Heart Stealing (Mencuri Hati)

Heart Stealing (Mencuri Hati)

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Oleh:  Abigail Kusuma  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
7 Peringkat. 7 Ulasan-ulasan
100Bab
17.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Melihat secara langsung sang kekasih berselingkuh, membuat dunia Dakota Spencer runtuh. Wanita cantik itu dihancurkan oleh cinta pertamanya sendiri. Dia selalu memegang prinsip cinta pertama akan menjadi cinta terakhir. Namun sayang, kisah cintanya tidak seperti dongeng yang dia dengar di masa kecil. Dalam keadaan hancur berkeping-keping, sosok pria tampan bernama Dylan muncul. Dylan sudah lama mengagumi Dakota. Hanya saja jiwa petualang pria itu tidak pernah berhenti. Dia mengagumi sosok Dakota, tapi tidak henti bermain-main dengan para jalang. Sampai suatu ketika, di kala Dylan tahu Dakota sudah sendiri, dia mengejar cinta Dakota. Pria tampan itu tidak pernah bosan mengejar sosok Dakota. Hingga akhirnya Dakota luluh akan sosok Dylan. Namun semua tidak berhenti di situ. Masalah menghantam mereka. Badai menerpa hubungan mereka yang sudah sangat kuat. Bagaikan di ambang jurang, mampukah Dakota berdamai dengan kenyataan? Ataukah Dakota harus mundur dan hancur seperti di awal? *** Follow me on IG: abigail_kusuma95

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1. Dia Milikku!

#Flashback OnMelbourne, Australia. “Ah, faster, Baby!”“Ya di situ, Sayang! Kau enak sekali.”Suara erangan saling bersahutan memenuhi suara apartemen mewah itu. Wanita cantik bernama Dakota baru saja membuka pintu apartemen sang kekasih. Namun, maksud hati ingin membuat kejutan dengan datang ke Melbourne, tiba-tiba saja Dakota yang mendapatkan sebuah kejutan.Suara desahan semakin mengeras, berasal dari kamar utama sang kekasih. Langkah kaki Dakota terhenti di depan kamar yang pintunya tidaklah terkunci. Dengan penuh keberanian, dia membuka pintu kamar itu.“R-Ryan?!” Tubuh Dakota membeku melihat kekasihnya tengah melakukan hubungan seks dengan wanita yang sama sekali tidak dia kenali.Pria tampan bernama Ryan terkejut Dakota datang. “S-Sayang? K-kau di sini?”Dakota mundur beberapa langkah, dengan air mata yang bercucuran membasahi pipinya. “K-kau … k-kau mengkhianatiku?”Ryan panik menyibak selimut, menyambar handuk dan memakai handuk melilit di pinggangnya. Wanita selingkuhannya

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Edz Collection
semua karya abigailkusuma memang mantap
2024-09-21 00:56:09
0
user avatar
Kyra Queensha
ini kok gak update² kak...
2024-09-18 21:49:09
0
default avatar
selvita raviana nuralita
ditunggu updatenya yaaaa..
2024-09-14 16:27:29
0
user avatar
Febriyani Laisouw
koq nggak ada update-annya lagi ya?
2024-08-01 23:45:27
2
user avatar
Jennifer Karisoh
waduh gak ada updatetanya....
2024-06-01 02:04:22
1
user avatar
Well Kaz Reefa
suka Jalan ceritanya....karennn...
2024-05-15 12:53:06
1
user avatar
Schaff Som
suka ama ceritanya
2024-05-07 19:32:43
0
100 Bab

Bab 1. Dia Milikku!

#Flashback OnMelbourne, Australia. “Ah, faster, Baby!”“Ya di situ, Sayang! Kau enak sekali.”Suara erangan saling bersahutan memenuhi suara apartemen mewah itu. Wanita cantik bernama Dakota baru saja membuka pintu apartemen sang kekasih. Namun, maksud hati ingin membuat kejutan dengan datang ke Melbourne, tiba-tiba saja Dakota yang mendapatkan sebuah kejutan.Suara desahan semakin mengeras, berasal dari kamar utama sang kekasih. Langkah kaki Dakota terhenti di depan kamar yang pintunya tidaklah terkunci. Dengan penuh keberanian, dia membuka pintu kamar itu.“R-Ryan?!” Tubuh Dakota membeku melihat kekasihnya tengah melakukan hubungan seks dengan wanita yang sama sekali tidak dia kenali.Pria tampan bernama Ryan terkejut Dakota datang. “S-Sayang? K-kau di sini?”Dakota mundur beberapa langkah, dengan air mata yang bercucuran membasahi pipinya. “K-kau … k-kau mengkhianatiku?”Ryan panik menyibak selimut, menyambar handuk dan memakai handuk melilit di pinggangnya. Wanita selingkuhannya
Baca selengkapnya

Bab 2. Penguntit Kurang Ajar

“Aww—” Dakota merintih kesakitan di kala tubuhnya dihempaskan ke ranjang oleh Dylan. Pria kurang ajar itu dengan berani menghempaskan tubuhnya. Shit! Dakota mengumpat dan merutuki Dylan dalam hatinya. “Kau ingin seperti pelacur, Dakota?” Dylan mengambil botol wine yang ada di atas meja, menuangkan ke gelas berkaki tinggi kosong, dan menyesap wine itu perlahan.Dakota bangkit dari ranjang, matanya menyalang tajam menatap Dylan. “Apa hakmu menghakimiku! Dan kenapa kau ikut campur urusanku, hah?!”Dylan menggerak-gerakkan gelas berkaki tinggi di tangannya. “Kau hanya patah hati, kenapa kau seperti orang frustrasi? Lihat saja pakaian yang kau pakai memperlihatkan tubuhmu. Apa kau berniat ada yang menawarmu?”Raut wajah Dakota berubah mendengar apa yang dikatakan oleh Dylan. Sepasang iris matanya menunjukkan jelas emosi, kemarahan, dan bingung. Siapa yang memberi tahu Dylan tentang dirinya patah hati? Tidak! Dakota tak ingin terlihat lemah. Dia harus memperjuangkan harga dirinya.“Siapa y
Baca selengkapnya

Bab 3. Kau Cemburu?

Dakota terbangun di sebuah kamar hotel. Ingatannya mengingat kejadian tadi malam. Kejadian di mana dirinya dibawa secara paksa ke dalam hotel. Shit! Lama-lama Dakota bisa gila menghadapi pria sialan dan kurang ajar itu.Dakota menyibak selimut, dan membersihkan tubuhnya. Tepat di kala dia sudah selesai mandi—ada seorang pelayan masuk ke dalam kamar hotel sambil membawakan paper bag.“Selamat pagi, Nona Spencer,” sapa sang pelayan sopan.“Kau siapa?” tanya Dakota tanpa basa-basi, pada seorang wanita yang berpakaian pelayan.“Nona Spencer, saya adalah pelayan yang ditugaskan Tuan Caldwell untuk melayani Anda. Di dalam paper bag ini sudah ada baju ganti dan alat make up lengkap yang baru bisa Anda gunakan.” Sang pelayan menyodorkan paper bag yang ada di tangannya pada Dakota.Dakota mengembuskan napas kasar. Wanita cantik itu seakan enggan untuk menerima pemberian dari pria berengsek yang mengganggunya. Namun, tidak mungkin dia memakai baju yang tadi malam. Dia tak memiliki pilihan lain.
Baca selengkapnya

Bab 4. Desakan Hadir di Jamuan Makan Malam

“Thanks, sudah mengantarku. Sekarang kau pulanglah.” Dakota membuka seat-belt, hendak turun dari mobil Dylan. Mobil Dylan sudah berhenti di lobby apartemen di mana unit penthouse-nya berada.“Ucapan terima kasihmu tidak aku terima. Bukan seperti itu cara berterima kasih, Nona Spencer,” jawab Dylan seraya menatap Dakota yang sudah bersiap untuk turun dari mobil.Dakota menatap Dylan seraya mengerutkan keningnya. “Apa maksud ucapanmu?” tanyanya tak mengerti. Dia merasa sudah terima kasih, tapi malah Dylan mengatakan bukan seperti itu cara berterima kasih.“Kau terlalu polos, Nona Spencer. Begini caranya.” Dylan menarik dagu Dakota, mencium dan melumat bibir wanita itu. Tampak mata Dakota melebar terkejut mendapatkan ciuman dari Dylan.“Kau boleh turun sekarang. Bibirmu selalu manis, Nona Spencer,” bisik Dylan serak.Dakota tersadar bahwa Dylan telah melampui batas kurang ajar. “Berengsek kau!”Dylan tersenyum samar. “Jangan terlalu banyak mengumpat, Nona Spencer. Wanita cantik sepertimu
Baca selengkapnya

Bab 5. Akan Selalu Mengganggumu

Jamuan makan malam rekanan dari keluarga Spencer begitu penuh dengan tamu undangan, dari kalangan atas. Pembisnis sukses berada di sana. Dakota yang datang dengan gaun berwarna gold transparan dengan model kemben membuat Dakota tampil sangat cantik dan elegan.Tadi sore, Dakota memilih satu dari sepuluh gaun yang sudah dia beli. Pilihannya jatuh pada dress berwarna gold yang dia kenakan malam ini. Ya, pilihan Dakota ini membuatnya menjadi pusat perhatian banyak orang.Beberapa tamu undangan bersalaman dan berbincang dengan Dakota. Seperti biasa Helen terus menerus mempromosikan Dakota masih single. Oh God! Cara Helen membuat Dakota sangat malu. Namun, di sisi lain apa boleh buat? Hobby ibunya memang suka sekali mempromosikan dirinya—seolah dirinya tidak bisa mendapatkan kekasih.“Maaf permisi, aku ingin ke toilet.” Dakota berpamitan menyingkir dari kerumunan para tamu undangan, serta kedua orang tuanya. Tujuan Dakota adalah menghindar agar terbebas dari perjodohan gila.“Dakota, tungg
Baca selengkapnya

Bab 6. Kegilaan Dylan

*Terima kasih sudah mengizinkanku menginap di penthose-mu. Aku ada meeting pagi ini. Sampai bertemu lagi, Nona Spencer—Dylan. C.* Sebuah notes dibaca oleh Dakota di kala Dakota baru saja terbangun. Jam dinding menunjukkan pukul delapan pagi. Rupanya Dylan sudah berangkat lebih awal. Baguslah. Paling tidak dia tidak harus sarapan bersama pria aneh itu. Detik selanjutnya, dia memutuskan untuk segera membersihkan tubuhnya. Berendam adalah jalan terbaik melepaskan penat.Tiga puluh menit berlalu, Dakota sudah selesai berendam. Hari ini dia tidak berangkat ke kantor. Dia meminta libur dan bersantai sejenak. Biar saja adik laki-lakinya yang mengurus perusahaan. Dia sedang ingin bermalas-malasan. Suara bell berbunyi. Dakota yang sedang makan sandwich mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Dalam hati dia menduga pasti Dylan yang datang. Ah! Jika benar pria itu ingin sekali dia tending. Dia mengikat asal rambutnya, melangkah menuju pintu—dan membukanya.“Dylan, apa yang—” Seketika ucapan Da
Baca selengkapnya

Bab 7. Kesialan Bertubi-tubi

Dakota tertimpa masalah baru akibat ulah Dylan. Bayangkan saja pesan singkat yang ditulis oleh Dylan, membuat malapetaka. Dakota sampai tidak berani menjawab telepon dari ibunya. Oh, God! Rasanya Dakota ingin menceburkan dirinya ke dalam jurang. Tindakan gila yang dilakukan Dylan membuat Dakota sakit kepala.Suara dering ponsel Dakota tidak henti berbunyi. Shit! Dakota langsung mengumpat dalam hati. Ibunya sudah berkali-kali menghubunginya, tapi dia tidak berani menjawab. Bayangkan saja jika menjawab apa yang harus dia katakan?Dylan berdeham sambil menyunggingkan senyuman penuh kemenangan. “Nona Spencer, apakah Anda tidak ingin menjawab telepon?” tanyanya sedikit memberikan sindiran.Mata Dakota mendelik. “Ini karenamu, Sialan!”“Wanita cantik jangan mengumpat, nanti kau malah terkena sial.” Dylan menjawab enteng.Dakota memijat pelipisnya di kala rasa pusing melanda. “Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?” Wanita cantik itu mondar-mandir tidak jelas, akibat dilanda kebingungan.Dyla
Baca selengkapnya

Bab 8. Pemandangan yang Tak Nyaman

Dylan Caldwell bagaikan penguntit yang selalu ada di mana-mana. Di klub malam, Dakota bertemu dengan Dylan. Di butik Dakota juga bertemu dengan Dylan. Terakhir di kala mobil mogok, Dakota bertemu dengan Dylan. Sungguh! Benar-benar menyebalkan. Akan tetapi, Dakota harus bersyukur bertemu dengan Dylan di kala mobilnya mogok. Jika saja tidak, maka meeting hari ini dengan client penting akan tertunda—dan berujung pada Dakota dianggap tidak bisa professional.Dakota Spencer adalah anak pertama di keluarga Spencer. Spencer Group bisa dikatakan berada di bawah tangan Dakota. Dizon, adik Dakota memegang cabang bukanlah pusat. Dakota membantu Darren, ayahnya dalam memimpin perusahaan.Audrey, sepupu kandung Dakota, anak dari adik perempuan ayahnya tidak pernah terlibat di perusahaan. Audrey lebih fokus pada Russel Group—perusahaan ayah kandung Audrey. Hal itu yang menyebabkan Spencer Group berada di tangan Dakota.Usia sudah di atas 30 tahun kerap membuat Dakota pusing luar biasa. Ibunya pali
Baca selengkapnya

Bab 9. Kekasih Pura-Pura

Dakota terkejut melihat apa yang ada di hadapannya. Dia sedikit menunduk, tapi dalam hati dia mengumpati Dylan yang berengsek. Bisa-bisanya pria sialan itu mempersilakan dirinya masuk, tapi sedang make out dengan wanita lain. Sungguh! Dylan Caldwell benar-benar bajingan. Dakota tidak henti mengumpati Dylan.“Kau siapa?!” Wanita berambut pirang itu, menatap Dakota sinis.“Pergilah. Dia tamuku.” Dylan meminta wanita berambut pirang itu untuk pergi.“Dylan, tapi—”“Aku akan mengirimkan uang padamu untukmu belanja. Pergilah berbelanja. Aku masih memiliki urusan di kantor.” Dylan membelai pipi wanita berambut pirang itu.Wanita berambut pirang itu senang karena Dylan akan mengirimkan uang untuknya berbelanja. Detik itu juga wanita berambut pirang itu bangkit dari pangkuan Dylan, mengecup rahangnya—dan dengan sengaja berjalan menyenggol keras bahu Dakota.“Bitch!” umpat Dakota kesal.“Kau terlalu sering mengumpat, Nona Spencer.” Dylan bangkit berdiri, melangkah menghampiri Dakota.Dakota me
Baca selengkapnya

Bab 10. Rencana Perjalanan Bisnis  

Maksud hati Dakota, setelah kembali dari kantor Dylan, dia akan ke kantornya. Namun, di pertengahan jalan dia berubah pikiran. Dia meminta Dylan mengantarnya ke penthouse-nya. Dakota merasa lelah dan tenaganya terkuras habis, karena bicara dengan Dylan. Itu yang membuatnya memutuskan untuk pulang. Akan tetapi, kesialan terus melingkupinya. Di kala Dakota pulang, malah Dylan ingin duduk bersantai di penthouse-nya. Dakota tidak bisa mengusir, karena posisinya sekarang Dylan adalah kekasih pura-puranya. “Aku sangat lelah. Aku ingin tidur. Kau tidak mau pulang?” tanya Dakota tersirat mengusir Dylan.Dylan membuka jasnya, menggulung kemejanya, dan meminum wine. “Jika kau ingin tidur, tidurlah. Aku masih ingin di sini.”‘Keras kepala sekali pria ini,’ batin Dakota seraya mengembuskan napas kesal. “Ya sudah terserah kau. Aku ingin istirahat. Tubuhku sangat lelah.” Dakota berbaring di ranjang, dan menarik selimut menutupi tubuhnya. Sebelumnya, dia sudah mengganti pakaiannya dengan piyama
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status