Share

Bab 119

Mengenai perhatian Rizki padanya, mungkin karena pertemanan mereka sejak kecil atau hubungan keluarga mereka yang sudah lama berjalan, Rizki menganggap Alya seperti adiknya sendiri.

Jadi, tidak peduli apakah mereka menikah atau tidak, Rizki akan memperlakukan Alya seperti ini.

Lucunya di bawah interaksi seperti ini, Alya malah jadi memiliki perasaan pada Rizki.

Alya mencemooh dirinya sendiri dan memejamkan mata, dia tidak lagi menatap Rizki.

Wulan terbangun pada pukul 8 malam.

Saat dia bangun, Alya sudah membungkuk di depan tempat tidurnya. Wajah Wulan berhadapan langsung dengan wajah gadis yang tampak amat gelisah itu.

"Nenek, kamu sudah bangun. Bagaimana rasanya? Apa ada bagian tubuhmu yang sakit? Apa kamu lapar?"

Wulan menatap wajah kecil di depannya. Karena mengkhawatirkannya, wajah Alya begitu tegang hingga matanya melebar. Wulan tak bisa menahan diri dan tersenyum, lalu perlahan dia menggelengkan kepalanya.

Gadis kecil ini benar-benar tahu cara membuatnya senang.

Melihat sang nen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status