Share

Bab 49

"Nggak akan."

Anzelo menjawab tegas, lalu perkataannya selanjutnya terdengar dingin, "Aku yang mengambil keputusan penuh atas Kamandjana Group."

Bahu laki-laki itu lurus, setelan jas buatan tangan yang dia kenakan sudah disesuaikan dengan ukuran tubuhnya, memamerkan dengan sempurna pinggang ramping dan kakinya.

Saat dia berdiri di sana, sinar matahari menyinari bahunya, membuat sosoknya tampak begitu agung.

Mata Ruisha memerah.

Kemala tidak sehat secara mental dan Burhan bekerja sangat keras untuk menghidupi keluarga.

Sejak kecil, Ruisha sudah menganut paham untuk tidak membuat masalah bagi keluarga. Tidak ada orang yang pernah membantu dan menyelamatkannya sampai berkali-kali.

Hanya Anzelo, yang berdiri dengan tegas di depannya dan melindunginya setiap saat.

Dengan bulir-bulir air mata di matanya, bahu Ruisha bergetar.

Tiba-tiba, dia membungkuk sambil berkata, "Pak Anzelo, terima kasih."

Sikapnya begitu tulus hingga tubuhnya yang kurus membungkuk hampir sembilan puluh derajat.

Mata An
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status