Share

Bab 50

Kebetulan, pintu lift yang dinaiki Ruisha menutup.

Ruisha hanya sempat melihat pakaian yang dikenakan orang itu sebelum pintu lift tertutup rapat.

*

Clara, yang tidak menyadari bahwa dirinya hampir ketahuan, memaksa untuk tidak terlalu bersemangat dan berjalan masuk ke dalam ruang kerja presdir dengan tenang.

Rheno pun ikut keluar, menyisakan mereka berdua di dalam ruangan yang besar itu.

"Anzelo, kamu pasti kelelahan karena bekerja seharian."

Menyesuaikan ekspresinya, Clara memutar tubuhnya hingga setengah berlutut di samping meja untuk menyiapkan makanan yang dia bawa.

Sambil memosisikan kakinya, dia menunjukkan lekukan betisnya. Pinggulnya terangkat ke atas, terlihat seksi dan menggoda.

Tali gaunnya meluncur setengah ke bawah dan dia berkata sambil tersenyum, "Lapar nggak? Sini, cobalah."

Mencoba makan siang yang dia bawa, atau mencoba rasa akan dirinya?

Pemandangan seperti itu bisa digambarkan sangat menawan dan menggoda. Namun, ekspresi Anzelo begitu dingin dan tidak terkesan. "Ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status