Share

Bab 154. Kebimbangan Naya.

"Lalu bagaimana menurutmu?" tanya Bram kepada Naya.

"Kita kembalikan ke ibunya, Bang. Kasihan dia. Dia pasti sedang kebingungan mencarinya.

"Tidak akan, Naya. Aku tidak akan mengembalikan anak ini. Aku terlanjur menyukainya. Dia akan kujadikan anakku, sampai kapanpun."

"Bang,.." Naya sampai memegang pergelangan tangan suaminya itu. Namun Bram bersikeras tak mengindahkan Naya. Bahkan pergi mencari makanan untuk Raditya.

Dengan bersepeda cukup jauh, dia mencari perjual mi ayam yang biasanya mangkal di perempatan jalan desa.

"Mi ayam tiga, Bang," pesan Bram pada penjual mi ayam dengan senyumnya yang mengembang.

"Ditunggu,Mas. Silahkan duduk."

"Ada apa ya, Pak itu tadi kok ada orang bergerombol? " tanyanya pada penjual mie ayam.

"Itu, tadi ada sekelompok anak muda yang menanyakan apa ada seorang anak laki-laki tiga tahunan namun tubuhnya sudah terlihat lebih besar dari usianya."

"Maksudnya anak apa itu, Pak?"

"Ada yang menculik anak itu pagi tadi. Dia anak pemilik pabrik yang di ujung san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status