Share

Bab 122

Oleh karena itu, menyiapkan kamar bukanlah hal yang merepotkan.

Setelah selesai memberi instruksi, Alya menutup telepon. Dari sisi lain, terdengar ponsel Rizki berbunyi.

Nada dering ponsel yang merdu bergema di dalam mobil yang tertutup, terdengar agak tiba-tiba.

Begitu mendengar nada dering tersebut, senyum di bibir Alya perlahan memudar.

Dia pun bersandar ke kursinya dan menoleh menatap jendela.

Kecuali bunyi ponsel Rizki, tidak ada suara lain di dalam mobil.

Suasana di dalam mobil tiba-tiba berubah dan Rizki pun menyadarinya. Dia melirik Alya dari ujung matanya, lalu berkata, "Aci, tolong angkat teleponku."

Mendengar pemintaannya, Alya terdiam sejenak. Kemudian, dia menolaknya dengan berkata, "Kamu angkat saja sendiri."

"Aku sedang menyetir."

"Kamu bisa menepi dulu, setelah itu baru kamu angkat."

Respons Alya membuat Rizki kesal, tetapi pria itu juga menganggapnya lucu. "Apakah sesulit itu untuk menggantikanku mengangkatnya?"

"Nggak." Karena semuanya sudah seperti ini, Alya tidak la
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status