Share

Bab 117

Hana sangat jarang marah.

Di depan semua orang, dia selalu bersikap lembut dan ramah.

Karena kecantikan dan kebaikannya, semua orang selalu memandangnya sebagai seorang dewi.

Jadi, ketika Hana tiba-tiba marah, semua orang tercengang. Mereka menatapnya dengan berbagai ekspresi.

Dalam sekejap suasana menjadi hening.

Di bawah tatapan semua orang dan suasana yang hening, Hana tiba-tiba tersadar dan menyadari apa yang baru saja dia lakukan.

Bibir merahnya bergerak. Namun pada akhirnya, dia hanya bisa berkata, "Maaf, barusan suasana hatiku buruk dan aku lepas kendali. Maafkan aku."

Demi mempertahankan citra dewinya di hati semua orang, Hana hanya dapat terus-menerus meminta maaf pada mereka. Di saat yang sama, matanya memerah dan air matanya yang seperti mutiara pun menetes.

Awalnya semua orang terkejut dengan ledakan amarahnya. Namun, setelah mendengarnya meminta maaf tanpa henti, mereka jadi merasa kasihan padanya.

"Hana, apa yang terjadi? Jangan menangis."

"Kalau ada apa-apa, katakan saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status