Share

Bab. 166. Merias mantan suami.

"Melamar siapa?" Galing yang masih mengucek matanya bertanya.

Prayogi dan Galuh tertawa.

"Sana, cuci muka sana duluh, biar sadar. Ini sudah Subuh, kita sholat bareng," ucap Galuh dengan melihat adiknya yang masih mengantuk.

"Nanti sore Ayah jemput kalian. Kita melamar Tante Neysa."

"Alhamdulillah!" ucap Galing dengan penuh gembira.

Kegembiraan itu pun terpancar di wajah mereka saat mereka menyampaikan hal itu ke Gayatri dan Rendra.

"Alhamdulillah!" ucap Rendra dan Gayatri juga bersamaan.

Setelah melihat handphone-nya yang dipegang Galing sesuai dengan serlok yang yang dikirim Neysa. Prayogi dan anaknya pun sampai di rumah gedung itu.

"Anak kami hanya tiga. dan Neysa adalah yang pertama. Bagaimana kami tak mengadakan pesta mewah di gedung jika ini adalah pernikahan yang pertama di keluarga kami?" ucap Nindi, ibunya Neysa.

"Tapi lihatlah saya, Bu. Saya sudah berusia 37 tahun dan beranak dua yang sudah remaja begini. Apa pantas saya duduk di pelamianan megah?"

"Sekarang ghak zaman orang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status