Share

Bab 150. Jangan kausentuh anakku.

"Galuh!" Gayatri memeluk anaknya. Air mata telah mengenang di pipinya. Sementara Rendra yang tak sabar segera mengambil sepeda motornya dan pergi. Ditelusurinya jalanan yang memungkinkan dilalui Galing dan Raditya. Bukankah tadi pagi mereka hanya bilang mau jalan-jalan di sekitar jalan desa ini untuk menghirup udara bebas dengan mengajak Raditya yang memang ingin ikut kakak-kakaknya. Belum juga jauh, Rendra telah mendapati Galing yang tertatih dengan badan yang penuh luka hajar. Bahkan dia menyeret kakinya saat dia berjalan.

"Galing, apa yang terjadi? " tanya Raditya cemas. Terlebih saat tidak melihat Raditya bersama dengan Galing. "Adikmu?" tanyanya dengan cemas.

"Ada tiga orang yang menghadang kami. Dia berusaha mengambil Raditya dari kami." Galing berudaha menjelaskan dengan sisa tenaganya.

"Kamu dengar mereka menyebut sebuah nama?"

Galing nampak bingung. Kepalanya sudah tak lagi bisa kompromi untuk mengingat, terlebih yang dia kerjakan tadi adalah menghadang orang itu yang beusaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status