Share

Bab 121

Setelah keluar dari kamar, Rizki membawanya menjauh. Alya sekuat tenaga berusaha melepaskan diri dari genggamannya.

"Rizki, apa yang kamu lakukan?"

Rizki menatapnya dalam-dalam.

"Hari ini kita pulang dulu."

Alya mengerutkan kening. "Apa kamu nggak lihat wajah Nenek tadi? Dia ingin pergi dari sanatorium, dia nggak mau tinggal di sini."

Setelah kejadian barusan, Alya menebak bahwa Wulan khawatir akan merepotkan keluarganya sendiri bila dia pulang ke rumah, jadi dia hanya bisa tinggal di sanatorium.

Dia ingin pulang, tetapi tidak berani.

Alya merasa frustrasi. Tiap minggu dia selalu datang berkunjung, tetapi dia tidak pernah menyadari perasaan sang nenek. Seandainya dia tahu lebih cepat, lalu segera membawa Wulan pulang dan merawatnya di rumah, apakah hari ini Wulan tetap akan pingsan sebelum dioperasi?

"Aku tahu." Rizki berkata dengan suara rendah, "Tapi kamu juga lihat, saat ini dia keras kepala dan marah denganku."

Rizki teringat sesuatu dan menambahkan, "Tapi nggak denganmu."

Mendenga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status