Share

BAB 28 AKHIRNYA

Mata Siska menatap nyalang kepada Rini. Datar, tak ada senyum manis terukir di bibir merah merona yang menghiasinya. Sunyi. Seakan menunggu waktu untuk menyerang satu sama lain. Pun begitu dengan Rini, terdiam dan hanya mata yang bergerak liar seolah pertarungan yang sesungguhnya akan terjadi.

Wak Kasim mencoba mencairkan suasana dengan mengeluarkan suara khas orang yang tengah terbatuk. Namun, semua masih saja terbuai dengan alam pikirannya masing-masing dan tegang.

"Apakah bisa dimulai sekarang?" tanya Wak Kasim yang membuat semua yang hadir sedikit terhenyak. Kaget.

Rini mengangguk, begitu pun dengan Siska, Bu Sari dan kedua anak Siska yang dengan setia selalu mendampingi ibunya dalam segala hal. Walaupun memasang wajah tidak ramah, tapi mereka seakan sudah siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di depan mata.

"Nak Siska, setelah kami dari pihak keluarga bermusyawarah bersama dan kami memutuskan untuk memberikan …."

"Kalau dari awal seperti ini dan kamu mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status