Share

Bab 120

"Pulanglah, bawa Alya pulang dan beristirahat. Di sini ada perawat yang menemaniku."

Dia baru saja bangun, lalu tiba-tiba menolak mereka berdua menemaninya. Alya tidak mengerti. Setelah mendengar perkataannya, Rizki juga tidak bergerak. Pria itu hanya duduk di sana sambil mengatupkan bibir tipisnya, ekspresi suram menghiasi wajah tampannya.

"Rizki, apa kamu nggak mendengarkan Nenek?"

Rizki mengerutkan kening.

Alya cepat-cepat melangkah maju ke depannya dan berkata, "Nenek, kalau ada yang kamu khawatirkan, bagaimana kalau membicarakannya dengan kami?"

Wulan yang mengatakan hal seperti ini setelah pingsan membuat Alya tambah khawatir.

"Nggak ada yang kukhawatirkan. Aku hanya merasa sudah tua, mentalku sudah nggak seperti dulu lagi. Aku nggak mau merepotkan anak muda seperti kalian untuk terus bolak-balik demi diriku." Wulan menghela napas, dia masih bersikap sangat lembut pada Alya. "Alya, sebenarnya menurut Nenek, mau dioperasi atau nggak, itu sudah nggak terlalu penting."

Mendengar ini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status