Istri Imutku (Season #2)

Istri Imutku (Season #2)

last updateLast Updated : 2024-10-13
By:  SILANCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
61Chapters
1.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Pemilik wajah cantik nan awet muda dan berbadan mungil. Kehidupan Liora yang dulu penuh penderitaan kini telah berubah. Cinta dari suami dadakannya telah membuatnya mendapatkan kehidupan baru yang luar biasa. Tapi ini bukan tentang Liora, tapi tentang seorang remaja bernama, Bintang Ravarka, yang kini telah tumbuh remaja. NOTE : [Cerita santai, minim konflik]

View More

Chapter 1

Bagian 1

Tujuh belas tahun telah berlalu, dan kabar kehamilan Liora membawa kebahagiaan besar dalam keluarga Kevin. Setelah bertahun-tahun menunggu, akhirnya Varka akan punya adik. Kehamilan itu bagaikan kejutan besar bagi Kevin dan Liora, mengingat perjalanan panjang mereka sebelumnya.

Kevin kini sangat berhati-hati menjaga kesehatan Liora, mengingat pengalaman mereka dulu saat Liora hamil Varka, yang menyebabkan Liora harus dirawat intensif di rumah sakit karena kondisi tubuhnya yang sangat lemah.

Namun, anehnya kali ini, justru Kevin yang mengalami ngidam. Ia tak bisa berhenti memakan mangga muda, sementara Liora justru hanya bisa makan kentang rebus sebagai pengganti nasi. Kehamilan ini terasa penuh keanehan, tapi mereka tetap bersyukur menerima anugrah setelah penantian yang panjang.

"Varka, katanya tante Liora hamil ya?" tanya Saga.

Varka hanya mengangguk, tak terlalu antusias.

"Wah akhirnya setelah penantian yang sangat lama kamu bakalan punya adik, selamat ya." ucap Saga.

Varka melihat ke depan sambil memegang cone es krim, "Aku gak pernah bilang pengen punya adik." ucapnya.

Saga menoleh, "Lah barusan kamu ngomong."

"Sialan, itu cuman perumpamaan!" ujar Varka.

Saga tertawa, "Tapi selamat buat tante Liora sama om Kevin, mereka pengen banget punya anak lagi, setelah sekian lama menunggu akhirnya keturutan juga, tujuh belas tahun gak sebentar loh, Ka."

"Cih," Varka berdecih karena ia tidak menginginkan kehadiran seorang adik, itu artinya ia punya saingan, apalagi kalau adiknya laki-laki, sekarang saja Varka sedang bersaing dengan ayahnya sendiri untuk bisa berduaan dengan Liora, lalu jika ada kehadiran adik kecil, Varka akan lebih susah lagi memiliki keromantisan bersama Liora.

"Moga aja adik aku bukan cowok," gumam Varka.

"Kan bagus itu, nanti bisa kamu ajak main basket bareng." sahut Saga.

"Idih, ogah. Lu tau sendiri kan mami aku tuh cantik awet muda banget kayak anak remaja, ntar aku ada saingan dong." ujar Varka tak senang.

Saga mendelik, kemudian menertawai kekonyolan Varka, "Tante Liora keburu tua kali, sekarang aja umurnya udah empat puluh tahun kan, ntar kalau adikmu remaja juga pasti kamu udah ada cewek, atau mungkin malah udah menikah, terhitung usia kalian juga sangat jauh."

Kedua remaja itu duduk sambil makan es krim melihat anak-anak lain sedang olahraga, lalu Saga menyadari seorang gadis turun dari mobil.

"Ka, itu bukannya Rania ya?" Saga menyiku pelan lengan Varka.

Remaja itu menoleh lalu menyipit melihat ke arah Rania berada, "Rania siapa?" tanya Varka.

"Idih bego, otak Lu ini ketinggalan di motor atau gimana sih. Rania tuh anaknya om Gim, masa elu lupa sih, ulang tahunnya aja baru beberapa hari lalu pas kamu salah ngasih kado itu."

Varka dengan enteng ber oh ria.

"Cantik ya anaknya, deketin ah." Saga segera menghabiskan cone es krim miliknya sebelum merapikan penampilan baru mendekati Rania yang sedang dijaga oleh seorang bodyguard.

Varka masih duduk di posisinya ketika melihat Saga mulai mendekati Rania, gadis itu dijaga seperti seorang tuan putri, tapi memang Rania anak tunggal dari salah satu keluarga konglomerat, jadi tidak heran lagi.

Setelah cukup lama, Saga kembali menghampiri Varka dengan wajah loyo.

"Kenapa Lu?"

"Kagak bisa bahasa indo anaknya." jawab Saga.

"Ah yang bener aja Lu, dia aja anaknya orang indo masa gak bisa bahasa lokal orang tuanya sih."

"Sumpah, tuh cewek gak bisa bahasa indo." Saga sampai mengacungkan kedua jarinya, padahal Saga juga tidak bodoh-bodoh banget soal bahasa inggris.

Varka diam beberapa detik, "Kan Lu bisa bahasa inggris, masa kudu aku ajarin lagi." cibirnya.

Namun, saat itu suara lembut datang dari belakang mereka. "Aku bisa bahasa indo kok,"

Varka menoleh bersamaan dengan Saga ke arah Rania, cewek itu menyerahkan dua gantungan kunci unik untuk kedua cowok di depannya, "Tadi ada bodyguard aku, gak nyaman kalau setiap kemana-mana dijagain terus, oh ya, kalian suka gak sama gantungan kunci ini, aku buat sendiri."

"Apa ini buat tutup mulut?" celetuk Varka.

Saga langsung menyiku saudaranya kemudian menerima gantungan kunci yang Rania berikan, "Makasih ya, tadi aku pikir kamu beneran gak bisa bahasa indo karena aksen bicara kamu itu udah inggris banget."

Rania tertawa rendah, dalam hati Saga memuji kecantikan cewek di depannya ini, tapi Varka masih biasa saja, otaknya masih kepikiran kalau sebentar lagi bakalan punya adik, baginya adik adalah saingan sementara saingannya itu akan datang beberapa bulan lagi.

"Sekarang kamu sekolah dimana?" tanya Saga sambil mempersilahkan Rania duduk.

Gadis itu merapikan roknya kemudian duduk di sebelah Varka, "Sekolah internasional yang deket dari sini itu, kalian sekolah dimana?" tanyanya balik.

"Kalau kami sekolah di SMA tuh yang deket deket sini, bukan internasional, cuman sekolah swasta." jawab Saga.

"Kayaknya seru ya sekolah swasta,"

"Seru banget, emang kamu gak mau nyoba sekolah kayak kita-kita ini, kali aja kan setelah sekolah dari luar negeri tiba-tiba pengen di sekolah umum." ucap Varka.

Saga memincingkan matanya, kenapa saudaranya ini mendadak jadi ketus begini, apa karena akan punya adik? Saga tertawa konyol. "Maafin sodara aku ya, agak sableng otaknya hari ini."

"Iya gak apa-apa, tapi aku pernah kok bilang mau belajar di sekolah swasta kayak kalian, kelihatannya seru setelah pulang sekolah bisa main. Terus di sekolahnya juga ada kegiatan tahunan, tapi Oma gak bolehin."

Kedua alis Saga terangkat naik, "Memang di sekolah internasional gak ada?"

"Ada, tapi beda sama sekolah kalian. Kebanyakan kami punya kelas tambahan, jadi kadang pulang sampai malam."

"Itu sekolah atau kerja paksa?" celetuk Varka, "kalau mau ngerasain masa remaja tuh join aja di SMA swasta kayak kita, ntar aku ajarin jadi anak bandel."

Pletak!

Saga menjitak kepala Varka, bisa-bisanya anak sepolos Rania dipengaruhi dengan kepribadian Varka yang nakal.

"Apaan sih Lu, main jitak kepala orang aja."

"Rania gak sama kayak kita, Lu jangan pengaruhin dia. Masa anak baik-baik mau Lu ajarin jadi sesad." sahut Saga, Varka pun berdecak sambil mengusap bagian sentilan tangan Saga barusan.

"Padahal aku cuman kasih saran doang kok, dia kan pengen jadi anak SMA kayak kita," Varka lalu menoleh ke arah Rania, "Ya kan?" ucapnya meminta dukungan.

Rania mengangguk, ia menahan kekehan geli melihat kelucuan dua remaja cowok di depannya ini.

"Kalian lucu, aku boleh temenan sama kalian gak?"

Saga mengangguk, "Boleh dong, kamu juga boleh masukin nomor ponsel di hape aku." tanpa menunggu waktu lama Saga menyodorkan ponselnya, melihat itu Varka hanya menggelengkan kepala.

"Aku minta nomer hape kalian juga dong." Rania menunjukkan ponselnya, mereka pun saling menyimpan nomor ponsel.

Tanpa sepengetahuan Varka, ponselnya juga di ambil oleh Saga untuk menyimpan nomor Rania.

"Lain kali kita ketemu lagi ya, bye!" gadis itu melambaikan tangan ketika Bodyguardnya memberikan kode agar Rania segera kembali.

Saga turut melambaikan tangannya melihat Rania pergi, kemudian remaja itu menggeplak bahu Varka cukup kuat sampai mengaduh kesakitan.

"Lu apa-apaan sih! Orang lagi galau juga main geplak aja." protes Varka, tubuhnya bisa remuk kalau Saga sering memukulnya tiba-tiba.

"Bisa-bisanya ya gadis secakep Rania kamu anggurin. Udah cantik, pinter, ramah, anak orang kaya lagi."

Varka berkacak pinggang, "Terus aku kudu gimana? Teriak bahagia karena ada cewek luar biasa versi kamu, atau ketawa kayak orang gila bisa kenalan sama anaknya om Gim? Hadeh, aku tuh lagi gak semangat jangan diajak bercanda, lagi gak mood."

"Bangke, Lu. Ya udah, Rania buat aku aja kalau gitu."

"Idih, emang dia mau?" sahut Varka.

"Gak ada salahnya dicoba kan, aku juga gak jelek-jelek banget kok. Ganteng lah ya, kan bapak sama emak gue cakep." jawab Saga dengan pedenya, Varka meringis memperhatikan Saga sebelum kakinya terayun menendang paha remaja itu.

"Pergi sono, jijik gue lihat muka Lu!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
61 Chapters
Bagian 1
Tujuh belas tahun telah berlalu, dan kabar kehamilan Liora membawa kebahagiaan besar dalam keluarga Kevin. Setelah bertahun-tahun menunggu, akhirnya Varka akan punya adik. Kehamilan itu bagaikan kejutan besar bagi Kevin dan Liora, mengingat perjalanan panjang mereka sebelumnya. Kevin kini sangat berhati-hati menjaga kesehatan Liora, mengingat pengalaman mereka dulu saat Liora hamil Varka, yang menyebabkan Liora harus dirawat intensif di rumah sakit karena kondisi tubuhnya yang sangat lemah. Namun, anehnya kali ini, justru Kevin yang mengalami ngidam. Ia tak bisa berhenti memakan mangga muda, sementara Liora justru hanya bisa makan kentang rebus sebagai pengganti nasi. Kehamilan ini terasa penuh keanehan, tapi mereka tetap bersyukur menerima anugrah setelah penantian yang panjang. "Varka, katanya tante Liora hamil ya?" tanya Saga. Varka hanya mengangguk, tak terlalu antusias. "Wah akhirnya setelah penantian yang sangat lama kamu bakalan punya adik, selamat ya." ucap Saga. Varka me
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more
Bagian 2
Malam harinya Varka ada di rumah Saga, kedua orang tua dan adik Saga sedang tidak ada di rumah jadi hanya ada dua remaja cowok di rumah bermain game di layar yang ada dalam kamar Saga, suara mereka memenuhi ruangan itu sampai akhirnya Varka kalah main dari Saga.Varka melemparkan stik game ke depan, "Lusa jalan yok, bosen nih.""Ngapain?" sahut Saga."Liburan lah bego, lu pikir ngapain? Nyari cewek?" ketus Varka sambil merebahkan tubuhnya.Saga mematikan PC lalu berdiri membereskan meja belajarnya, "Gak bisa, Ka. Lusa nanti aku mau join sama papa ada acara kantor, Lu ajak aja gitu temen yang lain."Pupil mata Varka melirik Saga kemudian bibirnya menghembuskan nafas, "Temen mana yang aku percaya, kamu juga tahu kan aku gak punya banyak temen. Paling-paling temen futsal, skate sama temen motoran, mereka juga bukan dari sekolah kita.""Kalau gitu ya cari aktivitas lain aja.""Sayangnya mami aku lagi hamil, otomatis papi gak bakalan kasih ijin aku keluar sama mami." Varka tiba-tiba berdir
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more
Bagian 3
Pagi hari Liora bangun karena Kevin mual tidak karuan di dalam kamar mandi, momen seperti ini seolah kebalikan dari kehamilan Liora yang pertama, Liora mendekati Kevin, mengusap punggung suaminya agar perasaannya lebih baik.Sarapan pagi sudah dihidangkan, sebelum sarapan Kevin minum obat dan itu berhasil meredakan mualnya sehingga ia bisa sarapan dengan tenang tanpa takut mual lagi, Kevin makan dengan lahap sementara Liora sibuk mengupas kulit kentang rebus karena itu makanan yang bisa masuk ke perutnya beberapa hari ini."Karin sama Altar lagi dimana sekarang, beberapa hari ini mereka gak pernah kelihatan datang ke rumah." ucap Liora."Karin sama Altar lagi di Bogor, mereka ada kegiatan di sana gak tau kapan pulang." jawab Kevin.Setelah sarapan, Kevin lanjut makan buah."Kamu gak ke kantor hari ini?" tanya Liora.Kevin menggeleng, "Aku pantau dari rumah sementara waktu, kalau di kantor bawaannya pusing terus, sekalian kalau aku di rumah kan bisa jagain kamu. Dokter bilang kandungan
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more
Bagian 4
"Lihat nih, Ka. Rania ternyata masih SMP, bentar lagi dia jadi anak SMA, kita-kira bakalan sekolah dimana ya.""Palingan juga lanjut di sekolah internasional lagi, tuh cewek kan anak kesayangan Oma." jawab Varka.Saga menggeser layar ponselnya melihat foto Rania di media sosial, "Cantik anaknya, sayangnya masih lima belas tahun, nanti dia pas SMA kita udah masuk kuliah."Varka menoleh melihat foto Rania di ponsel Saga, cewek cantik itu banyak menghabiskan waktunya di luar negeri karena cucu kesayangan Oma yang berstatus sebagai salah satu orang terkaya se-Bandung raya."Di kelasku juga ada kok cewek cantik." ucap Varka.Tentunya Saga yang juga satu sekolah dengan Varka menoleh, "Yang mana?""Yang bukan cowok pastinya," Varka lalu tertawa dan berhasil mendapat pukulan dari Saga."Dih, orang lagi serius juga. Eh tapi pas acara ulang tahun Rania kemarin aku denger katanya tuh cewek udah dijodohin, tiap ingat itu aku sakit hati." Saga menjatuhkan tubuhnya berbaring di kursi kayu tempat me
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more
Bagian 5
"Anaknya Airin cantik ya, menurutmu gimana kalau kita setuju sama kesepakatan keluarga Pak Gimartin?" tanya Kevin sambil bermanja manja memeluk istrinya."Kesepakatan kayak apa?"Kevin menunjuk sisi wajah Liora dengan jari telunjuknya, "Ya itu loh, dulu kan Pak Gimartin pernah ngomong kalau anaknya dia lahir perempuan bakalan di jodohin sama Varka, bahkan sebelum mereka menikah juga niat memang mau jodohin Varka sama anak mereka."Kepala Liora menggeleng sambil tangannya mengusap rambut suaminya, "Memang Varka mau kalau di jodohin sama Rania, terus Rania juga apa setuju soal itu? Mereka aja loh masih belasan tahun, kalian para bapak-bapak ini ngebet banget buat jodohin anak-anak, biarin mereka aja yang nentuin jodohnya nanti siapa.""Keluarga Rania itu baik-baik, gak akan salah kalau kita jodohin mereka, Varka juga ganteng, Rania cantik, mereka itu pas banget kalau jadi pasangan."Liora terkekeh menepuk nepuk wajah Kevin, "Kamu ini ya paling cepet banget buat nentuin calon mantu, tapi
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more
Bagian 6
"Senang bisa bertemu Anda, Pak." ucap Kevin menjabat tangan Gimartin atau pria yang kerap disebut Om Gim oleh Varka."Kayak sama siapa aja kamu manggil pake embel-embel, Pak. Lagian ini bukan pertemuan resmi juga, santai ajalah." ucap Gim.Kevin terkekeh sembari mempersilahkan Gim duduk, "Ini soal anak-anak.""Jadi kamu udah setuju nih kalau mereka dijodohkan?" sahut Gim."Kalau aku setuju aja, mereka juga cocok. Tapi kemarin mami nya Varka kelihatannya ragu kalau perjodohan ini bakalan memberatkan anak-anak."Gim mengangguk, "Sebenarnya Airin juga sama aja, dia gak begitu setuju. Selain itu nanti aku juga harus ngomong sama Oma-nya Rania soal perjodohan ini, kamu tahu sendiri kalau Oma-nya Rania itu ketat banget jagain cucunya, ngalahin aku sebagai bapaknya.""Kalau gitu kita kan udah sepakat ya mau jodohin anak-anak, jaman sekarang udah lebih bebas dari jaman kita dulu, aku khawatir aja nanti Varka salah pergaulan terus bikin masalah sama cewek lain.""Aku juga sama, anakku perempuan
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more
Bagian 7
Beberapa minggu berlalu, hari ini para peserta renang sudah bersiap untuk melakukan perlombaan. Kevin dan Liora turut hadir untuk melihat putra kebanggan mereka melakukan pertandingan, tak hanya itu saja, saat Kevin menoleh melihat kedatangan Gim bersama istri dan anaknya."Apa kita terlambat?" tanya Gim."Belum dimulai kok, sini kita nonton." ucap Kevin.Rania duduk di sebelah Liora, "Tante apa kabar, adek bayi sehat kan?" tanya Rania."Sehat kok, kamu kalau akhir pekan main dong ke rumah tante lagi." Rania terkekeh, "Nanti Rania usahakan, soalnya kadang akhir pekan Rania juga ada kegiatan.""Masih muda udah sibuk banget ya kamu, sini kita santai dulu sambil nonton Varka tanding." Rania mengangguk.Di sisi lain lapangan sudah ada enam peserta dengan persiapan yang matang, salah satunya ada Varka di urutan ke empat. Dari yang lainnya, Varka terlihat lebih tinggi karena gen ayahnya juga tinggi.Kulitnya juga lebih putih dari peserta lainnya, tapi apakah kemampuan Varka juga lebih dar
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more
Bagian 8
"Nanti kalau Rania udah lulus SMP bakalan lanjut di mana?" tanya Liora.Gim menoleh, "Aku gak maksain pilihan Rania, kalau dia mau di sekolah internasional silahkan, kalau mau di sekolah swasta juga gak masalah, tergantung anaknya mau pilih mana."Kevin menghentikan mobil di depan restoran kemudian turun dari kendaraan, "Varka masih belum aku kasih tau.""Rania juga belum dikasih tau, tapi kemarin pas aku bicara sama Omanya dia gak sengaja dengerin," balas Airin."Jadi Rania tau kalau Varka yang bakalan dijodohkan sama dia?" tanya Liora lagi.Airin menggeleng, "Soal itu masih belum, Rania juga gak marah kalau tahu dia bakalan dijodohkan. Kira-kira nanti reaksinya kayak apa yang kalau tau cowok itu adalah Varka."Para orang tua serempak melihat kedatangan Varka, kedua remaja itu terlihat sangat romantis padahal hanya berboncengan, tapi Varka juga membantu Rania turun dari motor serta melepaskan helm di kepala gadis itu.Kevin tersenyum tipis, putranya sudah besar meski rasanya baru kem
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more
Bagian 9
"Beneran Lu!" seru Saga setelah Varka kasih tau kalau akhir pekan besok Rania bakalan ikut liburan. Saga sampai menutup bibirnya sendiri, tapi sedetik kemudian wajah cowok itu terlihat lesu."Lah kenapa loyo, kan udah aku bujuk tuh orang tuanya biar Rania boleh ikut liburan, harusnya kamu seneng, kan?"Saga merebahkan bahunya di sofa, "Seneng sih seneng, Ka. Tapi kan kamu juga tau kalau Rania tuh udah dijodohkan sama orang tuanya ke cowok lain, susah buat aku ngedeketin dia, sekalipun bisa juga gak bakalan jodoh ya sama aja bohong ngabisin waktu sia-sia.""Jadi lu maunya apa!" Varka menimpuk wajah Saga dengan bantal sofa."Gue angkat tangan aja kali ya, temenan sama Rania tanpa berharap lebih juga udah oke, toh aku juga cuman tertarik doang kok, bukan suka karena cinta."Sudut bibir Varka berkedut, "Payah Lu, belum maju udah nyerah. Udahlah kalau gitu aku mau pulang aja, jangan lupa besok Lu yang bawa mobil, aku udah reservasi tempat menginap."Pupil mata Saga melirik Varka yang berja
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more
Bagian 10
Masih sangat pagi ketika Kevin melompat dari tempat tidur menuju kamar mandi, segera pria itu langsung mengeluarkan apapun yang keluar dari mulutnya, mendadak badannya terasa dingin dan mulutnya sangat pahit.Momen seperti ini baru pertama kali Kevin rasakan sejak Liora hamil anak kedua, ternyata mengalami kehamilan simpatik itu cukup gak nyaman, buktinya selama sebulan Kevin selalu mengalami mual pagi hari, lalu makanan yang paling enak masuk ke mulutnya hanya mangga."Astaga, badanku jadi lemes banget." Kevin bersandar di dinding, kemudian membasuh wajahnya sebelum keluar menghampiri Liora.Liora duduk bersandar melihat Kevin datang dengan lemas, "Sini aku olesin minyak ke punggung kamu biar mendingan."Kevin mengangguk, Liora lebih dulu mengambil tisu untuk mengeringkan punggung Kevin dari keringat sebelum mengoleskan minyak kayu putih."Masih gak enakan ya?" tanya Liora, tangannya yang kecil itu memijat pelan punggung Kevin."Pait banget mulutku, kayaknya semalam aku kebanyakan mak
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status