Share

Bab 129

Bahkan dengan mantel tebal yang dipakainya, Alya dapat merasakan dinginnya dinding kamar mandi di cuaca ini.

Sementara itu di atas pundaknya terdapat tangan Rizki, berat dan kuat. Tangan pria itu mencengkeramnya dengan erat, membuatnya tidak dapat bergerak.

Alya beberapa kali memberontak dengan sia-sia, hingga akhirnya dia pun kelelahan dan terengah-engah.

Dia mendongak dan menatap orang yang menahannya. Kemudian, dia tertawa dingin sambil terengah-engah. "Apa yang kamu lakukan? Apa aku menyinggungmu, sehingga kamu marah karena dipermalukan?"

Rizki menatapnya dengan ekspresi suram.

Mata wanita di depannya ini sangatlah cerah, berair, serta bercahaya. Di bawah cahaya lampu, mereka berkilau seperti pecahan bintang dan terlihat sangat indah.

Hidungnya mancung dan bibirnya yang semerah ceri berkilau memesona.

Akan tetapi, di samping penampilannya yang cantik, kata-kata yang keluar dari mulutnya sangatlah tajam. Begitu tajam hingga menusuk hati, mengakibatkan rasa sakit yang membuat seseora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status