Share

Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max
Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max
Author: MariaGG

bab 1

Author: MariaGG
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Eh CACAT! Cepat antar makanan ke meja makan! Tuan dan nyonya tidak akan lama lagi akan turun, untuk menyambut kedatangn sang Tuan muda, dasar CACAT!" Lyra tersadar dari lamunannya, yang mengingat kembali peristiwa yang membuatnya mendapat luka, yang membuat kakinya seperti sekarang ini.

Lyra membuang nafas lekah, saat kembali mendapatkan cacian dari sesama pelayan, yang bekerja di rumah Tuan Raharja, yang dibalas Lyra dengan mengangguk mengiyakan.

Dengan pelan, Lyra berjalan pengantar makanan ke meja makan, dengan keadaan kaki yang terluka bekas luka bakar, akibat kecelakaan yang menimpanya beberapa tahun lalu.

"Hati-hati, jangan sampai makanan itu jatuh dan pecah! Barang yang ada di rumah ini semuanya berharga mahal," tegur pelayan Tutik, yang kembali memarahi, Lyra. Saat melihat Lyra berjalan dengan kesusahan mengantar makanan.

"Iya Kak," Lyra hanya mengangguk, dan menuruti semua apa yang diperintahkan tanpa mencoba untuk melawan.

Lyra tidak punya pilihan lain, selain bekerja sebagai pelayan di kediaman Tuan Raharja, mengingat dirinya tidak memiliki pendidikan lebih, yang bisa membuatnya mendapat pekerjaan di luar sana.

"Cepat kalian bereskan. Tuan muda tidak lama lagi akan tiba di kediaman ini!" perintah kepala pelayan, kepada seluruh pelayan yang tengah terburu-buru menyiapkan makanan di meja makan, sebelum kedatangan sang Tuan muda.

Semua pelayan ke diaman Raharja, kemudian berbaris untuk menyambut kedatangan sang Tuan muda yang sudah 3 tahun tidak kembali. Termasuk Lyra, juga ikut berbaris setelah selesai menyusun makanan di atas meja makan.

Beberapa pelayan yang melihat Lyra, memberi tatapan jijik ke arah, Lyra. Yang ikut berdiri bersama mereka apalagi setiap mereka melihat luka bakar dikaki Lyra, membuat semua pelayan menatap tidak suka kepadanya.

"Eh CACAT! Kenapa kamu ada di sini, pergi sana! Lebih baik kamu tinggal di dapur, tidak ada yang ingin melihat mu di sini!" pelayan yang bernama Tutik, memang sangat tidak menyukai kehadiran Lyra di kediaman Tuan Raharja.

"Bagaimana bisa kepala pelayan membiarkan, wanita cacat seperti Lyra, bekerja di sini. Dan memberinya tugas menyiapkan makanan anggota keluarga di kediaman Raharja!" gerutu Tutik, yang terdengar disemua telinga pelayan yang ikut berbaris, termasuk Lyra. Tetapi Lyra mencoba mengabaikannya dengan menunduk diam, menyembunyikan wajahnya yang bersedih.

"Cih! Dasar pelayan cacat!" Tutik merasa jengkel, karena perkataannya tidak diindahkan oleh Lyra yang masih berdiri di tempatnya.

"Tutik, berhenti membuat keributan! Jangan sampai Tuan Raharja, melihat Apa yang kau lakukan saat ini," tegur kepala pelayan kepada Tutik, saat melihat Tutik masih saja mengganggu, Lyra, yang tidak melakukan kesalahan apapun kepadanya.

Tutik yang mendengar teguran dan tatapan peringatan dari kepala pelayan, menutup rapat mulutnya, dengan membuang muka dari Lyra, sembari berdiri menunggu Tuan muda tiba di kediaman Raharja.

Beberapa pelayan, nampak merapikan penampilan mereka, termasuk Tutik. Yang berpikir mungkin dapat menarik perhatian Tuan muda yang digadang akan menjadi penerus bisnis Tuan Raharja.

Tidak lama, mobil yang ditunggu semua orang berjalan masuk ke dalam halaman ke diaman Raharja, menampilkan sesosok pria matang berjalan keluar dengan punggung tegak, menemui sang nyonya dan Tuan Raharja yang berdiri menyambutnya.

"Ayah--ibu," sapa Max, kepada kedua orang tuanya, seraya memberikan pelukan kepada ibunya.

"Max, kau akhirnya pulang nak," Nyonya Clara, nampak tersenyum senang, melihat kepulangan putra satu-satunya, yang telah memilih untuk tinggal di luar negeri.

Setelah beberapa kali nyonya Clara membujuk sang putra untuk kembali dan mengambil alih perusahaan, akhirnya Max menyetujuinya .

Max, tersenyum tipis membalas ucapan ibunya. "Tentu saja aku akan kembali, ibu. Saat melihat ibuku tersayang menangis, memintaku untuk kembali pulang," Nyonya Clara yang mendengar perkataan putranya, memberikan cubitan kecil dilengan Max yang begitu kuat. Sepertinya putranya merawat tubuhnya selama tinggal di luar negeri.

"Max, apa kau tidak ingin memberikan pelukan kepada ayah," Tuan Antoni, yang merasa cemburu melihat putranya hanya memberikan pelukan kepada istrinya, dan mengabaikannya, yang saat ini berdiri disamping Max, juga ingin ikut mendapat pelukan dari sang putra.

"Ayah ayolah, Ayah bukan lagi anak kecil yang harus Max peluk," namun walau mengatakan hal itu, Max tetap juga memberikan sebuah pelukan kepada Ayahnya, yang dibalas senyuman oleh Tuan Antoni, sembari menepuk punggung sang putra.

"Selamat pulang kembali, nak," Tuan Anthoni, nampak tersenyum senang, memukul pelan pundak Sang putra, kemudian mengajak Max untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Baiklah, lebih baik kamu segera masuk ke dalam, Max. Ibumu sudah menyiapkan berbagai hidangan, untuk menyambut kedatanganmu."

Tanpa berkata lagi, Max berjalan masuk bersama Nyonya Clara dan tuan Anthoni, menuju meja makan. Di pintu masuk, beberapa pelayan berdiri menunduk hormat, menyambut kedatangan Tuan muda Max.

"Selamat datang Tuan muda," serentak, semua pelayan menunduk hormat menyambut kedatangan Max, termasuk Lyra.

Max, tidak melirik atau menghiraukan ucapan selamat datang para pelayan, dan hanya melanjutkan langkahnya masuk, menuju meja makan. Max, melihat semua hidangan yang telah disiapkan oleh ibunya, lekas menarik sebuah kursi dan mendudukkan dirinya.

"Ibu, aku tidak tahu jika kau akan menyiapkan begitu banyak hidangan untukku, itu pasti membuatmu sangat kerepotan," Max berujar, sembari menatap Nyonya Clara.

"Tidak nak, ini semua bentuk dari rasa bahagia ibu, yang menyambut kepulanganmu."

Nyonya Clara, tersenyum-senang, mendengar pujian yang diberikan putranya kepadanya. Tanpa membuang waktu, Max menikmati hidangan sambutan yang disiapkan oleh ibunya, sebelum ke kamarnya untuk beristirahat.

***

Malamnya, Max, Rio dan Diego sahabatnya memilih untuk mengadakan pertemuan di sebuah klub, merayakan kepulangan Max yang sudah lama mereka tunggu.

"Max, berhenti. Kau minum terlalu banyak, aku tahu kau merayakan kepulanganmu, tetapi siapa yang akan mengantarmu untuk pulang malam ini," Diego mengingatkan Max, yang masih saja ingin menambah minuman di gelasnya. Mengingatkan agar, Max tidak minum terlalu banyak, yang bisa membuatnya sulit untuk mengendarai mobilnya.

Tidak mungkin Diego, ataupun Rio yang akan pengantar, Max kembali pulang, mengingat dirinya dan juga Rio saat ini, sudah mulai mabuk.

"Kalian tidak perlu memikirkanku, aku masih bisa pulang sendiri. Lagi pula aku tidak cukup mabuk, sehingga tidak bisa mengemudi untuk kembali pulang," Namun, sepertinya apa yang dikatakan Max tidaklah benar. Beberapa kali dirinya hampir saja menabrak pengendara lain yang ada di jalan saat mengemudikan mobilnya.

Untung saja itu tidak menimbulkan kecelakaan, sehingga Max bisa tiba dengan selamat dikediaman Rahaja. .

Melihat hari yang semakin larut, Max mengira jika semua penghuni rumah telah tidur, tetapi Max salah. Lyra, masih bekerja membersihkan beberapa peralatan, yang ditinggalkan oleh pelayan lainnya, dan memberikan semua pekerjaan itu kepada, Lyra.

Dalam keadaan mabuk. Max yang samar melihat punggung Lyra, terlihat begitu menggairahkan dengan tutup kepala yang menyembunyikan rambutnya, membuat Max berjalan menghampirinya dengan tersenyum licik, seraya perlahan mendekati punggung Lyra yang membelakanginya. Max kemudian memeberikan sebuah pelukan dari arah belakan, membuat Lyra sontak terkejut dan hampir berteriak, jika Max tidak dengan cepat menutup mulut Lyra.

Lyra yang saat itu tengah disibukan oleh berbagai pekerjaan, tidak menyangka akan mendapatkan tindakan seperti ini. Apa lagi itu dilakukan oleh Max, Tuan muda Raharja.

"Tuan muda apa yang anda lakukan--?" Tapi belum sempat Lyra berkata lebih, Max sudah kembali menutup mulut Lyra dan menarik paksa Lyra, untuk naik ke atas kamarnya. Kemudian Max, membanting Lyra ke tempat tidurnya.

Related chapters

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 2

    Max yang dalam keadaan mabuk, tidak sepenuhnya menyadari apa yang dia lakukan kepada Lyra, namun hasrat dirinya yang menggebu melihat tubuh Lyra yang begitu menggairahkan, membuatnya mengabaikan tatapan serta permohonan mengiba Lyra kepadanya, dan melanjutkan perbuatannya dengan merobek paksa pakain yang dikenakan Lyra."Tuan muda, jangan..! Hiks Hiks, Aku mohon tuan!" pinta Lyra dengan beruraian air mata, Lyra juga menggigit bibir bawahnya untuk meredam tangisannya, yang mungkin bisa didengar oleh anggota keluarga lainnya. Namun tangisan dan permohonan Lyra, diabaikan oleh Max, yang terus saja meraba seluruh tubuh Lyra dan memaksa melepas paksa satu persatu kain yang melekat ditubuh Lyra. "Tenanglah, kau pasti akan menyukainya!" Bisik max, di telinga Lyra. Membuat Lyra semakin ketakutan saat merasakan hembusan nafas Max di lehernya. Max tersenyum nakal, saat berusaha melepas paksa pakaian yang dikenakan Lyra, dan membuangnya dengan kasar ke lantai kamar. Max cukup terpeson melihat

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 3

    Beranjak dari tempat tidur, Max kemudian berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari sisa percintaannya semalam bersama dengan, Lyra. Masih terekam di dalam ingatan Max, tangisan serta permohonan yang diucapkan, Lyra, saat memintanya untuk menghentikan apa yang dia lakukan kepada Lyra, membuat Max menghentikan kegiatannya membersihkan diri dan segera melangkah keluar daei dalam kamar mandi. Max tidak mengenal, Lyra, tetapi Max mengingat wajah saat Lyra memohon dengan memanggilnya sebutan Tuan muda, membuat Max yakin, jika Lyra salah satu pelayan yang bekerja di kediaman orang tuanya.Dengan melangkah cepat, Max berjalan menuruni anak tangga untuk mencari keberadaan Lyra, namun langkah kakinya harus terhenti saat Nyonya Clara memanggilnya.Max, kamu sudah bangun nak, tidak biasanya kamu bangun sepagi ini?" tanya Nyonya Clara, menatap ke arah Max, yang saat ini terlihat sedang melihat keseliling ruangan. Melihat itu, Nyonya Clara kembali bertanya kepada Max."Ada apa Max? Ap

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 4

    Bruk!! Melihat pakaian yang hendak Lyra jemur kembali kotor, Lyra hanya bisa membuang nafas menatap Tutik yang berdiri di depannya, dan mencoba untuk bersabar, dengan perlakuan yang diberikan Tutik kepadanya."Selesaikan segera Lyra, sebelum kepala pelayan datang dan memperingatimu," Tutik kemudian meninggalkan Lyra dengan pakaian yang kembali kotor, dan kembali masuk kedalam dapur. "Sabar Lyra, tidak mudah untuk mencari pekerjaan dengan keadaanmu yang seperti sekarang ini," Lyra mencoba mengingatkan dirinya untuk lebih bersabar, kemudian mengambil pakaian yang telah ditendang Tutik, untuk dicuci kembali."Pekerjaanku sepertinya akan lama baru selesai, seharusnya ini sudah aku jemur tetapi, Kak Tutik kembali mengotorinya."Tidak lama kepala pelayan datang menghampiri Lyra, yang saat ini bersiap untuk menjemur pakaian yang telah selesai Dia cuci kembali. "Lyra, Kenapa kamu lama sekali mengerjakan tugas mencucimu, aku dari tadi mencarimu," ujar kepala pelayan berjalan menghampiri Lyra

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 5

    Mendengar niatannya diketahui Max, Tutik terdiam dengan menutup rapat bibirnya. Tutik tidak menyangka akan mendapatkan reaksi tidak terduga daei Max, yang begitu marah menatap ke arahnya. Tutik mengira jika Max, mungkin akan tertarik kepadanya, tidak seperti apa yang dia lihat saat ini. Tatapan mata Max yang terlihat ingin melenyapkannya karena telah berani untuk mencoba menggodanya."Ma..maafkan Tutik, Tuan muda Max. Tutik mengaku salah!" Suara gugup Tutik yang terdengar ketakutan, menundukkan kepalanya mengabaikan rasa sakit yang saat ini dia rasakan.Tutik menunduk meminta ampun kepada Max, yang masih berdiri menatapnya dengan penuh ancaman ke arahnya. Max benar-benar marah kali ini, dengan lancang seorang pelayan berani masuk ke dalam kamarnya, untuk menggodanya.Max mengabaikan tangisan serta permohonan maaf Tutik, dan melangkah maju menginjak telapak tangan Tutik, yang saat ini menundukkan kepala di depannya.Krek!""Argghhht..!"Terdengar suara patahan tulang dari Jari tangan T

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   Bab 6

    "Permisi nyonya, ini bubur yang anda perintahkan," Lyra yng beridir dengan gugup berharap, Tuan Muda Max tidk akan mengenalinya, saat bertemu dengannya. Lyra benar-benar tidak tau apa yang harus dia lakjukan untuk menghindari pertemuannya dengan Tuan Muda Max, yang Lyra takutkan akan mengenalinya sebagai wanita yang tidrur dengannya semalam, begitu melihatnya berdiri didelannya. "Masuklah," ucap Nona Clara, yang terdengar dari dalam kamar Tuan Muda Mas, memerintahkan Lyra untuk berjalan memasuki kamar sang Tuan Muda. Dengan menahan rasa gugup yang saat ini dirasakannya, Lyra kemudian membuka pintu kamar Tuan Muda Max, dan berjalan masuk dengan nampan yang berisi bubur hangat di tangannya, yang dapat terlihat jelas jika saat ini Lyra sangat ketakutan. Ceklek! Dengan menundukkan kepalanya, Lyra kemudian berjalan menghampiri Nyonya Clara yang terlihat sedang mendudukkan dirinya di samping putranya, yang terlihat menatap ke arahnya. Deg!! Seketika Lyra membuang muka dan menunduk dal

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   Bab 7

    Max, yang baru saja menuruni anak tangga dengan pakaian rapi yang dia kenakan, segera melangkah keluar dari kediamannya menuju mobilnya yang sudsh terarkir dengan langkah lebarnya. Sore ini, Max kembali akan berkumpul bersama kedua sahabatnya, Diego dan Rio, yang beberapa saat lalu memintanya untuk datang dan bertemu bersama. Namun tanpa sengaja langkah, Max, yang baru saja akan keluar tiba-tiba ditabrak oleh seseorang, yang seketika membuat Max tampak marah melihat orang yang sudah dengan sengaja menabraknya. "Apa kau tidak menggunakan matamu saat berjalan! Kenapa kau sengaja menabrak-ku, jangan bilang kamu masih ingin berusaha untuk mendekatiku!" sergah, Max dengan marah, menatap tajam ke arah Tutik, yang saat ini sudah menundukkan wajahnya di depan, Max, Tutik sangat ketakutan mendengar perkataan tajam, yang baru saja dikatakan, Max kepadanya, Sebelumnya memang, Tutik bersalah karena telah berani merayu, Max, yang saat itu beristirahat di kamarnya, Tutik tidak memyangka Max, akan

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   Bab 8

    Di ruangan Bar yang mereka bertiga tempati saat ini, terasa begitu sepi setelah mendengar cerita yang baru saja diceritakan oleh, Max kepada mereka berdua. Bagaimana tidak, Max menceritakan bagaimana dirinya yang saat itu dalam keadaan mabuk memaksa, Lyra untuk melayaninya, dimana malam itu, Max sama sekali tidak mempedulikan ringisan kesakitan serta tangisan yang di tunjukkan Lyra, saat memohon untuk, Max melepaskannya. Kedua Sahabatnya itu tidak menduga jika sesuatu hal buruk terjadi pada malam dimana mereka bertiga telah mengadakan acara pertemuan dengan sengaja membuat diri mereka mabuk, yang akhirnya berakhir dengan berakibat buruk kepada seseorang yang harus mengalami mimpi buruk seumur hidupnya. "Bagaimana dengan pelayan itu, Max? Apa dia datang dan meminta pertanggung jawaban kepadamu? Jika belum, seharusnya dia melakukan itu mengingat karena kau telah melecehkannya," Diego terlihat mengutarakan pemikirannya yang seharusnya pelayan yang dilecehkan oleh Max, datang dan memint

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   Bab 9

    "Max, bagaimana dengan kekasihmu, Jenifer. Apa kau mengatakan kepadanya jika kau telah melecehkan seorang pelayan di kediaman orang tuamu?" tanya Rio yang kembali mengalihkan pembicaraan mereka, mengangkat wajahnya menatap tanya ke arah, Max, yang nampak terdiam mendengar apa yang baru saja dia katakan. "Rio, apa kau bodoh! Bagaimana mungkin aku mengatakan itu kepada Jenifer, itu sama saja akan membuatnya marah dan datang menyusulku kenegara inj. Kamu tahu benar, jika kedua orang tuaku sempat bertengkar karena Jenifer. Ayahku tidak menyukai Jenifer, tetapi berbeda dengan ibuku yang malah menyukainya." Max kembali mengingat saat Ayahnya menyuruhnya untuk melarang Jenifer datang di kediamannya, itu jelas membuat Max, sempat merasa bingung, pasalnya Jenifer adalah kekasihnya wanita yang sangat berjasa dalam hidup, Max, sehingga tidak mungkin jika Max meninggalkan Jeifer begitu saja. "Maaf Max, aku mengira mungkin kau akan mengatakan semuanya kepada Jenifer, mengingat kamu sangat mencin

Latest chapter

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 117

    Lyra menatap Max dengan ekspresi yang memohon pertolongan. "Max, ini Jennifer. Dia ada di sini untuk mencelakaiku," ucapnya dengan suara yang penuh dengan kecemasan.Max segera merasakan ancaman yang mengancam mereka. Dia ingin mendekat, namun takut jika Jennifer berani melakukan ancaman yang akan mengancam nyawa Lyra.Max dengan suara paling mencoba menarik perhatian Jennifer. "Jennifer, apa yang kamu lakukan di sini? Kamu harus pergi sekarang juga, jika tidak, kamu akan menyesalinya" ujarnya dengan suara yang penuh dengan ketegasan.Jennifer mencibir, matanya menyorot tajam tidak erdulu dengan ancaman yang dikatakan Max kepadanya.Jennifer tidak peduli jika Max akan menghubungi pihak kepolisian untuk datang menangkapnya. Dia sudah membuat keputusan, dan akan mengakhiri ini semua di sini, dengan melenyapkan Lyra. Hanya itu jalan satu-satunya untuk membuatnya dapat menghilangkan rasa sakit di hatinya, melihat kebahagiaan Max bersama dengan Lyra, dan tanoa perduli demgan dirinya.Namu

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 116

    "Max, kamu... Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Jennifer dengan dahi mengerut dalam, melihat keberadaan Max di dalam apartemennya.Max merapatkan bibirnya tidak menjawab, matanya hanya melirik tajam Damian yang duduk dengan senyum acuh melihat keberadaannya.Jennifer melihat pandangan mata Max, berusaha untuk menjelaskan kepada Max, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman."Max, kamu jangan salah paham. Damiam datang karena ingin membantuku untuk mengambil beberapa barang milikku, lagi pula aku akan meninggalkan apartemen milikmu, Max. Mengingat kamu memutuslam mengakhiri hubungan kita, tidak ada alasan untuk aku tetap berada di sini," ujar Jennifer membuat Max terkejut.Max terlihat terkejut, raut wajah yang Max perlihatkan saat ini di hadapan Jennifer cukup membuat Jennifer merasa bingung. pasalnya Max sendiri yang meminta untuk mengakhiri hubungan mereka, namun saat ini Max berdiri seolah tidak menyangka jika dia akan menyetujui perpisahan mereka."Kenapa Mas, apa kamu tidak ing

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 115

    Max tidak menyembunyikan kehamilan Lyra, dia memberitahukan kepada ayahny Anthony dan juga ibunya, walaupun ibunya tidak menyambut hangat kabar kehamilan Lyra, tetapi Max tidak perduli. Ibunya memang sejak dulu mengharapkan jika dia dan Lyra akan segera berpisah, namun masih malam mempertahankan pernikahannya bahkan membuat Lyra hamil anak miliknya.Berbeda dengan ibunya, Ayahnya bahkan berpesan kepadanya untuk lebih memperhatikan keadaan Lyra daripada pekerjaannya di perusahaan, itu jelas membuat Max menggelengkan kepala melihat antusias yang ditunjukkan ayahnya dengan kabar kehamilan istrinya.Semenjak kehamilan Lyra, Max lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya di perusahaan, agar dapat segera kembali untuk menemui istrinya, yang sengaja dia tinggalkan sendirian di apartemen miliknya.Max belum memikirkan untuk mencari seorang pelayan, yang bisa dia percayai untuk tinggal merawat dan membantu pekerjaan Lyra, agar Lyra tidak perlu mengerjakan pekerjaan yang berat mengingat keadaan ist

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 114

    Max merasa begitu bersyukur dan beruntung. Dia mencium kening Lyra dengan penuh kasih sayang. "Terima kasih, Lyra. Kamu telah membuatku pria yang paling bahagia di dunia ini," ucapnya dengan suara bergetar. Dokter yang melihat kebahagiaan mereka, ikut tersenyum bahagia melihat wajah Max yang terharu menyambut kehamilan istrinya, kemudian sang Dokter, keluar meninggalkan mereka.Lyra tersenyum, merasa begitu dicintai oleh suaminya. "Kita akan menjadi keluarga yang bahagia, Max. Aku tidak sabar menantikan kehadiran bayi kita," Lyra menunduk, dengan mengusap perutnya yang rata dengan harapan.Mereka akan menjadi orangtua, dan perjalanan baru dalam kehidupan mereka akan segera dimulai."Aku akan melakukan segala yang aku bisa untuk membuat kamu dan bayi kita bahagia, Lyra. Kamu adalah segalanya bagiku," ucap Max dengan suara yang penuh dengan tekad.Lyra tersenyum, merasakan cinta yang begitu dalam dari suaminya. "Aku tahu, Max. Dan aku tidak bisa meminta lebih dari kamu. Kita akan menjal

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 113

    Jennifer beberapa hari ini menghabiskan waktunya di Bar dan akn kembali ke apartemen yang diberikan Max untuknya saat mabuk. Jennifer memilih untuk melupakan kekecewaannya dengan meminum minuman keras, untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya.Damian, yang kebetulan melihat Jennifer juga berada di sebuah Bar dengan minuman di hadapannya, beranjak dari duduknya meninggalkan beberapa rekannya untuk menghampiri Jennifer.Damian melirik wajah Jennifer yang memerah oleh pengaruh minuman keras, matanya menata dalam Jennifer yang terlihat mabuk duduk sendirian. "Jennifer ada apa? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Damian, matanya memerhatikn raut wajab Jennifer yang terlihat jika dia tidak baik-baik saja.Jennifer menoleh saat mendengar suara seseorang yang bertanya kepadanya, matanya menyipit memandang Damian dengan senyum getir diwajahnya."Damian, itu kau?" tunjuk Jennifer meletakkan minumannya, kemudian mengulurkan tangannya untuk mengusap wajah Damian yang berdiri di hadapannya.Da

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 112

    Max disatu sisi merasa lega mendengar kata-kata itu, namun di sisi lain dirinya merasa bersalah, terutama saat melihat wajah Lyra yang kembali terluka, yang harus mengingat penyebab Lyra mengalami kecacatan di kakinya, semua karena menolongnya."Aku menyesal, Lyra. Aku menyesal telah tanpa sengaja menyakiti kamu. Tetapi percayalah, jika aku akan menebus semua pengorbanan yang telah kamu berikan padaku, aku berjanji Lyra." ujarnya dengan suara yang penuh dengan keyakinan.Max tidak akan mengingkarinya, dirinya telah berjanji kepada Lyra jika dia akan menebus semua kesalahan yang telah dia lakukan kepada Lyra, sehingga Lyra tidak akan merasa bersedih atau pun menyesal karena telah menolongnya saat itu.Lyra meraih tangan Max dengan lembut. "Aku tahu kamu menyesal, Max. Tapi yang penting sekarang adalah bagaimana dengan hubunganmu bersama dengan Nona Jennifer? Aku tidak ingin jika Nona Jennifer datang dan terus menggangguku, Max. Kamu harus membuat keputusan, agar membuatku semakin percay

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 111

    Dengan tekad yang baru ditemukan, Max mulai bekerja keras untuk memperbaiki hubungannya dengan Lyra. Dia melakukan segala pekerjaan suami yang dia bisa untuk membuat Lyra merasa dicintai dan dihargai. Setiap hari, dia memberikan perhatian maksimalnya untuk menjadi suami yang lebih baik.Setiap Max pulang dari bekerja, dia akan melakukan pekerjaan rumah untuk meringankan pekerjaan Lyra, berusaha untuk tidak membuat Lyra merasa terbebani.Lyra yang baru saja membersihkan tubuhnya setelah lelah seharian bekerja di cafe, keluar menuju ruang tengah untuk mengistirahatkan tubuhnya. Tengahnya meraih remote memutar siaran TV sembari menyandarkan punggungnya di sofa, mekirik sekilas Max yang saat ini berjalan menghampirinya dengan secangkir kopi di tangannya."Lyra, apa yang bisa aku lakukan untuk membuatkanmu makan malam?" tanya Max dengan suara lembut, mencoba mengetahui keinginan istrinya. Max kemudian meletakkan cangkir kopi yang dia buat di depan Lyra, kemudian ikut mendudukan tubuhnya t

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 110

    Max mengangkat sebelah bibirnya tersenyum mengejek di hadapan Jennifer, sembari menggelengkan kepalanya."Jangan pura-pura tidak tahu apa yang aku maksud jennifer. Aku sudah terlalu muak dengan kebohonganmu selama ini...." ucapnya tanpa ragu."Apa tujuanmu membohongiku selama ini, Jennifer? Bukankah selama ini aku menuruti semua keinginanmu, namun apa balasanmu?" tanya Max, suaranya terdengar tercekik oleh rasa kekecewaan. Matanya masih memandang Jennifer yang nampak terkejut dengan apa yang dia ungkapkan.Melihat Jennifer tidak mengatakan apapun, Max kembali membuka suaranya berusaha mengatakannya dengan jelas di hadapan Jennifer."Apakah kamu sangat puas telah membodohiku selama ini?" ucap Max dengan sorot tajam memandang Jennifer.Jennifer terdiam, wajahnya pucat dan tak bisa berkata-kata. 'Bagaimana bisa?' pikirannya berkecamuk mendengar apa yang baru saja dikatakan Max kepadanya."Max, aku bisa jelaskan," ucapnya dengan nada gemetar. Namun, Max sudah terlalu banyak mendengar ala

  • Derita Cinta Istri Cacat Mr. Max   bab 109

    Bagi Max, memilih menjauh dari Jennifer adalah salah satu cara untuk melindungi Lyra dari rasa sakit yang mungkin ditimbulkannya.Sadar atau tidak, setiap keputusan yang dia buat selalu saja melukai Lyra. Untuk itu, kali ini Max berusaha keras untuk memperbaiki dirinya walaupun di satu sisi dirinya juga masih merasa terikat dengan hidup Jennifer.Max tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya, namun untuk saat ini dirinya akan berusaha untuk memperbaiki segalanya, agar dapat mempertahankan pernikahannya bersama dengan Lyra, walaupun itu mungkin akan menyakiti perasaan Jennifer wanita yang selama ini menemaninya.Setiap, Jennifer berusaha untuk mendekati Max, keinginan Jennifer selalu ditolaknya. Itu Max lakukan sebagai usaha agar dirinya dapat menjauhkan Jennifer dari kehidupannya.Seperti saat ini, mengetahui jika Max terus menolak panggilannya, Jennifer memilih untuk menemui Max, tanpa peduli jika Max mungkin tidak ingin bertemu dengannya.Max menundukkan tatapannya, merasa bersalah

DMCA.com Protection Status