Share

Bab 114

"Apanya aku? Kenapa nggak kamu katakan?"

Alya kehabisan kata-kata.

Dia merapatkan bibirnya. Bagaimana dia bisa mengatakannya dengan hubungan mereka yang canggung seperti ini?

"Nggak berani mengatakannya?" Rizki agak menekannya.

Alya menatap ke bawah, hatinya terasa berat.

Rizki marah pada Alya, tetapi dia juga merasa terhibur. Kemudian dengan suara dinginnya dia berkata, "Aku nggak mati, hanya hampir digigit olehmu."

Mendengar ini, Alya tiba-tiba mengangkat kepalanya.

"Apa separah itu?"

"Kamu lihat saja luka di mulutmu, apa kamu nggak bisa menebaknya?"

Alya terdiam.

Sepertinya begitu. Dia baru saja menggunakan cermin kecil untuk mengecek, dia bahkan menggigit dirinya separah itu, apalagi Rizki.

Dia tidak bisa membantah. Alya hanya bisa menunduk dan meminta maaf sekali lagi.

"Maafkan aku. Kalau terjadi lagi, tolong jangan pedulikan aku."

Perkataan Alya malah membuat Rizki mengerutkan kening.

"Apa maksudmu dengan terjadi lagi? Aci, apa kamu suka menyakiti dirimu sendiri? Di masa depan ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status