Gelora Hasrat sang Presdir

Gelora Hasrat sang Presdir

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-11
Oleh:  VERARI  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.8
137 Peringkat. 137 Ulasan-ulasan
441Bab
954.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menjelang hari pernikahannya, Laura menghadiri pesta pelepasan masa lajang bersama Adik dan teman-teman wanitanya. Laura mabuk berat dan tidak sadarkan diri. Ketika terbangun, Laura mendapati dirinya berada di sebuah kamar hotel bersama pria yang tidak dikenal. Laura bergegas meninggalkan tempat itu. Ketika Laura sampai di rumah, Ayah Laura ternyata telah mengetahui perbuatannya. Rencana pernikahan Laura dibatalkan, ia pun diusir dari rumah. Bagaimana nasib Laura setelah hari itu?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

1. Pesta Lajang

"Ngh ...."Laura Hartley mengerang pelan ketika merasakan sentuhan basah di lehernya. Deru napas seorang pria menggelitik indra pendengarannya.‘Siapa …?’ batin Laura seiring matanya terbuka untuk mencari tahu identitas sosok di sisinya. Namun, pandangannya buyar akibat efek alkohol yang mendera."Ah!"Lenguhan keras terlontar dari bibir Laura, merasakan sesuatu milik sang pria mulai mendorong dari bawah. "Tidak ... jangan …," rintih Laura, tahu bahwa hal ini tidak boleh terjadi.Pria itu sempat menghentikan gerakan, seolah ragu. Namun, desakan gairah yang tak tertahankan menuntutnya untuk kembali beraksi."Hentikan ...." Laura mendorong dada pria itu. Akan tetapi, tenaganya terlalu lemah.Penolakan Laura membuat pria itu mengunci kedua tangannya di atas kepala."Maaf ... aku tidak bisa menahannya lagi." Suara berat dan dalam pria itu begitu menggoda, membuat bulu kuduk Laura meremang."Ahh ...." Mata Laura membesar saat inti tubuhnya menerima serangan yang begitu menyakitkan.Manik b

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Awrakien
Terlalu banyak bab jadi menjenuhkan
2024-07-13 09:11:21
4
user avatar
Melinda
Baru baca sinopsis tapi tentang kisah cinta yg mulai dari ons lagi trus lakinya wajib presdir.. Hadeeh
2024-07-10 00:45:25
1
user avatar
VERARI
Halo semua~~ Mari baca cerita baru VERARI, "Pembalasan Dendam Istri sang Presdir" ...️...️...️
2024-05-31 19:39:06
5
user avatar
Apipah Samrotul fuadah
ahhhhh suka banget kalo ada bintang tujuh pasti aku pilih bintang tujuh... ceritanya bagus banget dari eps 1 sampe skrang hampir 500 aku baca semua.. ceritanya bener2 hidup banyak konflik yang bikin mood berubah2 padahal cuma baca tp kerasa banget sampe ikutan sedih dan bahagia,makasih Thor karyanya
2024-04-24 08:48:03
7
user avatar
Sintia Novita
Masih menunggu hasil karya thor yg baru sedih sdh brp hari ga ada bacaan dan semua novel mu sudah ku baca thor ...
2024-04-15 18:40:47
8
user avatar
karz_1112
novell yg keren... cerita nya lucu dan romantis...
2024-04-15 18:14:36
5
user avatar
Isma Nettii
awal" sampe pertengahan jalan ceritanya bagus, makin ke belakang makin ngawur. pas endingnya yg ditampilkan jg cuma lauser ajah. yg lain nasib nya ga tau ...
2024-04-11 21:07:38
3
default avatar
Ruby Woo
Seru banget... hahahaa banyak lawaknya
2024-03-25 22:47:56
7
default avatar
ChantaLouisa
Upnya lama, bonus kburu kdaluwarsa ni
2024-03-24 20:15:44
6
default avatar
Ni Nyoman Sri Wahyuni
Terlalu banyak bab nya, bikin pembaca bosan
2024-03-24 19:49:24
8
user avatar
Sonia
Kayanya bakal tamat di bab 500 nih
2024-03-23 17:38:40
1
default avatar
puja kesuma
Gak sabar nunggu kelanjutan Nevann
2024-03-23 15:29:36
4
default avatar
puja kesuma
Kak veee episodenya tambah lg donk….
2024-03-21 21:35:52
4
default avatar
Endang
Kok gak tamat2 ya… jd jenuh.
2024-03-19 20:10:52
4
user avatar
wina
ceritanya mulai dipanjang panjangin dan kemana-mana seperti sinetron stripping. Lebih baik segera ditamatkan dan happy ending, kembali fokus ke pemeran utama.
2024-02-26 20:58:17
10
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 10
441 Bab

1. Pesta Lajang

"Ngh ...."Laura Hartley mengerang pelan ketika merasakan sentuhan basah di lehernya. Deru napas seorang pria menggelitik indra pendengarannya.‘Siapa …?’ batin Laura seiring matanya terbuka untuk mencari tahu identitas sosok di sisinya. Namun, pandangannya buyar akibat efek alkohol yang mendera."Ah!"Lenguhan keras terlontar dari bibir Laura, merasakan sesuatu milik sang pria mulai mendorong dari bawah. "Tidak ... jangan …," rintih Laura, tahu bahwa hal ini tidak boleh terjadi.Pria itu sempat menghentikan gerakan, seolah ragu. Namun, desakan gairah yang tak tertahankan menuntutnya untuk kembali beraksi."Hentikan ...." Laura mendorong dada pria itu. Akan tetapi, tenaganya terlalu lemah.Penolakan Laura membuat pria itu mengunci kedua tangannya di atas kepala."Maaf ... aku tidak bisa menahannya lagi." Suara berat dan dalam pria itu begitu menggoda, membuat bulu kuduk Laura meremang."Ahh ...." Mata Laura membesar saat inti tubuhnya menerima serangan yang begitu menyakitkan.Manik b
Baca selengkapnya

2. Jebakan

"Beraninya kau kembali ke rumah ini setelah semua yang terjadi! Dasar anak tidak tahu malu!" maki Simon.Makian sang ayah membuat Laura membeku, kenapa sang ayah seperti ini?Melihat wajah Laura yang kosong, telapak tangan Simon hendak melayang sekali lagi ke wajah putrinya. Namun, Nora, adik tiri Laura, segera mencegah dengan memegang lengan sang ayah."Papa! Apa yang Papa lakukan? Kenapa Papa mau memukul Kak Laura, Pa?!" seru Nora dengan wajah khawatir.Simon menepiskan tangan sang putri. "Jangan ikut campur! Papa harus memberi pelajaran pada kakak sialanmu ini!"Gilda, istri kedua Simon dan ibu kandung Nora, yang mendengar keributan itu ikut keluar. Melihat adegan di depan mata, dia langsung membantu putrinya menahan sang suami. "Papa, sabar, Pa! Jangan begini!"Sementara pasangan ibu dan anak itu berusaha menahan sang ayah, badan Laura gemetaran bukan main. Firasat buruk datang menghampiri. Apakah Simon tahu perbuatannya semalam?"Diam! Kalian tidak tahu bagaimana aku harus menang
Baca selengkapnya

3. Berita Mengejutkan

"Bisa-bisanya ayahmu berbuat seperti itu!" Suara teriakan terdengar dari dalam sebuah kamar salah satu kediaman besar di pinggir kota.Terlihat sosok Laura tengah duduk di sofa bersebelahan dengan sahabat baiknya, Emma Ruiz, putri dari Keluarga Ruiz.Laura telah menceritakan semua yang terjadi kepada Emma. Alhasil, temannya itu sangat marah. "Jelas-jelas Nora yang memaksamu pergi ke tempat itu, tapi kamu yang disalahkan sepenuhnya! Ayahmu kentara sekali pilih kasih!"Laura diam sembari memeluk lututnya, tak sedikit pun menanggapi komentar Emma. Sebab, dia sudah tahu sang ayah dari dulu lebih menyayangi Nora dibandingkan dirinya. Bertahun-tahun hidup bersama, ada beberapa hal yang selalu terjadi di kediaman Hartley.Jika Laura menginginkan sesuatu, Nora pasti akan memintanya. Di saat itu, Simon pasti memaksa Laura untuk mengalah dan memberikan miliknya kepada Nora. Jika Nora melakukan kesalahan, Laura-lah yang akan dihukum dengan alasan tidak memerhatikan dan menjaga adiknya.Semua
Baca selengkapnya

4. Pria Itu

Selagi semua pertanyaan itu melambung di benak Laura, dia mendengar Emma memaki dengan emosi menggebu."Dasar rubah licik! Aku yakin dari dulu Nora sudah mengincar Noah! Ini berarti apa yang menimpa Laura pasti ada hubungan dengannya!" Wanita itu tak lupa menambahkan, "Noah juga! Apa dia tidak tahu apa dampak pengumuman ini kepada Laura? Apa dia tidak memikirkan perasaan Laura?! Kalau aku bertemu dua orang hina itu nanti, akan kuhabisi mereka!"Suara Emma yang semakin lama semakin tinggi membuat Alan mendelik. "Jangan berteriak-teriak, bodoh! Cepat kecilkan volume suara TV! Laura bisa mendengar–"Mendadak, ucapan pria itu berhenti saat matanya mendarat pada sosok Laura yang membeku di tangga."L-Laura!"Teriakan Alan membuat Emma mengikuti arah pandang sang kakak dan spontan mematikan televisi. Kakak-adik itu membeku di tempat hingga Laura berjalan mendekat.Emma dan Alan langsung berdiri dan menghampiri Laura."Laura, jangan pedulikan dua orang hina itu, oke? Mereka tidak pantas kau p
Baca selengkapnya

5. Pencuri

Sadar dirinya membuat bingung Theo, Laura memaksakan sebuah senyuman."Y-ya, saya baik-baik saja, maaf ... saya agak gugup." Laura duduk di kursi yang ditunjukkan Theo.Kedua tangan Laura saling terpaut dan meremas. Dia tak bisa menatap ke arah pria di hadapannya. Hingga sepasang manik matanya yang sedang melihat ke arah meja menemukan benda yang tampak familiar.Laura memicingkan mata untuk mengamati kalung yang berada di dekat tangan Asher. Setelah dapat melihatnya dengan jelas, kedua bola matanya membulat lebar.'Kalung itu .…' Laura menyipitkan matanya melihat benda yang familiar yang sedang dipegang oleh Asher.Laura kehilangan kalungnya. Dia mulai ingat ketika beberapa minggu yang lalu, ketika mandi, dirinya sudah mencari kemana-mana, namun belum juga menemukannya. Ketika melihat kalung itu ada di tangan Asher, Laura ingin bertanya untuk memastikan apakah itu benar kalung miliknya.Tanpa Laura ketahui, kalung yang telah dia cari-cari selama beberapa minggu terakhir, ternyata jatu
Baca selengkapnya

6. Wanita Bermasalah

Laura tersentak dan sontak meneteskan air mata. Bukan hanya karena rasa sakit di pergelangan tangannya, tetapi kata-kata Asher sangat menyakitkan hati.Mencuri? Bagaimana mungkin Laura mencuri benda miliknya sendiri?"Apa kau mau bekerja di sini hanya untuk mencuri?!" Asher menatap Laura nyalang, "Nona Laura, aku akan melaporkanmu ke polisi!" tegasnya seraya menarik Laura menuju pintu.Laura hanya bisa menggeleng sambil menangis terisak. "Tidak! Lepaskan aku!" teriak Laura, "Aku sama sekali tidak mencuri!"Ucapan Laura membuat Asher menghentikan langkahnya. "Tidak mencuri?" ulangnya. Kening pria itu berkerut seiring dirinya lanjut bertanya, "Kalau tidak mencuri, apa kalung ini milikmu?"Pertanyaan Asher membuat Laura terdiam. Haruskah Laura mengatakan kebenarannya?"Aku …!"Baru saja Laura ingin mengatakan sesuatu, pening yang sangat mendadak menyerang kepalanya. "Ugh …."Asher tampak kaget. "Nona Laura?"Namun, Laura tak mampu untuk bahkan membalas ucapan Asher. Pandangannya yang bur
Baca selengkapnya

7. Batas Kebohongan

Hening. Tidak ada yang bersuara.Laura mengangkat pandangan, lalu melihat wajah Asher tampak kebingungan."Diperkosa?" Laura tidak bohong. Dirinya memang tak berdaya di kala Asher merudapaksa dirinya. Hanya saja, pria itu tak mengenalinya … atau bahkan tidak peduli.Dengan air mata yang mengalir turun menuruni wajahnya, Laura pun mulai bercerita, "Ya … saya diperkosa … dan itulah yang membuat saya ditendang keluar dari keluarga saya tanpa harta apa pun." Dia bersujud di hadapan Asher. "Saya tinggal di kediaman teman saya, tapi tidak bisa untuk waktu yang lama. Itulah alasan saya berusaha mencuri kalung itu, untuk mendapatkan uang dengan lebih cepat!"Laura tidak berbohong, tapi juga tidak sepenuhnya jujur. Dia memang diperkosa oleh Asher, juga ditendang keluar oleh Simon. Hanya saja, mengenai alasan dirinya mencuri, itu adalah sebuah kebohongan besar.Asher menatap bagaimana tubuh Laura bergetar selagi bersujud di hadapannya. Sepasang manik hitamnya mempelajari setiap gerak-gerik Laur
Baca selengkapnya

8. Bertemu Masa Lalu

Selagi ketiga orang itu saling bertatapan dengan kaget, Asher mengerutkan keningnya dengan bingung. "Kalian saling mengenal?"Pertanyaan Asher mengalihkan fokus semua orang. Laura terlihat sedikit canggung. "Ah … ya, saya–"Belum sempat Laura selesai menjawab, Nora langsung buru-buru berkata, "Kami kenalan lama!" Dia menatap Laura dan memberikan pandangan penuh makna. "Laura adalah mantan karyawan perusahaan keluarga saya."Ucapan Nora sukses membuat Laura dan Noah mengerutkan kening. Kenalan lama? Mereka adalah kakak-adik!Di tempatnya, Noah menatap Nora dengan ekspresi keruh. "Nora, kamu–""Kak Noah …," panggil Nora dengan suara rendah. Pandangan gadis itu tampak menegaskan sesuatu seiring dirinya berucap dengan suara yang hanya bisa didengar Noah. "Jangan mempersulit keadaan."Kalimat Nora membuat Noah bungkam, paham bahwa gadis itu sedang memperingatkan bahwa situasi Laura sudah cukup rumit. Simon sudah menghapusnya dari daftar keluarga, jadi tak ada yang boleh mengungkit latar be
Baca selengkapnya

9. Mengumbar Aib Keluarga

“Lalu kenapa tunanganmu bilang jika Laura adalah kenalannya?” Asher tertawa tanggung. “Tidak bisa dipercaya, selain tidak sopan, dia juga suka berbohong. Apa yang dipikirkan kakakku saat ingin menikahkan kau dengan anak dari Keluarga Hartley itu? Dua-duanya sama-sama penipu ulung.”Noah tak dapat menjawab pertanyaan pamannya itu. Meskipun kecewa terhadap Laura, Noah tak ingin mengumbar aib Laura hingga mantan calon istrinya itu ditendang dari Keluarga Hartley.“Ceritanya panjang, Paman,” jawab Noah.Asher pun tak mau mendesak Noah yang terlihat sedikit kacau. Lagi pula, permasalahan keluarga sekretarisnya bukan masalah bagi dirinya.Di tempat lain, Laura yang baru mengetahui fakta bahwa Asher adalah paman dari Noah sedang melamunkan banyak hal.Apakah semua ini hanya kebetulan saja hingga dirinya berakhir bermalam dengan paman dari mantan tunangannya? Ataukah Noah sengaja menjebak Laura agar dapat memutuskan pertunangan dengan dirinya?“Kak ... Kak Laura baik-baik saja?” Nora menggunca
Baca selengkapnya

10. Wanita Itu

‘Sekitar tiga minggu yang lalu. Saya tidak ingat tanggal pastinya, Paman.’ Ucapan Nora beberapa menit lalu mengusik pikiran Asher sehingga dirinya tak fokus membaca semua dokumen yang menumpuk di atas meja.Laura bersama seorang pria di kamar Hotel Star sekitar tiga minggu yang lalu. Namun, wanita itu mengaku padanya bahwa dirinya telah diperkosa pria tak dikenal hingga diusir dari rumah.Apakah pria yang dimaksud adalah dirinya?Selain itu, Laura juga ketahuan akan mencuri kalungnya. Bahkan, sejak awal Laura melihat kalung itu, Asher sempat bertanya karena Laura tampak terkejut saat melihatnya.Kalung itu memang bernilai tinggi. Tetapi, ada barang lain yang juga berharga di dalam ruangannya. Untuk apa Laura mengincar kalung itu? Yang pastinya, Laura tak akan bisa menjualnya tanpa surat-surat dari kalung tersebut. Berbanding terbalik dengan alasan Laura mencuri karena membutuhkan uang.Asher pun kembali teringat saat Laura pingsan. Tangan Laura yang menggenggam kalung itu masih menega
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status