Share

Bab 744

Karena di depan Rizki, dia selalu tampil ramah dan lembut, tidak pernah bertingkah seperti perempuan jahat seperti sekarang.

Hana panik, dia segera menyibakkan selimutnya dan turun dari tempat tidur.

"Rizki, kenapa kamu ke sini?"

Sebelum Hana selesai bicara, air mata sudah mengalir di pipinya. Dia menangis dan bergegas menghampiri Rizki.

"Aku kira kamu nggak mau berbicara denganku lagi."

Rizki menurunkan matanya, memandang pergelangan tangan Hana.

"Kenapa kamu marah sekali?"

Mendengar ini, Hana buru-buru menjelaskan, "A ... aku kira kamu mengabaikanku, jadi suasana hatiku sangat jelek. Maaf ... aku nggak bermaksud begitu. Nanda, apa kamu baik-baik saja?"

Nanda menggeleng. Sambil melangkah mundur, dia membenci Hana yang bermuka dua ini di dalam hatinya. "Kalau begitu aku keluar dulu, kalian berdua silakan mengobrol."

Dia segera pergi, bahkan menutup pintu kamar tersebut untuk Hana.

Hana tidak tahu sekarang pukul berapa, tetapi seharusnya sudah malam sekali. Dia tidak menyangka Rizki aka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Vivil Novela vail
gak asik,pakai bersambung pula,,,,,
goodnovel comment avatar
Rosi Mauliana
hancurkan secepatnya aja itu nenek lampir
goodnovel comment avatar
NOVA MARDIANA
dasar nenek lampir pembohong
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status