GAIRAH CINTA TERLARANG

GAIRAH CINTA TERLARANG

last updateLast Updated : 2022-11-09
By:  Novi ApriliaCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
20 ratings. 20 reviews
143Chapters
51.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Kehidupan percintaanku dengan seorang lelaki bernama Satria membuahkan tiga buah hati yang lucu nan mengemaskan. Hidup dalam istana diperlakukan bak Ratu. Hingga, hadirnya seorang wanita yang menganggu ketentraman rumah tanggaku. Dengan mata kepalaku sendiri menemukan mereka bercumbu di rumahku. Hati yang hancur dan terluka, karena pengkhianatan suamiku. Meluluhlantakkan duniaku. Kenyataannya dua buah hati lahir dari rahim wanita lain. Kematiannya menjadi jalan terbongkarnya kebobrokan selama ini. Tiga wanita hadir dalam kehidupan rumah tanggaku. Salah satunya adalah wanita yang paling aku percaya untuk menjaga suamiku. Rangkaian panjang dari ulah yang dia sebabkan membuatku kewalahan dalam menjalani hidup. Semua hal yang berharga dalam hidupku direnggut paksa tanpa ampun. Akankah ada kebahagia setelah lara menghadang? Yuk dibaca! Mohon dukungannya

View More

Chapter 1

Curiga

GAIRAH CINTA TERLARANG

Part 1

"Ma, Papa keluar negeri satu minggu, ada tugas luar yang harus Papa kerjakan," ucap Mas  Satria seraya melingkarkan tangannya di pinggangku.

Perlahan, dia meletakkan kepalanya diceruk leherku, hingga hembusan napasnya membangkitkan bulu kudukku.

"Tugas apa lagi sih, Pa? Perasaan akhir-akhir ini Papa sering keluar negeri," jawabku dengan nada kesal. 

Wanita mana yang rela ditinggal lama-lama oleh suami mereka. Menghabiskan malam panjang seorang diri itu cukup membosankan. Itu yang aku alami hampir beberapa tahun terakhir. 

"Mama sayang, Papa cari uang untuk membahagiakan kalian, untuk masa depan Rangga dan Adiba serta calon buah hati kita," sahut Mas Satria sembari mengusap lembut perutku yang tengah hamil delapan bulan. Lembut suaranya meredakan rasa kesal yang semakin meradang di hati.

"Iya Pa, tapi, kami juga butuh perhatian dan waktu Papa. Uang kita sudah banyak. Semua orang tahu akan hal itu. Mama butuh waktu dengan Papa. Anak-anak butuh perhatian Papa," ucapku dengan nada kesal. Mulut kumanyunkan lima senti. Biar Mas Satria mengerti akan kekesalanku.

"Papa janji, sepulang dari luar negeri kita liburan kemana Mama suka ..." 

"Horeee!" selaku cepat. 

Bersorak kegirangan seperti anak TK. Janjinya sedikit memberi ruang bahagia. Meski, janji itu bisa saja tercancel seperti yang telah berlalu. Positif thingking, hal yang selalu kutanamkan dalam pikiran. Suamiku pergi bekerja. Mengumpulkan rupiah untuk kebahagiaan keluarga kami.

"Tapi, jangan lama-lama pulangnya, sebentar lagi Mama mau melahirkan. Jangan sampai melahirkan ditemani orang lain," tukasku pelan sambil menatap bola mata sayunya.

"Sekarang Papa harus berangkat, nanti ketinggalan pesawat." Mas Satria mengecup lembut pucuk kepalaku. Mengelus kembali perut buncitku. 

"Hati-hati di jalan ya, Pa." Aku memeluknya erat. Sedetik kemudian, melabuhkan kecupan hangat di bibirnya. 

Mas Satria mengusap pelan wajahku. Membingkai wajahku dengan kedua tangannya. Dia mulai mengesek-gesekkan hidung mancungku dengan hidungnya. Hal yang selalu dia lakukan, seolah menjadi candu baginya.

Aku mengantarnya sampai ke pintu depan. Bergelayut manja di lengannya. Kehidupan sempurna yang kujalani dengan Mas Satria. Lelaki tampan dengan kelembutan luar biasa dalam memanjakanku.

"Nanti Papa telpon, tenang saja, jangan banyak pikiran!" Mas Satria melepaskan tanganku dari lengannya. 

"Roby, jaga Bapak, ya," pintaku pada asisten pribadi Mas Satria. Roby senantiasa bersama suamiku. Anaknya sopan dan pekerja keras. Alasan yang Mas Satria utarakan kepadaku. Sehingga, memilih Roby menjadi orang kepercayaannya.

"Siap Buk!" Roby memberi hormat kepadaku. Mengulas senyum manis seperti biasanya.

"Kalau Bapak macam-macam, hubungi saya secepatnya," bisikku pada Roby. Mas Satria memicingkan mata ke arah kami. Aku mengulum senyum seraya mengancungkan jempol ke arahnya.

Roby mengangguk pelan. Mengangkat koper Mas Satria untuk dinaikkan ke mobil. Sebelum itu, dia menatapku dengan tatapan aneh yang tak mampu kuartikan. Aku hanya melambaikan tangan ke arahnya. 

Keresahan bertandang dalam diri, saat suamiku bekerja di luar sana. Ketakutan kehilangannya selalu menghantui. Cintaku terlalu dalam untuk lelaki yang telah menemaniku selama tujuh tahun.

Parasnya tampan, postur tubuhnya yang atletis, serta jabatan dan finansialnya yang sangat mapan membuatku gelisah. Hidupku sudah sepenuhnya aku gantungkan kepadanya. Bukan karena materi tetapi karena hatinya. Aku tidak mampu membayangkan, jika, dia meninggalkanku demi wanita lain.

Aku Tania Larasati, ibu rumah tangga yang memiliki dua orang buah hati yang lucu dan menggemaskan. Suamiku Satria Wijaksono, lelaki hebat yang memiliki perusahaan ternama di kota tempat tinggalku. Hidupku dipenuhi gelimangan harta dan cinta.

Menikah dengannya bukan semata-mata karena harta, karena, aku juga dilahirkan dari keluarga yang memiliki kehidupan yang mewah. Harta bukan hal baru bagiku. Kasih sayang yang dia berikan membuat hidupku lebih berwarna.

Dulunya aku bekerja di perusahaan keluargaku. Namun, Mas Satria memintaku untuk resign dan lebih fokus pada keluarga. Aku menuruti kemauannya, Mas Satria pun memenuhi segala inginku. Memenuhi janji yang dia ucapkan di depan kedua orang tuaku.

Mas Satria selalu terbuka kepadaku tentang segala hal. Tidak ada rahasia antara kami berdua. Aku pun percaya sepenuhnya. Cinta dan kasih sayangnya hanya untuk kami. Rasa percaya yang terlalu besar untuknya. Aku tak dapat membayangkan, jika suatu saat kepercayaanku di khianati olehnya.

***

Satu bulan kemudian, aku melahirkan untuk ketiga kalinya, kali ini, bayi perempuan yang munggil dan lucu. Raut wajahnya mewarisi wajah papanya. Kami memberi namanya Arisya. Kebahagian semakin sempurna. Mas Satria semakin perhatian dan memperlakukanku layaknya ratu.

"Selamat ya Pak, akhirnya Bapak punya bayi lagi, wah, makin rame nih," ucap Roby sembari menjabat tangan Mas Satria.

Roby dan Mas Satria sangat dekat. Mereka berdua bagaikan Kakak dan Adik. Bahkan Mas Satria menyiapkan paviliun di belakang rumah untuk Roby tinggali.

"Iya Rob, banyak anak banyak rezeki, hahahha ...." Mas Satria tertawa bahagia.

"Banyaklah Pak, 'kan sudah lima ...."

"Lima, Rob?"  selaku cepat.

"Roby bercanda, Ma. Kita baru punya tiga, Ma. Maksud Roby kita harus punya lima anak, ya 'kan, Rob?" Sahut Mas Satria tenang, sedangkan Roby menundukkan wajahnya.

"Maaf Bu, iya, Bu. Seperti bapak bilang, Ibu harus punya lima anak." Jawabannya berusaha tenang, aku bisa menangkap ketakutan di bola matanya.

"Nggak usah dipikirkan, Ma. Roby otaknya agak mereng, akhir-akhir ini dia banyak Papa kasih tugas." Mas Satria menjitak kepala Roby.

"Oouuchhh, sakit, Pak," ringgis Roby pelan.

"Udah ... udah, jangan dibahas lagi," tukasku.

"Saya permisi, Pak, Buk." Roby keluar dengan wajah lesu tidak bersemangat.

Ada segurat penasaran mengenai ucapan Roby tentang Mas Satria memiliki lima anak. 

"Apa maksudnya Roby berbicara seperti itu?" tanyaku dalam hati.

"Mungkinkah Mas Satria punya anak dari wanita lain?" 

Batinku bergejolak hebat. Pikiran mulai berkelana tak tentu arah. Suasana hening beberapa saat. 

Mas Satria menjatuhkan bokong di sisi ranjang. Menatapku penuh cinta, mencoba meyakinkanku, bahwa ucapannya benar adanya.

"Ma, Papa sayang sama Mama, Papa punya hadiah untuk Mama." Mas Satria meroggoh sesuatu dari kantong celananya.

"Hemmm ... apa, Pa?" Aku berusaha tenang, curigaku tidak beralasan.

"Taraaa!" Sebuah kotak beludru berwarna merah dia pegang di hadapanku.

"Apaan ini, Pa?" tanyaku penasaran.

"Buka sendiri!" Mas Satria menyodorkan kotak itu ke dekatku.

"Alhamdulillah, horeeee!" Pekikku tertahan, perutku masih sakit akibat luka jahitan melahirkan Arisya. Sebuah kalung berlian dengan liontin berhuruf 'T' Mas Satria hadiahkan untukku.

"Mama senang, 'kan?" tanya Mas Satria yang semakin mendekat ke arahku.

"Sangat, Pa. Terima kasih, Sayang." Aku mencium punggung tanganya takzim.

"Pa, Mama minta sama Papa jangan pernah duakan Mama, Mama tidak bisa hidup tanpa papa." Bulir bening mengalir dari kedua sudut mataku. Netraku menantap wajah mas Satria ada segurat kekhawatiran di wajah tampannya.

"Mama cukup." Mas satria meletakkan telujuknya di bibirku.

"Pa ... bersumpahlah padaku, jika Papa tidak pernah menduakan Mama." Pintaku dalam isakan tangis yang aku sendiri tidak tahu kenapa aku sampai terisak pilu.

Bersambung

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Langit
gk suka knpa penjahatnya malah mati
2022-06-15 21:49:05
1
user avatar
Novi Aprilia
novel yang isinya campur aduk
2022-05-13 20:45:36
3
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:37:39
0
default avatar
arunajulian45
lanjut Thor....
2021-10-31 11:28:33
0
default avatar
aleyyamarsha
ini kapan lanjutannya thor
2021-10-19 08:30:53
0
user avatar
Dito Adimia
terus Semangat
2021-09-11 20:59:55
0
user avatar
Li Na
semangat lanjuut. Ceritanya bagus
2021-09-11 15:28:42
0
user avatar
RENA ARIANA
lanjuttt ya KK kwrennnnn
2021-09-10 09:11:37
0
user avatar
Neeta suyatno
Mkin seru lanjut dong thor...
2021-09-08 11:19:09
0
user avatar
Rafli123
Ceritanya keren Thor, aku baca sampe selesai... pengen getok Satria, lanjut thor
2021-09-07 23:38:13
0
user avatar
Evhae Naffae
Keren, lanjut dan semangat ya .........
2021-09-07 21:31:17
0
user avatar
Ana Sh
Semangat Kak...
2021-09-07 20:12:06
0
user avatar
Novica Ayu
penulisannya rapi. ceritanya seruuuu thor... lanjut
2021-09-07 18:25:43
0
user avatar
Yunitaindrynt
bagus, Kak, ceritanya. Semangat terus, ya. Karyanya keren!
2021-09-07 17:15:40
0
user avatar
Rini Annisa
Bagus ceritanya, lanjut Thor
2021-09-07 12:03:51
0
  • 1
  • 2
143 Chapters
Curiga
GAIRAH CINTA TERLARANGPart 1"Ma, Papa keluar negeri satu minggu, ada tugas luar yang harus Papa kerjakan," ucap Mas  Satria seraya melingkarkan tangannya di pinggangku.Perlahan, dia meletakkan kepalanya diceruk leherku, hingga hembusan napasnya membangkitkan bulu kudukku."Tugas apa lagi sih, Pa? Perasaan akhir-akhir ini Papa sering keluar negeri," jawabku dengan nada kesal. Wanita mana yang rela ditinggal lama-lama oleh suami mereka. Menghabiskan malam panjang seorang diri itu cukup membosankan. Itu yang aku alami hampir beberapa tahun terakhir. "Mama sayang, Papa cari uang untuk membahagiakan kalian, untuk masa depan Rangga dan Adiba serta calon buah hati kita," sahut Mas Satria sembari mengusap lembut perutku yang tengah hamil delapan bulan. Lembut suaranya meredakan rasa kesal yang semakin meradang di hati."Iya Pa, tapi, kami juga butuh perhatian dan waktu Papa. Uang kita sudah banyak.
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more
Wanita Misterius
GAIRAH CINTA TERLARANGPart 2"Assalamualaikum sayang!" Wajah Mama Mas Satria terlihat seiiring pintu kamar terbuka.Secepat kilat kuhapus air mata, agar Mama Rina tidak melihat keresahanku. Ucapan Mas Satria pun terhenti. Tak ada gunanya berdebat untuk saat ini."Waalaikum salam, Ma," jawab Mas Satria bersemangat. Wajahnya berubah ceria melihat kedatangan mama. Aku mengulas senyum terindah menyambut mertua tercinta."Kali ini kamu selamat, Mas," lirihku dalam hati."Maafkan Mama ya, Sayang. Mama tidak bisa menemani kamu di rumah sakit kemarin," ujar mama Rina seraya mengecup keningku lembut."Tidak apa, Ma, Tania mengerti keadaan Mama yang super sibuk," jawabku seraya menyunggingkan senyum manis untuk mama mertuaku yang baik hati."Cucu mama mana, Nak?" Tanya Mama seraya mengedarkan pandangan ke sekeliling ruangan."Itu, Ma." Tunjuk Mas Satria ke arah box bayi di sudut kamar.
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more
Mencari Tahu
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 3Aku mencoba mencari suaminya Karmila. Namun, itu pekerjaan sia-sia. Ratusan lelaki berada dalam ruangan saat ini. Hampir sebagian tidak terdeteksi olehku."Kamu sendiri ke sini, Karmila?" tanyaku ingin tahu."Iya Mbak, suami saya sedang ada dinas luar Mbak." Ada rasa tidak suka saat melihat Karmila melirik Mas Satriaku.Mas Satria pun terkesan curi-curi pandang ke arah Karmila. Ah! Sungguh menyebalkan berada dalam situasi seperti ini."Ya sudah, Misya biar aku gendong, kamu makan saja dulu," ujar Mas Satria lembut. Jantungku berdebar mendengar lembutnya suara Mas Satria."Baik, Mas, eh, Pak." Netraku menatap lekat ke arah Mas Satria. Tatapanku mengisyaratkan aku butuh jawaban atas keanehan ini. Karmila berlalu di hadapanku. Berjalan anggun ke arah meja makanan.Perhatianku beralih pada Mas Satria yang sibuk menatap ke arah Karmila. "Sepertinya kamu sangat dekat de
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more
Kado Mewah
GAIRAH CINTA TERLARANGPart 4"Pa, lihat ni!" Panggilku dengan memperlihatkan bingkisan seperangkat perhiasan anak-anak kepada Mas Satria.Sebuah kotak perhiasan anak-anak yang harganya puluhan juta berada di tanganku. Sebuah kado yang sangat berlebihan menurutku. "Cantik ya, Ma?" Respon yang diberikan Mas Satria cukup membuatku terperangah. Dia tidak kaget sama sekali. Seakan dia sudah tahu akan isi kotak di tanganku."Terlalu cantik dan pastinya mahal, Pa," balasku. "Pastinya, Ma. Harganya sampai 50 juta lebih, Ma," ujar Mas Satria, tanganya terus merobek kertas bingkisan yang para tamu berikan untuk Arisya."Kok Papa bisa tahu harganya segitu, Papa tahu ini hadiah dari siapa?" Selidikku cepat. Tatapan tajam kuarahkan padanya. Namun, Mas Satria sama sekali tidak menoleh ke arahku."Hadiah dari Karmila, 'kan?" tanyanya padaku. Ekspresi dan gaya bicaranya terkesan santai tanpa beban.
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more
Pacar Roby
GAIRAH CINTA TERLARANG PART 5Tidak terasa umur Arisya sudah lima bulan. Kesehatanku sudah kembali normal. Semua pekerjaan sudah bisa aku lakukan sendiri. Namun, Mas Satria memintaku untuk fokus dengan anak-anak.Mas Satria menyewa dua orang babysitter untuk membantu mengurus anak-anak. Dia memang lelaki idaman semua wanita. Selalu memperlakukanku dengan sempurna tanpa cacat.Hidup yang sangat indah, memiliki keluarga yang penuh dengan cinta dan kasih sayang. Orangtua yang menyayangiku sepenuh hati. Serta mertua yang baik hati, selalu memperlakukanku layaknya anak sendiri."Ma, Papa minta izin ada tugas keluar kota selama tiga hari," ujar Mas Satria saat sarapan pagi.Aku terkesiap. Terkesan mendadak, tidak seperti biasanya. Mencoba menetralkan suasana. Menepis segala praduga yang kembali datang dengan tiba-tiba."Kenapa baru bilang sekarang, Pa? maunya kan semalam biar mama masukin koper baju Papa," jawabku ce
last updateLast Updated : 2021-08-23
Read more
Akun Media Sosial
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 6Aku tak mampu menafsir apa yang sedang terjadi di tempat ini. Hanya mampu mendengar dan mencoba mencerna ucapan Roby, Thalita dan juga Mas Satria.Ayo Mbak!" Ajak Roby pada Thalita."Tunggu!" tegasku."Kamu panggil Thalita apa, Rob?" Pertanyaanku membuat Roby tidak nyaman."Sayang, kan udah aku bilang jangan malu akuin aku di depan umum, sebentar lagi aku kan jadi istrimu," ujar Thalita manja, tangannya bergelayut manja di lengan Roby. Namun, matanya melirik ke arah Mas Satria."Hemmm, iya, maklum baru pertama, hahahhaha ... saya antar Thalita dulu ya, Bu, Pak."Roby menarik pergelangan tangan Thalita. Beberapa detik kemudian mereka telah hilang dari pandangan mataku."Udah Pa, nggak usah dilihatin terus, orangnya udah hilang."Aku mendengkus kesal melihat sikap Mas Satria yan
last updateLast Updated : 2021-09-03
Read more
Penyelidikan
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 7Untuk apa Thalita membagikan hal beginian. Hufhh! Aku mengusap wajahku kasar. Ini sangat aneh menurutku, wanita secantik dan semuda Thalita menyukai postingan yang sangat dibenci kebanyakan kaum perempuan."Bu, Arisya haus, Bu." Suara babysitter Arisya membuatku terkejut."Oh, ya! Baik, saya segera ke kamar Arisya," jawabku, untuk sejenak melupakan pikiran yang menyakitiku dan fokus pada buah hatiku.Aku melangkah gontai menuju kamar. Hal baru saja aku temukan cukup membuat pikiranku berkelana tak tentu arah.***"Ma, Assalamualaikum!" Suara mas Satria terdengar lantang di balik pintu."Waalaikumsalam," jawabku cepat yang sedari tadi sudah menunggunya di ruang depan.Begitu pintu terbuka, Mas Satria terlihat dengan senyum indahnya. Roby berdiri di belakang Mas Satria dengan dua tas di tangannya. Roby melirikku dengan ekor matanya.
last updateLast Updated : 2021-09-04
Read more
Kartu dalam Baju
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 8Aku mengalah keluar dengan seribu tanda tanya yang masih menindih hatiku. Benarkah mas Satria menyembunyikan rahasia besar dariku?"Ya Allah, berikan jalan yang terbaik untuk keluarga kami," ucapku dalam hati.Berjalan dengan langkah gontai menuju ke dalam rumah. Hati dan jiwa tidak tenang. Alam pikiran mereka-reka apa yang akan Roby sampaikan untukku. Nurani tidak mampu menebak apa yang sedang terjadi pada hubunganku dan Mas Satria.Aku melangkah ke ruang kerja Mas Satria, membuka pintu dengan perlahan. Lalu, masuk dan duduk di kursi yang biasa Mas Satria duduki. Aku mulai membuka laci meja Mas Satria satu persatu. Membuka setiap kotak yang ada di lacinya dengan harapan ada clue untuk meredakan rasa penasaranku.Hasilnya nihil tidak ada apa-apa, tidak ada jejak yang bisa membuat hatiku sedikit tenang. Aku menghidupkan laptop di ruang kerjanya
last updateLast Updated : 2021-09-06
Read more
Nomor Misterius
GAIRAH CINTA TERLARANG PART 9 Mas Satria mengetuk pintu kamar Roby. Dia mengulas senyum nakal ke arahku. Memasang wajah mesum untuk mengodaku. Suara Roby terdengar dari dalam. Dia membuka pintu dengan raut wajah bingung. Melirik ke arahku dan Mas Satria bergantian. "Begini Rob, baju saya yang kemarin, kamu yang bawa ke tempat laundry, 'kan?" tanya Mas Satria. Roby terdiam, raut wajahnya terlihat seperti berpikir keras. "Yang mana, Pak?" tanya Roby  bingung. "Baju semalam kita pulang dari luar kotak dalam tas. Itu semua urusan kamu, 'kan?" Suara Mas Satria santai, tapi terdengar menekan. Tatapannya  membuat Roby menunduk. "Oooh ... i--iya, Pak," jawab Roby tanpa menoleh. "Dengar tu, Ma. Papa tidak tau apa-apa." Mas Satria membela diri. "Roby, bisa kamu jelaskan kepada saya, kenapa kertas
last updateLast Updated : 2021-09-07
Read more
Pernikahan Roby
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 10Aku terdiam, jemari sibuk memainkan gawai di tanganku. Pikiran menjelajah mencari jawaban yang tak akan kutemui hanya berdiam diri di sini."Ma ... mamaaa!" Terdengar suara mas Satria dari luar. Sejenak terdiam, bukankah dia mengatakan akan telat pulang hari ini. Arrggh! Kok jadi aneh gini? Aku berbicara seorang diri sambil menarik kasar rambutku."Iya, Pa." Aku beranjak dari tempat tidur untuk menemuinya.Melangkah gontai menuju pintu depan. Setiap langkah terasa berat untuk menemuinya."Papa udah pulang, bukan katanya meeting sampai malam?" tanyaku seraya mengambil tas kerjanya."Nggak jadi, Ma, Cepat selesai masalah di kantor, ya ... Papa pulang terus. Papa mau ngajak kalian jalan-jalan," ujarnya tersenyum manis."Tapi, anak-anak lagi bobok, Pa," ujarku pelan dan tidak bersemangat."Nggak
last updateLast Updated : 2021-09-12
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status