Ketika Si Jenius Menjadi Tokoh Antagonis

Ketika Si Jenius Menjadi Tokoh Antagonis

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-15
Oleh:  _yukimA15  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
160Bab
4.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Aku adalah seorang wanita kuliahan yang hanya tinggal bersama dengan adikku. Angin misterius mengelilingi kami membuat pandangan kami gelap. Saat terbangun, kami merasuki kedua putri Duke Roseary. Menjadi Viyuranessa Roseary yang merupakan karakter antagonis di sebuah cerita novel yang ku baca. Ia akan dihukum mati oleh tunangannya yaitu Sang Putra Mahkota. Menghadapi seorang pangeran yang terkenal kejam di kerajaan ini dengan pengetahuan bahkan kemampuanku, akankah aku berakhir sama seperti Viyuranessa Roseary di cerita itu? Ruang dan waktu yang berbeda dari sebelumnya, akankah ceritaku akan lebih baik atau malah sebaliknya? Akankah perasaanku akan tetap sama? By: _yukimA15 This is My Story

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

First Story: Viyuranessa Roseary

Seorang wanita berambut perak kebiruan yang panjangnya hingga melewati pinggulnya, berdiri di atas panggung yang didirikan di tengah lapangan akademi. Guillotine tertampak jelas oleh mata blue diamondnya. Ia menunjukkan ekspresinya yang dingin. Tatapannya yang datar mengarah pada seorang Pangeran yang bersurai hitam. Tatapan tajam dari iris Red Diamond pria tersebut tidak lepas dari pandangan wanita dingin tersebut padahal terdapat wanita berambut pendek berwarna hijau toska di belakangnya yang melihatnya dengan iba. Gadis yang akan berakhir di guillotine, disuruh mengucapkan ucapan terakhir. Mata birunya masih mengarah pada Pangeran yang berjarak sekitar dua langkah darinya. Tatapan dingin gadis yang bernama Viyuranessa Roseary mulai berubah menjadi lembut. Ia tersenyum lebar."Aku mencintaimu.""Aku berharap atas kebahagiaanmu."Bilah tajam dari guillotine mulai ditarik oleh gravitasi bumi. Viyuranessa Roseary mempertahankan senyumannya dengan perasaan damai disaat ia mulai menutu

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Aldho Alfina
Bantu promote thor "Penguasa Dewa Naga"
2023-02-06 11:30:14
0
user avatar
Sape Piye
masih berlanjut kah novel ni thor??update ny gimana ap tiap hari?
2023-01-27 10:28:13
1
160 Bab

First Story: Viyuranessa Roseary

Seorang wanita berambut perak kebiruan yang panjangnya hingga melewati pinggulnya, berdiri di atas panggung yang didirikan di tengah lapangan akademi. Guillotine tertampak jelas oleh mata blue diamondnya. Ia menunjukkan ekspresinya yang dingin. Tatapannya yang datar mengarah pada seorang Pangeran yang bersurai hitam. Tatapan tajam dari iris Red Diamond pria tersebut tidak lepas dari pandangan wanita dingin tersebut padahal terdapat wanita berambut pendek berwarna hijau toska di belakangnya yang melihatnya dengan iba. Gadis yang akan berakhir di guillotine, disuruh mengucapkan ucapan terakhir. Mata birunya masih mengarah pada Pangeran yang berjarak sekitar dua langkah darinya. Tatapan dingin gadis yang bernama Viyuranessa Roseary mulai berubah menjadi lembut. Ia tersenyum lebar."Aku mencintaimu.""Aku berharap atas kebahagiaanmu."Bilah tajam dari guillotine mulai ditarik oleh gravitasi bumi. Viyuranessa Roseary mempertahankan senyumannya dengan perasaan damai disaat ia mulai menutu
Baca selengkapnya

Second Story: Aku dan Adikku

"Apa Lady Viyura bersikap aneh hari ini karena putra mahkota akan datang ke mansion ini untuk-?" ucap Klea."Apaan itu?!" tatapanku masih datar, padahal aku sedikit bingung."Pa-nge-ran??""Iya! Yang Mulia Pangeran Agnreandel Leansane Diamondver datang akan datang ke mansion ini untuk mengumumkan pertunangan dengan anda, Lady! Anda sangat menantikan ini dari kemarin-kemarin. Apa karena senangnya hingga lupa?"Aku mencerna ucapan Klea. Lalu, aku terpikirkan tentang peristiwa saat Viyuranessa berumur duabelas tahun.'Ternyata sudah kejadian yang ini, berarti aku saat ini sudah berumur dua belas tahun.'Aku menekan bibir bawahku dengan jari telunjuk. Lalu, mataku yang datar, tiba-tiba terbuka lebar.'Kesampingkan itu dulu, lebih baik aku menemukan keberadaan Azu. Semoga saja... dia merasuki orang itu!'Sebelum aku pergi ke kamar saudari Viyuranessa, Celzurunessi Roseary, aku harus merapikan diriku, mengingat diriku adalah bangsawan. Padahal sebelumnya aku tidak peduli dengan penampilanku.
Baca selengkapnya

Third Story: Pertemuan

"Apa kak Yu sudah baik-baik saja?""Ya. Tadi itu mungkin karena ingatan Viyuranessa yang tiba-tiba muncul di kepalaku.""Ingatan?"Aku mengangguk dan mengatakan, "Kemungkinan, kita akan mengingat semua kenangan mereka sebelumnya, Zu!""Oh."Aku dan adikku sedang berjalan melintasi mansion. Kami perlu menjelajahi kawasan ini tentunya untuk mengingat tata letak kediaman yang baru bagi kami. Meskipun, suasana kediaman baru kami ini terasa tidak asing bagi kami."Zu! Hal pertama yang harus kita siapkan itu... Sepertinya, kita memerlukan susu, Zu!" ucapku."Huh!? Untuk apa?" ucap Celzuru yang tentunya terheran. "Kalau untuk membuat susu stroberi, baru aku mau. Tapi, disini tidak ada blender. Kenapa jadi itu hal pertama yang harus disiapkan!?""Susu stroberi, tinggal dikocok manual juga bisa," ucapku. "Dengan susu, kita bisa membuat mentega, krim, keju, dan juga... mozarella. Jadi, kita bisa membuat pizza, spageti, dan... Ya, mengingat dimana kita sekarang, tidak mungkin aku harus memakan s
Baca selengkapnya

Forth Story: Penolakan

"Benar rumor katakan, anda sangat cantik. Dan ternyata anda lebih cantik jika terlihat dari dekat!" Pangeran itu melangkah mendekat untuk melihat wajah calon tunangannya lebih dekat. Aku masih merundukkan kepalaku dan berharap hari ini cepat berakhir. Merasa terhiraukan, dengan suara bisikan kecil, Putra Mahkota itu mengatakan kepadaku, "Apakah anda adalah bangsawan? Anda sungguh tidak sopan. Saya tidak pernah melihat bangsawan yang kurang ajar seperti anda. Seorang bangsawan itu selalu diajarkan untuk menegakkan kepalanya dan tersenyum. Apalagi, di hadapannya adalah seorang Putra Mahkota."Setelah mendengar ucapan Pangeran Agnreandel, mataku terbuka lebar karena terkejut. Dahiku mulai mengkerut hingga alisku tertarik mendekati celah kedua mata. Hinaan seperti itu, tidak masalah bagiku.Aku segera memejamkan mataku sebentar untuk mencerna ucapannya. Setelah menerima ucapan hina itu, aku segera mengembalikan wajah santaiku.'Aku harus melawannya! Itu yang kami rencanakan. Jangan menu
Baca selengkapnya

Fifth Story: Nama Panggilan

"Yu!?" gumamku. Aku baru sadar bahwa Pangeran Agnreandel menyebut nama singkatku yang hanya dipanggil saudariku. "Bukankah anda dari tadi memanggil saya dengan nama yang disebutkan adikku tadi? Anda tidak perlu memanggil nama terlalu singkat itu, Yang Mulia! Nama panggilanku itu Viyura.""Apa saya tidak boleh memanggil anda dengan nama itu? Kalau begitu, panggil saja aku dengan nama yang kamu inginkan!" ucap pangeran Agnreandel."Saya tidak keberatan karena itu hanyalah nama. Terserah anda!" ucapku."Baiklah, My Lady!" Pangeran Agnreandel segera berdiri. "Saatnya saya kembali."Aku ikut berdiri, "Terima kasih atas waktu berharga anda, Yang Mulia!"Bukannya segera keluar, Pangeran Agnreandel malah menghampiri ku yang merupakan tunangannya. Tatapannya tajam dan senyuman kejam khasnya, terukir di wajahnya tampannya. Aku hanya merundukkan kepalaku untuk menghindari tatapan Pangeran Agnreandel.Aku terkejut saat pangeran menarik tanganku hingga tubuhku tertarik mendekat kepadanya. "Yang M
Baca selengkapnya

Sixth Story: Di Ibukota

Aku pergi ke ibu kota untuk pergi menjelajahi ibu kota. Di perjalan melintasi tengah kota yang tentunya banyak yang berlalu lalang di sekitarku. Semua hal menarik di sini aku hiraukan karena aku terus terbenam di pikiranku.'Kenapa di ingatan Viyuranessa hanya ada sosok pangeran itu, sih? Dan juga, ia hanya melihatnya dari jauh. Tidak ada percakapan dengannya, kecuali pertemuan mereka pertama kali. Tetapi, aku tidak tahu apa yang kami bicarakan.''Lalu... bukankah yang dilakukan Viyuranessa ini dinamakan stalker!''Mataku terbuka lebar disaat menyadari sesuatu, 'Apa jangan-jangan pangeran itu merasa terganggu karena sering diikuti, sehingga ia membencinya?!'Aku bergeleng, 'Tidak, ya enggak mungkinlah karena hal sepele itu! Ia juga tidak selalu menguntitnya, hanya saat ia pergi ke istana ataupun saat ia tidak sengaja melihatnya, pandangannya selalu memperhatikan Sang Pangeran.''Biasanya benci karena iri. Tapi di cerita itu, Viyuranessa tidak sangat berbakat dalam menggunakan sihir da
Baca selengkapnya

Seventh Story: Nyawa yang Berharga

"Bagaimana kalau bibi bekerja denganku saja?!"Mendengar penawaran ku, ia menyilang kan tangannya di depan dadanya. "Bekerja dengan mu?! Dunia orang dewasa bukan taman bermain, anak kecil!"Aku segera membuka tudung jubah yang ku kenakan sehingga ia bisa melihat warna dan iris mataku. Ia tersentak, kemudian tersenyum jahat. Bibi gemuk itu mengaktifkan sihirnya hingga tanah dibawahku naik dan menyelimuti tubuhku. Aku terperangkap oleh gundukan tanah padat tersebut.'Bodohkah dia!?' Rean tersenyum kaku. Ia berniat melangkah maju namun ia terhenti disaat melihat ekspresiku yang masih tenang."Menjadikan dirimu sandera, tentunya aku bisa dapat uang yang sangat banyak. Bukankah begitu, putri Duke Roseary!?" Ucap bibi itu."Yang aku tawarkan ratusan kali lipat dari harga yang anda pikirkan untuk menyandera ku! Dan aku akan membiayai perobatan suami anda dan jikalau suami anda sulit disembuhkan oleh dokter aku akan mencari cara untuk menyelamatkan suami anda, bibi!""Apa yang bisa dilakukan
Baca selengkapnya

Eighth Story: Di Perkebunan Stroberi

Saat kami akan pulang, Countess Vivicy Lobart mengatakan kepadaku,"Terima kasih banyak, Lady Viyuranessa! Saya sangat berterima kasih atas bantuannya! Padahal saya sangat hina di waktu itu dan pastinya saya akan dilihat sangat menjijikan! Tetapi hanya anda yang berbeda! Saya sungguh berterima kasih!"Aku menggelengkan kepala lalu mengatakan, "Saya yang harus berterima kasih, bibi Vivi! Anda mempercayai saya dan juga bersedia bekerja bersama saya!"Disaat aku dan bibi Vivi sedang berbincang, adikku menghampiri Rean dan mengatakan,"Sebenarnya, apa yang kamu inginkan dari kakakku?!"Rean mendengar pertanyaan Celzuru dan mencernanya. Ia sempat berpikir lalu ia tersenyum, "Aku ingin semua darinya, keberatan?!""Huh... kamu gila?" Rean segera berbalik menuju kereta kuda dan diikuti Rennel.***Beberapa minggu kemudian, aku sedang mengunjungi perkebunan Stroberi bersama dengan adikku dan juga tunanganku. Aku menahan topi besar yang menutupi kepalaku dengan tangan saat angin mencoba menerb
Baca selengkapnya

Ninth Story: Penyelamat

Rean masih memeluk pinggangku. Aku pun gugup dengan wajahku yang merona merah. Karena malu, aku segera mencoba menyingkirkan tangan Rean, tetapi ia terlalu kuat."Rean!" Aku memasang wajah kesal. "Lepaskan! Atau ku setrum?!!""Oh... Kamu berani mengancam pangeran kejam yang sering dibicarakan orang-orang."Mendengar kata kejam, aku segera menatap Rean dengan sedih, "Kamu bangga akan itu... Kamu tahu, Rean! Kekejaman hanya akan menjatuhkanmu!"Merasakan pegangan Rean yang melemah karena memikirkan balas dendamnya, aku segera melangkah ke samping. 'Seperti dirimu di dalam novel itu... Meskipun kamu berhasil melakukan balas dendammu kepadaku, Viyuranessa memiliki dukungan karena kebaikan hatinya bahkan keluarganya yang diakui banyak orang. Orang-orang itu pun membangkang dan melakukan kudeta untuk menjatuhkannya.'Aku segera melangkah kembali dan berhenti. Aku segera berbalik dan menghampiri Rean. Aku meraih tangan Rean dan menariknya untuk mengikuti langkahku. "Apa kamu lupa, Rean? Bu
Baca selengkapnya

Tenth Story: Permulaan

Aku meletakkan tiga buku tebal di atas meja dan menunjukkannya kepada Rean. "Ini beberapa buku yang sudah ku baca dan sudah disalin oleh sekretaris ayahku. Jadi, kamu dapat menyimpannya untukmu sendiri.""Baiklah, terima kasih!"Aku dapat melihat iris merah Rean yang penuh ambisi saat melihat-lihat isi buku tersebut."Sebenarnya masih banyak. Kalau sudah disalin, aku akan memberikannya padamu.""Baiklah! Akan ku tunggu!"Rean meletakkan buku yang ia pegang ke atas meja, lalu tatapannya menjadi serius menatapku."Sebelum itu, harus ku katakan. Sepertinya, aku tidak bisa sering berkunjung ke kediaman mu. Kamu tahu sebagai putra mahkota, ada banyak hal yang harus ku lakukan.""Ya aku tahu, aku tidak masalah untuk itu," ucapku dengan tersenyum, namun dibalik itu aku merasa sedih."Kamu bisa berkunjung ke istana, Yu!"Aku hanya mengangguk dengan sedih dan berpikir, 'Aku tidak ingin lebih dekat denganmu. Jadi, aku urungkan niat bertemu dengan mu di istana. Aku tidak ingin terjebak dengan ur
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status