Share

Bab 743

Setelah Rizki pergi, Alya berdiri seorang diri di depan pintu, berusaha menenangkan napas dan perasaannya.

Beberapa waktu kemudian, dia mengangkat tangan dan menyentuh pipinya.

Masih hangat ....

Jelas-jelas tadi hanya sebuah pelukan.

Akan tetapi, dia tidak menyangka Rizki benar-benar memercayainya dan sama sekali tidak mempertanyakannya.

Bukankah ini artinya, hati Rizki selalu lebih condong kepadanya?

"Mama?"

Tiba-tiba, terdengar suara anak kecil dari belakangnya.

Alya kaget dan berbalik, menemukan bahwa Satya sudah bangun entah sejak kapan dan sedang berdiri di sana menatapnya.

Melihat putranya, Alya pun terkejut.

"Satya, kenapa kamu bangun?"

Bukankah dia sudah tidur?

Mata Alya menghindari putranya. Sudah berapa lama Satya berdiri di sana? Barusan dia tidak melihatnya, 'kan?

Sambil memikirkan hal itu, Alya berjalan menghampiri Satya, lalu berjongkok di depannya dan menggendongnya. "Kamu keluar tanpa pakai baju tebal, bagaimana kalau nanti kamu sakit?"

Setelah digendong, Satya memeluk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status