Suami Dalam Kontrak Pernikahan

Suami Dalam Kontrak Pernikahan

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-18
Oleh:  deaubepine  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
3 Peringkat. 3 Ulasan-ulasan
49Bab
446Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

“Udah ya jangan nangis. Liat ni dah ada tanda tangan Mas di sini.” Seorang remaja laki-laki sedang mengusap pipi basah anak perempuan. Di tangan gadis itu ia memegang selembar kertas yang terkena tetesan air matanya. Dia menatap kertas di tangan laki-laki di depannya setelah tangisnya mereda. Mukanya memerah dan sekejap ekspresinya tergantikan oleh bahagia dan malu yang tercampur. “Kata Papah ini bukti kontrak kita berdua, jadi Mas Yan harus nepatin!” Laki-laki itu tersenyum mendengar penuturan bocah perempuan berumur lima tahun itu. Ia pun mengangguk yang membuat gadis kecil berumur lima tahun itu bersorak gembira. Setelah kejadian itu mereka berpisah dan tak pernah bertemu. Selama bertahun-tahun itu si bocah perempuan itu telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan ia telah melupakan kejadian tersebut. Hingga datanglah seorang laki-laki melamarnya. Apakah dia akan menikah dengan laki-laki lain dan melupakan janjinya?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

BAB 1 Ditinggal Pergi

Maya memasuki kamarnya dengan berlari usai pulang dari sekolah. Hari ini ia pulang cukup terlambat membuat ia sangat terburu-buru mengganti pakaiannya. Biasanya dia akan sampai rumah pada pukul sepuluh pagi, namun sopir yang biasa menjemputnya sedang tidak masuk karena pulang kampung sehingga dirinya harus menunggu maminya datang untuk menjemputnya. Maminya yang bekerja terlambat datang karena menemui tamu dadakannya ditambah saat perjalanan pulang jalan arah menuju rumahnya malah terkena macet. Jadilah Maya sampai di rumah ketika jarum jam dinding menunjukan waktu pukul satu siang. Setelah berganti seragam sekolahnya ke pakaian rumah, ia meraih salah satu bukunya. Buku tersebut sedikit menyumbul karena ada sesuatu terselip di dalamnya. Terdapat lipatan selembar kertas dengan tulisan acaknya serta dua buah tanda tangan di bawahnya. Bibirnya tersenyum sumringah kala melihat namanya bersanding dengan nama laki-laki yang disukainya. Suara kekehan terdengar keluar dari mulutnya. Usai pu

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Evie Edha
pasti dia mau cari teman masa kecilnya nih
2024-10-10 19:27:14
0
user avatar
deaubepine
buku kedua dengan genre yg berbeda
2024-06-15 22:10:05
0
user avatar
deaubepine
Cerita tentang perjanjian yang terjalin antara dua orang di masa lalu, lalu terpisah. Cerita lengkapnya bisa diikuti dengan tambahkan buku ke perpustakaan yah. Terimakasih ......
2024-01-31 16:31:05
0
49 Bab

BAB 1 Ditinggal Pergi

Maya memasuki kamarnya dengan berlari usai pulang dari sekolah. Hari ini ia pulang cukup terlambat membuat ia sangat terburu-buru mengganti pakaiannya. Biasanya dia akan sampai rumah pada pukul sepuluh pagi, namun sopir yang biasa menjemputnya sedang tidak masuk karena pulang kampung sehingga dirinya harus menunggu maminya datang untuk menjemputnya. Maminya yang bekerja terlambat datang karena menemui tamu dadakannya ditambah saat perjalanan pulang jalan arah menuju rumahnya malah terkena macet. Jadilah Maya sampai di rumah ketika jarum jam dinding menunjukan waktu pukul satu siang. Setelah berganti seragam sekolahnya ke pakaian rumah, ia meraih salah satu bukunya. Buku tersebut sedikit menyumbul karena ada sesuatu terselip di dalamnya. Terdapat lipatan selembar kertas dengan tulisan acaknya serta dua buah tanda tangan di bawahnya. Bibirnya tersenyum sumringah kala melihat namanya bersanding dengan nama laki-laki yang disukainya. Suara kekehan terdengar keluar dari mulutnya. Usai pu
Baca selengkapnya

BAB 2 Kena Tipu

Helaan napas lelah keluar dari mulut Dita. Ia hanya menggelengkan kepalanya tak mengerti dengan sikap sahabatnya ini. Maya mudah sekali terhasut oleh ajakan orang-orang membuat dirinya takut jika sahabatnya ini nanti tanpa sadar jatuh ke dalam lingkaran yang tidak baik. “Aku nggak mau ya kalo satu meja kayak kemaren. Nggak ada alasan malu atau apapun, harusnya lo tau konsekuensi mengiyakan seseorang. Biar lo berani untuk bertanggungjawab,” sahut Dita yang membuat Maya bungkam tak dapat membalas. Maya hanya bisa pasrah tidak bisa membantah perkataan temannya. Ia sadar jika Dita sudah kesal dengannya begitu juga pula dia pada dirinya sendiri. Maya menyalahkan dirinya yang suka gampang terjatuh oleh ajakan orang-orang. Berawal dari teman-teman sekitarnya yang sedang membicarakan topik aplikasi kencan hingga ada beberapa yang berhasil mendapatkan pasangan membuat dia jadi penasaran dan ingin mencoba. Maka dari itulah, ia memasang aplikasi ters
Baca selengkapnya

BAB 3 Ketemu sama Mas Yan?

“Ayo kita pulang!” ajak Adip pada pacarnya. Pria itu bergegas mengambil barang bawaannya dan menggandeng tangan kekasihnya. Namun, baru saja Adip ingin melangkah suara seseorang menahannya. “Mau kabur ke mana?” Seorang pria dengan kaos polos berwarna putih dan bawahan celana berwarna beige melangkah mendekat. Ia berdiri di depan Maya menutupi gadis itu. “Anda siapa?” tanya Adip. “Saya kakaknya. Dari tadi saya mengawasi kalian berdua di sana, baru saja pergi sebentar sudah seperti ini.” Pria itu menoleh menatap pada pacar Adip. “Dia datang mengajak bertemu adik saya dan mengaku single. Kalian mengaku bertunangan, tapi saya nggak lihat cincin yang melingkar di jari laki-laki itu.” Perkataan pria tadi sontak membuat wanita itu menarik tangan Adip dengan keras untuk mengecek jarinya. Melihat tak ada cincin di sana ia bertanya dengan marah, “di mana cincinnya?” “Dia sengaja datan
Baca selengkapnya

BAB 4 Pengen Nikah

Maya menatap pemandangan di luar dengan wajah cemberut. Sementara di sampingnya Zayyan mengemudikan mobilnya mengabaikan Maya. Ketika hari hampir petang Zayyan langsung menyuruhnya pulang. Meski Maya sudah menolak dan memberi alasan bahwa ia sudah besar, pria itu tetap kekeh dengan keputusannya. Bahkan saat Maya meminta bantuan pada Ian, laki-laki itu hanya mengendikkan bahu menolaknya. Dia malah asik menghabiskan camilan yang telah dipesan oleh Zayyan lagi. Dita yang belum mengenal dekat hanya bisa diam tak membantah jadi Maya tak mendapatkan dukungan dalam memprotes Zayyan. Baru saja mereka selesai mengantarkan Dita yang mana Zayyan mengikuti mobilnya dari belakang. Kemudian Maya berpindah ke mobil Zayyan untuk mengantarnya ke rumah. Tiba-tiba mobil berhenti. Mereka berhenti di minimart dan Maya melirik ke arah Zayyan yang turun dari mobil. Pria itu tak mengatakan apapun yang membuat Maya semakin sebal. Setelah sekian tahun tidak bertemu mengapa laki-laki yan
Baca selengkapnya

BAB 5 Mas Yan Datang Ke Rumah!

Semenjak kejadian kencannya terakhir kali Maya langsung menghapus aplikasi tersebut dari ponselnya. Ia trauma karena dituduh menjadi pelakor padahal dia ditipu saat itu. Dita pun juga mengomelinya habis-habisnya membuat telinga Maya panas mendengarnya. Tetapi, setidaknya dari kejadian itu dia bisa bertemu dengan tetangga masa kecilnya. Ian dan Zayyan yang sama-sama ia panggil Mas Yan. Ian sendiri adalah tetangganya dulu yang tiba-tiba pindah sedangkan Zayyan adalah teman sekolahnya yang sering datang untuk bermain atau mengerjakan tugas. Dulu kedua orangtua Maya sama-sama sibuk bekerja sehingga ia kadang dititipkan ke keluarga Ian. Maminya punya butik yang jaraknya hampir satu jam dari rumah sedangkan ayahnya adalah pengacara yang sangat jarang pulang. Kesibukan kedua orangtuanya membuat Maya sering datang ke rumah keluarga Ian untuk sekedar bermain hingga menunggu maminya pulang bekerja. Meski Maya merasa kesepiaan kala itu, namun kehadiran keluarga Ian serta
Baca selengkapnya

BAB 6 Galau Dilamar

“May, serius lo dilamar?” Dita yang baru duduk langsung melempar pertanyaan pada Maya. Saat ini mereka berdua sedang berada di cafe. Kemarin adalah hari dimana ia dilamar oleh seorang pria. Dan pria tersebut adalah teman dari tetangga masa kecilnya. Orang yang tak pernah ia duga. Maya yang tadinya berusaha membujuk Zayyan untuk menarik lamarannya berakhir gagal. Pria itu benar-benar seperti gunung yang tak dapat digoyahkan. Lalu, Maya berencana untuk membicarakannya pada orangtuanya, namun melihat wajah sumringah di keduanya membuat ia jadi tak enak dan akhirnya memilih untuk pasrah saja. Usai kepulangan Zayyan dan keluarga, Maya langsung masuk ke kamar dan mengirim pesan pada Dita. Ia langsung mengirim ribuan pesan suara yang berisi kepanikannya akan kejadian hari itu. Dita yang kepo dan paham dengan kepanikan sahabatnya itu akhirnya langsung mengajak Maya untuk bertemu di cafe yang biasanya mereka datangi. “Gimana d
Baca selengkapnya

BAB 7 “Lihat Aku Sebagai Pria"

Zayyan melepaskan outernya, lalu ia taruh di atas paha Maya yang kebetulan saat ini sedang mengenakan skirt biru muda polos sepanjang lutut. Dua orang tersebut sedang berada di taman alun-alun yang jaraknya setengah jam dari rumah Maya. Sebelum itu mereka berdua sempat mampir ke minimarket untuk membeli es krim. Setelah Zayyan memastikan Maya telah nyaman, pria tersebut pamit sebentar untuk membeli sesuatu. Maya melihat punggung pria tersebut yang berjalan menuju stand yang menjual jajanan. Di alun-alun ini memang banyak orang berjualan. Dari makanan hingga mainan lucu yang menarik perhatian anak-anak. Untungnya mereka berdua mendapat tempat duduk, jika tidak mungkin Zayyan dan Maya hanya bisa duduk di mobil dengan suasana yang semakin canggung. Maya lega setidaknya dengan keramaian ini bisa membuatnya tenang. Zayyan menoleh mengamati Maya untuk mengawasinya memastikan gadis itu aman dan dalam jangkauannya. Setelah membayar segera ia kemba
Baca selengkapnya

BAB 8 Ian Datang Berkunjung

“Halo, Tante! Masih inget sama Ian?” Ian tersenyum lebar saat melihat Ratih membukakan pintu untuknya. Setelah pertemuan terakhirnya dengan Maya yang tak disengaja, Ian belum sempat berkunjung untuk bersilaturahmi. Ia masih disibukkan dengan masa transisi jabatannya. Ayahnya telah mengundurkan diri dalam jabatannya sebagai presiden direktur yang mana posisi tersebut dialihkan kepada dirinya. Makanya dalam beberapa hari terakhir ini dirinya sangat sibuk sekali. Dan kebetulan hari ini dia cuti setelah kemarin ia baru saja pulang dari dinasnya. Lalu, Ian memutuskan untuk menggunakan cutinya datang berkunjung ke rumah Maya. Ratih yang mendengar bel rumahnya berbunyi pergi membukakan pintu. Dirinya sangat terkejut saat melihat seorang pria muda berdiri di hadapannya ternyata adalah tetangganya dulu yang telah membantu banyak dirinya menjaga Maya. Wanita tersebut menarik Ian dan memeluknya. “Duh, nak lama nggak ketemu sekar
Baca selengkapnya

BAB 9 Diculik

Maya dan Dita berjalan menuju halaman parkir fakultas setelah jadwal mata kuliah untuk hari ini selesai. Mereka berdua bercakap ringan membahas materi kuliah tadi hingga beberapa tugas yang perlu mereka kerjakan secara kelompok atau individu. Biasanya jika tugas yang didapat ditujukan perorangan, mereka berdua akan mencari waktu untuk mengerjakannya bersama-sama. Mereka akan pergi ke cafe atau salah satu rumah antara dua gadis itu. Ketika jarak gedung parkir semakin dekat, ia mendengar beberapa seliweran di antara mahasiswi yang tampak berbicara dengan wajah malu-malu. Tak hanya satu atau dua, tetapi hampir sebagian besar seperti itu sehingga membuat Maya dan Dita jadi penasaran. Selentingan percakapan mereka terdengar di telinga Maya dan Dita. “Mahasiswa baru? Atau jangan-jangan dosen? Gilak sih kalo beneran, bakalan rajin berangkat punya dosen modelan gitu!” Maya dan Dita bertukar pandangan hingga sama-sama membuat
Baca selengkapnya

BAB 10 Zayyan ngambek?!

Maya dapat melihat dari kejauhan seorang pria tengah tergesa-gesa. Pria itu berhenti sejenak untuk mengedarkan pandangannya hingga kedua matanya menemukan dirinya, orang tersebut bergegas melangkah mendekat. Di sampingnya seorang pria yang tak lain adalah Ian sedang terkikik geli. Nampaknya orang ini moodnya sedang sangat baik. Dan Maya tahu apa penyebabnya. Setengah jam yang lalu, Ian mengirimkan foto selfie dirinya dengan Maya ke Zayyan. Tanpa perlu menunggu waktu lebih lama, pria itu membaca pesan Ian dan langsung meneleponnya. Meski tak bisa mendengar dengan jelas, namun Maya bisa melihat dari wajah jahil Ian. Pasti Zayyan sedang kesal pada temannya itu, tapi Maya sendiri tidak paham mengapa pria yang menjadi calon suaminya itu kesal pada Ian. Tak lama telepon mereka berdua mati, kini giliran ponsel Maya yang berkedip menandakan ada pesan masuk. Pesan tersebut tak lain berasal dari Zayyan yang berisi bahwa pria itu akan segera ke sana. Maya yang tak mengerti hanya bisa menjawab ‘
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status