Share

Bagian 7

Author: SILAN
last update Last Updated: 2024-10-03 18:28:19

Beberapa minggu berlalu, hari ini para peserta renang sudah bersiap untuk melakukan perlombaan. Kevin dan Liora turut hadir untuk melihat putra kebanggan mereka melakukan pertandingan, tak hanya itu saja, saat Kevin menoleh melihat kedatangan Gim bersama istri dan anaknya.

"Apa kita terlambat?" tanya Gim.

"Belum dimulai kok, sini kita nonton." ucap Kevin.

Rania duduk di sebelah Liora, "Tante apa kabar, adek bayi sehat kan?" tanya Rania.

"Sehat kok, kamu kalau akhir pekan main dong ke rumah tante lagi." 

Rania terkekeh, "Nanti Rania usahakan, soalnya kadang akhir pekan Rania juga ada kegiatan."

"Masih muda udah sibuk banget ya kamu, sini kita santai dulu sambil nonton Varka tanding." 

Rania mengangguk.

Di sisi lain lapangan sudah ada enam peserta dengan persiapan yang matang, salah satunya ada Varka di urutan ke empat. Dari yang lainnya, Varka terlihat lebih tinggi karena gen ayahnya juga tinggi.

Kulitnya juga lebih putih dari peserta lainnya, tapi apakah kemampuan Varka juga lebih dari yang lain? Diantara para peserta, cuman Varka paling kurus. Tiba-tiba muncul pikiran di kepala Rania, 'apa Varka makannya cuman sekali sehari?'

Suara peluit terdengar, para peserta pun mulai bersiaga mengambil posisi hingga kemudian peluit kembali dibunyikan dan keenam peserta melompat ke air bersamaan dengan gerakan lincah.

"Keren anak kamu," ucap Gim.

"Menang aja belum." sahut Kevin merasa tegang melihat anaknya di dahului oleh nomor dua.

Varka ketinggalan oleh dua peserta lain, remaja itu lalu menggunakan gerakan seperti seekor lumba-lumba dengan tarikan nafas panjang. Tujuannya harus fokus, keseimbangan juga perlu di perhatikan sampai akhirnya Varka berhasil tiba di finish lebih dulu.

Suara tepuk tangan terdengar, Varka melihat ke papan juara, tak disangka ia berhasil. Suara siulan dari Saga terdengar cukup keras.

"Yo, Bro! Keren Lu!" teriak Saga.

Varka menaik ke tepi kolam meraih handuk lalu melambaikan tangan ke arah Saga.

"Tuh kan, udah aku bilang keren anaknya." Gim melihat ke arah putrinya duduk, "sayang, menurutmu kamu gimana anaknya om Kevin."

Rania menoleh, "Aku kira tadi Varka gak bisa menang karena ketinggalan di tengah-tengah, keren pokoknya!" Rania bertepuk tangan kemudian Gim dan Kevin saling tatap dengan wajah penuh arti.

Dan proses penghargaan pun dilakukan, Varka menerima piala dan juga hadiah lain dari lomba termasuk medali. Remaja itu turun dari panggung menghampiri Liora, melepaskan medali di lehernya untuk ia pakaian pada wanita yang sangat Varka sayangi.

"Buat mami."

"Anak gantengku hebat, selamat ya."

"Hm, Pak Kevin, gimana kalau kita rayakan kemenangannya Varka. Saya yang traktir." ucap Gim.

Kevin tersenyum, "Wah terima kasih kalau begitu, jadi tunggu apa lagi ayo kita cari tempat untuk makan bersama." jawab Kevin yang sudah akrab dengan Gim.

Airin dan Liora sampai tertinggal karena dua pria itu jauh lebih semangat ketimbang si pemenang lomba itu sendiri. 

"Kevin udah bilang belum sama kamu?" tanya Airin.

Liora menoleh, kalau yang Airin maksud adalah perjodohan antara Varka dan Rania, Kevin sudah mengatakannya sejak beberapa minggu yang lalu.

"Menurutku mereka terlalu buru-buru buat mendekatkan anak-anak."

"Tapi kalau sama Varka sih aku gak masalah, anak kamu ganteng soalnya." Airin terkekeh lalu mengajak Liora menuju kendaraan di parkiran.

Tak lama Varka setengah berlari menghampiri orang tuanya, "Ke resto mana, Pi?" 

"Yang biasa kita datangi, oh ya kamu berangkatnya sama Rania ya, mobil udah penuh." Kevin mengedipkan sebelah matanya, ia memang sengaja agar kedua anak remaja itu bisa saling mengenal lebih dekat lagi.

Melihat mobil Kevin melaju pergi, Rania berdiri mematung karena ibu dan ayahnya juga ada di mobil itu, "Loh, kok aku di tinggal?"

"Kamu sama aku aja, yok. Kebetulan tadi aku bawa helm cadangan."

Rania menoleh, gadis itu mengikuti Varka yang memberikannya helm, tapi karena Rania tidak pernah naik motor, tentunya gadis itu gak tau cara menggunakan helm yang benar, bahkan untuk naik motor pun Rania kesusahan.

"Kamu salah pake helmnya, itu talinya harus kaitkan biar aman."

Rania sedikit kaget, Varka yang tampangnya ketus tiba-tiba membantu Rania menggunakan pelindung kepala dengan benar, wajah remaja itu begitu dekat dan ini kali pertama Rania sedekat ini dengan cowok, jantungnya berdebar-debar sampai bunyi 'Klik' tanda helm terkunci dengan baik.

"Ayo." kata Cowok itu sembari memundurkan motor.

Cukup lama Rania melihat motor Varka, tempat duduknya saja setinggi dada Rania, lalu gimana cara naiknya?

"Kok diam, cepat naik!" seru Varka. 

"Aku gak bisa, ini tinggi banget."

"Hadeh, gini aja gak bisa kayak baru pertama kali naik motor aja." gerutu Varka.

"Lah emang aku gak pernah naik motor."

"Eh? Yang bener Lu?"

Rania mengangguk, sejak masih TK ia sudah diantar jemput oleh mobil, Oma-nya pasti akan sangat marah kalau lihat cucu kesayangan naik motor.

"Sini aku ajarin, kamu injak ini dulu terus tangan kamu pegangan sama pundak aku, nah kaki kamu satunya angkat ke sini. Pegangan ya, gak mau tanggung jawab aku kalau kamu jatuh."

"Dih, naik aja belum." Rania mempraktekkan ucapan Varka, kakinya menginjak pijakan kaki lalu pegangan di pundak Varka, kemudian hap! Akhirnya Rania bisa duduk di jok motor yang tinggi itu.

"Pegangan."

Rania pegangan di pundak Varka, "Begini?"

"Kalau gitu yang ada kamu bisa jatuh diterjang angin, ini kali pertama kamu naik motor jadi hati-hati, pegangan kayak gini aja yang bener dan aman." Varka meraih kedua tangan Rania agar gadis itu memeluk bagian perutnya.

Niat Varka gak ada yang aneh, cowok itu cuman mau mewaspadai kejadian yang tidak terduga, apalagi yang ia bawa adalah anak dari orang yang sudah menyelamatkan hidupnya. Tapi berbeda dengan yang Rania rasakan, debaran jantungnya semakin menggila, apalagi bisa sedekat ini sama remaja laki-laki.

Aroma wangi parfum di baju Varka sampai terhirup dengan jelas di hidung Rania, ketika Varka melajukan motor, Rania sempat memekik kaget hingga memejamkan matanya.

"Selama ini kamu dimanja banget ya?" tanya Varka.

"Iya, tapi yang manjain aku itu Oma. Orang tua aku gak begitu mau manjain anaknya, mereka bilang biar aku bisa mandiri, tapi Oma gak setuju."

Varka berhenti di lampu merah, "Cucu dari keluargamu emang cuman kamu doang?"

"Iya, anak Oma sebenarnya ada dua, Mama punya adik laki-laki tapi karena kecelakaan kerja, jadi paman sekarang udah meninggal."

"Kasian ya,"

"Siapa?" sahut Rania.

"Ya kamu, kalau dimanja kan artinya hidup kamu tuh bergantung sama orang yang manjain kamu, jadi gak bisa deh main kayak remaja pada umumnya." jawab Varka.

Rania terkekeh, "Kamu bener, aku gak bisa kayak remaja lain yang pulang sekolah bisa main kemana gitu, atau enggaknya bolos sekali. Kalau aku lakuin itu, nanti nilai sekolahku yang rusak."

Varka mengendarai motornya lagi sambil tersenyum, "Ya gak salah juga sih, Oma kamu pasti pengen yang terbaik, cucu satu-satunya harus penuh kasih sayang. Tapi ayah kamu orangnya seru loh,"

"Tapi ayahmu sama ayahku memang sedekat itu ya dari dulu?"

"Kayaknya sih gitu, oh ya, Ran. Kemarin aku denger dari seseorang, kamu dijodohkan ya?" tanya Varka, sebaiknya ia memastikan hal itu karena Saga tampaknya tertarik dengan gadis di boncengannya ini.

Rania tidak menjawab.

"Rania?" panggil Varka.

"Aku juga gak tau, denger-denger sih kayaknya iya. Oma aja sudah setuju loh soal perjodohan itu, tapi aku gak tahu anak yang di jodohkan sama aku siapa, papa bilang tunggu sampai aku umur dua puluh tahun, nanti baru dikasih tau."

Varka menghela nafas, batinnya kasian Saga karena cewek yang dia suka ternyata sudah punya calon pasangan.

"Eh tapi kamu kok kayak santai aja gitu pas tahu mau di jodohin."

"Terus aku harus gimana?" tanya Rania balik.

"Nolak kek, masa pasrah aja."

Rania kembali tertawa, "Aku gak bisa jadi anak pembangkang, aku takut kalau sampai Oma marah. Tapi kalau Oma udah setuju, pasti calon aku orang yang baik."

"Kalau yang di jodohin sama kamu cowok tua gimana, kan kamu juga belum ketemu sama orangnya."

"Nanti deh aku tunggu sampai umur dua puluh tahun, pas itu nanti papa sama mama mau umumkan secara resmi siapa cowok yang di jodohkan sama aku, katanya sih buat ngetes kecocokan." jawab Rania.

Gadis itu terdiam, sebenarnya dia juga mau menolak perjodohan itu, terlebih umurnya baru lima belas tahun, tiba-tiba keluarganya sudah memutuskan cowok mana yang bakalan jadi pasangannya nanti.

Rania menatap punggung Varka, bahu yang Rania pikir kurus ternyata besar juga kalau dilihat dari dekat, apalagi sekarang posisinya Rania sedang meluk Varka.

Kalau boleh memilih, Rania berharap cowok yang dijodohkan itu kayak Varka. Udah ganteng, berprestasi juga, sikapnya yang ketus itu kadang bikin gemes.

Tanpa sadar Rania tersenyum merasakan kedekatan sesaat dengan Varka seperti ini.

Related chapters

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 8

    "Nanti kalau Rania udah lulus SMP bakalan lanjut di mana?" tanya Liora.Gim menoleh, "Aku gak maksain pilihan Rania, kalau dia mau di sekolah internasional silahkan, kalau mau di sekolah swasta juga gak masalah, tergantung anaknya mau pilih mana."Kevin menghentikan mobil di depan restoran kemudian turun dari kendaraan, "Varka masih belum aku kasih tau.""Rania juga belum dikasih tau, tapi kemarin pas aku bicara sama Omanya dia gak sengaja dengerin," balas Airin."Jadi Rania tau kalau Varka yang bakalan dijodohkan sama dia?" tanya Liora lagi.Airin menggeleng, "Soal itu masih belum, Rania juga gak marah kalau tahu dia bakalan dijodohkan. Kira-kira nanti reaksinya kayak apa yang kalau tau cowok itu adalah Varka."Para orang tua serempak melihat kedatangan Varka, kedua remaja itu terlihat sangat romantis padahal hanya berboncengan, tapi Varka juga membantu Rania turun dari motor serta melepaskan helm di kepala gadis itu.Kevin tersenyum tipis, putranya sudah besar meski rasanya baru kem

    Last Updated : 2024-10-03
  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 9

    "Beneran Lu!" seru Saga setelah Varka kasih tau kalau akhir pekan besok Rania bakalan ikut liburan. Saga sampai menutup bibirnya sendiri, tapi sedetik kemudian wajah cowok itu terlihat lesu."Lah kenapa loyo, kan udah aku bujuk tuh orang tuanya biar Rania boleh ikut liburan, harusnya kamu seneng, kan?"Saga merebahkan bahunya di sofa, "Seneng sih seneng, Ka. Tapi kan kamu juga tau kalau Rania tuh udah dijodohkan sama orang tuanya ke cowok lain, susah buat aku ngedeketin dia, sekalipun bisa juga gak bakalan jodoh ya sama aja bohong ngabisin waktu sia-sia.""Jadi lu maunya apa!" Varka menimpuk wajah Saga dengan bantal sofa."Gue angkat tangan aja kali ya, temenan sama Rania tanpa berharap lebih juga udah oke, toh aku juga cuman tertarik doang kok, bukan suka karena cinta."Sudut bibir Varka berkedut, "Payah Lu, belum maju udah nyerah. Udahlah kalau gitu aku mau pulang aja, jangan lupa besok Lu yang bawa mobil, aku udah reservasi tempat menginap."Pupil mata Saga melirik Varka yang berja

    Last Updated : 2024-10-03
  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 10

    Masih sangat pagi ketika Kevin melompat dari tempat tidur menuju kamar mandi, segera pria itu langsung mengeluarkan apapun yang keluar dari mulutnya, mendadak badannya terasa dingin dan mulutnya sangat pahit.Momen seperti ini baru pertama kali Kevin rasakan sejak Liora hamil anak kedua, ternyata mengalami kehamilan simpatik itu cukup gak nyaman, buktinya selama sebulan Kevin selalu mengalami mual pagi hari, lalu makanan yang paling enak masuk ke mulutnya hanya mangga."Astaga, badanku jadi lemes banget." Kevin bersandar di dinding, kemudian membasuh wajahnya sebelum keluar menghampiri Liora.Liora duduk bersandar melihat Kevin datang dengan lemas, "Sini aku olesin minyak ke punggung kamu biar mendingan."Kevin mengangguk, Liora lebih dulu mengambil tisu untuk mengeringkan punggung Kevin dari keringat sebelum mengoleskan minyak kayu putih."Masih gak enakan ya?" tanya Liora, tangannya yang kecil itu memijat pelan punggung Kevin."Pait banget mulutku, kayaknya semalam aku kebanyakan mak

    Last Updated : 2024-10-03
  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 11

    Siang harinya ketiga remaja itu bersamaan pergi untuk menunggangi kuda di salah satu daerah wisata dekat penginapan, Varka sengaja memilih satu kuda berukuran lebih besar dari yang lainnya dan juga lebih gagah."Varka, aku boleh gak naik kudanya bareng kamu?" tanya Rania ragu-ragu.Cowok di depannya menoleh, Varka lalu melihat Saga yang sedang berjalan ke arahnya sambil memegang tali kuda, kalau Varka bareng sama Rania terus Saga cemburu gimana?"Kamu gak mau ya?" ucap Rania."Oh gak gitu kok, tapi...," Varka menggaruk dagunya yang tidak gatal, "Saga, Lu yang bawa Rania aja gimana?" seru Varka.Saga menoleh, "Kasian kudanya, Ka. Lu gak liat nih yang gue bawa kuda poni." jawab Saga."Ya udah deh kalau gitu. Sini aku bantu naik, kaki kamu injak ini dulu nanti aku bantu dorong naik." kata Varka, Rania menerima uluran tangan Varka sebelum memberanikan diri naik kuda untuk pertama kalinya.Beberapa kali percobaan Rania gagal, gadis itu tak berhasil naik ke punggung kuda."Susah, Ka.""Angk

    Last Updated : 2024-10-03
  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 12

    Pukul tiga sore mereka kembali keluar setelah hujan reda, tujuan kali ini adalah wisata terdekat, berhubung cuaca sedang tidak bagus, Varka mengurungkan niat mencoba paralayang alhasil tujuan sore itu ke kebun binatang meskipun bentar lagi sudah tutup."Saga, temen Lu tuh." ucap Varka sambil menunjuk orang utan."Dih ngatain, berarti elu dong." balas Saga, kedua cowok itu malah asik bercanda sendiri sedangkan Rania masih bingung gimana caranya mengimbangi mereka tanpa membuat keduanya salah paham."Ran, itu kembaranmu." Saga menunjuk harimau sumatera.Alis cewek itu terangkat tinggi, "Memang aku mirip ya sama harimau?""Kalau marahnya cewek sih kadang mirip harimau." jawab Varka, kedua cowok itu kembali tertawa sedangkan Rania masih tidak mengerti cara agar bisa tertawa seperti mereka.Mungkin Rania butuh saling mengenal lebih dekat lagi agar bisa bercanda gurau lebih asik, bukan hanya Varka dan Saga aja yang bisa tertawa bebas kayak gitu.Sebelum jam lima sore mereka berfoto ria deng

    Last Updated : 2024-10-03
  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 13

    Suara bel berbunyi tanda jam istirahat makan siang, Lizzy menghampiri Varka lebih dulu, "Varka, ayok ke kantin."Cowok itu baru saja membereskan bukunya, belum sempat menjawab ketika Saga berbalik, "Dia ada janji sama gue, Lu sama yang lain duluan aja." kata Saga.Lizzy berdecih pelan tapi tak mengatakan apapun kemudian pergi, Saga menatap saudaranya yang diam saja kalau di dekati Lizzy, padahal jelas-jelas cewek itu punya niat tertentu."Lu sebenarnya paham gak sih?""Maksudnya gimana, kalau ngomong yang jelas dong." sahut Varka.Saga menghela nafas, "Lu gak sadar kalau Lizzy itu ngedeketin kamu karena ada niat, mending jauhin aja tuh anak, nih perasaanku ya dia rada gak bener. Kalau kamu terus ladenin tuh bocah, makin ngelunjak dia. Dan satu lagi, kamu kalau gak suka sama orang itu jangan seolah kamu ngasih harapan ke dia, paham kan?""Iya paham kok, jadi harus gue jauhin nih tuh anak?""Ya iyalah, bukannya apa nih ya. Kita udah hampir setahun sekelas sama tuh anak dan selama itu ng

    Last Updated : 2024-10-03
  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 14

    Beberapa bulan berlalu, kandungan Liora sudah memasuki bulan ke tujuh. Perutnya juga sudah membesar, tubuhnya juga bertambah beberapa kilo dengan cepat karena keinginan makannya bertambah lebih banyak."Mami! Varka juara dua umum satu angkatan!" seru Varka dengan bangga menunjukkan lembar penghargaan yang diberikan oleh sekolah."Juara dua aja nih, gak juara satu?" canda Kevin yang datang membawakan susu ibu hamil untuk Liora."Ish kamu ini, sudah bagus Varka dapat juara bagus tahun ini, tahun sebelumnya Varka bahkan gak masuk sepuluh besar, peningkatan yang bagus buat anak mami."Varka mendekat memeluk Liora yang sedang berbaring santai di tempat tidur, Varka naik ke tempat tidur di sebelah Liora, tangannya menyentuh perut Liora dengan hati-hati sampai pergerakan dari dalam bisa Varka rasakan, tatapan remaja itu terlihat berbinar."Wah, adek di dalam aktif banget, Mam."Liora mengusap kepala putranya, beberapa bulan sebelumnya Varka terlihat tak begitu senang mengetahui Liora hamil,

    Last Updated : 2024-10-03
  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 15

    Selesai makan, Rania dan Varka berada di ruang baca untuk belajar bersama, berhubung Varka masuk juara umum terbaik kedua di sekolahnya, itu artinya cowok ini pintar, Rania tidak perlu ragu kalau meminta bantuan dalam hal belajar."Selamat ya, kamu bisa masuk juara umur kedua tahun ini."Varka menoleh, "Iya makasih loh, itu juga nilai olahragaku yang tinggi, kurang satu poin aja aku gak masuk juara dua.""Tapi tetep aja kamu keren," jawab Rania.Cewek itu menuliskan sesuatu ke dalam buku, Varka memperhatikan, tulisan tangan Rania sangat rapi, milik Varka juga rapi, seenggaknya mirip tulisan dokter sepuluh persen."Pas tahu kamu sekolah di tempat yang sama denganku sebenarnya agak bikin kaget loh.""Kaget kenapa?" cewek itu setengah mengibaskan rambut yang menutupi wajah."Kan dari TK udah sekolah internasional, kalau di sekolah swasta kamu turun nilai gimana."Rania menggeleng, cewek itu tersenyum menunjukkan lesung pipi di sisi wajah kiri, "Gak kok, sebelum aku milih sekolah yang sam

    Last Updated : 2024-10-04

Latest chapter

  • Istri Imutku (Season #2)   TAMAT

    Proses prewedding sebisa mungkin selesai satu hari karena akan ada proses calon pengantin dilarang keluar rumah selama satu minggu sebelum hari pernikahan, dan sehari setelah prewedding, Varka bersama Rania menyelesaikan dokumen pernikahan secepat yang mampu mereka lakukan dalam waktu satu hari dan itu berhasil.Selesai dua hal itu di persiapkan, kini Varka dan Rania juga memilih dekorasi seperti apa yang akan mereka gunakan untuk pesta resepsi, dan beruntungnya WO yang bekerja sama adalah kenalan dekat keluarga, pemilihan juga tidak membutuhkan waktu lama, setidaknya hanya butuh waktu kurang dari dua jam.Mengenai pemilihan gedung, itu sudah diurus oleh para orang tua karena harus memesan beberapa bulan sebelumnya sementara Varka dan Rania saat itu masih di negara orang.Dan voila, dalam waktu lima hari yang bisa dimanfaatkan Varka dan Rania untuk pesta pernikahan sudah lengkap, selebihnya di urus oleh orang tua mereka diawal. Lalu hari ini, hari dimana Varka dan Rania dilarang bertem

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 60

    Lima tahun berlalu.Tepat hari ini usia Rania berusia dua puluh enam tahun dan menjadi Dosen muda di negara Singapura di bidang Artificial Intelligence yang mulai ditekuni sejak lulus pendidikan S2 di Sydney. Pembawaan saat mengajarkan materi di kelas banyak dipuji oleh mahasiswa. dan semua ini sudah berlangsung sejak satu tahun terakhir.Rania melihat jam tangannya saat keluar dari kelas, beberapa mahasiswa menyapanya dengan ramah dan dibalas tak kalah ramah juga oleh Rania.Sekarang sudah pukul tiga sore dan tunangannya mengatakan akan mendarat di bandara Soetta pada pukul empat sore. Ini adalah pertemuan pertama sejak mereka berpisah lima tahun lalu.Rania merindukan Varka, lelaki itu juga pasti demikian. Ada perasaan gak sabar untuk bertemu calon suaminya karena kedatangan Varka ke Indonesia adalah untuk membahas pernikahan yang akan dilakukan dalam waktu dekat.Sayangnya Rania belum bisa bertemu dengan Varka hari ini di Indonesia karena posisinya masih di negara lain, ia baru men

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 59

    Dari Bandung ke Jakarta setidaknya memakan waktu beberapa jam, dan Varka bersama Rania duduk sebelahan. Sebenarnya perjalanan mereka baru besok sore, sengaja berangkat sekarang karena ingin menghabiskan waktu berdua sebelum menjalani hubungan jarak jauh yang tidak sebentar."Kamu jangan lupa buat hubungin aku ya, setidaknya itu sekali setiap hari, tapi kalau kamu sibuk banget, hubungi aku seminggu sekali juga gak apa-apa." ucap Rania.Varka menoleh, meraih tangan Rania dan menggenggamnya, "Pasti, aku bakalan sempatkan kirim pesan atau menghubungi kamu. Saling jaga diri baik-baik ya sampai kita dipertemukan kembali suatu hari nanti."Rania mengangguk, ia menyandarkan kepalanya ke lengan Varka menantikan kereta tiba di stasiun tujuan.Beberapa jam berlalu dengan cepat, mereka tiba saat jam makan siang. Sebelum melanjutkan perjalanan ke penginapan, keduanya memilih makan lebih dulu dan Varka memperhatikan setiap kali makan bakso, Rania selalu menyisihkan daun bawang ke pinggirnya."Gak s

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 58  

    Hari yang ditunggu akhirnya tiba di mana pertunangan Varka dan Rania dilakukan hari ini. Dihadiri oleh beberapa kerabat dekat untuk memeriahkan acara tersebut dengan baik. Pesta keluarga itu berlangsung dengan bahagia, terlebih ketika Rania memamerkan cincin pertunangannya yang tampak cantik di jari manisnya.Cincin tersebut sebagai lambang kalau ia telah memiliki calon pasangan hidup, saling memegang teguh komitmen hingga pernikahan itu tiba."Kalian cocok banget," puji Airin yang berdiri bersama Liora melihat anak-anak mereka dengan bangga."Jadi harapan kita buat satuin mereka gak cuman omong kosong belaka, kan." sahut Gim.Kedua wanita di depannya menoleh, Airin dan Liora terkekeh, mereka ingat kalau orang yang paling bersemangat untuk menjodohkan Rania dan Varka adalah Gim, sekarang terlihat wajah puas melihat anaknya dan Varka sudah membuat perjanjian awal pernikahan.Kevin mendadak datang merangkul Gim dengan akrab, "Semoga dilancarkan sampai hari pernikahan ya, calon besan." k

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 57

    Dua hari setelahnya, kini keluarga Varka dan Rania berkumpul bersama sambil menikmati makan malam sekaligus membahas mengenai acara pertunangan yang akan dilakukan dalam waktu dekat, di kedua keluarga sudah sepakat jika pesta dilakukan sederhana karena Varka dan Rania akan melanjutkan pendidikan kembali."Jadi kesimpulannya, baik Varka maupun Rania udah sepakat untuk pertunangan dilakukan dalam waktu dekat kan?" tanya Gim.Rania dan Varka mengangguk."Baguslah, kalau begitu ini berlangsung dengan lancar. Besok kita mulai penyusunan acaranya, pesta dilakukan dalam tiga hari lagi karena jadwal cuti kalian yang sangat sedikit." tambah Kevin.Rania menoleh sekilas ke arah Varka sebelum ke ayahnya, "Sebaiknya acaranya gak perlu mewah, ini cuman pertunangan.""Aku juga setuju, nanti aja pas acara nikahan baru dibuat mewah gak apa-apa." tambah Varka.Kevin dan Gim tertawa pelan, "Ternyata anakmu gak sabar juga buat segera bikin acara nikahan." canda Gim.Rania sendiri tersenyum malu-malu mes

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 56

    Keesokan harinya, Varka turun ke ruang meja makan dimana orang tua dan adiknya ada di sana. Dengan santai Varka menarik kursi di sebelah Zaline, bahkan Varka mengusap sekilas rambut adiknya."Ka, kita bahas yang semalam. Kamu beneran serius mengenai pertunangan kamu sama Rania?" tanya Kevin.Varka menoleh, "Iya.""Gak coba kamu pikirkan lagi?" tanya Liora.Varka menggeleng, "Gak, Mam. Aku udah bilang setuju sama Rania, masa aku tarik lagi ucapan itu. Memang kalian mau bahas lebih lanjut lagi mengenai kapan acaranya ke keluarga Rania?""Kalau kalian berdua udah setuju, pertunangan secepatnya dilakukan, baik itu kamu sama Rania bakalan balik untuk melanjutkan pendidikan, waktu kalian terbatas." ucap Kevin."Terserah papi aja deh." Varka meraih roti bakar dan mengolesnya dengan selai coklat.Selesai sarapan, Varka menghampiri motor hitamnya, membersihkan dari debu yang sekiranya menempel. Bagaimanapun motor ini yang menemani masa remajanya, jadi tidak akan Varka jual."Bro!"Varka menol

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 55

    Mobil putih yang Varka kendarai tiba di depan rumah Rania, "Makasih ya udah bela-belain anterin sampai rumah." ucapnya.Varka mengangguk, "Lebih aman kalau aku yang anterin kamu pulang, udah sana masuk biar aku cepet balik."Rania terkekeh, "Oke, hati-hati." lalu Rania turun dari mobil Varka sebelum kendaraan itu mulai melaju pergi, dengan senyum manis terukir di bibir Rania, gadis itu berjalan masuk ke dalam rumahnya pada pukul sebelas malam.Ternyata kedua orang tuanya sudah menantikan kedatangan Rania pulang, mereka duduk di sofa ruang tamu melihat ke arah Rania dengan sorot mata yang sulit dijelaskan."Ada apa?" tanya Rania heran.Gim menarik pelan tangan putrinya untuk duduk, "Kamu udah bicara sama Varka, jawaban dia gimana?" ucapnya tanpa basa basi.Rania tiba-tiba memeluk Gim dengan erat, "Rania seneng banget, Pa. Varka setuju buat pertunangan dilakukan dalam waktu dekat." katanya antusias."Yang bener?" sahut Airin."Iya, Varka sendiri yang ngomong." jawab Rania serius."Jadi

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 54

    Rania tercengang, lebih ke arah gak percaya kalau Varka bakalan ngomong kayak barusan. Seperti mendapatkan kebahagiaan melejit tinggi, Rania berbalik ke arah Varka tanpa ragu memeluknya dengan erat.Gak ada pembicaraan, Rania buru-buru melepaskan pelukan karena mereka sedang ada di tempat umum sekarang, beberapa orang bahkan melihatnya dengan pandangan aneh barusan, tapi Rania gak peduli."Kamu serius?""Iya, aku serius. Tapi seperti yang kamu tau, perasaan aku udah gak sama lagi kayak dulu, jadi kamu harus bantu untuk perbarui." jawab Varka.Rania terkekeh, "Kamu bikin orang salah paham gampang banget ya." ujarnya."Sebenarnya kamu lebih jago bikin orang salah paham," Varka meraih tangan Rania, "jadi kita sepakat untuk terima pertunangan itu kan?"Rania mengangguk, "Tapi aku masih kuliah di Aussie, aku cuman punya libur dua belas hari.""Aku juga sama, cuti cuman dua minggu sebelum balik ke Denmark. Jadi, sementara ini kita fokus dengan dengan tujuan awal, kamu jadi dosen dan aku jad

  • Istri Imutku (Season #2)   Bagian 53

    Keluarga Rania dan keluarga Varka sudah ada di tempat yang sama, beberapa tahun tidak bertemu tapi Rania masih saja mengagumi sosok Varka sampai sekarang, justru wajah cowok itu makin dewasa dan punya tubuh lebih kekar.Namun perbedaan yang sangat terasa adalah sorot matanya yang berbeda, mungkin karena terlalu lama gak ketemu, jadi Rania merasa gak nyaman dengan tatapan Varka. Padahal saat usianya dua puluh tahun dan orang tuanya mengatakan kalau cowok yang dipasangkan untuk Rania adalah Varka, gadis itu kelihatan senang sekali.Tapi sekarang ... rasanya ada yang salah."Tadinya, tahun kemarin kita kasih tau ke kamu soal perjodohan ini, tapi kamu masih ada di Eropa dan gak punya izin cuti, dan sekarang kamu ada di sini untuk mengetahui calon istri kamu di masa depan. Hubungan kalian udah cukup baik, jadi kita para orang tua sepakat untuk mengadakan pertunangan dalam waktu dekat sebelum Varka kembali ke Eropa." ucap Kevin.Sementara sekarang ini Varka menatap Rania, gadis itu punya ra

DMCA.com Protection Status