Share

Bab 749

Setelah ibunya pergi, Hana jatuh ke tempat tidur rumah sakit, menutupi pipinya yang memar dan menangis kesakitan.

Jangankan ibunya, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.

Baru sekaranglah dia sadar, bahwa dia harusnya berhenti sejak dulu ....

Namun, tampaknya, sekarang sudah terlambat untuk melakukan apa pun.

Apakah ada seseorang yang bisa menolongnya?

Mungkin ... ada seseorang yang bisa menolongnya.

Hana terpikirkan seseorang dan melompat turun dari tempat tidur. "Nanda, cepat, bawa aku mencari taksi."

Malam ini adalah malam yang sibuk.

Di teras yang hening.

Hasan menuangkan secangkir teh panas untuk Irfan, uap teh mengepul di udara yang dingin. Hana berdiri di hadapannya, dengan Nanda yang menopangnya di samping.

Dia sudah cukup lama berdiri sana, tetapi Irfan sama sekali tidak berbicara ataupun mempersilakannya duduk.

Bahkan Hasan yang berada di sisinya hanya menuangkan secangkir teh panas.

Dia berlari keluar dengan terburu-buru, sehingga dia masih mengenakan gaun rumah sakit da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status