Share

ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK
ISTRIKU CANTIK, ISTRIKU CERDIK
Author: Anna Janitra

BAB 1 ARISAN

"Pah, Mama mau arisan, jangan lupa cuci baju yang sudah aku rendam di ember, ya!" perintah Siska kepada suaminya Rudi yang baru saja pulang dari kerja.

"Jangan terlalu lama nguceknya, nanti pakaian itu bisa rusak. Aku nggak mau semua barang kesukaanku jadi lecet," imbuh Siska.

Hari Sabtu membuat Rudi untuk pulang lebih awal, ingin menikmati akhir pekan bersama keluarga kecilnya. Namun, saat sampai di rumah malah istrinya hendak pergi bersama teman-teman arisannya.

"Arisan kok malam sih, Ma?" tanya Rudi dengan heran.

"Sekalian mau jalan-jalan sama teman-teman, Pa, ya, sudahlah aku mau dandan dulu. Lagian ini waktunya juga mepet banget, takut ketinggalan nantinya."

Rudi hanya mendengus kesal mendengar perkataan isri tercintanya. Di lepaskan pakaian yang sedari tadi pagi menempel di raga kekarnya itu yang bercampur dengan bau keringat seharian.

Berjalan menuju dapur dan membuka tudung saji yang ternyata tidak ada isinya sama sekali di dalam. Di hembuskan nafasnya kasar serta mengacak rambutnya yang sudah terlihat sedikit memutih itu.

Meski usia tidak terlalu tua, namun, mahkota Rudi yang tampak sedikit lebat itu memutih di bagian atas telinga. Meskipun seperti itu tidak menghilangkan aura ketampanan lelaki yang selalu menomor satukan istri tercinta tersebut.

"Nggak ada makanan, Ma?" teriak Rudi dari ruang makan.

"Nggak ada, hari ini Papa makan mie instan saja, ya, Mama capek," balas Siska dari dalam kamar.

"Anak-anak apa sudah makan?"

"Sudah tadi kita makan bakso di luar," jawab Siska dengan intonasi sedikit tinggi.

Tanpa babibu, Rudi menenggak sedikit air dingin yang langsung menjalar di sekujur tubuhnya. Dingin. Nyes.

Dengan lincah tangan Rudi memasak makan malam untuk dirinya sendiri, karena rasa lapar yang sedang menghampiri membuat Rudi kalap hingga membuat untuk kedua kalinya.

"Habis, Pa?" tanya Siska saat mendapati Rudi yang sedang mencuci mangkuk bekas makan malamnya.

"Iya, anak-anak kemana?"

"Oh, iya aku lupa. Anak-anak sedang main di rumah Bu Dewi. Nanti Papa tolong jemput, ya. Terima kasih. Aku pergi dulu, da-da, Papa," pamit Siska seraya mencium pipi suaminya.

"Jangan malam-malam!"

"Oke."

Seperti itulah keseharian Rudi, mendapati istrinya yang terkadang malas memasak. Suka pergi bersama teman-temannya, mengadakan pesta di rumah namun, tetap mengutamakan anak-anak.

Malam ini sebenarnya Rudi mempunyai kejutan untuk keluarga kecilnya. Ingin menikmati malam akhir pekan bersama, meski sekedar menonton film di bioskop atau duduk santai di taman.

Itu sudah membuat hatinya terasa bahagia. Namun, sialnya si istri sudah terlanjur mempunyai janji dengan teman-temannya. Jika diingatkan, maka pertengkaran lah yang akan terjadi.

Rudi sangat menghindari akan hal itu, dia menginginkan keluarga yang utuh. Damai serta bahagia selamanya. Dia memang terlalu lemah di hadapan sang istri.

Tidak dapat membantah, tidak dapat marah bahkan selalu menurut apapun yang diminta oleh pujaan hatinya itu.

"Eh, Pa. Nanti pintunya kunci saja nggak apa, tapi lepas, ya. Soalnya aku bawa kunci cadangan, nggak usah ditungguin," Siska berbalik arah setelah ingat akan apa yang diucapkan pada suaminya.

Rudi hanya mengangguk perlahan sambil melihat istrinya pergi dengan dandanan yang tidak terlalu menor namun, masih meninggalkan kesan cantik di wajahnya. Aroma parfum masih tertinggal dan di hirup Rudi sedalam mungkin. Rasa cintanya begitu besar sehingga apapun yang dikatakan oleh Siska, Rudi tak bisa membantah.

❤️❤️❤️

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status