Share

Bab 125

Jantung Alya berdegap kencang, saat ini dia tidak tahu bagaimana dia harus menjawab pertanyaan Wulan.

Pandangannya pun beralih pada Rizki.

Mereka yang duduk di belakang saja sudah melihat Hana, apalagi Rizki yang duduk di depan.

Apalagi, Hana adalah orang yang disukai Rizki, jadi harusnya pria itu yang lebih khawatir.

Tentu saja di saat berikutnya, Rizki melambatkan laju mobilnya dan berhenti di depan gerbang rumah.

Begitu mobilnya berhenti, Hana yang membawa tas di tangannya segera berjalan memutar ke sisi pengemudi, lalu dia mengetuk jendelanya.

Jendela mobil pun diturunkan. Hana tersenyum manis dan suaranya terdengar sangat lembut.

"Rizki, kamu sudah pulang. Bagaimana dengan Nenek? Maaf, meskipun kamu bilang aku nggak usah khawatir, aku masih ingin datang dan bertanya langsung."

Setelah mengatakan itu, Hana melirik ke kursi belakang. Karena dia tidak melihat Alya di kursi depan, dia menebak bahwa kalau Alya memang ada, wanita itu pasti ada di kursi belakang.

Dia merasa senang. Ketik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status