Share

Bab 148. Kehadiranmu.

Rendra yang saat itu keningnya penuh peluh, tertegun melihat rombongan yang kini ada di depan matanya. Apalagi setelah Galuh dan Galing menyalaminya.

"Papa!" panggil Raditya dengan meminta turun dari gendongan Gayatri. Balita itupun menghambur ke pelukan Rendra.

"Anak Papa Sayang, sudah sampai sini, ya. Diajak siapa ke sini, Sayang?"

"Buda!"

"Wah, maaf, keringat Papa banyak. Bau ghak?"

Raditya terkekeh.

"Bau acem!" ucapnya dengan menutup hidung.

Galing dan Galuh yang kemudian mendekat setelah bersalaman dengan Rendra tadi, masih memandang Rendra dengan canggung. Rendra yang memandangnya segera memeluk kedua anak itu dengan terharu.

"Maafkan kami, Kak," ucap Galuh.

"Bukan kalian yang salah. Kakak yang kala itu dihinggapi rasa malu pada Bunda yang membuat Kakak tak bisa menjadi orang bijak."

"Maafkan Tanti juga, Mas."

"Ghak apa-apa, Tan. Aku justru bangga kamu sangat perduli pada hubungan kami."

"La kita kan sudah kayak keluarga, Mas. Sakit keluarga itu, sakitku juga," kata Tanti yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status