Kamulah Jodohku, Alyana!

Kamulah Jodohku, Alyana!

By:  SahiraUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
Not enough ratings
50Chapters
12views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

##Penyakit Alayana Imano membuat hidupnya tersisa tidak lama lagi. Semenjak saat itu, Alyana sadar bahwa di hadapan hidup dan mati, semuanya hanyalah ilusi. Alyana tidak mau lagi menoleransi keluarganya yang egois dan bagai parasit itu! Dia juga tak mau lagi bertahan dengan tunangannya yang semula berlutut melamarnya, tapi malah berselingkuh dengan adiknya itu! Dia kehilangan segalanya, tapi dia akhirnya bebas .... Lama kelamaan, rumor tentang Alyana pun mulai bermunculan. Alyana yang mengandalkan pria kaya! Alyana sedang jalan-jalan dengan pria berondong! Kekayaan Alyana meroket, belanja sepuasnya! Serta ada juga berbagai rumor lainnya Kemudian, setelah orang-orang yang ditinggalkannya itu mengetahui kebenarannya, mereka menangis dan berlutut memohon maaf pada Alyana! Orang tuanya yang serakah berkata, "Kamu selamanya adalah putri kesayangan kami, pulanglah bersama kami, ya?" Sementara mantan pacarnya yang berengsek berkata, "Aku hanya mencintaimu seorang, kumohon berikan aku satu kesempatan lagi!" Sayangnya, mereka semua terlambat! Seorang pria mengadang mereka semua, sambil berkata dengan ekspresi dingin, "Siapa pun yang berani mengganggu Nona Alyana lagi, akan dipatahkan kakinya." Pada akhirnya, seorang pria yang sangat unggul dan berkuasa berlutut dengan satu kaki di hadapan Alyana dan berkata kepadanya, "Tak peduli hidup atau mati, kamu adalah milikku." Nathan Moran tak pernah merasa dirinya adalah orang baik, sebagai kepala dari sebuah keluarga terkemuka, selalu bertindak tegas dan kejam. Setiap langkah dan tindakan yang diambilnya, dapat membuat orang gemetar ketakutan. Namun, siapa yang akan menyangka, sosok bagaikan jelmaan dewa yang tak bisa disinggung ini, ternyata menyukai seorang gadis secara diam-diam selama delapan tahun lamanya. Semua kelembutan yang pria itu miliki, hanya diberikan kepada gadis itu seorang.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

"Tumor otakmu berkembang dengan sangat cepat, lokasinya juga cukup sulit. Tingkat keberhasilan operasinya sangat rendah ....""Kalau kamu nggak mau dioperasi, kemungkinan besar umurmu nggak sampai setahun."Ucapan si dokter terngiang lama di telinga Alyana Imano.Dia pun berjalan keluar rumah sakit dengan linglung. Saat masuk ke dalam taksi, hasil pemeriksaan yang dia bawa sudah lecek.Alyana akhirnya tersadar dari lamunannya, dia harus memberitahukan kabar ini kepada tunangannya, Harison Gandhi.Alyana mengeluarkan ponselnya, jemarinya menyentuh layar dengan gemetar. Dia akhirnya memutuskan untuk mengirimkan pesan."Harison, hari ini pulanglah lebih cepat. Ada yang ingin kubicarakan."Tiba-tiba, terdengarlah bunyi tabrakan yang kencang dan mobil pun berguncang.Tubuh Alyana sontak terdorong ke depan dengan kuat, kepalanya membentur kursi dan pandangannya menggelap di tengah rasa sakit yang menghujamnya.Tidak lama kemudian, terdengarlah suara bising dari segala arah.Belum sempat Alya...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
50 Chapters
Bab 1
"Tumor otakmu berkembang dengan sangat cepat, lokasinya juga cukup sulit. Tingkat keberhasilan operasinya sangat rendah ....""Kalau kamu nggak mau dioperasi, kemungkinan besar umurmu nggak sampai setahun."Ucapan si dokter terngiang lama di telinga Alyana Imano.Dia pun berjalan keluar rumah sakit dengan linglung. Saat masuk ke dalam taksi, hasil pemeriksaan yang dia bawa sudah lecek.Alyana akhirnya tersadar dari lamunannya, dia harus memberitahukan kabar ini kepada tunangannya, Harison Gandhi.Alyana mengeluarkan ponselnya, jemarinya menyentuh layar dengan gemetar. Dia akhirnya memutuskan untuk mengirimkan pesan."Harison, hari ini pulanglah lebih cepat. Ada yang ingin kubicarakan."Tiba-tiba, terdengarlah bunyi tabrakan yang kencang dan mobil pun berguncang.Tubuh Alyana sontak terdorong ke depan dengan kuat, kepalanya membentur kursi dan pandangannya menggelap di tengah rasa sakit yang menghujamnya.Tidak lama kemudian, terdengarlah suara bising dari segala arah.Belum sempat Alya
Read more
Bab 2
Satu jam kemudian, Harison pulang dengan tergesa-gesa, lalu bertanya dengan tegas, "Apa-apaan kamu, Alyana?"Setelah itu, barulah pandangan Harison tertuju pada kepala Alyana."Kamu terluka?" tanya Harison dengan agak kaget."Ya."Alyana balas menatap Harison dengan tenang. "Kemarin aku ke rumah sakit karena ditabrak dari belakang."Sebersit rasa bersalah pun berkilat dalam sorot tatapan Harison, dia buru-buru duduk di sebelah Alyana. "Apa lukamu serius? Apa ini yang ingin kamu katakan padaku kemarin?""Cuma luka kecil."Alyana pun menjauh dengan tenang, lalu berkata, "Aku serius mau membatalkan pertunangan. Aku juga mau mengambil kembali saham perusahaan yang menjadi bagianku ...."Orang luar mungkin tidak tahu, tetapi tidak dengan Harison.Karena Harison adalah anak haram, dia pun dipandang rendah oleh Keluarga Gandhi. Selama ini, bisnis Harison bisa berjalan dengan sukses berkat modal awal dan dukungan di balik layar yang Alyana berikan.Demi membantu Harison membangun citra sebagai
Read more
Bab 3
Sesuai rencana, pesta pertunangan pun tiba.Rekasa Gandhi, kakeknya Harison, sangat menyukai Alyana. Itu sebabnya dia sengaja mengadakan pesta pertunangan secara megah, serta mengundang teman-temannya dari berbagai kalangan keluarga kaya raya.Kilau perhiasan, serta suara tawa yang gembira memenuhi aula pesta.Harison berdiri di pintu sambil tersenyum menyambut para tamu yang datang, tetapi di dalam hati merasa cemas.Sebentar lagi acaranya akan dimulai, tetapi kenapa Alyana belum datang juga?Rekasa pun menghampiri cucunya, lalu bertanya dengan ekspresi serius, "Kamu bertengkar lagi sama Alya?""Nggak, Kakek," bantah Harison dengan cepat. "Kakek jangan asal menebak dong.""Semoga beneran nggak, ya," kata Rekasa sambil memelototi Harison dengan kesal. "Alya adalah cucu menantu yang Kakek pilih. Kalau sampai pesta pertunangan hari ini kenapa-kenapa, kamu nggak boleh pulang ke rumah Keluarga Gandhi!""Tenang saja, Kakek, pasti nggak akan kenapa-kenapa."Di saat mereka berdua sedang mengo
Read more
Bab 4
"Wah, nggak kusangka, ya! Ternyata dia tokoh utama dalam pesta pertunangan ini!"Pemuda itu menatap panggung dengan sorot kaget sekaligus berbinar gembira. "Wah, dia hebat sekali! Padahal Keluarga Gandhi sengaja mengadakan pesta besar begini, tapi dia malah menghancurkannya begitu saja!""Paman, untung kita datang ke pesta pertunangan hari ini!"Saking gembiranya, pemuda itu sampai tidak menyadari sorot tatapan Nathan yang tertuju pada Alyana. Ada semacam perasaan misterius yang berkilat dalam pandangannya dan tidak terlihat karena tidak terkena pancaran cahaya.Sementara itu, Harison yang berada di atas panggung pun bergegas menghampiri Alyana sambil tersenyum dengan kikuk. Dia memeluk Alyana dengan paksa sambil berkata, "Mohon maaf, Alya cuma bercanda. Dia bilang begitu demi menghidupkan suasana.""Ya 'kan, Alya?"Harison bertanya sambil setengah menggertakkan giginya, nada suaranya terdengar sangat mengancam."Aku nggak bercanda," jawab Alyana dengan tegas, ekspresinya tetap terliha
Read more
Bab 5
Setelah keluar dari hotel, seorang pemuda bergegas keluar dan menghampiri Alyana dengan penuh semangat. "Kak, Kakak tangguh banget! Padahal di sana ada begitu banyak orang, tapi Kakak benar-benar nggak peduli dengan citra Keluarga Gandhi ataupun Keluarga Imano!""Kak, kalau menurutku sih, harusnya Kakak tampar saja si pasangan bajingan itu masing-masing sekali ....""Kamu siapa?"Alyana merasa agak tercengang. Sepertinya pemuda satu ini tidak asing?"Aku ...."Pemuda itu pun menggaruk kepalanya dengan canggung. "Seminggu yang lalu, aku lagi nyetir dan nggak sengaja menabrak bagian belakang taksi yang Kakak tumpangi.""Oh ...."Alyana balas menanggapi dengan malas, dia tidak berniat membahas insiden itu lagi."Kakak, kamu ....""Andre."Andreas Moran sontak terdiam begitu mendengar nada memperingatkan dalam suara Nathan. Dia hanya menatap Alyana dengan bersemangat.Bergaul dalam lingkungan orang kaya membuat Andreas sudah sering melihat para orang dewasa yang munafik, jadi dia mengangga
Read more
Bab 6
"Karena melihat kamu membela apa yang benar dengan berani.""Aku langsung mengenali Kakak begitu melihat Kakak," sela Andreas sambil mengemudi. "Jadi, aku memberi tahu pamanku dan dia berinisiatif membantu Kakak. Pamanku itu paling nggak suka berutang pada orang lain.""Ya, 'kan, Paman?"Nathan hanya diam.Andreas pikir tebakannya benar, dia pun mengangkat alisnya dengan bangga. "Orang bilang yang namanya keberuntungan dan kemalangan itu selalu berdampingan. Akhirnya hari ini aku melihat hal itu terjadi. Ternyata walaupun Kakak malang karena kami tabrak dari belakang, hari ini justru Kakak beruntung karena hal itu!""Kamu yang salah karena menyetir ugal-ugalan, tapi kamu masih cari alasan?" tegur Nathan dengan kesal.Andreas pun terkekeh dengan kikuk. "Aku 'kan cuma mau menghibur kakak satu ini? Setelah mengalami hal seperti tadi, suasana hatinya pasti nggak enak banget, 'kan?""Aku nggak apa-apa kok," jawab Alyana sambil tersenyum. "Tapi, ucapanmu memang benar."Keberuntungan dan kema
Read more
Bab 7
"Alin itu adikmu dan aku ini kakak iparnya. Apa salahnya kalau aku menjaganya?"Harison pun mengalihkan pandangannya dari Alyana menuju Nathan. "Kamu punya hubungan apa dengan Pak Nathan? Kenapa dia mau membantumu?"Alyana refleks mengikuti arah pandangan Harison dan langsung melihat sosok Nathan yang dibalut dengan setelan jas dan sepatu kulit sedang berjalan di bawah sinar mentari. Aura yang menguar dari tubuh pria itu terasa begitu mengintimidasi, seolah-olah semua orang di bumi ini berada di bawah kakinya.Pertanyaan Harison itu ditujukan kepada Alyana sekaligus Nathan.Nathan tidak mengacuhkan rasa permusuhan dari Harison dan langsung berjalan ke samping Alyana. "Apa ada yang bisa kubantu, Nona Alyana?"Alyana sontak tersadar. "Kok Pak Nathan ....""Tabrakan dari belakang itu 'kan menyebabkanmu terluka. Setelah kupikir-pikir lagi, aku baru bisa tenang setelah memastikan kalau lukamu sudah sembuh.""Terus, Andre memintaku membawakan ini buatmu," lanjut Nathan sambil menyerahkan sar
Read more
Bab 8
Dalam satu minggu, Alyana menerima berbagai macam paket. Tentu saja dia membuang semuanya ke tempat sampah.Kebetulan sekali hari ini ada sebuket besar bunga mawar berwarna kuning yang sudah mekar sempurna dikirimkan kepadanya.Si kurir membawakan buket itu dengan susah payah ke depan pintu, dia sampai banjir keringat saking lelahnya. "Halo, paket Anda tiba."Begitu dia selesai berbicara, pintu pun terbuka.Alyana hanya melirik tanda tangan yang tertera pada kartu, lalu langsung berkata, "Tolong langsung buang saja ke bawah.""Eh?" Kurir itu sontak tertegun. "Tapi, bunganya bagus banget ....""Makan tempat."Alyana menyahut dengan singkat sambil tersenyum, lalu menutup pintu.Dulu, dia paling hanya setahun dua kali menerima bunga. Satu kali pada hari ulang tahunnya dan satu kali lagi pada hari jadinya dengan Harison. Alyana memperlakukan kedua buket bunga itu sebagai harta karun. Dia menyimpannya sampai bunganya kering.Sekarang, dia malah mendapatkan bunga setiap hari. Namun, Alyana m
Read more
Bab 9
Setelah dipikir-pikir, Harison beranggapan bahwa Alyana bisa sesombong ini karena dia berulang kali berusaha untuk menunjukkan niat baiknya.Kaum wanita memang tidak boleh dimanja!Itu sebabnya Harison sengaja mengabaikan Alyana selama satu minggu ini.Hari ini, perusahaan sedang mengadakan rapat pemegang saham. Harison duduk di kursi utama sambil mendengarkan laporan karyawannya tentang kinerja kuartal ketiga.Tiba-tiba, pintu ruang rapat pun terbuka.Alyana berjalan di depan dengan diikuti oleh sekelompok wartawan."Apa-apaan ini, Alyana!" tegur Harison sambil bangkit berdiri."Bukan apa-apa, aku cuma berpikir kalau para pemegang saham berhak tahu yang sebenarnya. Sekalian aku bisa dapat uang dengan membocorkan informasi kepada pihak media."Alyana pun menyipitkan matanya dan tersenyum. "Kalau nggak, uang yang kamu kasih itu bahkan nggak cukup jadi uang jajanku.""Kamu sudah gila, ya!" kata Harison dengan murka."Ya, aku memang gila. Kamu yang bikin aku gila."Alyana menatap para pem
Read more
Bab 10
"Masih.""Kalau gitu, apa aku boleh tinggal di rumahmu?"Nathan sontak kebingungan.Bahkan sampai ada sekelibat emosi yang muncul di wajah pengawal yang mengikuti Nathan dalam diam.Steven pun melirik Alyana. Nyali wanita satu ini besar juga sampai dia berani-beraninya mengajukan permintaan seperti itu.Perlu diketahui, majikannya ini paling suka dengan ketenangan. Para pelayan di rumah bahkan harus memasuki vila di waktu yang berbeda dari Nathan."Boleh."Ekspresi Steven langsung berubah begitu mendengar jawaban Nathan.Dia menatap Nathan dengan tidak percaya. Apa benar jawaban itu keluar dari mulut majikannya?"Tenang saja, aku nggak akan asal menumpang."Alyana mengeluarkan ponselnya dan mengetuk-ngetuk layarnya, lalu menunjukkannya kepada Nathan. "Tolong masukkan kontakmu dan sebutkan harganya. Anggap saja aku lagi menyewa kamar di rumahmu.""Aku akan sebisa mungkin berusaha agar setiap harinya nggak mengusikmu ataupun kegiatanmu. Abaikan saja aku sekalian juga nggak masalah.""Ngg
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status