Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max

Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-30
Oleh:  MariaGG  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
52 Peringkat. 52 Ulasan-ulasan
107Bab
2.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Tuan muda, saya mohon, Lepaskan saya! Hiks Hiks Hiks." "Diamlah. Ini tidak akan lama, setelah itu kau boleh pergi!" Merasa nafsunya sudah tidak tertahankan, Max dengan cepat melepas seluruh pakaian yang dia kenakan, setelah puas mencumbui tubuh Lyra. Max terpaksa harus menikahi Lyra karena telah melecehkannya, yang dimana saat itu Max dalam keadaan mabuk, hingga tanpa sadar menodai Lyra, yang seorang pelayan di rumahnya. Pernikahan Max dan Lyra hanya sebatas kertas tanpa adanya pesta, mengingat ibu Max, nyonya Clara tidak menyetujui jika putranya harus menikah dengan pelayan rendahan seperti Lyra. Mehadiran kekasih Max setelah pernikahan Lyra dan Max membuat hidup Lyra semakin tersiksa, yang selalu mendapat perlakuan kasar dari ibu mertua dan kekasih Max, belum lagi sikap abai Max dan pernikahan mewah Max bersama kekasihnya, membuat Lyra memilih bercerai dari max. "Kita bercerai Max...!" "Apa kau yakin Lyra? Kau tau, tidak mungkin ada pria yang mau menerimamu diluar sana!" dibawah meja, Max mengepal kuat tangannya saat Lyra berani meminta cerai kepadanya. Namun Lyra hanya mengukir senyum mengejej, seraya mengulurkan surat cerai yang sudah dia tandatangani didepan Max. "Tidak ada yang tau, Max," senyum mencibir terukir di wahjah cantik Lyra, membuat Max menggerang marah dengan menggebrak meja. Braakk!! "Lyra...!"

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

bab 1

"Eh CACAT! Cepat antar makanan ke meja makan! Tuan dan nyonya tidak akan lama lagi akan turun, untuk menyambut kedatangn sang Tuan muda, dasar CACAT!" Lyra tersadar dari lamunannya, yang mengingat kembali peristiwa yang membuatnya mendapat luka, yang membuat kakinya seperti sekarang ini.Lyra membuang nafas lekah, saat kembali mendapatkan cacian dari sesama pelayan, yang bekerja di rumah Tuan Raharja, yang dibalas Lyra dengan mengangguk mengiyakan.Dengan pelan, Lyra berjalan pengantar makanan ke meja makan, dengan keadaan kaki yang terluka bekas luka bakar, akibat kecelakaan yang menimpanya beberapa tahun lalu."Hati-hati, jangan sampai makanan itu jatuh dan pecah! Barang yang ada di rumah ini semuanya berharga mahal," tegur pelayan Tutik, yang kembali memarahi, Lyra. Saat melihat Lyra berjalan dengan kesusahan mengantar makanan."Iya Kak," Lyra hanya mengangguk, dan menuruti semua apa yang diperintahkan tanpa mencoba untuk melawan.Lyra tidak punya pilihan lain, selain bekerja sebaga

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Fii
tiap bab selalu bikin penasaran
2024-01-25 18:53:45
0
user avatar
Dinara Sofia
Lyra keren berani sama Max. Penasaran banget sama kelanjutannya.
2024-01-25 15:44:17
0
user avatar
Piki
sedih sekali tokoh utamanya:(
2024-01-25 09:09:27
0
user avatar
Ida-Nz
Aku penasaran happy ending kan ya nantinya
2024-01-24 21:21:04
0
user avatar
FitrianiYuriKwon
Suka sama alur ceritanya, jelas dan komplit......
2024-01-24 19:39:29
0
user avatar
Ms Iced Coffee
dari judul sampai ke alur dan intriknya bener-bener menarik dan bagus. Suka bgt sama novel ini
2024-01-24 17:02:43
0
user avatar
Sigma Rain
semangat up nya thorr
2024-01-24 16:02:36
0
user avatar
Dara Kirana
Kasihan Lyra, semoga secepatnya di bisa bebas dari Max.
2024-01-24 14:20:45
0
user avatar
Zuroidaa
lanjut Thor updatenya jangan lupa
2024-01-24 13:42:01
0
user avatar
Zhang Mila
Tutik, tunggulah karmamu yang selalu menyiksa Lyra..
2024-01-24 13:31:45
0
user avatar
Vanilla_Nilla
kasihan lyra, mentang-mentang cacat selalu dihina.
2024-01-24 13:26:43
0
user avatar
Alya Feliz
Semoga happy ending ya untuk lyra
2024-01-24 13:22:09
0
user avatar
Rika Jhon
Gara2 menyelamatkan orang, Lyra justru menjadi cacat. Semoga nanti bahagia bersama suaminya
2024-01-24 11:19:20
0
user avatar
De Lilah
Semoga max dan Lyra bahagia yaa... ayo bucin! bucin!
2024-01-24 10:13:14
1
user avatar
Amy_Asya
penasaran sama kisah hidup lyra ke depannya
2024-01-24 09:52:56
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
107 Bab

bab 1

"Eh CACAT! Cepat antar makanan ke meja makan! Tuan dan nyonya tidak akan lama lagi akan turun, untuk menyambut kedatangn sang Tuan muda, dasar CACAT!" Lyra tersadar dari lamunannya, yang mengingat kembali peristiwa yang membuatnya mendapat luka, yang membuat kakinya seperti sekarang ini.Lyra membuang nafas lekah, saat kembali mendapatkan cacian dari sesama pelayan, yang bekerja di rumah Tuan Raharja, yang dibalas Lyra dengan mengangguk mengiyakan.Dengan pelan, Lyra berjalan pengantar makanan ke meja makan, dengan keadaan kaki yang terluka bekas luka bakar, akibat kecelakaan yang menimpanya beberapa tahun lalu."Hati-hati, jangan sampai makanan itu jatuh dan pecah! Barang yang ada di rumah ini semuanya berharga mahal," tegur pelayan Tutik, yang kembali memarahi, Lyra. Saat melihat Lyra berjalan dengan kesusahan mengantar makanan."Iya Kak," Lyra hanya mengangguk, dan menuruti semua apa yang diperintahkan tanpa mencoba untuk melawan.Lyra tidak punya pilihan lain, selain bekerja sebaga
Baca selengkapnya

bab 2

Max yang dalam keadaan mabuk, tidak sepenuhnya menyadari apa yang dia lakukan kepada Lyra, namun hasrat dirinya yang menggebu melihat tubuh Lyra yang begitu menggairahkan, membuatnya mengabaikan tatapan serta permohonan mengiba Lyra kepadanya, dan melanjutkan perbuatannya dengan merobek paksa pakain yang dikenakan Lyra."Tuan muda, jangan..! Hiks Hiks, Aku mohon tuan!" pinta Lyra dengan beruraian air mata, Lyra juga menggigit bibir bawahnya untuk meredam tangisannya, yang mungkin bisa didengar oleh anggota keluarga lainnya. Namun tangisan dan permohonan Lyra, diabaikan oleh Max, yang terus saja meraba seluruh tubuh Lyra dan memaksa melepas paksa satu persatu kain yang melekat ditubuh Lyra. "Tenanglah, kau pasti akan menyukainya!" Bisik max, di telinga Lyra. Membuat Lyra semakin ketakutan saat merasakan hembusan nafas Max di lehernya. Max tersenyum nakal, saat berusaha melepas paksa pakaian yang dikenakan Lyra, dan membuangnya dengan kasar ke lantai kamar. Max cukup terpeson melihat
Baca selengkapnya

bab 3

Beranjak dari tempat tidur, Max kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari sisa percintaannya semalam bersama dengan, Lyra. Masih terekam di dalam ingatan Max, tangisan serta permohonan yang diucapkan, Lyra, saat memintanya untuk menghentikan apa yang dia lakukan kepada Lyra, membuat Max menghentikan kegiatannya membersihkan diri dan segera melangkah keluar daei dalam kamar mandi. Max tidak mengenal, Lyra, tetapi Max mengingat wajah saat Lyra memohon dengan memanggilnya sebutan Tuan muda, membuat Max yakin, jika Lyra salah satu pelayan yang bekerja di kediaman orang tuanya.Dengan melangkah cepat, Max berjalan menuruni anak tangga untuk mencari keberadaan Lyra, namun langkah kakinya harus terhenti saat Nyonya Clara memanggilnya.Max, kamu sudah bangun nak, tidak biasanya kamu bangun sepagi ini?" tanya Nyonya Clara, menatap ke arah Max, yang saat ini terlihat sedang melihat keseliling ruangan. Melihat itu, Nyonya Clara kembali bertanya kepada Max."Ada apa Max? Ap
Baca selengkapnya

bab 4

Bruk!! Melihat pakaian yang hendak Lyra jemur kembali kotor, Lyra hanya bisa membuang nafas menatap Tutik yang berdiri di depannya, dan mencoba untuk bersabar, dengan perlakuan yang diberikan Tutik kepadanya."Selesaikan segera Lyra, sebelum kepala pelayan datang dan memperingatimu," Tutik kemudian meninggalkan Lyra dengan pakaian yang kembali kotor, dan kembali masuk kedalam dapur. "Sabar Lyra, tidak mudah untuk mencari pekerjaan dengan keadaanmu yang seperti sekarang ini," Lyra mencoba mengingatkan dirinya untuk lebih bersabar, kemudian mengambil pakaian yang telah ditendang Tutik, untuk dicuci kembali."Pekerjaanku sepertinya akan lama baru selesai, seharusnya ini sudah aku jemur tetapi, Kak Tutik kembali mengotorinya."Tidak lama kepala pelayan datang menghampiri Lyra, yang saat ini bersiap untuk menjemur pakaian yang telah selesai Dia cuci kembali. "Lyra, Kenapa kamu lama sekali mengerjakan tugas mencucimu, aku dari tadi mencarimu," ujar kepala pelayan berjalan menghampiri Lyra
Baca selengkapnya

bab 5

Mendengar niatannya diketahui Max, Tutik terdiam dengan menutup rapat bibirnya. Tutik tidak menyangka akan mendapatkan reaksi tidak terduga daei Max, yang begitu marah menatap ke arahnya. Tutik mengira jika Max, mungkin akan tertarik kepadanya, tidak seperti apa yang dia lihat saat ini. Tatapan mata Max yang terlihat ingin melenyapkannya karena telah berani untuk mencoba menggodanya."Ma..maafkan Tutik, Tuan muda Max. Tutik mengaku salah!" Suara gugup Tutik yang terdengar ketakutan, menundukkan kepalanya mengabaikan rasa sakit yang saat ini dia rasakan.Tutik menunduk meminta ampun kepada Max, yang masih berdiri menatapnya dengan penuh ancaman ke arahnya. Max benar-benar marah kali ini, dengan lancang seorang pelayan berani masuk ke dalam kamarnya, untuk menggodanya.Max mengabaikan tangisan serta permohonan maaf Tutik, dan melangkah maju menginjak telapak tangan Tutik, yang saat ini menundukkan kepala di depannya.Krek!""Argghhht..!"Terdengar suara patahan tulang dari Jari tangan T
Baca selengkapnya

Bab 6

"Permisi nyonya, ini bubur yang anda perintahkan," Lyra yng beridir dengan gugup berharap, Tuan Muda Max tidk akan mengenalinya, saat bertemu dengannya. Lyra benar-benar tidak tau apa yang harus dia lakjukan untuk menghindari pertemuannya dengan Tuan Muda Max, yang Lyra takutkan akan mengenalinya sebagai wanita yang tidrur dengannya semalam, begitu melihatnya berdiri didelannya. "Masuklah," ucap Nona Clara, yang terdengar dari dalam kamar Tuan Muda Mas, memerintahkan Lyra untuk berjalan memasuki kamar sang Tuan Muda. Dengan menahan rasa gugup yang saat ini dirasakannya, Lyra kemudian membuka pintu kamar Tuan Muda Max, dan berjalan masuk dengan nampan yang berisi bubur hangat di tangannya, yang dapat terlihat jelas jika saat ini Lyra sangat ketakutan. Ceklek! Dengan menundukkan kepalanya, Lyra kemudian berjalan menghampiri Nyonya Clara yang terlihat sedang mendudukkan dirinya di samping putranya, yang terlihat menatap ke arahnya. Deg!! Seketika Lyra membuang muka dan menunduk dal
Baca selengkapnya

Bab 7

Max, yang baru saja menuruni anak tangga dengan pakaian rapi yang dia kenakan, segera melangkah keluar dari kediamannya menuju mobilnya yang sudsh terarkir dengan langkah lebarnya. Sore ini, Max kembali akan berkumpul bersama kedua sahabatnya, Diego dan Rio, yang beberapa saat lalu memintanya untuk datang dan bertemu bersama. Namun tanpa sengaja langkah, Max, yang baru saja akan keluar tiba-tiba ditabrak oleh seseorang, yang seketika membuat Max tampak marah melihat orang yang sudah dengan sengaja menabraknya. "Apa kau tidak menggunakan matamu saat berjalan! Kenapa kau sengaja menabrak-ku, jangan bilang kamu masih ingin berusaha untuk mendekatiku!" sergah, Max dengan marah, menatap tajam ke arah Tutik, yang saat ini sudah menundukkan wajahnya di depan, Max, Tutik sangat ketakutan mendengar perkataan tajam, yang baru saja dikatakan, Max kepadanya, Sebelumnya memang, Tutik bersalah karena telah berani merayu, Max, yang saat itu beristirahat di kamarnya, Tutik tidak memyangka Max, akan
Baca selengkapnya

Bab 8

Di ruangan Bar yang mereka bertiga tempati saat ini, terasa begitu sepi setelah mendengar cerita yang baru saja diceritakan oleh, Max kepada mereka berdua. Bagaimana tidak, Max menceritakan bagaimana dirinya yang saat itu dalam keadaan mabuk memaksa, Lyra untuk melayaninya, dimana malam itu, Max sama sekali tidak mempedulikan ringisan kesakitan serta tangisan yang di tunjukkan Lyra, saat memohon untuk, Max melepaskannya. Kedua Sahabatnya itu tidak menduga jika sesuatu hal buruk terjadi pada malam dimana mereka bertiga telah mengadakan acara pertemuan dengan sengaja membuat diri mereka mabuk, yang akhirnya berakhir dengan berakibat buruk kepada seseorang yang harus mengalami mimpi buruk seumur hidupnya. "Bagaimana dengan pelayan itu, Max? Apa dia datang dan meminta pertanggung jawaban kepadamu? Jika belum, seharusnya dia melakukan itu mengingat karena kau telah melecehkannya," Diego terlihat mengutarakan pemikirannya yang seharusnya pelayan yang dilecehkan oleh Max, datang dan memint
Baca selengkapnya

Bab 9

"Max, bagaimana dengan kekasihmu, Jenifer. Apa kau mengatakan kepadanya jika kau telah melecehkan seorang pelayan di kediaman orang tuamu?" tanya Rio yang kembali mengalihkan pembicaraan mereka, mengangkat wajahnya menatap tanya ke arah, Max, yang nampak terdiam mendengar apa yang baru saja dia katakan. "Rio, apa kau bodoh! Bagaimana mungkin aku mengatakan itu kepada Jenifer, itu sama saja akan membuatnya marah dan datang menyusulku kenegara inj. Kamu tahu benar, jika kedua orang tuaku sempat bertengkar karena Jenifer. Ayahku tidak menyukai Jenifer, tetapi berbeda dengan ibuku yang malah menyukainya." Max kembali mengingat saat Ayahnya menyuruhnya untuk melarang Jenifer datang di kediamannya, itu jelas membuat Max, sempat merasa bingung, pasalnya Jenifer adalah kekasihnya wanita yang sangat berjasa dalam hidup, Max, sehingga tidak mungkin jika Max meninggalkan Jeifer begitu saja. "Maaf Max, aku mengira mungkin kau akan mengatakan semuanya kepada Jenifer, mengingat kamu sangat mencin
Baca selengkapnya

Bab 10

"Diam! Bersikap baiklah jika kau ingin aku melepaskanmu!" Bisik Max, di telinga Lyra, seketika membuat Lyra beegidik menegang dibuatnya. Lyra tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Max kepadanya, tetapi melihat jika tubuh Max, dirasa begitu rapat dengannya, membuat Lyra sepertinya tahu jikadirinya akan berakhir seperti malam sebelumnya. "Tuan, tolong lepaskan saya, jangan seerti ini Tuan, jangan sampai ada orang yang melihat tuan dan saya berdua seerti ini, saya bisa dipecat, Tuan," pinta Lyra, dengan memohon. Namun tubuh Max yang menegang mengabaikan permohonan serta perlawanan Lyra yang memberontak dari kungkungannya, Max yang begitu kuat memeluk Lyra dan sibuk mencumbui Lyra, membuat Lyra tidak dapat berbuat banyak. "Makanya aku meminta kepadamu untuk diam, jika kau tidak ingin membuat semua orang datang dan melihat apa yang sedang kita perbuat saat ini. Apa kau pikir mereka akan mempercayai jika aku yang mendekatimu, mereka semua akan menuduh jika kau yang telah lebih dulu men
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status