Share

Bab 116

Jadi, mungkinkah Hana menelepon untuk bertanya apakah mereka sudah bercerai?

...

Di luar kamar.

Rizki sengaja berjalan agak jauh sebelum mengangkat telepon tersebut.

"Rizki?"

Suara Hana terdengar dari ujung telepon.

Meskipun suasana hati Rizki sedang buruk, dia masih berusaha untuk mengatur emosinya saat berhadapan dengan Hana. "Ya, kenapa kamu menelepon pagi-pagi?"

Dari ujung telepon, Hana dengan khawatir berkata, "Sebenarnya, aku sudah bangun dari tadi. Kemarin malam aku susah tidur dan sangat khawatir. Bagaimana dengan Nenek? Apa dia sudah masuk ruang operasi? Rizki, aku tahu sekarang bukan waktu yang tepat untuk membuat permintaan, tapi aku sangat mengkhawatirkan Nenek. Apa aku boleh ... ke sana untuk melihatnya? Tenang saja, aku pasti nggak akan membiarkan Nenek melihatku. Aku akan berada di luar dan segera pergi ketika Nenek bangun. Aku pasti nggak akan masuk."

Penampilannya yang sangat rendah hati ini membuat Rizki mengerutkan kening.

Jelas-jelas, Hana adalah penyelamat nyawanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status