Share

Bab 46

Siapa pun yang punya mata pasti bisa menyadari kalau dia sedang bernafsu.

Mata yang dalam berfluktuasi saat Anzelo menatapnya dan berdehem pelan.

Aroma makanan sepertinya membuat rasa jijiknya sedikit berkurang.

Clara makin berani dan mendekat, berniat untuk menciumnya. "Anzelo, kamu sangat baik padaku. Sebelumnya, nggak ada yang pernah sebaik ini padaku ...."

Clara menutup matanya. Begitu ciumannya mendarat, ekspresinya langsung membeku.

Benda yang disentuh bibirnya terasa halus, keras dan sedikit dingin.

Telapak tangan besar laki-laki itu menangkup segelas air untuk menghalangi di depannya.

Ternyata Clara mencium permukaan gelas.

Clara merasa malu.

"Sudah kubilang, jangan lakukan hal yang nggak perlu."

Anzelo menatapnya dengan tatapan dingin. "Menjauhlah dariku."

Ekspresi wajahnya dingin. Saat menatap Clara, ekspresinya tidak seperti tengah menatap seorang perempuan yang hidup dan bernapas. Dia seperti tengah menatap benda mati.

Tatapan yang melihat semuanya bahkan lebih menakutkan d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status