Gelora Cinta Enrico

Gelora Cinta Enrico

last updateHuling Na-update : 2021-07-19
By:Β  Taurus DiKumpleto
Language:Β Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.9
239 Mga Ratings. 239 Rebyu
130Mga Kabanata
161.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:Β Β 

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Warning! Banyak episode yang akan membuat kita melayang dan tersipu. Antara Dendam dan Cinta, manakah yang harus dipilih? Suatu ketika dia berkata. "Kau pikir aku menyukaimu, Budak Liar! Kau hanyalah anak seorang wanita jalang. Dan pulau ini akan menjadi penjaramu seumur hidup!" Pria bermata biru itu bahkan meludahi wajah gadis cantik tersebut. Namun, dilain kesempatan dia berkata, "Tetaplah disini menemaniku. Aku tidak akan menyakitimu," ujarnya dengan tangan yang memeluk tubuh gadis itu sangat erat. Rahasia apa sesungguhnya yang membuat pria bermata biru itu membenci gadis bermata hazel? Ikuti ig author yuk untuk info cerita lainnya. @taurusdi_author

view more

Kabanata 1

PROLOG

Francesca

Seorang wanita cantik dengan rambut berwarna coklat expreso, berjalan sempoyongan. Dia sudah menegak terlalu banyak alkohol. Kepalanya sudah mulai berputar,  tubuhnya sangat lelah, dan akal sehat sudah mulai hilang. Saat ini dalam pikirannya yang ada hanya keinginan untuk melampiaskan emosi.

Di tangan kiri wanita tersebut terdapat segelas anggur merah, sedangkan di tangan kanannya dia memegang botol minuman keras itu yang masih sisa seperempat. Dengan kedua tangan yang penuh, wanita itu berjalan sambil merancau.

Dia berjalan menyisiri lorong rumahnya di lantai dua. Sesekali dia menghentikan langkah kakinya dan mengontrol keseimbangan tubuhnya yang tak beraturan. Kembali di tegaknya anggur merah tersebut. Bibir merahnya mengeluarkan tawa mengerikan. 

"Di mana kau anak kecil, ayooo keluarlah dan menari dengan mommy. F R A N C E S C A A A kemarilah sayang ... Ayo temani mommy, hahahaha." Tawanya terdengar semakin keras.

Kali ini dia menegak  red wine  di tangannya sampai habis. Wanita itu mengusap tetesan anggur merah  yang membasahi bibir, dengan punggung tangannya. Dia kemudian menuangkan sisa cairan beralkohol di botol ke dalam gelas.

Tangan yang gemetaran, tidak dapat menuangkan cairan merah itu dengan sempurna. Tetesan red wine yang membasahi ubin  tidak dia perdulikan. Botol kosong itu dia geletakan begitu saja di lantai. Kembali bibir dengan lipstik warna merah menyala itu, berteriak kencang.

"F R A N C E S C A ... yuhuuuu ... di mana kau sayang? Kemarilah ... ada yang mommy ingin katakan padamu," ucapnya kembali sambil terhuyung. 

Wanita itu tiba di kamar dengan pintu berwarna merah muda. Dia membuka pintu kamar tersebut. Sungguh menyedihkan keadaan kamar itu, meskipun rumah tersebut tergolong sangat mewah, tetapi kertas dinding di kamar dengan pintu bercat merah muda itu kelihatan sudah usang, bisa dilihat dari beberapa bagian yang terkelupas, menampakan dinding yang lembab.

Belum lagi keadaan sprei berwana merah muda dengan gambar teddy bear, alas tempat tidur  tersebut sudah koyak dan dijahit ulang di beberapa bagian.  Di sudut ruangan terlihat sebuah meja dengan beberapa boneka dan mainan bekas, yang juga sudah tampak kumal dan rusak. Kamar ini terlihat bagaikan pemandangan buruk di dalam rumah mewah.

"Francescaaaaa, yuhuuuu ....."

Wanita tersebut masuk dan terus berteriak memanggil nama  Francesca. Matanya menelusuri seisi kamar mencari buruannya. Dia hampir saja keluar dari kamar itu, ketika didengarnya isakan tangis yang tertahan.

Wanita itu segera menuju ke arah lemari kecil di sudut ruangan. 

Tangan rampingnya menggoyangkan pegangan pintu lemari dengan kasar. Dia menggedor dan berusaha membuka paksa lemari itu. Sesuatu di dalam lemari itu dia yakini adalah anak yang dia cari. 

Sementara di dalam lemari, seorang gadis kecil meringkuk ketakutan. Dia memeluk boneka teddy bearnya yang sudah kumal. Bibir kecilnya, dia benamkan ke atas kepala teddy bear agar tak bersuara. Sementara mata gadis kecil itu sesekali memandang ketakutan ke arah pintu lemari yang hampir terbuka. 

"F R A N C E S C A ... keluarrr!" 

Goncangan di pintu lemari tempatnya bersembunyi, semakin kencang. Lemari itu telah dimodifikasi dengan meletakan kunci geser di dalam lemari oleh pelayan rumah, untuk memudahkan gadis kecil itu bersembunyi sewaktu-waktu. Tempat persembunyian teraman yang dia miliki, kini  sudah ketahuan.  Air mata ketakutan bercucuran dengan deras. Tubuhnya gemetaran menahan rasa takut. 

Gadis kecil itu menjerit histeris ketika pintu lemari sedikit terkuak dan mata wanita itu menatapnya dengan sadis. Gadis kecil yang bersembunyi dalam lemari saat ini, bagaikan mangsa yang hampir tertangkap hewan buas. Wajahnya pucat, matanya melotot, bibir mungil itu bergetar dan keringat dingin mengucur dari tubuhnya yang gemetaran.

Brak! Brak! Sekuat tenaga wanita mabuk itu menarik pintu lemari kecil tersebut. Pintu lemari  akhirnya terbuka.  Wanita cantik yang sedang mabuk dan penuh amarah itu, menyeringai lebar. Buruannya sudah dia temukan dengan pemandangan indah, meringkuk ketakutan.

"Ampun mommy ... ampun," ucapnya penuh rasa takut.

"Kau seharusnya tidak bersembunyi dariku!" Wanita itu kemudian mengangkat tubuh mungil gadis kecil tersebut dan membantingnya ke atas tempat tidur dengan keras, hampir membentur dinding.  

Gadis kecil itu menjerit pilu sambil memohon ampun. Siksaan seperti itu sudah sering dia rasakah setiap kali wanita berambut expresso itu mabuk. Itu sebabnya dia selalu bersembunyi ketika melihat wanita yang tak lain ibunya,  memegang gelas anggur merah. 

"Berani-beraninya kau bersembunyi dariku anak nakal! " Tangan wanita itu terayun hendak menamparnya,  ketika suara seorang anak lelaki yang berusia lima tahun lebih tua dari bocah perempuan, menghentikan.

"Jangan pukul dia!" ucapnya lantang. 

"Diam di sana! Jangan campuri urusanku!" Wanita itu kemudian menoleh kearah gadis kecil itu.  Dia menarik rambut gadis  itu dan kemudian mencemgkeram kuat bahu kecilnya.  

Bocah lelaki yang melihat kekerasan itu, tidak tinggal diam, dia bergerak cepat mendekati wanita tersebut dan mendorong tubuhnya dengan kuat, sehingga wanita itu jatuh dengan kepala membentur lantai sangat keras. Keningnya mulai berdarah. Serangan itu membuat amarahnya semakin memuncak.

Wanita dewasa itu segera bangun lagi dan mencengkeram bahu anak lelaki itu. Pergulatan terjadi, wanita itu berkali-kali memukul bocah lai-laki itu. Francesca kecil yang melihatnya, berinisiatif untuk menolong. 

Gadis kecil itu mendekati wanita itu dan menarik rambutnya dengan sekuat tenaga, hingga dirinya terjerembab ke lantai dengan rambut palsu yang berada di genggaman tangannya. Francesca kecil menjadi ketakutan melihat rambut palsu yang ada di genggamannya. Dia mengira jika kulit kepala wanita dewasa itu terkelupas karena tarikannya. Dan ia semakin takut ketika wanita itu menjadi histeris. 

"Berikan rambutku! Berikannnn! Anak nakal, kalian akan aku buat jeraaaaa!" Wanita itu dengan kasar merampas rambut palsunya dari tangan si gadis kecil. Disaat dirinya panik hendak mengenakan rambut palsu, bocah lelaki itu  menarik tangan si gadis kecil, membawanya  lari keluar dari dalam kamar.

Mereka berlari dengan cepat menyusuri lorong lantai dua dan menuruni tangga ke lantai dasar. Mereka terus berlari mencari persembunyian ke arah dapur dan berhasil di tolong oleh satu-satunya pelayan wanita tua di rumah itu.

Tak lama kemudian Francesca kecil mendengar teriakan wanita itu dan suara benturan yang keras. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi bisa merasakan jika sesuatu yang buruk sudah menimpa mommy-nya.

Gadis kecil  yang ketakutan itu bersembunyi dalam pelukan si bocah lelaki yang sedari tadi melindunginya. Kedua tangan bocah lelaki itu menutupi telinga dan matanya. Rasa penasaran membuat dia mengintip melalui punggul pria kecil yang memeluknya, saat itulah dia melihat darah mengalir di dekat tangga. Francesca seketika merasa pusing dan segalanya menjadi gelap. 

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
99%(237)
9
0%(0)
8
0%(1)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(1)
1
0%(0)
9.9 / 10.0
239 Mga Ratings Β· 239 Rebyu
Sulatin ang Repaso
user avatar
Langit
kak cerita masa kecil frances dimana kok gk ada yg tak cariin judul itu
2023-01-01 13:20:57
0
user avatar
miiawmiiuw
selesai baca marathon.. cerita yg dari awal sampai ending dikemas dengan begitu apik^^
2022-11-19 01:02:50
1
user avatar
Ayumi afifah
serru... ga bosen ceritanya... baguss.. ......
2022-05-26 20:44:32
1
user avatar
Liu Sui Chin
apakh cerita ini inspo dr vampire diares. elena dan demon. jg rebecca nm karakter vampir darah asli adik nick klaus.
2022-05-16 10:45:48
1
default avatar
nanananana
Ceritanya bagus banget, bikin baperrrr. Sukses terus kakkk ...
2021-12-13 10:13:35
2
user avatar
Sakura Asahara
sequelnya di aplikasi apa????
2021-10-19 17:42:44
3
user avatar
Kymo
keren mah novelnya kakak author satu ini. Wah kudu berguru nih wkwkwk. Next Novel kakk
2021-09-01 22:51:59
4
user avatar
Miftahudin Makbul
aku jatuh cinta pada penulis nya
2021-09-01 15:42:41
3
user avatar
Janah Styawan
cerita nya bagus banget q tunggu novel selanjutnya ......
2021-08-24 22:11:15
3
user avatar
Secret.Vee
aku benarΒ² di buat baper waktu baca cerita ini ...
2021-08-19 01:30:11
1
user avatar
Fandi Diaz Putra
sangat menarik sekali
2021-08-17 16:30:57
1
user avatar
Weena Young
Sukaaaa bangettt
2021-08-14 10:09:02
1
user avatar
Milla Jamilah
aq blm selesai bacaya tapi dah tertarik dr awal.. maafkan pembaca gratisan mu ini Thor.. dr aplikasi sebelah aq ikutin ceritamu ......
2021-08-04 10:35:07
3
default avatar
nurcantik465
🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟🌟
2021-07-23 16:23:55
1
user avatar
Zakki Aghniya Afhal
sukaaaaaaa
2021-07-22 01:58:16
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 16
130 Kabanata
PROLOG
Francesca   Seorang wanita cantik dengan rambut berwarna coklat expreso, berjalan sempoyongan. Dia sudah menegak terlalu banyak alkohol. Kepalanya sudah mulai berputar,  tubuhnya sangat lelah, dan akal sehat sudah mulai hilang. Saat ini dalam pikirannya yang ada hanya keinginan untuk melampiaskan emosi. Di tangan kiri wanita tersebut terdapat segelas anggur merah, sedangkan di tangan kanannya dia memegang botol minuman keras itu yang masih sisa seperempat. Dengan kedua tangan yang penuh, wanita itu berjalan sambil merancau. Dia berjalan menyisiri lorong rumahnya di lantai dua. Sesekali dia menghentikan langkah kakinya dan mengontrol keseimbangan tubuhnya yang tak beraturan. Kembali di tegaknya anggur merah tersebut. Bibir merahnya mengeluarkan tawa mengerikan.  "Di mana kau anak kecil, ayooo keluarlah dan menari dengan mommy. F R A N C E S C A A A kemarilah sayang ... Ayo temani mommy, hahahaha." Tawanya terdengar semakin keras.
last updateHuling Na-update : 2021-03-23
Magbasa pa
Opera House
FRANCESCA   OPERA HOUSE   La Fenice Opera House. Gedung pertunjukan mewah itu terisi penuh. Para pengunjung datang dengan menggunakan pakaian indah dan mewah.  Mereka bersikap sangat anggun dan tampak berkelas. Disalah satu balkoni yang paling besar di lantai atas, tempat dimana dua orang pria bernama  Enrico dan Leonardo sedang menikmati acara,  pria gagah nan rupawan yang ditemani empat orang wanita cantik dengan penampilan yang memukau. Kedua orang pria itu tampak sangat menyukai pertunjukan hari ini, menikmati simfoni musik dengan sepenuh hati.  Wajah kedua pria itu sanggup membuat setiap wanita yang melihatnya tak mampu memalingkan wajah, meskipun demikian mereka berbeda karakter. Seorang yang berperawakan lebih ting
last updateHuling Na-update : 2021-03-23
Magbasa pa
Castle
FRANCESCA EPISODE 2 "Hmm ... ehh ... mommy ... dingin mom ...." gadis cantik itu meringkuk dalam tidurnya. Dia menekuk kedua kaki hingga ke perut dan mendekap erat dengan kedua tangan mungilnya, bagaikan posisi janin dalam kandungan. Namun sayang  sekali hal tersebut tidak mengurangi rasa dingin yang dia rasakan. Tidak ada angin yang berhembus, namun udara terasa dingin menusuk tulang.  Gadis itu semakin mempererat pelukannya. Matanya masih terpejam dengan erat. Rasa dingin yang menusuk tulang,  tak mampu menggugah rasa kantuk yang begitu kuat dia rasakan. Matanya terpejam dengan rapat sementara bibirnya tak berhenti mengigau, memanggil ibunya.  Bibirnya mulai membiru, giginya bergemala
last updateHuling Na-update : 2021-03-24
Magbasa pa
KABUR
EPISODE 2   KABUR                               β€β€β€   Francesca menengadahkan wajahnya, ketika mendengar suara kunci membuka pintu. Tampaknya dia tidak sendirian di tempat ini. Di balik pintu itu, ada seseorang yang mungkin mengetahui bagaimana dia berada di tempat ini. Sorot mata gadis itu penuh harap memandang pintu yang mulai terbuka perlahan. Dengan secepat kilat, Francesca turun dari tempat tidurnya berlari mendekati pintu. Hatinya sudah dipenuhi dengan rencana. Dia  akan menerobos keluar dari ruangan pengap ini, begitu pintu terbuka.
last updateHuling Na-update : 2021-03-25
Magbasa pa
Tertangkap
Gadis itu berlari menuruni tangga yang melingkar dengan cepat. Dia tidak memperhatikan jika selain kamar pengap yang dia tempati sebelumnya, ruangan di luar sangat mewah.Tangga batu yang dia turuni dari atas menara berubah menjadi marmer indah di lantai selanjutnya. Anak tangga yang saat ini dia turuni dengan cepat tersebut terbuat dari marmer Italily  kualitas nomor satu.  Pikirannya hanya tertuju pada akhir dari anak tangga, yang  ingin segera dicapainya, agar dapat menemukan jalan keluar. Pergi jauh dari rumah dan pria sakit jiwa itu. Beberapa kali dia menoleh ke belakang, khawatir jiia pria itu menyusul sebelum dirinya sempat menyentuh anak tangga.  Suara teriakan marah dari Enrico membuat Francesca gugup. Gadis itu terkejut mendengar langkah kaki yang cepat menuruni tangga, hingga disaat anak tangga terakhir dia capai
last updateHuling Na-update : 2021-03-26
Magbasa pa
Makanan paling menjijikan
Gadis itu masih terdiam kaku untuk sesaat. Kakinya terasa tak bertenaga dan sukar digerakan. Apalagi hawa dingin yang teramat sangat, membuat aliran darah menjadi sedikit lambat mengaliri kakinya.    Sesaat kemudian ... dia merasakan otot-otot tubuhnya sudah mulai melemas dan bisa bergerak.   Francesca berusaha menopang tubuhnya yang gemetaran oleh rasa dingin dan takut. Dia adalah gadis yang tumbuh di daerah panas. Hawa dingin 5Β°C ini terasa sangat membekukan bagi tubuh mungilnya. Francesca dengan sisa kekuatan melihat ke sisi tempat tidur, mencari kain tipis yang sebelumnya menutupi tubuh.    Rasa lapar dan haus mengalahkan rasa lelah dan dingin yang dia rasakan. Kain tipis itu tak mampu membantu mengusir hawa dingin yang dia rasakan. Apalagi dinding-dinding batu
last updateHuling Na-update : 2021-03-27
Magbasa pa
Kenyataan pahit
Malam sudah bergulir diterpa oleh cahaya mentari pagi. Kegelapan sirna digantikan dengan terang. Udara dingin sedikit demi sedikit mulai menghangat akibat sinar matahari yang muncul di ufuk timur. Suara deburan air laut terdengar samar-samar. Alam semesta tampak begitu indah.   Enrico terbangun dengan tubuh segar dan perasaan bahagia. Dia membuka jendela dan memandang deburan air laut sambil tersenyum lebar. Hembusan angin laut yang dingin dan kering, dia terima dengan sukacita. Hari ini, dia akan melemparkan sebuah kenyataan kepada Fransisca. Enrico tertawa membayangkan raut wajah gadis cantik itu jika membaca berkas yang dia terima. Tentu saja dia pasti akan shock.   Semua ini bermula dengan pertemuan pertamanya dengan Francesca di gedung Opera. Pertemuan itu menguak luka masa lalu dan membuat bara dendam muncul kembali. Enrico mul
last updateHuling Na-update : 2021-03-29
Magbasa pa
Jatuh Sakit
Francesca meringkuk menahan lapar dan dingin yang semakin menusuk. Dia benar-benar tidak terbiasa dengan hawa yang dingin. Udara dingin menusuk meskipun tidak ada salju. Francesca yang dibesarkan di udara pantai yang tropis, membuatnya kesulitan beradaptasi dengan dingin. Sudah tiga hari dia kelaparan. Hanya air payau dan segelas teh hangat di pagi hari  yang membuat gadis itu bertahan.  Matanya lapar tertuju pada seonggok roti yang ada dilantai. Roti yang sudah mulai berjamur dan kotor. Dia sengaja membiarkan roti itu tetap di lantai. Supaya Enrico tidak menghina dirinya dengan menuduh menikmati makanan sampah. Dalam keadaan kelaparan pun, harga diri tetap di junjung tinggi.   Sepanjang hari yang dapat dia lakukan hanyalah menggesek biola dan memanjatkan doa. Francesca yakin Tuhan itu ada. Seperti
last updateHuling Na-update : 2021-03-31
Magbasa pa
Sadar
Gadis malang itu terbaring lemah diatas tempat tidur. Wajahnya sudah mulai berwarna, tidak sepucat seperti beberapa hari sebelumnya. Cairan infus itu tampaknya berhasil memberikan asupan makanan dalam tubuhnya.   Sudah dua hari Francesca tidak sadarkan diri. Suhu tubuhnya sudah kembali normal. Setiap hari seorang pelayan membersihkan tubuh gadis itu dan mengoleskan air madu di bibir Francesca yang pecah-pecah. Kini bibirnya  merona alami kembali.    Tuhan itu memang ada. Dia mendengarkan jeritan hati dan doa Francesca, dengan mengirimkan Leonardo untuk menyelamatkan gadis itu. Setidaknya saat ini gadis malang yang masih terbaring lemah, sudah berada di ruangan yang lebih baik dan mendapatkan perawatan.   Hampir setiap saat setelah kembali dari lada
last updateHuling Na-update : 2021-03-31
Magbasa pa
Memantau
Gemercik suara air dari pancuran, mengguyur tubuh Francesca. Ini air hangat pertama yang dia rasakan mengaliri kulitnya, setelah tujuh hari terkurung di kediaman Enrico. Francesca menikmati aliran air yang membasuh tubuhnya dengan penuh syukur. Sudah tujuh hari, gadis cantik itu tidak mandi. Tubuhnya yang berangsur membaik, membuat dia memaksakan diri untuk mandi.   Francesca menggosok seluruh tubuh, membuang kulit kering yang sudah mulai mengelupas. Hawa dingin di pulau ini membuat kulitnya menjadi kering.Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam dibawah aliran air hangat, Francesca mengeringkan tubuhnya. Dia mengenakan bathrobe sebelum keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang masih menggulung di atas kepala.   Francesca duduk di depan meja rias, mematut dirinya. Mata dan pipinya tampak mulai cekung. Tapi it
last updateHuling Na-update : 2021-04-01
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status