Share

Bab 48

Melihat lingkaran hitam di bawah mata Ruisha yang bahkan tidak bisa ditutupi oleh kacamata berbingkai hitamnya, dia teringat perkataan Clara yang mengatakan kalau temannya itu suka pergi keluar dan sering tidak pulang ke rumah.

Gelombang kemarahan yang tidak dapat dijelaskan melonjak ke dalam hati Anzelo. Lalu, dia berkata dengan kejam, "Mau seberantakan dan sebebas apa kehidupan Evano, perusahaan nggak akan ikut campur. Lakukan apa pun yang kamu mau saat liburan. Tapi, jangan sampai semua itu mempengaruhi pekerjaanmu."

Tatapannya tajam dan mengejek. "Dari sudut pandang pribadi, aku sarankan agar Evano lebih menyayangi diri sendiri saja. Perusahaan nggak akan mengganti biaya pengobatanmu kalau kamu terserang penyakit."

Seolah-olah ada sesuatu yang menampar hatinya, Ruisha menatapnya dengan sorot tidak percaya.

Ruisha hanya pernah melakukan itu bersama Anzelo saja.

Bagaimana bisa dia mengatakan hal seperti itu?

"Pak Anzelo jangan khawatir, saya yakin ada orang lain yang lebih kotor saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status