Share

Bab 115

Setelah mendengar ini, Alya tanpa sadar mendongak dan menatapnya.

Bertemu dengan tatapan matanya yang hitam dan dalam, Alya merasa seperti ada rahasianya yang terbongkar. Alya mengalihkan pandangannya dan menjawab, "Ya."

"Benarkah?"

Rizki menyipitkan mata dan mengamati mata Alya yang ditutupi kacamata. "Kalau begitu kenapa ada lingkaran hitam di bawah matamu?"

Seakan menyadari sesuatu, Rizki menambahkan, "Pantas saja hari ini kamu pakai kacamata."

Alya terdiam.

Alya menarik tangannya dan tampak tak acuh. "Sudah bersih, tapi di bibirmu ada luka. Sebaiknya nanti kita beli obat untuk mengobatinya. Ayo, kita cari Nenek."

Alya berbalik dan melangkah pergi. Setelah merenung sesaat, Rizki pun mengikutinya.

"Matamu merah," ucap Rizki.

Dia melanjutkan, "Itu artinya matamu lelah, memangnya semalam kamu nggak tidur?"

Dua komentar itu membuat Alya tidak tahan lagi, dia pun berbalik dan berkata, "Rizki, sudah cukup."

Setelah mengatakan itu, dia kembali melangkah dengan sepatu hak tingginya.

Setelah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status