Share

Bab 155. Ternyata kamu.

"Ini sudah malam, Mas. Anak kita belum ditemukan juga." Gayatri sudah tak bisa lagi membendung air matanya yang sedari tadi mengalir dengan sebentar-sebentar, Galuh yang selalu di dekatnya bahkan tak mampu mengeluarkan kata-kata lagi untuk menghiburnya.

"Kami semua telah berusaha, Say. Kamu sendiri tak tau bagaimana takutnya aku," ujar Rendra yang tertangis dalam sholatnya saat mengimami Gayatri. Dipeluknya erat Gayatri yang tergugu di pelukannya.

Di lain tempat, Raditya yang beranjak tidur, menangis. Bram yang mengajaknya tidur memeluknya dengan hangat.

"Anak lelaki ghak boleh cengeng, Nando. Nando kan sudah sama Ayah," ujar Bram dengan mengelus kepala Raditya.

"Saya ingat Bunda, Yah," ucapnya masih sambil menangis.

"Iya besuk pasti Bunda ke sini, mungkin sekarang masih sibuk. Kamu jangan nangis ya,"

Tapi Nando masih nangis.

"Nando, kenapa nangis telus? Ghak boleh cengeng. Itu kata Ibu." Nara yang kemudian datang, segera naik ke tampat tidur.

"Kamu kenapa ke sini, sana, tidur sama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status