untuk membawanya. “Jika kamu tidak memiliki rumah, ikutlah bersama ku. Aku adalah ketua Sekte di tempat yang tidak jauh dari sini.”

“Jika senior mengizinkan, aku tidak akan menolaknya.” Xiao Tian merasa ini adalah kesempatan untuknya. Jika dia tinggal di sebuah Sekte, dia bisa berlatih untuk menjadi kuat.

“Hahahaha, bagus. Namun, di masa depan jangan panggil aku senior, panggil saja aku kakek Fa Wa. Mulai sekarang aku akan mengangkatmu sebagai cucuku. Lagipula kamu sudah tidak memiliki keluarga, jadi tidak ada salahnya aku menjadi keluargamu. Sekarang sebutkan, siapa namamu?"

Tadinya Xiao Tian tidak ingin memanggilnya kakek. Tetapi, ucapan Fa Wa benar, sekarang dia tidak memiliki satupun kerabat. Adapun Wang Chong, walaupun dia adalah kerabat, dia adalah orang yang ingin Xiao Tian musnahkan di dunia ini.

“Terima kasih kakek. Namaku Tian.” Xiao Tian tidak ingin menyebutkan nama klannya, karena dia takut identitasnya diketahui oleh kerajaan Wang.

“Hahaha, bagus, bagus. Berapa usiamu, Tian?” Fa Wa bertanya dengan senyuman yang tergantung di bibir keriputnya.

“Aku baru berusia enam tahun.” Xiao Tian menjawabnya dengan jujur.

Fa Wa tidak menyangka anak di depannya baru berusia enam tahun, karena tubuh fisik Xiao Tian hampir sama dengan anak berusia 10 tahun. “Kenalkan, gadis kecil ini adalah cucuku, namanya Ziyan Rouxi. Kamu bisa memanggilnya kakak. Lagipula usiamu masih di bawahnya. Sekarang kalian tunggu sebentar, Kakek akan mencari ikan untuk kita makan. Tian pasti lapar."

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Ate Driyanto Kriswan
cukup bagus alur ceritanya untuk menggambarkan jalur hidup prihatin penuh tekad perjuangan dan kemandirian, kekuatan dan tiada kenal lelah tekun dan sabar berlatih beladiri untuk Mahadahsyat yang humanis pembela kebenaran dan kebaikan serta penolong orang-orang yang membutuhkan pertolongannya
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
PURNAMA WIJAYA
lanjut baca chapter selanjutnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kultivator Inti Semesta   Bab 4: Sumpah Tian'er!

    Ketika Fa Wa sedang menangkap ikan di sungai, dengan pandangan kosong, Xiao Tian menatap langit yang biru, tangannya terkepal erat menggenggam kenangan pilu. Tiba-tiba, air mata mulai mengalir dari sudut matanya, jatuh ke tanah dan membentuk genangan kecil. Namun, itu bukan air mata biasa yang jernih, melainkan air mata darah yang merah pekat, seolah menggambarkan betapa dalamnya rasa sakit yang dirasakannya. Xiao Tian mengingat kembali saat ayah dan ibunya tewas di tangan musuh dari Kerajaan Wang dan Dinasti Ming, yang telah menghancurkan keluarganya.Dalam hatinya, dia bersumpah untuk membalaskan dendam orangtuanya. ’Ibu, ayah. Tian’er bersumpah akan membalaskan dendam kalian! Tian’er tidak akan membiarkan kerajaan Wang dan Dinasti Ming yang membuat kalian mati pergi begitu saja. Aku akan membuat mereka membayar ratusan kali lipat, jika aku tidak mampu membalas dendam, aku bersumpah untuk tidak menjadi manusia!’Ziyan Rouxi melihat Xiao Tian yang meneteskan air mata darah. “Tian, k

    Last Updated : 2024-07-29
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 5: Tingkatan Raja Bumi

    Xiao Tian mengetahui tingkatkan ranah pendekar dari kitab-kitab yang dia baca.Tingkatan pendekar diukur berdasarkan jumlah lingkaran tenaga dalam yang dimiliki.Pendekar kelas satu: memiliki 30 lingkaran tenaga dalam.Pendekar kelas dua: 100 lingkaran tenaga dalam.Pendekar kelas tiga: 200 lingkaran.Pendekar kelas empat: 300 lingkaran tenaga dalam.Setelah itu naik ke ranah pendekar raja.Pendekar raja terbagi menjadi pendekar raja bumi, pendekar raja langit, pendekar raja beladiri.Pendekar raja bumi memiliki tingkat dari satu hingga sembilan. Tingkat 1: memiliki 500 lingkaran tenaga dalam.Tingkat 2: 700 lingkaran tenaga dalam.Tingkat 3: 900 lingkaran tenaga dalam.Tingkat 4: 1100 lingkaran.Tingkat 5: 1300 lingkaran.Tingkat 6: 1500 lingkaran.Tingkat 7: 1700 lingkaran.Tingkat 8: 1900 lingkaran.Tingkat 9: 2100 lingkaran.Pendekar raja langit juga memiliki tingkat dari 1 hingga 9.Tingkat 1: 2400 lingkaran tenaga dalam, dan setiap peringkat akan bertambah 300 lingkaran.Pendek

    Last Updated : 2024-07-29
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 6: Aku Akan Membuatmu Mengerti

    Xiao Tian yang melihat hal itu mengerutkan keningnya. “Daniel bukan lawannya, orang itu memiliki 280 lingkaran tenaga dalam, sedikit lagi menerobos pendekar kelas empat.” Ziyan Rouxi seperti salah mendengar, sejak kapan adik angkatnya ini pintar menjadi pengamat? Daniel menangkupkan tangannya. “Patriark, aku akan melawannya!” Xing Han mendengus dingin. “Sampah, maju lah!” ejeknya tanpa rasa takut. Tanpa ragu, Daniel langsung melompat ke depan, mengayunkan pedang yang dipegangnya. Pedang itu bersinar dengan energi berwarna ungu yang misterius. Dengan gerakan yang begitu cepat dan lincah, Daniel melancarkan serangan bertubi-tubi, baik tebasan maupun tusukan. Namun, Xing Han seolah tak merasa terganggu. Ia menghindar dari setiap serangan Daniel dengan mudah, seolah menari di antara hujan pedang. Klang— Daniel melancarkan serangan cepat dan kuat dengan pedangnya, namun Xing Han dengan tenang dan sigap menggunakan sarung pedangnya untuk menahan serangan tersebut. Bahkan Xing

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 7: Bocah Kecil

    Setelah menahan tebasan pedang Xing Han, dalam hitungan sepersekian detik, Xiao Tian memutar pergelangan tangannya dengan cepat dan lincah. Arah pedang yang sebelumnya digunakan untuk menahan serangan Xing Han, kini berubah menjadi serangan mematikan yang langsung menghantam tubuh bagian perut Xing Han. Bang— “Eaahh…” Xing Han terlempar beberapa meter. Setelah menstabilkan tubuhnya, dia tiba-tiba menyemprotkan darah dari mulutnya. Xing Han menatap Xiao Tian dengan ganas sambil menyeka darahnya. “Bocah kecil, aku terlalu meremehkanmu. Aku tidak menyangka kamu memiliki kekuatan seperti ini. Sekarang kamu tidak akan memiliki kesempatan lagi untuk bertahan!” Xing Han langsung melepaskan aura yang sesungguhnya. Sekarang orang-orang bisa merasakan kekuatan Xing Han. “Sial, anak bernama Xing Han ini memiliki jumlah tenaga dalam yang sangat besar, dia sudah hampir menjadi pendekar kelas empat. Bagaimana ini? Tian pasti dikalahkan oleh-nya!” “Jangan terlalu panik, lihat wajah Tian.

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 8: Kekuatan Xiao Tian

    “Anak kecil perhatikan kata-katamu! Kamu harus tau sedang berbicara dengan siapa!” Setelah mengatakan itu, Gan Feng langsung meninggalkan Sekte Pedang Tertinggi. Fa Wa dari awal hingga akhir, tidak banyak berkata apa-apa. Matanya hanya memancarkan kilatan dingin yang menakutkan. “Gan Feng, jangan berbesar kepala karena kamu memiliki anak yang bekerja di kekaisaran. Kekaisaran bukanlah kekuatan yang bertindak lalim. Jika kamu terus bersikap seperti ini, tidak lama lagi Lembah Tanpa Batas milikmu bisa menghilang dari Dinasti She.” Gumaman Fa Wa tidak didengar oleh siapapun. Lalu dia menatap Xiao Tian. “Anak ini sudah menyembunyikan kekuatannya dariku. Bahkan sampai saat ini, dia masih tidak menggunakan tenaga dalamnya, dia hanya menggunakan kekuatan fisiknya saja untuk menghadapi Xing Han. Aku benar-benar telah membawa bibit yang bagus.” Fa Wa menatap Ziyan Rouxi juga. “Rouxi, apakah kamu sudah mengetahui kekuatan adikmu? Hingga saat ini aku bahkan tidak bisa melihat ranah apa dia

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 9: Mata Luar Biasa Xiao Tian

    Xiao Tian tidak ingin memberitahu Fa Wa bahwa dia memiliki kemampuan mata yang sangat istimewa. Apa pun yang dilihatnya, Xiao Tian akan langsung menghafalnya, bahkan tidak hanya itu, dia juga bisa melihat kekurangan dalam setiap tulisan. “Kakek, aku tidak mengerti mengapa kakek bertanya seperti itu. Karena menurutku, jika orang lain juga sering membaca sepertiku, mereka juga akan bisa menghafalnya.” Fa Wa tersenyum. “Tian, tidak semua orang bisa menghafal apa yang mereka baca. Kemampuanmu untuk menghafal menunjukkan betapa cerdasnya dirimu. Sekarang, kakek ingin melihat apakah kamu bisa mempraktikkan teknik pedang dasar dari Sekte Pedang Tertinggi kita.” Xiao Tian mengangguk. “Baik, kakek. Aku akan mempraktikkannya. Jika ada kesalahan, kakek jangan segan menegurku.” Xiao Tian mengambil pedang kayu, pedang yang biasa digunakan oleh anak-anak untuk berlatih. Melihat Xiao Tian mengambil pedang kayu, Fa Wa tidak menghentikannya. Dia ingin melihat apakah keterampilan pedang Xiao Tia

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kultivator Inti Semesta    Bab 10: Maju! Jika Tidak Menginginkan Nyawa Kalian

    Xiao Tian mulai menelan satu pil yang berwarna hijau gelap. “Aku awali dengan pil pembersih tulang, aku harus menghilangkan semua kotoran yang berada di seluruh tulang-tulangku. Ketika kotorannya hilang, aku bisa membentuk ulang tulang-tulangku dengan pil kedua.” Xiao Tian menatap pil hijau gelap itu dengan tekad yang kuat. Dengan gerakan tangan yang mantap, dia memasukkan pil tersebut ke dalam mulutnya dan menelannya. Sejenak, tidak ada yang terasa, namun tidak lama kemudian, rasa nyeri yang tajam mulai merambat dari tulang-tulangnya. Wajahnya meringis, menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit yang semakin menjadi. Keringat dingin mulai membasahi dahinya, sementara Xiao Tian berusaha tetap tenang. Perlahan, rasa sakit itu menjadi lebih intens, seolah-olah ada ribuan jarum yang sedang mengikis kotoran-kotoran yang melekat di tulangnya, napasnya terengah-engah, menahan rasa sakit yang hampir tak tertahankan. Selama empat hari, Xiao Tian terus berjuang melawan rasa sakit yan

    Last Updated : 2024-07-30
  • Kultivator Inti Semesta   Bab 11: Sadis

    Sembilan orang lainnya saling menatap tidak percaya. "Tidak mungkin, bagaimana bocah kecil sepertinya bisa membunuh teman kita?" suara gemetar salah satu dari mereka memecah keheningan. Raut mukanya menunjukkan ketidakpercayaan yang mendalam, seolah-olah realitas yang ada terlalu absurd untuk diterima.Namun, sebelum dia dapat melanjutkan kata-katanya, seorang dari kelompok it, dengan cepat memotong, “Hati-hati, jangan meremehkan lawan kita walaupun itu hanya seorang bocah kecil. 5 orang lainnya ikuti aku untuk membunuh anak yang membunuh teman kita, sedangkan kalian bertiga, habisi bocah kecil yang berlindung di belakangnya!”Melihat Xiao Tian dan Daniel akan diserang, Liu Qingyun berusaha melepaskan diri. "Liu Qingyun, jangan harap kamu bisa menyelamatkan anak itu! Aku sudah mengantisipasi seluruh kekuatanmu, kamu tidak akan bisa lepas dariku untuk menolongnya," teriak salah satu pria terkuat ke arah Liu Qingyun.Namun, yang tidak dia tahu, ketika enam orang hendak menyerang Xiao Ti

    Last Updated : 2024-07-31

Latest chapter

  • Kultivator Inti Semesta   CH-309

    Generasi muda dan generasi tua memasuki pusaran yang sudah disediakan, pusaran itu adalah pintu ke tempat lain.Ketika mereka memasuki pusaran itu, dunia mereka saat ini benar-benar terpisah dari dunia luar.Banyak bangunan berwarna emas yang menjulang tinggi, memancarkan aura era kuno yang sangat pekat, hingga orang-orang sadar, bahwa klan Peri Kuno memang berasal dari era kuno.Generasi muda dikumpulkan dalam satu ruangan besar, begitupun dengan generasi tua. Mereka dipisahkan, klan Peri Kuno sengaja melakukan ini, agar generasi tua tidak bisa berdiskusi dengan generasi muda.Xiao Tian duduk satu meja bersama Wei Lan, Lanfeng, Xingshan, Jiangkun dan Houdo. Di samping meja mereka, penuh dengan orang-orang lain. Namun, Xiao Tian tidak melihat generasi muda klan Cai, sepertinya mereka menyerah, mendengar peraturan boleh saling membunuh, mereka takut Xiao Tian akan membunuh mereka.**“Nona Xia Meimei, nona Qiancheng, nona Jianzen. Kalian memang secantik rumor yang beredar. Melihat kali

  • Kultivator Inti Semesta   CH-308

    Xiao Tian memasuki sebuah kedai kecil, dia lebih suka di tempat yang sepi.Namun, baru saja dia masuk, dia mendengar sebuah suara ledakkan yang sangat keras.Dia buru-buru keluar lagi dari kedai. Dia melihat orang-orang menjauh dari alun-alun, bahkan ketiga tetua dari klan Peri Kuno juga menjauh.“Fang Dai.”Xiao Tian melihat Fang Dai berdiri di udara, menatap salah satu kapal perang yang baru tiba. Yaitu, klan Yan.Tatapan Fang Dai begitu tajam, siapapun yang melihatnya, jiwa mereka langsung terkoyak, tatapannya mengandung kekuatan yang mengerikan.“Anak-anak kecil, kalian turun, aku tidak ingin melibatkan generasi muda seperti kalian. Tapi untuk para Tetua, kamu tetap tinggal, kamu harus membayar harga di masa lalu!”Para Tetua di kapal perang itu mengenali Fang Dai.“Fang Dai, aku tidak menyangka anjing yang melarikan diri di masa lalu, sekarang berani berteriak di hadapanku!”“Fang Dai, jangan kira karena ketidakhadiran Patriark, kami akan takut.”Dua Tetua langsung melayang kelua

  • Kultivator Inti Semesta   CH-307

    Tian menatap lautan manusia yang sudah tiba lebih dulu, ada juga yang baru tiba sama sepertinya.“Kalian tunggu di alun-alun, aku akan pergi menemui Tetua dari klan Peri Kuno,” ucap Hou Ju.“Aku akan ikut denganmu“ Fang Dai, Jiu Enlai mengikuti Hou Ju.Xiao Tian, Houdo dan yang lainnya turun dari kapal perang.Saat mereka turun, awalnya tidak terjadi apa-apa, tapi detik berikutnya, banyak yang memperhatikan Xiao Tian.“Bukankah itu pemuda yang bernama Tianlo?”“Benar, dari gambar yang beredar, itu sangat mirip dengannya. Terlebih lagi, dia tiba bersama kelompok villa Immortal.”“Oh, jadi itu pemuda yang membunuh Gongsun?” Seorang pemuda yang terlihat cukup menatap Xiao Tian dengan tatapan mengejek.Xiao Tian sedikit terkejut, dia belum lama ini tiba di di Alam Zuwu, siapa sangka namanya sudah dikenal banyak orang.“Houdo…” Xiao Tian menatap Houdo.“Tuan muda Tian, tidak heran namamu terkenal, tidak ada dinding yang kokoh, berita kamu mengalahkan Gongsun pasti sudah menyebar luas, apal

  • Kultivator Inti Semesta   CH-306

    Melihat Xiao Tian bisa mengalahkan 50 monster kelelawar tanpa kesulitan, Houdo dan yang lainnya bersyukur tidak menyinggung Xiao Tian sebelumnya.“Wei Lan, kamu beruntung tidak menjadikannya musuh, orang ini berbeda dengan yang generasi muda yang pernah kita lihat.”“Benar…”Wei Lan mengusap keringat dingin, dia hampir saja menjadikan Xiao Tian musuh di masa lalu.Xiao Tian menyipitkan matanya. Dia baru saja menurunkan pedangnya, napasnya tetap stabil, seolah lima puluh kelelawar raksasa tadi bukan apa-apa. Api di sayap kirinya perlahan mengecil, petir di sayap kanannya meredup. Namun, sebelum ketenangan itu sempat menguasai langit, suara raungan tajam memecah udara.GHOOOOAAARRR!!!Dari balik kabut gunung, sosok binatang raksasa bersayap muncul. Tubuhnya bersisik hitam legam, sayapnya selebar lima puluh meter, ekornya panjang dengan ujung penuh duri logam berkilat. Matanya merah seperti bara yang tertanam di tengkorak. Angin pegunungan seperti terisap masuk ke dalam mulutnya, menci

  • Kultivator Inti Semesta   CH-305

    Xiao Tian duduk bersila di dalam kamar kapal perang, wajahnya tenang, seperti air danau yang tidak ada riak.Sekarang dia berada di alam Zuwu, alam yang lebih rendah daripada para penguasa bintang.Untuk sampai ke tempat ini dia tidak mudah, dia harus terbang dari alam Tianwu, alam Qinwu, alam Yuzu baru tiba di alam Zuwu.Dia tahu dari Ibunya, Ayahnya meninggalkannya bukan tanpa alasan. Namun, meski begitu dia masih membutuhkan penjelasan, mengapa harus ditinggalkan di alam Tianwu, jika dia bisa memulai garis star di alam Zuwu, apalagi di pusat galaksi, mungkin namanya sudah dikenal di seluruh dunia beladiri yang luas ini.“Ayah, tunggu aku. Aku akan melampauimu.”Xiao Tian bertekad untuk mulai mengukir namanya dalam pembukaan area terlarang klan Peri Kuno. Dia mendengar banyak anggota generasi muda yang ikut serta dari langit berbintang, kabar itu bukan melemahkan-nya, justru membuatnya semakin bersemangat.Ketika Xiao Tian baru saja duduk bersila untuk melanjutkan kultivasi, di lua

  • Kultivator Inti Semesta   CH-304

    Mereka mengambil ruangan masing-masing untuk berlatih, Xiao Tian juga menentukan ruangan untuknya. Saat dia tiba di ruangan itu, dia semakin bersemangat, karena energi beladiri yang dia rasakan semakin besar. “Binatang tua, kita tidak boleh menyia-nyiakan ini, dengan akumulasi energi beladiri yang aku murnikan sebelumnya, seharusnya tidak sulit untuk menerobos peringkat enam alam Suci Beladiri,” ucap Xiao Tian terhadap binatang api petir. Leihuo Dashi mendengus dingin. “Jangan banyak bicara, mulailah berkultivasi.” Xiao Tian tersenyum kecil, kemudian dia duduk bersila. Xiao Tian terus menerus membentuk segel tangan dengan sangat cepat, mengikuti gerakan tangannya, energi beladiri di ruangan itu juga terserap dengan kecepatan yang mengerikan ke dalam tubuhnya. Brrrrrrrrr— Hou Ju dan Fang Dai sedang menikmati anggur di ruangan lain. Namun, saat mereka ingin menenggak anggurnya, ruangan tiba-tiba bergetar hebat. “Apa yang terjadi?” Hou Ju langsung berdiri, dia langsung mengeluarkan

  • Kultivator Inti Semesta   CH-303

    “Bocah sialan, kamu berani berbicara seperti itu terhadap pemilik villa yang agung? Aku pastikan kamu akan mati tanpa tempat pemakaman!” Whooss — Orang-orang dari Aula penegak hukum langsung melesat untuk menangkap Xiao Tian. Baang— Namun, sebuah energi yang sangat dahsyat menghantam para tetua aula penegak hukum. “Siapa yang menyuruh kalian untuk bertindak?” Orang yang berbicara adalah Hou Ju sebagai pemilik villa Immortal. Dia langsung berdiri dan berjalan mendekati Xiao Tian. Namun, yang orang-orang heran pemilik villa Immortal tidak menatap Xiao Tian dengan permusuhan, yang ada adalah tatapan lembut seperti melihat seorang anak kandung. Tapi sebaliknya, ketika dia menatap para tetua penegak hukum, ada kilatan nafsu pembunuh yang terpancar di matanya. “Yang Mulia, anak ini berani membunuh tuan muda Gongsun, dia juga berani bersikap tidak sopan terhadap tetua Gong, jadi apa salah kami sehingga yang mulia marah terhadap kami?” Salah satu dari tetua penegak hukum meminta penje

  • Kultivator Inti Semesta   CH-302

    “Kakak?” Hou Ju tidak mengerti mengapa Fang Dai sangat menghargai Xiao Tian, jadi untuk menghilangkan rasa penasarannya, dia mencoba bertanya. “Kakak, katakan, sebenarnya siapa pemuda itu?” “Dia adalah tuan mudaku, ibunya adalah tuanku.” Fang Dai tidak basa-basi, dia langsung mengatakan hubungannya dengan Xiao Tian. “Tuan muda-mu? Bagaimana mungkin seseorang dari alam bawah bisa menjadi tuanmu? Kakak tolong jangan bercanda denganku, aku tahu kekuatan seperti apa di alam bawah itu, tidak mungkin ada seseorang yang bisa menjadi tuanmu di alam bawah,” ucap Hou Ju yang merasa dibodohi oleh Fang Dai. Namun, saat dia melihat wajah Fang Dai yang sangat serius, dia sedikit mengernyit. Apa benar ada orang yang lebih kuat di alam bawah yang melebihi kakaknya? Dan jika itu pun ada, tidak mungkin kakaknya akan tunduk terhadap orang itu. Dia paling mengenal Fang Dai, jangankan terhadap orang dari alam bawah, bahkan terhadap langit dia tidak akan tunduk. “Hou Ju, apakah aku mengatakan itu terli

  • Kultivator Inti Semesta   CH-301

    Houdo diam membeku, dia menyaksikan serangannya yang begitu kuat membeku di udara tanpa bisa maju sedikitpun. “Kekuatan ini?” Houdo dan ketiganya menatap Xiao Tian, mereka merasa ngeri dengan pemuda yang berusia sekitar 24 tahun itu. Whooss — Saat semua serangan mereka membeku, sebuah pedang melesat mengarah ke bagian leher belakang Xiao Tian. “Ini….” Semua orang menatap tidak percaya, karena yang menyerang Xiao Tian adalah Gongsun yang sejak tadi diam di luar arena beladiri. Mereka tidak menyangka Gongsun sebagai jenius paling utama di villa Immortal melakukan serangan diam-diam saat kemenangan Xiao Tian belum dipastikan. “Meneliti kematian!” Bahkan Hou Ju sangat marah dengan sikap Gongsun, walaupun dia sangat menyayangi Gongsun. Gongsun tidak hanya melakukan serangan diam-diam, dia juga sudah meningkatkan ranahnya tiga peringkat, sehingga dia memiliki ranah peringkat 15 alam Suci Beladiri. Xiao Tian juga menyadari itu, dia mendengus dingin. Kemudian, petir yang sangat mendom

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status