Share

Bab 43

Anzelo tidak bergerak, seperti tertidur.

Dengan sedikit lebih berani, Clara duduk berlutut di kursi belakang, membungkuk di atasnya dengan tubuh yang begitu lentur.

Perlahan-lahan, dia menekan bibirnya ke bibir tipis Anzelo.

Jantungnya berdegup kencang seperti guntur, begitu bersemangat sehingga setiap inci di tubuhnya bergetar.

Saat dia akan mencium, laki-laki itu tiba-tiba membuka matanya, berkata tegas dan sadar, "Ada yang salah."

Tangan besar itu menggenggam pergelangan tangan Clara yang tidak mau diam, seolah-olah ingin meremukkan tulang-tulangnya.

"Sakit ...."

Clara sangat terkejut dan hampir berteriak ketakutan.

Dengan gemetar, dia bertanya, "Anzelo, ada apa?"

"Bau yang ada di tubuhmu, kenapa seperti ini?"

Mengernyit jijik, Anzelo mendorongnya menjauh. "Di mana parfum yang kamu pakai kemarin?"

Dengan alis terangkat, Clara berkata dengan sikap acuh, "Saat pergi kencan buta, aku minta parfum sama temanku. Apa kamu suka aromanya? Kalau kamu suka, aku akan beli sama yang seperti pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status