Share

Bab 153. Menjadi anak.

"Kak, kenapa?" tanya Burham melihat reaksi kakaknya.

"Bukan, bukan kenapa-napa," ucap Bram, menutupi gugupnya.

"Tapi kamu aneh, Bang," kata Naya, istrinya."lihat, kamu seperti melihat hantu di siang bolong." Naya yang memang tidak pernah tau pekerjaan suaminya dari duluh itu curiga dengan reaksi yang ditampakkan suaminya.

"Kamu jangan rewel, diam saja, apa kamu tidak bisa?" bentak Bram yang membuat Naya terdiam lalu meninggalkan suaminya yang masih berbincang dengan adiknya dengan dongkol.

"Lalu rencanamu apa?"

"Mulanya aku ingin membunuhnya, Kak. Tapi aku kemudian takut dipenjara. Bagaimanapun juga setelah aku tau bagaimana tidak enaknya di jeruji besi itu, aku jadi mengurungkan niatku. Selintas aku memang tidak berfikir panjang. Hatiku memang sakit sekali manakala gadis yang aku sukai katanya dia nikahi, kenyataannya malah sekarang dia nikahkan dengan Arya. Sepertinya dia sengaja mempermainkan aku."

"Lalu kenapa kamu bawa ke sini?"

"Ambil saja dia sebagai anak, Kak. biar Rendra itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status